Anda di halaman 1dari 12

MODUL : DASAR LISTRIK & ELEKTRONIKA

MODUL : BAB
PERENCANAAN DAN
INSTALASI SISTEM 4
AUDIO VIDEO

Modul Dasar Listrik & Elektronika Kelas X 1


Oleh: Hengraini Eka Putri, S. Pd
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

MATERI POKOK 4
RANGKAIAN PENGUAT DEPAN AUDIO
(UNIVERSAL PREAMPLIFIER)

I. Kompetensi Dasar

3.4 Merencanakan rangkaian penguat depan audio (universal preamplifier).


4.4 Membuat rangkaian penguat depan radio (universal preamplifier).

II. Indikator Pencapaian Kompetensi

3.4.1 Memahami arsitektur rangkaian penguat depan universal audio (universal


pre-amplifier).
3.4.2 Mendimensikan komponen DC (statis) dan komponen AC (dinamis)
penguat depan universal audio.
3.4.3 Mendimensikan tanggapan frekuensi rangkaian penguat depan universal
audio.
3.4.4 Mendeskripsikan faktor cacat dan cakap silang (cross talk) penguat depan
universal audio.
3.4.5 Penerapan spesifikasi data teknis penguat depan universal pada sistem
audio.
4.4.1 Menggambarkan skema rangkaian penguat depan universal audio
(universal preamplifier) beserta daftar komponen dan nama komponen.
4.4.2 Mendesain, merakit papan rangkaian tercetak (PRT) penguat depan
universal.
4.4.3 Melalukukan pengukuran titik kerja DC (statis) dan AC (dinamis) penguat
depan universal audio.
4.4.4 Melakukan pengukuran tanggapan frekuensi rangkaian penguat depan
universal.
4.4.5 Melakukan pengukuran faktor cacat dan cakap silang (cross talk) penguat
depan universal audio sistem stereo.
4.4.6 Menyajikan spesifikasi data teknis penguat depan universal sistem audio.

III. Uraian Materi

2
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

Penguat depan atau yang disebut pre-amplifier adalah sebuah penyangga dan
penyesuai level dari masing-masing sinyal input sebelum dimasukkan ke pengatur
nada. Hal ini bertujuan agar saat proses pengaturan nada tidak terjadi kesalahan
karena pembebanan/loading. Penguat depan harus mempunyai karakteristik
penyangga/buffer dan berdesah rendah.

1. Mengenal Pre-Amplifier

Gambar 4.1 Rangkaian Blok

Sebuah pre-amplifier merupakan serangkaian blok di mana terdapat pada


penguat suara yang memiliki komponen berupa sumber sinyal yang
diaplikasikan pada mikrofon, pemungut piringan hitam ataupun lainnya, dan
diakhiri dengan sebuah loudspeaker. Inti dari pre-amplifier ini ialah sebuah
penguat depan untuk menguatkan sumber sinyal. Selain itu, diperlukan
penyesuaian terhadap sumber sinyal apabila memiliki tanggapan frekuensi yang
tidak linear.

2. Fungsi Pre-Amplifier
Penguat depan berfungsi sebagai penyangga dan penyesuai level dari
masing-masing sinyal input sebelum dimasukkan ke pengatur nada. Hal ini
bertujuan agar saat proses pengaturan nada tidak terjadi kesalahan karena
pembebanan/loading. Penguat depan harus mempunyai karakteristik
penyangga/buffer dan berdesah rendah. Sebuah penguat daya audio adalah
penguat elektronik yang memperkuat sinyal audio berdaya rendah (sinyal
terutama terdiri atas frekuensi antara 20-20.000 Hz (kisaran pendengaran
manusia) ke level cocok untuk menggiring ke pengeras suara. Ini adalah tahap
akhir dalam alur pemutaran khas audio.
Tahap sebelumnya dalam alur tersebut ialah audio amplifier daya rendah
melakukan tugas seperti pra-amplifikasi (ini khususnya yang berkaitan dengan
sinyal catatan turntable), pemerataan, kontrol nada, pencampuran/efek, atau
sumber audio seperti catatan pemain, pemutar CD, dan pemutar kaset.
Kebanyakan power amplifier audio yang membutuhkan input tingkat rendah ini
untuk mematuhi tingkat baris. Sementara itu, sinyal input ke penguat daya audio
dapat mengukur hanya beberapa ratus microwatts, output-nya mungkin puluhan

3
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

atau ratusan watt untuk sistem rumah atau ribuan hingga puluhan ribu watt untuk
konser sistem penguatan suara. Amplifier dijelaskan sesuai dengan input dan
output mereka properti. Mereka menunjukkan milik gain atau faktor multiplikasi
yang berhubungan besarnya sinyal keluaran dengan sinyal input. Keuntungan
tersebut dapat ditentukan sebagai rasio tegangan output ke input tegangan (gain
tegangan), daya output daya input (gain power), atau beberapa kombinasi dari
arus, tegangan, dan daya. Dalam banyak kasus, dengan input dan output dalam
satuan yang sama, gain unitless (meskipun sering dinyatakan dalam desibel (dB).

3. Jenis Penguat Depan


Penguat depan atau pre-amplifier disebut universal dengan maksud untuk
menguatkan sumber sinyal dengan tanggapan frekuensi yang datar (misalnya
mikrofon) dan yang tidak datar (misalnya sinyal dari pemungut suara magnetik).
Pada prinsipnya, arsitektur sebuah penguat terdiri atas penguat dengan
penguatan terbuka (open loop) Vu yang besar dan jaringan umpan balik negatif.
Penguat harus memiliki penguatan terbuka yang besar. Berikut ini jenis
penggunaan pre-amplifier.
a. Penguat Mikrofon
Mikrofon dinamik menghasilkan tegangan kira-kira hanya 0,5 mV pada
tanggapan frekuensi yang datar. Di sini, penguat mempunyai tugas hanya
menaikkan level sinyal karena tanggapan frekuensinya sudah datar. Pada
rangkaian ini tidak dijumpai komponen yang memengaruhi tanggapan
frekuensi. Dengan demikian, akan diperoleh daerah transfer dari 4 Hz-40 kHz.
Penguatan sedemikian besarnya sehingga diperoleh tegangan keluaran
sebesar maksimum 1,4 V. Jaringan umpan balik harus merupakan komponen
yang tidak terpengaruh oleh frekuensi untuk penguat mikrofon karena
diperlukan penguatan yang konstan dalam daerah frekuensi. Untuk itu,
digunakan komponen tahanan, di mana besar resistansinya tidak berubah
dengan berubahnya frekuensi sinyal.

b. Penguat Pemungut Suara


Pemungut suara magnetik atau juga disebut Pick Up (PU) ada beberapa
jenisnya, tergantung pengubah (transducer) yang digunakan. Pemungut suara
yang banyak digunakan berdasar induksi, secara konstruksi terdiri atas
kumparan, magnet, serta jarum. Pemungut dengan magnet yang terhubung
dengan jarum disebut dengan moving magnet (MM) dan kumparan yang
terhubung jarum disebut dengan moving coil (MC).
Dalam konstruksi pemungut suara magnetik, prinsip kerjanya
berdasarkan hukum induksi. Tegangan induksi akan bangkit jika penghantar
berada dalam medan magnet yang berubah. Artinya, jika jarum bergetar,

4
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

magnet akan ikut bergetar (pada MM) dan akan terbangkit tegangan induksi.
Pada MC, jarum bergetar dan akan mengakibatkan kumparan bergetar
sehingga medan magnet yang mengenainya akan berubah-ubah yang akan
menimbulkan tegangan induksi.
Besar tegangan induksi yang bangkit akan sebanding dengan frekuensi
getaran jarum. Getaran jarum tergantung pada frekuensi sinyal yang tercetak
pada piringan hitam. Jadi, tegangan keluaran pemungut suara magnetik akan
naik dengan naiknya frekuensi suara. Selain itu, pada nada rendah (bass)
memiliki tegangan yang besar sehingga akan menimbulkan alur yang besar
pada piringan hitam. Hal ini akan menghabiskan space pada piringan hitam,
juga ketidakmampuan jarum untuk mengikuti alur tersebut.
Pada sistem perekaman piringan hitam, frekuensi rendah juga ditekan.
Penekanan amplitudo ini secara internasional ditetapkan oleh RIAA (Record
Industry Association of America).
Penguat depan ini disebut penyama (equalizer amplifier). Untuk itu,
penguat harus memiliki umpan balik negatif yang besarannya terpengaruh
oleh frekuensi sinyal. Oleh sebab itu, digunakan komponen kapasitor yang
nilai reaktansinya (tabanan secara arus bolak-balik) berubah dengan
berubahnya frekuensi sinyal.

c. Penguat Depan Universal


Penguat depan universal ini merupakan sebuah penguat depan yang
dapat digunakan sebagai penguat mikrofon dan dapat sebagai penguat
penyama. Dengan mensakelarkan jaringan umpan balik Si dari "1" ke "2",
tanggapan frekuensi dari penguat depan ini akan berubah, dari linear ke tidak
linear. Dengan kata lain, dari penguat depan mikrofon menjadi penguat depan
pemungut suara magnetik.

Info:

Pada gambar di atas, fungsi pre-amp ada pada kotak yang berwarna
hijau. Fungsi tersebut terdiri atas:

5
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

1. Input Selector
Input Selector atau pemilih sumber suara. Sumber suara bisa berasal
dari CD/DVD/Blu-ray player, pemutar piringan hitam, media player, dan
lainnya Digunakan input selector agar kita tidak repot-repot memindahkan
kabel input setiap kali mengganti sumber suara.
2. Volume Control
Untuk mengatur seberapa kencang suara digunakan volume control.
Umumnya cara kerja volume control adalah melemahkan sinyal input
dengan potensiometer.
3. Balance Control
Balance control digunakan untuk mengatur agar suara speaker kini
dan speaker kanan sama kencangnya. Setiap komponen elektronik
memilik toleransi, sehingga penguatan sinyal antara bagian kiri dan kanan
tidak bisa sama persis. Demikian juga speaker juga tidak memiliki
sensitivitas inpt yang sama. Jika perbedaan ini bisa didengar, maka
diperlukan koreksi. Untuk itu diperlukan balance control. Kadang-kadang
balance control tida diimplementasikan, karena tidak dianggap penting.
4. Tone Control
Untuk mengoreksi respons frekuensi sistem secara keseluruhan
(termasu respons frekuensi ruangan) diperlukan equalizer. Namun equalizer
dianggap terlalu rumit untuk diimplementasikan pada pre-amp sehingga
hanya diterapkan pengoreksi frekuensi ujung bawah (bass) dan ujung atas
(treble saja, yang biasa disebut tone control. Sebagian kalangan
menganggap tone control tidak diperlukan sehingga kadang-kadang
ditambahkan tombol untuk mem-bypass tone control tersebut. Malah ada
juga yang sama sekali tida mengimplementasikannya.
5. Penguat Tegangan
Sensitivitas input amplifier berbeda-beda besarnya dan tidak
memiliki standard. Sedangkan output sumber suara memiliki standard.
Untuk koneksi un-balanced yang digunakan untuk home audio, standard
tegangan line out sebesar 0,316V rms atau -10dBV. Sedangkan untuk
koneksi balanced yang digunakan untuk audio-pro adalah 1,228V rms.
Sering kali amplifier memerlukan tegangan input lebih dari 0,316V rms
agar menghasilkan daya maksimalnya. Untuk itu diperlukan penguat
tegangan. Umumnya penguatan/gain dari penguat tegangan ini antara 3x
sampai 10x (9,54 dB - 20 dB).

4. Rangkaian Pre-Amplifier Universal


Pre-amplifier atau penguat depan yang dapat menguatkan tegangan 1-20
mVef menjadi 1 - 1,4 Vef dapat dibangun dengan satu atau dua buah transistor.

6
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

Pada bahasan berikut dipilih penguat depan universal dua tingkat yang hubung
secara DC (arus searah).

a. Mendimensikan Komponen DC

Gambar 4.2 Skema lengkap Pre-Ampifier Universal

Rangkaian terdiri atas dua tingkat yang dibangun oleh transistor TR1
dan TR2. Antara keluaran penguat pertama dan kedua disambung secara DC.
Umpan balik negatif yang menentukan tanggapan frekuensi, dari keluaran
dihubungkan ke daerah masukan dengan penghubung Si, yang bisa dipilih
sesuai yang diinginkan. Dengan S1 pada 0, ini berarti penguat tanpa umpan
balik atau open loop/terbuka. Jika S1 pada 1, umpan balik berupa jaringan
R9-R10 dan C7-C8; penguat memiliki penguatan yang tidak linier berfungsi
sebagai penguat pick-up/pemungut suara. Jika S1 pada 2 umpan balik berupa
R11, penguatan penguat linier berfungsi sebagai penguat mikrofon.
Rangkaian penguat depan universal memuat komponen-komponen berikut ini.

Tahanan
R1 68 kΩ
R2 220 kΩ
R3 120 kΩ
R4 VR 5 kΩ
R5 220 kΩ
R6 4,7 kΩ
R7 4,7 kΩ
R8 1 kΩ

7
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

Tahanan
R9 330 kΩ
R10 15 kΩ
R11 15 kΩ

Kapasitor
C1 10 µF
C2 100 µF
C3 33 µF
C4 220 µF
C5 10 µF
C6 220 µF
C7 15000 µF
C8 4700 µF
C9 100 µF
C10 10 µF

TRI
TRI 1 BC 549B
TRI 2 BC 549B

Rangkaian arus searah sebuah penguat audio terlihat sangat sederhana


karena semua komponen yang berpengaruh pada frekuensi sinyal audio dapat
ditiadakan. Jadi, semua kapasitor dapat ditiadakan. Setelah proses
pensakelaran berlalu, yang tertinggal adalah keadaan statis. Keadaan statis ini
membangun titik kerja. Dalam keadaan ini, semua kapasitor mempunyai
potensial konstan karena terisi penuh.
Kapasitor yang terisi penuh untuk arus searah seakan terputus, tidak ada
arus searah yang mengalir. Akibatnya, kapasitor tidak berpengaruh lagi pada
rangkaian arus searah. Untuk penyederhanaan dalam kondisi ini, semua
kapasitor dihapus. Hal yang dimaksud dengan UCE tegangan antara kaki
kolektor dan emitor sebuah transistor, jika UCE2 artinya tegangan antara kaki
kolektor dan emitor untuk transistor 2. Jika ditulis UC1, berarti tegangan
kolektor transistor 1 diukur terhadap OV (massa). Untuk IC2, berarti arus
kolektor transistor 2, demikian seterusnya.

8
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

b. Mendimensikan Komponen AC

Gambar 4.3 Rangkaian 2 tahanan dalam arus searah dan bolak-balik

Dalam sebuah rangkaian penguat audio, jalannya aliran sinyal untuk


AC dan DC tidak sama. Sumber tegangan DC untuk sinyal AC membentuk
sebuah hubung singkat. Tahanan dalam sumber tegangan idealnya sama
dengan 0 ohm. Dengan demikian, elemen-elemen yang terletak antara
potensial positif dan negatif untuk sinyal AC terletak paralel. Untuk IDC, RI
dan R2 terhubung seri sehingga Rt = R1 + R2. Untuk iAC, RI dan R2
terhubung paralel sehingga Rt = R1 // R2. Masukan diperuntukkan dalam
UAC pembagi tegangan R1, R2 terletak paralel sehingga: RtB=R1//R2.
Sementara itu, keluaran untuk sinyal AC RL terletak paralel ke RC. Dengan
demikian, Rtc dikolektor untuk sinyal AC: RtC=RC//RL.
1) Pemilahan jaringan penguat, jaringan umpan balik negatif
Rangkaian dalam penguat depan universal yang dibahas dapat
dipilah dalam:
A : Jaringan penguat
B : Jaringan umpan balik negatif
Umpan balik negatif maksudnya mengembalikan Sebagian tegangan
keluaran ke rangkaian masukan dengan efek memperkecil, jika
memperbesar disebut dengan umpan balik positif. Cara untuk memperoleh
umpan balik negatif, fasa tegangan keluaran yang dikembalikan ke
masukan harus berbalikan fasa dengan fasa tegangan masukan sehingga
akan berakibat sebuah pengurangan.

Gambar 4.4 Pemilahan antara jarinan umpan balik negatif dan penguat

9
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

Umpan balik negatif akan memengaruhi penampilan keseluruhan


rangkaian. Berikut ini beberapa hal yang dipengaruhi.
a) Penguatan VU (penguatan tegangan), Vi (penguatan arus)
b) Lebar band
c) Tahanan masukan re
d) Tahanan keluaran rA
e) Faktor cacat

2) Jaringan penguat dengan umpan balik “dalam”

Gambar 4.5 Penguat dengan umpan balik negatif “dalam”

Dalam pembahasan sebelumnya telah dihitung dan diterangkan


berakibat apa tahanan-tahanan emitor R9, R4, R5. Semua itu
mengakibatkan penstabilan arus kolektor supaya titik kerja tidak bergeser.
Di mana yang disebut umpan balik negatif arus, yang mana tegangan
umpan balik U9 (UE2), U4, 5 (UET) sebanding dengan arus IEI, IE2.
Umpan balik negatif ini bekerja atas setiap perubahan sinyal. Apabila
meletakkan tegangan sinyal pada masukan a, menyimpanglah arus basis
dalam irama sinyal masukan. Umpan balik negatif akan menstabilkan
"penyimpangan" ini sehingga sinyal dari masukan tidak dikuatkan.
Padahal penguatan sinyal diperlukan. Oleh karena itu, umpan balik negatif
untuk tegangan sinyal harus diperkecil.
Dalam rangkaian yang dibahas, umpan balik negatif melalui R9
untuk tegangan sinyal akan diperkecil dengan cara R9 dihubung-singkat
dengan C6. Dengan demikian, arus bolak-balik sinyal tidak
membangkitkan tegangan AC umpan balik melalui R9. Kapasitor C6
membuat suatu hubung singkat untuk sinyal AC. Dengan kata lain, C6
berfungsi sebagai peniada umpan balik untuk sinyal AC.
Sementara itu, R4 (trimpot) untuk sinyal AC akan dihubung-singkat
tergantung posisinya. Umpan balik negatif maksimum apabila penggeser
trimpot berada paling atas sehingga tahanan yang berada di emitor sebesar

10
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

5,220 kΩ. Tahanan atur R4 digunakan untuk mengatur besarnya umpan


balik negatif, tetapi hal ini hanya berlaku untuk sinyal АС.
Untuk DC, semua kapasitor membentuk rangkaian terputus atau
XC= sehingga pada tahanan atur R4 besarnya tidak akan berubah
walaupun penggeser tahanan atur diubah-ubah. Dengan demikian, R4
bertugas sebagai pengatur penguatan sinyal.
Rangkaian R6, C2 bertugas untuk menyaring (memfilter) tegangan
catu TRI karena tingkat penguat keseluruhan mempunyai penguatan yang
besar. Jika tidak disaring (difilter), tegangan dengung akan sangat
terdengar di keluaran A. Kapasitor C1, C5 adalah kapasitor penggandeng
dan bertugas untuk memisahkan tegangan DC. Tahanan R1 mempunyai
pengaruh paling besar dalam menentukan besarnyatahanan masukan
rangkaian. Kapasitor C3 adalah umpan balik negatif yang lain dan bekerja
pada frekuensi tinggi. Sinyal frekuensi tinggi akan dikembalikan ke basis
TR2 maka penguatan pun menurun. Kapasitor C3 bekerja pada frekuensi
di atas 20 kHz. Kapasitansi seluruhnya C3' = β x C3, jadi dengan
penguatan arus yang lebih besar nilai C3' akan sangat besar.

3) Jaringan umpan balik negatif “luar”


Pengertian jaringan umpan balik "luar" adalah jaringan antara
keluaran penguat (C10) ke masukan penguat (emitor Tri untuk
memperoleh umpan balik negatif). Komponen umpan balik dapat diganti
dengan memindahkan sakelar penghubung umpan balik Si. Jika sakelar Si
pada 2 sinyal keluaran diumpan balikkan melalui tahanan R12, di mana
komponen ini tidak terpengaruh oleh frekuensi, melalui cio (C10 nilainya
terlalu besar untuk sinyal audio). Jika sakelar SI pada 1, umpan balik
negatif akan bergantung frekuensi dan sesuai dengan penyama (ekualisasi
= equalization) untuk piringan hitam RIAA (Recording Industry
Association of America = Asosiasi Industri Rekaman Amerika),
komponen itu terdiri atas jaringan R10, R11 dan C7 serta C8.

4) Penguat dengan umpan balik negatif “luar”

Gambar 4.6 Umpan balik “luar”

11
MODUL : PERECANAAN DAN INSTALASI SISTEM AUDIO VIDEO

Basis dipisah menjadi masukan (+) dan emitor menjadi masukan (-).
Tegangan kendali keseluruhan terletak antara basis (+) dan emitor (-) dari
TRI dan dinyatakan sebagai U1.

Gambar 4.7 Penguat dengan umpan balik Z1 dan Z2

Setelah itu, disederhanakan menjadi seperti gambar di atas di mana


impedansi Z2 merupakan sebuah umpan balik negatif antara keluaran dan
emitor TR1. Impedansi Zl adalah umpan balik antara emitor TR1 dan
massa (OV). Elemen R4 dan R5 telah dijelaskan pada umpan balik negatif
arus dalam jaringan penguat”.

IV. Rangkuman Materi

Penguat atau amplifier merupakan hal yang paling berperan dalam


pengaturan nada (tone control). Penguat yang dipasang sebelum pengatur
nada disebut pre-amplifier. Sementara itu, penguat yang dipasang setelah
pengatur nada disebut final-amplifier.
Penguat yang berada di belakang (final-amplifier) merupakan rangkaian
penguat daya yang bertujuan memperkuat sinyal dari pengatur nada agar
bis menggetarkan membran speaker.

V. Kegiatan Belajar 5

1. Jelaskan yang ananda ketahui tentang pre-amplifier universal!


2. Sebutkanlah bahan atau komponen yang digunakan dalam rangkaian pre-
amplifier!
3. Bagaimana karakteristik pre-amplifier?

12

Anda mungkin juga menyukai