Anda di halaman 1dari 10

Asal Usul Sejarah Mikrofon dan Jenis-Jenisnya

Diposkan oleh Idin Rohidin di 05.11

SEJARAH

Asal Usul Sejarah Mikrofon (bahasa Inggris: michrophone) adalah suatu jenis tranduser yang

mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon merupakan

salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai pada banyak alat seperti

telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi.

Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti suara

atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alat bantu dengar untuk suara berintensitas

rendah. Penemuan mikrofon sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Pada awal

penemuannya, mikrofon digunakan pada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu,

mikrofon digunakan dalam pemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan

mikrofon praktis sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telah

membuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.

Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah mengembangkan mikrofon. Ia merupakan orang

pertama yang membuat “mikrofon frase". Selanjutnya, pada tahun 1876, Emile Berliner

menciptakan mikrofon pertama yang digunakan sebagai pemancar suara telepon. Mikrofon praktis

komersial pertama adalah mikrofon karbon yang ditemukan pada bulan Oktober 1876 oleh

Thomas Alfa Edison. Pada tahun 1878, David Edward Hughes juga mengambil andil dalam

perkembangan mikrofon karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami perkembangan hingga

tahun 1920-an.

James West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar dalam perkembangan

mikrofon. Mereka mempatenkan temuan mereka yaitu mikrofon elektrik pada tahun 1964. Pada

waktu itu, mikrofon tersebut menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh mikrofon sebelumnya,

yaitu harga rendah, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh konsumen. Bagian lain dalam sejarah

perkembangan mikrofon ialah revolusionalisasi mikrofon dalam industri dimana memungkinkan

masyarakat umum untuk mendapatkannya. Hampir satu juta mikrofon diproduksi tiap tahunnya.

Lalu pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik dan mikrofon kondenser mulai dikembangkan.

Mikrofon ini memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi. Oleh karena itu, hingga saat ini mikrofon

tersebut digunakan dalam dunia penyiaran.

KEGUNAAN

Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar,
pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya. Pada dasarnya mikrofon berguna untuk

membuat suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras. Pemilihan mikrofon harus

dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan

mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah

seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara

kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem

untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya

KARAKTERISTIK

Karakteristik mikrofon yang harus diperhatikan ketika akan memilih sebuah mikrofon adalah:

1. Prinsip cara kerja mikrofon

2. Daerah respon frekuensi suara yang mampu dicuplik mikrofon

3. Sudut atau arah pencuplikan mikrofon

4. Output sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon

5. Bentuk fisik mikrofon

JENIS-JENIS 

1. Mikrofon karbon

Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diagram logam yang terletak

pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja mikrofon ini

berdasarkan resistansi variabel dimana terdapat sebuah penghubung yang

menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan

getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga

mengakibatkan perubahan pada sinyal output mikrofon.

2. Mikrofon Reluktansi Variabel

Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma

berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik tersebut.

Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, maka celah

udara dalam rangkaian magnetik tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin
berkurang dan menimbulkan perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam

struktur magnetik. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang

keluar dari mikrofon.

3. Mikrofon Kumparan yang Bergerak

Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari kumparan induksi

yang digulungkan pada silinder yang berbahan non magnetik dan dilekatkan pada

diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah udara suatu magnet permanen. Sedangkan

kawat-kawat penghubung listrik direkatkan pada diafragma yang terbuat dari bahan non

logam. Jika diafragma bergerak karena adanya gelombang suara yang ditangkap, maka

kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet, sehingga muncullah

perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan sinyal listrik.

4. Mikrofon Kapasitor

Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan logam,

digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak sangat dekat, sehingga

keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya getaran suara

mengakibatkan diafragma bergerak-gerak. Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya

perubahan jarak pemisah antara diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan

berubahnya nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan

yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah resistor beban,

sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-ubah seiring perubahan tekanan udara yang

terjadi akibat getaran suara.

5. Mikrofon Elektret

Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah memiliki sumber

muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar. Sumber muatan

berasal dari suatu alat penyimpan muatan yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon
tersebut diproses sedemikian rupa sehingga mampu menangkap muatan-muatan tetap

dalam jumlah besar, kemudian mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas.

Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung muatan-muatan

negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap pada satu sisi yang

kemudian menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara

yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara

diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah

dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.

6. Mikrofon Piezoelektris

Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan ini

dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar jadi tidak

membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan

pada bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektroda atau lempengan

sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal akan berubah bentuk bila

mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi perpindahan muatan sesaat di dalam

susunan kristal tersebut. Perpindahan muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial

diantara kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya, kristal tersebut dapat langsung menerima

getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi sebuah diafragma, sehingga respon frekuensi

yang diterima akan lebih baik dari mikrofon lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh

lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.

7. Mikrofon Pita

Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan teliti.

Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis

yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap

menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya

medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena mikrofon pita pada

awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara paling alami,

maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan mikrofon ini di awal tahun 1930-
an. Mikrofon ini tidak memerlukan pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya.

Pertumbuhan besar pada jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada

rumah perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti

mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk

studio perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE dan Golden Age.

8. Mikrofon Shotgun MC

Michrophone ini bentuknya ramping dan panjang mirip seperti laras senapan

karakteristiknya yang sering didapati Condercer Microphune. Sifatnya mempertajam suara

jadi suara lemah dan jauh akan ditangkap oleh microphone ini oleh karena itu dengan

shotgun mic tidak perlu mendekat pada sasaran obyek karena daya tangkap mic. Shotgun

directional lurus (satu arah).

9. Personal Microphone

Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan

penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic

bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan “Lapel”. Di

sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak

pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm – 30 cm.

10. Handheld Mic

Microphone ini cara perekamanya sama dengan mic yang lain namun handheld mic

dirancang lebih besar. Ukuran mic ini sebesar genggaman tangan dan dipergunakan untuk

keperluan lapangan pada saat peliputan interview. Hendheld mic karakteristiknya Dynamic

michrophone sifatnya meredam suara desis.suara yang tajam untuk mengurangi gangguan

suara utama yang direkam,jadi bukan menghilangkan suara-suara bising.


11. Contact Mic

Benda ini pada dasarnya adalah sebuah microphone. Tapi, berbeda dengan fungsi

microphone yang biasa digunakan untuk menyanyi, yang satu ini mampu menyadap suara

di level yang lebih ringkih. Contact Mic ini dirancang untuk mampu menembus gelombang

suara redam yang secara virtual sanggup menangkap gelombang suara di bawah

permukaan solid tertentu. Dengan begitu, microphone ini dapat pula digunakan sebagai

alat pendeteksi bom.

Benda ini dibuat terpadu dengan contact element, dan memiliki automatic gain control

internal sehingga tidak lagi memerlukan tombol-tombol penyesuaian. Contact Mic didisain

untuk mengkonversi menit getaran-getaran ke gelombang suara dan kemudian dapat

diterjermahkan ke dalam band audio yang bisa didengarkan melalui headphone atau alat

penerima suara lainnya. Dengan begitu, benda ini bisa memberi informasi mengenai apa

yang janggal sedang terjadi.

Untuk negara-negara yang rawan bom (dan gempa), alat ini bisa jadi sangat bermanfaat.

Tentu akan lebih banyak dibutuhkan untuk keperluan korporasi dan di lembaga-lembaga

pengamanan atau penelitian, meski tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk

kebutuhan personal. Yah, siapa tahu ada yang penasaran ingin tahu apakah tetangga

misterius yang tinggal di sebelah rumahnya adalah seorang teroris.

12. Boundary Effect Mic

Lavalier mic/personal mic/clip-on mic adalah perekam suara yang bentuknya kecil dan

penjepit dipergunakan umumnya untuk wawancara dalam studio.lavalier itu “clip mic”,mic

bias yang memiliki karakteristik omni,di negara Eropa populer dengan sebutan “Lapel”. Di

sebut Lapel karena biasa dijepit di kerah baju,jas ataupun menempel dibalik dasi. Jarak

pemasangannya sekitar 6 sampai 8 inci dibawah dagu sekitar 25cm – 30


13. Studio Microphone

Layar logam yang unik ini tidak hanya berlubang, tetapi sedikit louvered di sudut untuk

mengarahkan frekuensi ultra-rendah napas ledakan yang melewati sisi layar. Proses ini

tidak menipiskan frekuensi tinggi, seperti kain layar lakukan, dan meninggalkan performa

vokal tidak terpengaruh tetapi tanpa mengganggu frekuensi rendah "muncul" Ini juga

dibangun untuk terakhir dan akan mengambil lebih banyak pelecehan dari kain tradisional

perisai, jadi sangat baik untuk aplikasi komersial

14. Bidirectional Microphones

Mikrofon bidirectional. Tipe ketiga mikrofon pola polaritas adalah dua arah (juga dikenal

sebagai Gambar 8). Sebuah bidirectional mic akan mengambil suara dari kedua bagian

depan dan belakang, tetapi bukan dari sepanjang jalan sekitar. Mereka tidak mengambil

suara dari sisi-sisi baik sama sekali. Mics bidirectional sering digunakan untuk memainkan

instrumen miking dua bagian secara bersamaan, misalnya bagian tanduk. Ketika seorang

bidirectional mic ditempatkan di antara dua tanduk pemain dengan mic sisi tegak lurus

terhadap para pemain, itu akan mengambil suara dari tanduk dan sangat sedikit lain.

Bidirectional mics dibuat dalam tiga jenis mikrofon: dinamis, kondensor, dan pita.

15. Unidirectional Mics

Sebuah mikrofon searah sensitif terhadap suara dari satu arah. Diagram di atas

menggambarkan beberapa pola-pola ini. Mikrofon menghadap ke atas di masing-masing

diagram. Intensitas suara frekuensi tertentu diplot untuk sudut-sudut radial 0-360 °.

(Professional diagram menunjukkan sisik ini dan menyertakan beberapa plot pada

frekuensi yang berbeda. The diagram yang diberikan di sini hanya memberikan gambaran

mengenai pola khas bentuk, dan nama-nama mereka.)


16. Omnidirectional

Sebuah Omnidirectional (atau nondirectional) respons mikrofon umumnya dianggap bola

sempurna dalam tiga dimensi. Dalam dunia nyata, hal ini tidak terjadi.Seperti arah

mikrofon, kutub pola untuk sebuah "Omnidirectional" mikrofon adalah fungsi dari

frekuensi. Tubuh mikrofon tidak tak terbatas dan kecil, sebagai akibatnya, ia cenderung

mendapatkan dengan caranya sendiri terhadap suara yang datang dari belakang,

menyebabkan sedikit merata dari respons kutub. Merata ini meningkat sejalan dengan

diameter mikrofon (dengan asumsi itu silinder) mencapai panjang gelombang frekuensi

yang bersangkutan. Oleh karena itu, diameter terkecil mikrofon akan memberikan yang

terbaik karakteristik Omnidirectional pada frekuensi tinggi.

Sumber : www.kaskus.us/showthread.php?t=9604142

KATEGORI DASAR MICROPHONE


SEPTEMBER 11, 2009 SETIAWAN LEAVE A COMMENT

Mikrofon didesain untuk mengkonversi satu bentuk dari daya akustik ke daya elektrik.
Mikrofon mempunyai dua kategori dasar, yaitu dynamic microphone dan condenser
microphone.
1. Dynamic microphone
Terdiri dari elemen diafragma, voice coil, dan magnet yang membentuk suatu sound-
driven electrical generator. Gelombang suara menggerakkan diafragma pada suatu medan
magnet untuk menghasilkan sinyal listrik yang sama dengan gelombang suara akustik
yang berhasil ditangkap. Sinyal dari elemen dinamis dapat dipergunakan secara langsung,
tanpa membutuhkan komponen tambahan seperti catu daya dari baterai.

Gambar 1. Elemen penyusun dynamic microphone


Ribbon microphone elements merupakan suatu variasi dari dynamic microphone yang
mempunyai potongan-potongan meyerupai logam alumunium yang terletak diantara dua
kutub magnet. Mikrofon ini membutuhkan pre-amplifier untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Elemen yang dimiliki Ribbon microphone tidak seperti moving-coil pada jenis
dynamic microphone, elemen ini beberapa mikron lebih tebal dan dapat berubah bentuk
dikarenakan tekanan udara yang kuat. Mikrofon jenis ini juga cocok digunakan untuk
menghasilkan karakteristik yang “warmth” karena memiliki tanggapan yang bagus pada
frekuensi rendah.
1. Condenser microphone
Mikrofon ini menggunakan diafragma konduktif dan electrically charged backplate untuk
membentuk sound-sensitive condenser. Gelombang suara menggerakkan diafragma dalam
medan listrik untuk membentuk sinyal listrik. Setiap kondenser memiliki electronic
circuitry aktif, sehingga membutuhkan baterai untuk mengoperasikannya. Desain
mikrofon jenis ini memiliki kepekaan yang tinggi dan tanggapan yang lembut untuk
jangkaun frekuensi yang lebar. Mikrofon kondensor memiliki batas tingkat suara
maksimum sebelum keluarannya mengalami distorsi. Condenser microphones modern
menggunakan komponen solid state untuk internal circuitry-nya, tetapi untuk jenis
mikrofon kondensor yang lama masih menggunakan tabung hampa. Karakter suara yang
dihasilkan tabung hampa lebih “warmth”.

Gambar 2. Elemen penyusun condenser microphone

Headset, nama alat ini sepertinya sudah tidak asing lagi. Mungkin Anda juga
termasuk pengguna setianya.headset merupakan gabungan
antara headphone dengan mikrofon yang biasa digunakan untuk
mendengarkan suara atau berbicara pada perangkat komunikasi, misalnya
telepon seluler.

Headset pertama kali diciptakan oleh seorang mahasiswa Universitas


Stanford bernama Nathael Baldwin pada tahun 1910. Pada saat itu, alat yang
ia ciptakan tidak langsung diproduksi, karena Baldwin belum menemukan
orang yang berminat untuk memproduksi hasil temuannya itu dalam jumlah
banyak.

Baru pada Perang Dunia I, angkatan bersenjata Amerika mengetahui alat


yang telah diciptakan oleh Baldwin dan mulai memproduksinya untuk pilot
mereka yang akan digunakan untuk perang sebanyak 100 headset. Dengan
demikian, penggunaan awal headset pada saat itu bertujuan untuk
penerbangan. Pada tahun 1961 headsetdipakai dalam kokpit pesawat
terbang. headset yang digunakan para pilot memiliki bentuk yang ringan dan
nyaman saat dipakai, sehingga mereka pun menyukainya.

Pada tahun 1919, umumnya headset digunakan untuk radio dengan kualitas


suara yang masih kasar dan belum dapat menyaring suara dari
luar. headset baru bisa digunakan setelah disambungkan terlebih dahulu ke
terminal baterai yang memiliki tegangan volt tinggi, koneksi listrik yang
digunakan pun tidak nyaman bagi pengguna karena mengagetkan.

Mulai pada tahun 1970, headset untuk pertama kalinya digunakan untuk


pesawat telepon, kemudian baru pada awal tahun 2000, seiring berjalannya
perkembangan telepon seluler, headset dengan jenis nirkabel berbasis
teknologi Bluetooth pun mulai populer.

Jika pada awalnya headset digunakan untuk tujuan penerbangan,


sekarang headset lebih banyak dipergunakan untuk mendengarkan musik,
terutama bagi para remaja yang juga menjadikannya sebagai trend setter.

Tentu saja dengan adanya headset menimbulkan keuntungan tersendiri,


dengan menggunakan alat ini Anda dapat mendengarkan suara secara
bebas, privasi Anda pun tetap terjaga. Namun tetap saja Anda harus waspada
dan hati-hati dalam menggunakannya. Penggunaan headset yang berlebihan
dapat menimbulkan gangguan pendengaran, bahkan hal yang paling fatal
adalah tuli permanen. RF

Anda mungkin juga menyukai