Anda di halaman 1dari 5

Soal

1. Microphone atau Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat Elektronik seperti
alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio maupun alat komunikasi lainnya
seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie Talkie serta Home Entertainment, Pada dasarnya
sinyal listrik yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu diperlukan penguat
sinyal depan, Untuk mengenal lebih jauh dengan Microphone jelaskan bagai mana cara kerja
microfon………………
2. Berdasarkan Teknologi atau Teknik Konversinya dari Energi Akustik (Suara) menjadi Energi
Listrik, Mikrofon dapat dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah
3. Sebutkan macam-macam Karekteristik microfon ….
Jawaban dan Pembahasan

1. Pembahasan soal no 1
CARA KERJA MICROPHONE (MIKROFON)

a)Saat kita berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke
Microphone.
b)Dalam Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma
(diaphragm) yang terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan
bergetar sesuai dengan gelombang suara yang diterimanya.
c) Sebuah Coil atau kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang
diafragma akan ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
d)Sebuah Magnet kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau
Kumparan tersebut akan menciptakan medan magnet  seiring dengan gerakan Coil.
e)Pergerakan Voice Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
f) Sinyal Listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat)
atau alat perekam suara.

2. Pembahasan no 2
a) Dynamic Microphone, yaitu Microphone yang bekerja berdasarkan prinsip
Induksi Elektromagnetik.
b) Condenser Microphone, yaitu Microphone yang diafragmanya terbuat dari bahan
logam dan digantungkan pada pelat logam statis dengan jarak yang sangat dekat
sehingga keduanya terisolasi menyerupai sebuah Kapasitor. Condenser
Microphone disebut juga Capacitor Microphone.
c) Electret  Microphone, yaitu Microphone jenis Condenser yang memiliki muatan
listrik sendiri sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.
d) Ribbon Microphone, yaitu Microphone yang menggunakan pita tipis dan sensitif
yang digantungkan pada medan magnet.
e) Crystal Microphone atau Piezoelektris Microphone, yaitu Microphone yang
terbuat dari Kristal Aktif yang dapat menimbulkan tegangan sendiri ketika
menangkap getaran sehingga tidak memerlukan pencatu daya dari luar.

3. Karakteristik Microphone
Pemahaman tentang tipe atau jenis microphone belum cukup untuk melakukan penataan suara
dengan baik. Penata suara wajib memiliki pemahaman tentang karakteristik microphone.
Karakteristik microphone adalah hal yang berkaitan dengan bentuk fisik, kepekaan, kemampuan
arah tangkap, dan kualitas suara yang dihasilkan oleh sebuah microphone. Karakteristik dari
microphone Antara lain:

a) Omni Directional Microphone


Omni Directional microphone adalah microphone yang memiliki tingkat kepekaan terhadap
sumber suara dari segala arah dengan level sama. Omni directionalmicrophone sangat baik
ditempatkan pada area penonton untuk menangkap atmosfir atau suasana yang terjadi seperti,
tepuk tangan, dan teriakan penonton. Microphone omni disebut juga microphone tanpa pola
arah, karena microphone jenis ini memiliki kemampuan menangkap suara dari segala arah. Jenis
microphone ini kurang tepat jika dipergunakan hanya untuk menangkap satu sumber suara.
Microphone omni sangat baik untuk wawancara di lapangan. Misalnya kegiatan wawancara di
pasar, sehingga suara hiruk pikuk pasar terdengar. Disinilah peran penata suara untuk dapat
menghasilkan olahan suara dengan atmosfir atau suasana pasar, akan tetapi suara nara sumber
tetap menjadi tujuan utama dari wawancara.

b) Bi directional Microphone
Microphone ini memiliki tingkat kepekaan pada level yang sama dari dua arah. Kebanyakan
orang mengatakan microphone stereo, tetapi sebenarnya bukan demikian. Pengertian stereo
sound berbeda dengan bi directional patern, meskipun microphone ini dapat menangkap
sumber suara dari dua arah yang berlawanan.

Kemampuan dua arah dari microphone ini sangat tepat ketika dipergunakan untuk merekam
drama radio. Drama radio terkadang pemain tidak hanya dua orang dantiap pemain memiliki
kemampuan bermain drama dengan level suara yang berbeda. Maka akan menjadi masalah
ketika tiap pemain menggunakan satu microphone. Semakin banyak menggunakan microphone
semakin kompleks permasalahan yang timbul. Dengan memanfaatkan microphone jenis ini
dapat mengurangi permasalahan tersebut, dimana pemain dapat saling melihat atau saling
berhadapan dan mampu mengontrol tingkat kekerasan suara.

c) Uni Directional Microphone


Microphone yang hanya mempunyai kepekaan dari satu arah yaitu sumber suara yang berada di
depan microphone. Microphone jenis ini adalah microphone yang memiliki pola searah dan
paling banyak dipergunakan oleh penyiar, wawancara, teater dan sangat baik untuk
pertunjukan musik, karena dapat membatasi intervensi suara alat musik lain. Untuk
pementasan drama di luar ruangan yang memiiki tingkat kebisingan tinggi, dapat menggunakan
microphone super atau hiper cardioid (shotgun mic) dimana microphone ini memiliki kepekaan
pada sudut yang sempit, sehingga dapat membatasi suaraberasal dari sudut lain. Sifat umum
microphone ini adalah tidak memilih sumber suara. Jadi segala sesuatu yang menggetarkan
udara akan ditangkap oleh microphone sesuai dengan besar-kecil getaran udara serta tingkat
sensitivitas dari jenis microphone. Setiap microphone memiliki kelebihan dan kekurangan,
dengan pemahaman ini diharapkan penata suara mampu memanfaatkan kelebihan dan
kekurangan dari berbagai microphone untuk menghasilkan suatu penataan suara yang optimal.

Karakteristik mikrofon yang harus diperhatikan ketika akan memilih sebuah mikrofon adalah:

1. Prinsip cara kerja mikrofon


2. Daerah respon frekuensi suara yang mampu dicuplik mikrofon
3. Sudut atau arah pencuplikan mikrofon
4. Output sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon
5. Bentuk fisik mikrofon

Mikrofon karbon
Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diagram logam yang terletak pada salah
satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja mikrofon ini
berdasarkan resistansi variabel di mana terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan
diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada akan
menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal output
mikrofon.

Mikrofon reluktansi variabel


Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan
magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik tersebut. Jika tekanan udara
dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian
magnetik tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan
perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik. Perubahan-perubahan
tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar dari mikrofon.

Mikrofon kumparan yang bergerak


Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari kumparan induksi yang
digulungkan pada silinder yang berbahan non magnetik dan dilekatkan pada diafragma, kemudian
dipasang ke dalam celah udara suatu magnet permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung
listrik direkatkan pada diafragma yang terbuat dari bahan non logam. Jika diafragma bergerak
karena adanya gelombang suara yang ditangkap, maka kumparan akan bergerak maju mundur di
dalam medan magnet, sehingga muncullah perubahan magnetik yang melewati kumparan dan
menghasilkan sinyal listrik.

Mikrofon kapasitor
Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan logam,
digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak sangat dekat, sehingga keduanya
terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya getaran suara mengakibatkan
diafragma bergerak-gerak. Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya perubahan jarak
pemisah antara diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan berubahnya
nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan yang dihubungkan ke
sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah resistor beban, sehingga tegangan mikrofon
dapat berubah-ubah seiring perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.
Mikrofon elektret
Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah memiliki sumber muatan
tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar. Sumber muatan berasal dari suatu
alat penyimpan muatan yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon tersebut diproses sedemikian
rupa sehingga mampu menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar, kemudian
mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas. Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam
statis dan mengandung muatan-muatan negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut
terperangkap pada satu sisi yang kemudian menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk
kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga membuat jarak
antara diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah
dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.

Mikrofon piezoelektris
Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan ini dapat
menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar jadi tidak
membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan pada
bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektrode atau lempengan sehingga akan
menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal akan berubah bentuk bila mendapatkan suatu tekanan
sehingga akan terjadi perpindahan muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut. Perpindahan
muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial di antara kedua pelat-pelat lempengan.
Uniknya, kristal tersebut dapat langsung menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi
sebuah diafragma, sehingga respon frekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon lainnya
walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.

Mikrofon pita
Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan teliti. Cara kerja
mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang digantungkan
pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya pergerakan pita.
Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal
listrik. Oleh karena mikrofon pita pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat
menampilkan suara paling alami, maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan mikrofon
ini pada awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan pencatu daya atau baterai dalam
pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat
masyarakat pada rumah perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti
mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk studio
perusahaan-perusahaan Tiongkok seperti Sontronics, SE dan Golden Age.

Anda mungkin juga menyukai