Anda di halaman 1dari 8

MODUL : DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

MODUL : BAB
PERENCANAAN DAN
INSTALASI SISTEM 3
AUDIO VIDEO

Modul Dasar Listrik & Elektronika Kelas X 1


Oleh: Hengraini Eka Putri, S. Pd
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

MATERI POKOK 3
INSTALASI MIKROFON PADA SISTEM AKUSTIK

I. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan instalasi macam-macam tipe mikrofon pada sistem akustik.


4.3 Menguji mikrofon pada sistem akustik pada posisi dengan level sumber
bunyi yang berbeda-beda.

II. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Menjelaskan terminology karakteristik mikrofon sistem akustik suara.


3.3.2 Mengklasifikasi mikrofon sistem akustik suara.
3.3.3 Meerapkan instalasi macam-macam tipe miktofon pada sistem akustik.
4.3.1 Memilih jenis dan tipe mikrofon sesuai dengan kebutuhan sistem akustik
suara.
4.3.2 Memilih dan menempatkan Headset Microphones sistem akustik suara.
4.3.3 Memilih dan mendimensikan Boundary Mirophones sistem akustik suara,
4.3.4 Memasang mikrofon tanpa kabel (wireless microphone) pada sistem
akustik suara.
4.3.5 Menentukan tata letak sistem penerima dan antena (receivers and
antennas) sistem mikrofon tanpa kabel.

III. Uraian Materi

Gambar 3.1 Mikrofon

Seiring dengan perkembangan zaman, audio semakin canggih dalam hal


penggunaan mikrofon pun memiliki jenis-jenis yang bervariasi. Microphone atau
dalam bahasa Indonesia disebut dengan mikrofon merupakan suatu alat atau

2
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

komponen elektronika yang dapat mengubah atau mengonversikan energi akustik


(gelombang suara) ke energi listrik (sinyal audio). Pada bab berikut ini akan dibahas
tentang instalasi mikrofon, rangkaian penguat depan audio, dan rangkaian pengatur
nada.

INSTALASI MIKROFON PADA SISTEM AKUSTIK


Mikrofon pertama kali digunakan dengan telepon, selanjutnya digunakan
dalam pemancar radio. Sir Charles Wheatstone merupakan orang pertama yang
mengonversi mikrofon. Mikrofon ini merupakan keluarga transduser yang
berfungsi sebagai komponen atau alat pengubah satu bentuk energi ke bentuk energi
lainnya. Setiap jenis mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah
(konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua memiliki persamaan, yaitu
semua jenis mikrofon memiliki suatu bagian utama yang disebut dengan diafragma
(diaphragm).

1. Sejarah Mikrofon
Mikrofon (dalam bahasa Inggris bernama microphone), yaitu suatu jenis
transduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi
sinyal listrik. Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi
manusia. Mikrofon dipakai pada banyak alat, seperti telepon, alat perekam, alat
bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi. Istilah mikrofon berasal dari
bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti 'suara atau bunyi'.
Istilah ini awalnya mengacu pada alat bantu dengar untuk suara berintensitas
rendah. Penemuan mikrofon sangat penting pada masa awal perkembangan
telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakan pada telepon. Seiring
berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalam pemancar radio hingga ke
berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktis sangat penting pada
masa awal perkembangan telepon. penemu telah membuat mikrofon primitif
sebelum Alexander Graham Bell.

Gambar 3.2 Sir Charles Wheatstone

3
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah mengembangkan mikrofon.


Ia merupakan orang pertama yang membuat "mikrofon frasa". Selanjutnya pada
tahun 1876, Emile Berliner menciptakan mikrofon pertama yang digunakan
sebagai pemancar suara telepon. Mikrofon praktis komersial pertama adalah
mikrofon karbon yang ditemukan pada bulan Oktober 1876 oleh Thomas Alfa
Edison. Pada tahun 1878, David Edward Hughes juga mengambil andil dalam
perkembangan mikrofon karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami
perkembangan hingga tahun 1920-an.
James West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar
dalam perkembangan mikrofon. Mereka mematenkan temuan mereka, yaitu
mikrofon elektrik pada tahun 1964. Pada waktu itu, mikrofon tersebut
menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh mikrofon sebelumnya, yaitu harga
rendah sehingga dapat dijangkau oleh seluruh konsumen. Bagian lain dalam
sejarah perkembangan mikrofon ialah merevolusi mikrofon dalam industri di
mana memungkinkan masyarakat umum untuk mendapatkannya. Hampir satu
juta mikrofon diproduksi tiap tahunnya. Pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik
dan mikrofon kondenser mulai dikembangkan. Mikrofon ini memiliki tingkat
sensitivitas yang tinggi. Oleh karena itu, mikrofon tersebut digunakan dalam
dunia penyiaran hingga saat ini.

2. Fungsi Mikrofon
Fungsi mikrofon adalah sebagai alat atau komponen audio yang digunakan
untuk merekam sinyal audio, baik vokal, akustik instrumen, atau apa pun yang
menjadi sumber suara. Komponen dasar dari semua mikrofon adalah sama, yaitu
sebuah sensor yang mendeteksi getaran dari molekul-molekul udara dan
mengubah getaran tersebut menjadi energi listrik. Pemilihan mikrofon harus
dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah
berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih
efektif, mikrofon yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan seimbang
antara sumber suara yang ingin diambil, misalnya suara manusia, alat musik,
atau yang lainnya, dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound system
untuk live music, alat perekaman, dan sebagainya.

3. Karakteristik Mikrofon
Karakteristik mikrofon dapat diklasifikasikan menjadi beberapa hal
berikut.
a. Kepekaan
Kepekaan sebuah mikrofon adalah besar tegangan bolak-balik keluaran
mikrofon pada keadaan bunyi bebas dengan tekanan 1 pbar. Sebagai satuan
diberikan mV/ubar (mili volt per mikro bar). Kepekaan mikrofon bergantung

4
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

frekuensi sehingga besarnya frekuensi harus diberikan. Secara umum diambil


frekuensi sebesar 1.000 Hz.
Kepekaan juga disebut “faktor pemindahan medan beban kosong".
Faktor ini diukur dalam medan bunyi bebas dan tanpa beban. Menurut sistem
SI, faktor pemindahan medan beban kosong tidak lagi berdasarkan atas 1 µbar,
tetapi 1 N/m² (newton 1 mV/µbar = 10 mV/Pa.
b. Daerah Frekuensi
Daerah frekuensi atau daerah pemindahan adalah daerah di mana
mikrofon tanpa kerugian kepekaan dan tanpa cacat dapat mengubah
gelombang bunyi ke dalam sinyal listrik. Untuk perekaman musik, mikrofon
seharusnya mempunyai daerah frekuensi dari 40 Hz sampai 15 kHz dan tanpa
perubahan kepekaan yang besar. Sementara itu, untuk percakapan cukup dari
200 Hz sampai 5.000 Hz.
c. Tanggapan Frekuensi
Tanggapan frekuensi atau kurva frekuensi menandakan
keterpengaruhan frekuensi dari kepekaan. Pada pengukuran ini, gelombang
bunyi dengan frekuensi berlainan dijatuhkan tegak lurus di muka mikrofon
dan tegangan keluarannya diukur. Faktor pemindahan a dalam dB yang
sebelumnya mV/ubar karena kurva frekuensi dengan level yang diambil
berlainan.
Di mana:
B = kepekaan dalam V/µbar
Bo = kepekaan patokan dari 1 V/µbar
d. Ketergantungan Arah
Sebuah mikrofon tidak dapat mengambil bunyi dari semua sisi sama
kuat. Jadi, tegangan keluaran bergantung arah dari mana bunyi datang.
Ketergantungan ini digambarkan melalui sifat arah, ketergantungan arah
menentukan penggunaan mikrofon.
e. Impedansi
Hubungan sebuah mikrofon pada sebuah perangkat penguat atau pada
sebuah peralatan pita suara adalah penting untuk mengenal impedansi listrik.
Impedansi bergantung pada frekuensi, pada umumnya dinyatakan pada
frekuensi 1.000 Hz dalam satuan Ω (ohm).
f. Tahanan Hubungan Seharusnya
Tahanan hubungan adalah hubungan semu, dengannya mikrofon
seharusnya dihubungkan. Tahanan hubungan yang kecil akan memperburuk
sifat-sifat mikrofon.
g. Batas Pengendalian Lebih
Batas pengendalian lebih adalah batas tekanan di mana mikrofon masih
bekerja dengan baik, maksudnya masih tanpa cacat. Mikrofon dinamis dapat

5
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

bekerja pada tekanan bunyi yang tinggi dan batas pengendalian lebih belum
tercapai.
Pada mikrofon kondenser, pernyataan ini diperlukan, pada pelanggaran
batas yang disyaratkan akan mendatangkan cacat tidak linier dan dengan
demikian faktor cacat akan naik. Batas pengendalian lebih ini diberikan
dalam ubar atau pascal (Pa).

Info:
Secara umum, cara kerja mic wireless adalah menggunakan gelombang
radio sebagai perantara guna menyampaikan sinyal suara ke amplifier. Pada
dasarnya, mic wireless terdiri atas tiga komponen utama yaitu input, pemancar
dan penerima. Supaya lebih jelasnya lagi terkait bagaimana cara kerja dari mic
wireless, coba perhatikan pembahasannya di bawah ini:
1. Input
Pada komponen pertama yakni adanya input, yang memiliki peranan
sebagai input di sini yakni mic wireless itu sendiri. Inputnya berupa suara dari
pengguna mic wireless tersebut. Dari suara tersebut akan dihasilkan sebuah
sinyal audio yang tersimpan di dalam mic. Pada tahap ini mic wireless bisa
dikatakan sebagai penyedia sinyal audio dan kemudian terhubung dengan
pemancar.
2. Pemancar
Pemancar pada mic wireless biasa disebut transmiter. Dalam transmitter
terdiri atas berbagai rangkaian komponen yang dirancang khusus untuk
memancarkan gelombang suara pada frekuensi tertentu. Frekuensi dari
gelombang suara tadi nantinya akan disalurkan melalui media udara ke
penerima. Guna memaksimalkan kerja pemancar supaya sinyal radio dapat
dikirim secara efektif, diperlukan adanya supply power berupa sebuah baterai
9 volt dan dipasang pada bagian ekor mic wireless.
3. Penerima
Penerima atau receiver merupakan sebuah alat bernama amplifier atau
mixer yang dirancang khusus sehingga memiliki fungsi untuk menerima sinyal
radio dari pemancar. Supaya gelombang suara tadi dapat dipancarkan dan
diterima maka transmiter serta receiver harus berada pada frekuensi yang
sama.

4. Jenis Mikrofon
Mikrofon memiliki berbagai jenis dan prinsip kerja sendiri-sendiri. Berikut ini
penjelasan berbagai jenis mikrofon.
a. Shotgun Mic
Mikrofon ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras
senapan, karakteristiknya seperti yang sering didapati pada condenser

6
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

microphone. Sifatnya mempertajam suara sehingga suara lemah dan jauh


akan ditangkap oleh mikrofon ini. Oleh karena itu saat menggunakan shotgun
mic, kalian tidak perlu mendekat pada wawaran objek karena daya tangkap
shotgun mic ini directional lurus (satu arah).
b. Personal Mic
Lavalier mic, personal mic, atau clip-on mic adalah perekam suara yang
bentuknya kecil dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara
dalam studio, Lavalier merupakan "clip mic", yakni mic bias yang memiliki
karakteristik omni, di negara Eropa populer dengan sebutan "lapel", Mikrofon
ini disebut lapel karena biasa dijepit di kerah baju, jas, ataupun menempel
dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci di bawah dagu atau
sekitar 25-30 cm.
c. Handle Mic
Cara perekaman mikrofon ini sama dengan mic yang lain, namun
handheld mic dirancang lebih besar. Ukuran mic ini sebenar genggaman
tangan dan dipergunakan untuk keperluan lapangan pada saat peliputan
interview. Handheld mic karakteristiknya dynamic microphone, artinya
bersifat meredam suara desis. Suara yang tajam untuk mengurangi gangguan
suara utama yang direkam, jadi bukan menghilangkan suara-suara bising
d. Contact Mic
Benda ini pada dasarnya adalah sebuah mikrofon. Namun berbeda
dengan fungsi mikrofon yang biasa digunakan untuk menyanyi, mic yang satu
ini mampu menyadap suara di level yang lebih lemah. Contact mic ini
dirancang untuk mampu menembus gelombang suara redam yang secara
virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah permukaan solid
tertentu. Dengan demikian, mikrofon ini dapat pula digunakan sebagai alat
pendeteksi bom.
Benda ini dibuat terpadu dengan contact element dan memiliki
automatic gain control internal sehingga tidak lagi memerlukan tombol-
tombol penyesuaian. Contact mic didesain untuk mengonversi menit getaran-
getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat diterjemahkan ke dalam
band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat penerima
suara lainnya. Oleh sebab itu, benda ini bisa memberi informasi tentang hal
janggal yang sedang terjadi.
Untuk negara-negara yang rawan bom dan gempa, alat ini bisa sangat
bermanfaat. Benda ini tentu akan lebih banyak dibutuhkan untuk keperluan
korporasi dan di lembaga-lembaga pengamanan atau penelitian, meskipun
tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk kebutuhan personal.

7
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

e. Boundary Effect Mic


Pada dasarnya, boundary effect mic atau mikrofon batas merupakan
sebuah kapsul mic kondensor omnidirectional kecil yang diposisikan dekat
atau rata dengan batas (permukaan). Pengaturan ini menyediakan pola
pengambilan setengah ruang terarah sambil memberikan sinyal keluaran yang
relatif. Dalam penerapannya, mikrofon ini biasa digunakan untuk merekam
suara ruangan penuh dengan dipasang di dinding. Ketika digunakan untuk
merekam solo atau ansambel musik kecil Bersama dengan akustik ruangan,
mikrofon batas mencegah gangguan fase antara suara langsung dan pantulan,
menghasilkan suara alami dengan respons frekuensi yang lebih datar daripada
yang dapat diperoleh dengan mikrofon yang terpasang di jarak yang sama.
f. Studio Microphone
Studio microphone ini dikenal dengan sebagai sebuah microphone
condenser, yakni jenis mikrofon berstandar profesional yang dapat membantu
untuk menghasilkan rekaman suara yang jernih. Mikrofon ini dilengkapi
dengan shockproof mount dan windshield yang berfungsi untuk mereduksi
noise. Dalam penerapannya, mikrofon ini dapat diterapkan untuk jenis
mikrofon khusus guna perekaman berstandar profesional, seperti rekaman
musik, rekaman studio, dan rekaman audio lainnya.

IV. Rangkuman Materi

Mikrofon praktis komersial pertama adalah mikrofon karbon yang ditemukan


pada bulan Oktober 1876 oleh Thomas Alfa Edison. Pada tahun 1878, David
Edward Hughes juga mengambil andil dalam perkembangan mikrofon
karbon.
Fungsi mikrofon ialah sebagai alat atau komponen audio yang digunakan
untuk merekam sinyal audio, baik vokal, akustik instrumen, atau apa pun
yang menjadi sumber suara.

V. Kegiatan Belajar 4

1. Jelaskan yang dimaksud dengan mikrofon!


2. Jelaskanlan hubungan frekuensi dengan mikrofon!
3. Lakukanlah pengamatan terhadap penggunaan mikrofon dalam penggunaan
perekaman atau record music di studio. Jenis mikrofon apa yang cocok
digunakannya? Berikan penjelasan!

Anda mungkin juga menyukai