Anda di halaman 1dari 14

jenis diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip Induksi


Elektromagnetik.
2. Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan
logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat
sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser Microphone
disebut juga Capacitor Microphone.
3. Electret Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan
listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
4. Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif
yang digantungkan pada medan magnet.

1. Sejarah Microphone

Microphone adalah alat untuk mengubah daya akustik menjadi energi listrik yang
memiliki karakteristik gelombang dasarnya serupa. Microphone mengkonversi
gelombang suara menjadi tegangan listrik yang akhirnya diubahkembali menjadi
gelombang suara melalui speaker.

Mereka pertama kali digunakan dengan telepon awal dan kemudian pemancar
radio.Pada 1827, Sir Charles Wheatstone adalah orang pertama yang membuat
koinfrase Microphone Pada tahun 1876, Emile Berliner menemukan Microphone
pertama digunakan sebagai pemancar suara telepon. Di US Centennial Exposition,
Emile Berlinertelah melihat Perusahaan telepon Bell menunjukkan dan terinspirasi
untuk menemukan cara-cara untuk meningkatkan telepon yang baru diciptakan.
Bell Telephone Company terkesan dengan apa penemu datang dengan dan
membelipaten untuk mikrofon Berliner $ 50.000. Pada 1878, microphone karbon
diciptakan oleh David Edward Hughes, dan kemudian dikembangkan pada tahun
1920-an. microphone Hughes adalah model awal untuk berbagai Microphone karbon
sekarang digunakan.Dengan penemuan radio, microphone penyiaran baru
diciptakan. Microphonepita diciptakan pada tahun 1942 untuk penyiaran radio Pada
tahun 1964, Bell Laboratories peneliti James Barat dan Gerhard Sessler tidak
menerima hak paten. 3.118.022 untuk transduser electroacoustic, sebuah
microphone electret. Microphone electret ditawarkan keandalan yang lebih besar,

presisi tinggi, biaya lebih rendah, dan ukuran yang lebih kecil. Ini revolusi industri
microphone, dengan hampir satu miliar diproduksi setiap tahun Selama tahun 1970an, dan mic kondensor dikembangkan, memungkinkan untuk menurunkan tingkat
sensitivitas suara dan rekaman suara yang lebih jelas.

Microphone merupakan perangkat input dalam computer berupa suara, microphone


juga merupakan alat atau komponen audio yang digunakan untuk merekam signal
audio baik vocal, akustik instrumen atau apapun yang bisa menjadi sumber suara.

Microphone adalah alat untuk mengubah daya akustik menjadi energi listrik yang
memiliki karakteristik gelombang dasarnya serupa,

Sir Charles Wheatstone adalah orang pertama yang membuat mikrofon frase pada
tahun 1827. Microphone terus berkembang sampai sekarang

Seperti diketahui, kita bisa mendengar suara, karena udara di sekitar kita yang
bergetar. Nah getaran ini akan di rasakan oleh membran, yaitu suatu plastik yang
sangat tipis, yang padanya digabungkan dengan kumparan kawat email yang
kumparannya berada di tengah magnet. Kalau ada getaran suara, maka membran
akan bergetar dan berarti kumparanpun ikut bergetar. Kumparan yang bergerak di
tengah magnet, akan menghasilkan listrik. Karenanya maka kalau ada getaran di
depan microphone,

maka pada terminal outputnya akan diperoleh tegangan yang sangat kecil dan
besar tegangan ini mengikuti getaran suara.

2. Perkembangan Microfon

James West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar dalam
perkembangan mikrofon. Mereka mematenkan temuan mereka yaitu mikrofon
elektrik pada tahun 1964. Pada waktu itu, mikrofon tersebut menawarkan sesuatu
yang tidak dimiliki oleh mikrofon sebelumnya, yaitu harga rendah, sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh konsumen. Bagian lain dalam sejarah perkembangan
mikrofon ialah revolusionalisasi mikrofon dalam industri dimana memungkinkan
masyarakat umum untuk mendapatkannya. Hampir satu juta mikrofon diproduksi
tiap tahunnya. Lalu pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik dan mikrofon kondenser
mulai dikembangkan. Mikrofon ini memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi. Oleh
karena itu, hingga saat ini mikrofon tersebut digunakan dalam dunia penyiaran.

Sekarang Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam,
alat bantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnya
mikrofon berguna untuk merobah suara memjadi getaran listrik sinyal Analog untuk
selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan berikutnya
dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras
terakhir diumpan ke-Speaker.

Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk
mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal.

Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah sesuai kebutuhan dan
seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat
musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang
digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP
motor, dan sebagainya.

3. Cara Kerja Mikrofon

Prinsip kerja dari microphone menjelaskan tipe transducer yang berada di dalam
microphone tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi
dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan microphone,
transducer mengubah energi akustik (suara) mernjadi energi listrik. Menurut cara
kerjanya, ada banyak tipe microphone, seperti: dynamic, condenser, ribbon, crystal,
carbon, dsb. Namun, ada dua tipe yang paling umum digunakan, yaitu: dynamic
dan condenser.

Dynamic microphone menggunakan diafragma/voice coil/susunan magnet yang


berfungsi sebagai generator/pembangkit sinyal listrik yang di-drive oleh suara yang
masuk. Gelombang suara menabrak sebuah membran plastik tipis yang disebut
diafragma sehingga diafragma tersebut bergetar. Sebuah kumparan kawat kecil
(voice coil) ditempelkan pada bagian belakang diafragma dan sama-sama ikut
bergetar juga ketika diafragma bergetar. Voice coil dikelilingi oleh medan magnet
yang tercipta oleh sebuah magnet permanen kecil. Pergerakan voice coil di medan
magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik.

Dynamic mic memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis. Di
samping itu, dynamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur yang
esktrim atau kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpa
overload. Meskipun demikian, respon frekuensi dan sensitivitas dari dynamic mic
terbatas, khususnya pada frekuensi tinggi. Dynamic mic merupakan tipe yang
sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound system
gereja. Dynamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa mengurangi
sensitivitasnya.

Condenser microphone bekerja berdasarkan diafragma/susunan backplate yang


mesti tercatu oleh listrik membentuk sound-sensitive capacitor. Gelombang suara
yang masuk ke microphone menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragma
ditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan elemen ini membentuk kapasitor
yang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor memiliki kemampuan untuk
menyimpan muatan atau tegangan. Ketika elemen tersebut terisi muatan, medan
listrik terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang besarnya proporsional
terhadap ruang (space) yang terbentuk diantaranya. Variasi dari lebar space antara
diafragma dan backplate terjadi karena pergerakan diafragma relatif terhadap
backplate sebagai akibat dari adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal
ini menghasilkan sinyal elektrik sebagai akibat dari suara yang masuk ke condenser
microphone.

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan muatan


listrik. Terkait dengan hal tersebut, ada tipe condenser mic yang memiliki muatan
permanen, ada juga yang menggunakan sumber catu daya eksternal untuk mengisi
muatannya. Dalam hal ini, sumber catu daya eksternal

Jika dibandingkan terhadap dynamic mic, condenser mic lebih kompleks dan lebih
mahal. Condenser dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih tinggi dan dapat
menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural, khususnya pada frekuensi
tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat dan
memiliki range frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan dari
dynamic mic adalah condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyak
mengurangi kinerjanya.

Keputusan untuk menggunakan condenser atau dynamic mic bagaimanapun


diambil tidak hanya berdasarkan sumber suara, tetapi berdasarkan physical setting
juga. Praktisnya, penggunaan microphone harus memperhatikan untuk acara apa
dan dimana mic tersebut akan digunakan. Di samping itu, apakah diinginkan hasil
dengan kualitas suara yang sangat tinggi atau tidak.

4. Jenis-Jenis Microphone

1. Mikrofon karbon

Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diagram logam yang
terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja
mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel dimana terdapat sebuah penghubung
yang menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon.
Perubahan getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah
sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal output mikrofon.

2. Mikrofon reluktansi variabel

Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma
berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik
tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran
suara, maka celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut akan berkurang,
akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan perubahan-perubahan
magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik. Perubahan-perubahan tersebut
menyebabkan perubahan sinyal yang keluar dari mikrofon.

3. Mikrofon kumparan yang bergerak

Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari kumparan
induksi yang digulungkan pada silinder yang berbahan non magnetik dan dilekatkan
pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah udara suatu magnet
permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik direkatkan pada diafragma
yang terbuat dari bahan non logam. Jika diafragma bergerak karena adanya
gelombang suara yang ditangkap, maka kumparan akan bergerak maju mundur di
dalam medan magnet, sehingga muncullah perubahan magnetik yang melewati
kumparan dan menghasilkan sinyal listrik.

4. Mikrofon kapasitor

Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan
logam, digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak sangat dekat,
sehingga keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya
getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak. Diafragma yang bergerak
menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah antara diafragma dengan pelat
statis sehingga mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini
memerlukan tegangan DC konstan yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan
pelat statis melewati sebuah resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat
berubah-ubah seiring perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.

5. Mikrofon elektret

Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah memiliki
sumber muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar.
Sumber muatan berasal dari suatu alat penyimpan muatan yang terbuat dari bahan
teflon. Bahan teflon tersebut diproses sedemikian rupa sehingga mampu
menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar, kemudian
mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas. Lapisan tipis teflon dilekatkan
pada pelat logam statis dan mengandung muatan-muatan negatif dalam jumlah
besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap pada satu sisi yang kemudian
menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara
yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara
diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi
berubah dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.

6. Mikrofon piezoelektris

Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan
ini dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar
jadi tidak membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong
membentuk suatu irisan pada bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada
elektrode atau lempengan sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris.
Kristal akan berubah bentuk bila mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi
perpindahan muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut. Perpindahan muatan
mengakibatkan adanya perbedaan potensial di antara kedua pelat-pelat
lempengan. Uniknya, kristal tersebut dapat langsung menerima getaran suara
tanpa harus dibentuk menjadi sebuah diafragma, sehingga respon frekuensi yang

diterima akan lebih baik dari mikrofon lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh
lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.

7. Mikrofon pita

Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan
teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak
metal tipis yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang
ditangkap menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut
mengakibatkan berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal
listrik. Oleh karena mikrofon pita pada awal kemunculannya merupakan mikrofon
yang dapat menampilkan suara paling alami, maka industri rekaman dan siaran
segera memanfaatkan mikrofon ini pada awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak
memerlukan pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan
besar pada jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah
perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti mikrofon
buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk
studio perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE dan Golden Age.

Macam-macam microfone

1. Shotgun Mic

Michrophone ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan
karakteristiknya yang sering didapati Condercer Microphune. Sifatnya mempertajam
suara jadi suara lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini oleh karena itu
dengan shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya
tangkap mic. Shotgun directional lurus (satu arah).

2. Handheld Mic

Microphone ini cara perekamanya sama dengan mic yang lain namun handheld mic
dirancang lebih besar. Ukuran mic ini sebesar genggaman tangan dan dipergunakan
untuk keperluan lapangan pada saat peliputan interview. Hendheld mic
karakteristiknya Dynamic michrophone sifatnya meredam suara desis.suara yang
tajam untuk mengurangi gangguan suara utama yang direkam,jadi bukan
menghilangkan suara-suara bising.

3. Personal Microphone

Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil
dan penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu
clip mic,mic bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer
dengan sebutan Lapel. Di sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas
ataupun menempel dibalik dasi. Jarak pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci
dibawah dagu sekitar 25cm 30 cm.

Jenis microphone.
A. Mikrofon Karbon

Mikrofon ini bekerja berdasarkan pada resistansi variabel dimana konstruksinya


dibuat dengan sebuah diafragma logam yang pada salah satu ujung dari sebuah
kotak logam yang berbentuk silinder. Sebuah penghubung (contact) logam
berbentuk plunyer dilekatkan pada diafragma itu sehingga gerakan diafragma
dapat diteruskan melalui plunyer kepada butir-butir karbon didalam mikrofon
tersebut. Sebuah kontak tetap lainnya yang terisolasi juga dibenamkan ke dalam
butir-butir karbon untuk membentuk elektroda yang kedua. Bila gelombang suara
yang menekan mengenai diafragma itu, plunyer akan terdorong dan memampatkan
butir-butir karbon, sehingga menurunkan resistensi kontak diantaranya. Bila tidak
ada tekanan resistansi akan naik kembali, sehingga dengan adanya getaran suara
yang berubah-ubah akan menimbulkan perubahan nilai resistansi dan juga akan
mengakibatkan perubahan sinyal output mikrofon.

B.

Mikrofon Reluktansi Variabel

Merupakan mikrofon jenis magnetic yang dibuat dengan sebuah diafragma bahan
magnetic yang bergerak, seperti baja silicon yang tergantung di atas kepingankepingan kutub sebuah magnet permanen.
Kumparan-kumparan induksi digulung pada kepingan kutub itu dan dihubungkan
menurut hubungan seri yang saling memperkuat. Bila tekanan udara pada
diafragma meningkat akibat getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian
magnetis tersebut akan berkurang, sehingga mengurangi reluktansi dan
mengakibatkan perubahan-perubahan magnetis yang terpusat didalam struktur
magnetis itu.

Ketika garis-garis perubahan-perubahan (fluks) magnetis bergerak masuk, maka


garis-garis akan memotong lilitan kumparan dan menginduksi suatu medan
elektroinagnetik didalamnya. Bila diafragma bergerak menjauhi kepingan-kepingan
kutub, celah udara melebar, reluktansi meningkat dan garis-garis fluks bergerak
keluar dari kepingan-kepingan kutub sehingga mengimbas suatu medan
elektromagnetis dengan polaritas yang berlawanan didalam kumparan, maka
perubahan-perubahan itu menyebabkan sinyal yang keluar dari mikrofon berubahubah pula.

C. Mikrofon Kumparan Bergerak


Mikrofon dengan kumparan yang bergerak (Moving coil microphone), merupakan
sebuah mikrofon dengan kumparan induksi yang digulungkan pada suatu silinder
bukan magnetis yang dilekatkan pada diafragma dan dipasang di dalam celah
udara berbentuk silinder dari suatu magnet permanen.
Diafragma dibuat dari bahan bukan logam, sedangkan kawat-kawat penghubung
listrik ke kumparan direkatkan ke permukaan diafragma. Bila gelombang suara
menggerakkan diafragma, maka kumparan akan bergerak maju mundur di dalam
medan magnet, sehingga terjadi perubahan-perubahan
magnetik yang
melewati kumparan
dan menghasilkan
sinyal listrik.

D. Mikropon Kapasitor
Terdiri dari sebuah diafragma logam yang digantung dengan jarak yang sangat
dekat terhadap sebuah pelat logam statis, dimana keduanya terisolasi sehingga
menyerupai bentuk sebuah kapasitor.
Diafragma akan bergerak-gerak bila terkena getaran suara, hal itu akan
mengakibatkan berubah-ubahnya jarak pemisah antara diafragma dan pelat statis
yang mengakibatkan berubah-ubahnya nilai kapasitansi.
Diperlukan suatu tegangan
DC konstan dari luar yang
dihubungkan pada diafragma
dan pelat logam statis lewat
sebuah resistor beban,
sehingga tegangan terminal
mikrofon dapat berubah-ubah
seiring dengan terjadinya
perubahan tekanan udara akibat getaran suara.

E. Mikrofon Elektret
Mikrofon ini merupakan jenis khusus dari mikrofon kapasitor yang sudah
mempunyai sumber muatan sendiri yang terpasang didalamnya sehingga tidak
perlu pencatu daya dari luar. Sumber muatan itu sebenarnya didapat dari suatu alat
penyimpan muatan berupa bahan Teflon yang diproses dengan semestinya
sehingga dapat menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar dan

mempertahankannya untuk waktu tak terbatas. Lapisan tipis


Teflon yang dilekatkan pada pelat logam statis, mengandung sejumlah besar
muatan-muatan negative yang terperangkap yang kemudian diinduksikan sebagai
suatu muatan bayangan kepada pelat statis dan diafragma logam yang
dihubungkan padanya melalui sebuah resistor beban luar.
Muatan-muatan yang terperangkap pada satu sisi dan muatan bayangan pada sisi
yang lain menimbulkan medan listrik pada celah yang membentuk kapasitor.
Tekanan udara yang berubah-ubah akibat getaran suara akan membuat berubahubahnya jarak antara diafragma dan pelat logam statis, sehingga nilai kapasitansi
berubah dan mengakibatkan tegangan terminal mikrofon juga turut berubah.

F. Mikrofon Piezoelektris
Adalah mikrofon yang
tidak memerlukan sebuah
pencatu daya karena jenis
mikrofon ini terbuat dari bahan kristal aktif yang dapat menimbulkan tegangan
sendiri bila diberikan getaran dari luar, sehingga dapat merupakan sebuah
generator. Kristal dipotong menurut bidang-bidang tertentu untuk membentuk
suatu irisan dan dengan elektroda-elektroda / pelat lempengan dilekatkan pada
kedua permukaannya sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris.
Bila mendapat tekanan, kristal akan berubah bentuk {deform), akan terjadi
perpindahan suatu muatan sesaat didalam susunan kristal tersebut sehingga dapat
menimbulkan suatu beda potensial diantara kedua pelat-pelat lempengan.
Sebaliknya bila suatu potensial listrik dikenakan antara kedua permukaan kristal itu,
secara fisik kristal akan melengkung atau berubah bentuk.
Kristal langsung dapat menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi
sebuah diafragma, sehingga dapat diperoleh respon frekuensi yang lebih baik dari
pada mikrofon lainnya meskipun dengan suatu tingkat keluaran yang jauh lebih
rendah, yaitu kurang dari 1 mV.

Anda mungkin juga menyukai