Disusun Oleh
Kelompok 2:
Desiana Sitorus(4193540003 )
Erlanda Y Simamora 4192240002
Kelas : Fisika A 2019
Strata : S-1
Mata Kuliah : Fisika Material
Jurusan Fisika
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(The Character Building University)
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Material.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Motlan,
M.Sc.,Ph.D dan bapak Dr. Nurdin Siregar, M. Si, selaku dosen pengampu mata
kuliah Fisika Material atas bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mengenai bahan piezoelektrik, semikonduktor dan bahan
optik dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang mendukung dari
para pembaca untuk makalah ke depannya yang lebih baik lagi. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih.
Penulis
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I.PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1.Latar Belakang...........................................................................................................4
1.2.Tujuan........................................................................................................................4
BAB II. PEMBAHASAN..................................................................................................4
BAB III. PENUTUP........................................................................................................28
3.1. Kesimpulan.............................................................................................................28
3.2.Saran.........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan bahan piezodielektrik.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bahan semikonduktor.
3. Untuk mengetahui mengenai bahan optik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Piezoelektrik
A. Sejarah Piezoelektrik
Kata piezoelektrik berasal bahasa Latin, piezein yang berarti diperas atau
ditekan dan piezo yang bermakna didorong. Bahan piezoelektrik ditemukan
pertama kali pada tahun 1880‐an oleh Jacques dan Pierre Curie. Kata piezo berarti
tekanan, sehingga efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik terbentuk ketika
material dikenai tekanan mekanik.
Jacques dan Pierre Curie mengombinasikan pengetahuan akan piroelektrisitas
(kemampuan bahan - bahan tertentu untuk menghasilkan sebuah potensial listrik
saat bahan‐bahan itu dipanaskan atau didinginkan) dengan pemahaman akan
struktur dan perilaku sebuah kristal pada kristal turmalin, kuarsa, ratna cempaka,
dan garam rossel. Dari uji coba tersebut diketahui bahwa kristal kuarsa dan garam
rossel memperlihatkan kemampuan piezoelektrisitas paling besar saat itu.
B. Pengertian Piezoelektrik
Piezoelektrik adalah suatu material yang dapat menghasilkan perbedaan
muatan listrik antara kedua sisinya apabila mengalami deformasi atau perubahan
dimensi. Piezoelektrik atau biasa disebut juga dengan efek piezoelektrik adalah
muatan listrik yang terakumulasi dalam bahan padat tertentu, seperti kristal dan
keramik akibat dari mechanical pressure (tekanan).
Piezoelektrik digunakan untuk mengukur tekanan, percepatan, regangan, etc.
dan biasa digunakan dalam alat-alat seperti: mikrofon, jam quartz, pengubah suara
menjadi tulisan pada laptop, mesin pembakaran dalam, printer, oscillator
elektronik, hingga bisa dijadikan sebagai sumber energi alternatif ditempat
keramaian seperti di station ataupun di bandara. Dan ini sedang diterapkan di
negara maju seperti Jepang dan Amerika.
C. Bahan Piezoelektrik
Bahan piezoelektrik adalah material yang memproduksi medan listrik ketika
dikenai regangan atau tekanan mekanis. Sebaliknya, jika medan listrik diterapkan,
maka material tersebut akan mengalami regangan atau tekanan mekanis. Bahan
5
piezoelektrik alami diantaranya: Kuarsa (Quartz, SiO2), berlinite, turmalin dan
garam rossel. Bahan piezoelektrik buatan diantaranya: Barium titanate (BaTiO3),
Lead zirconium titanate (PZT), Lead titanate (PbTiO3) dsb.
Bahan Piezoelektrik terbentuk oleh keramik yang terpolarisasi sehingga
beberapa bagian molekul bermuatan positif dan sebagian yang lain bermuatan
negative membentuk elektroda‐elektroda yang menempel pada dua sisi yang
berlawanan dan menghasilkan medan listrik material yang dapat berubah akibat
gaya mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang
terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang
terinduksi dengan molekul atau struktur Kristal materi. Penyesuaian molekul akan
mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena ini disebut electrostriction
(efek piezoelektrik).
6
Cara kerja transducer adalah dengan mengubah energi menjadi
bentuk sinyal elektronik dan begitu pula sebaliknya. Jika sebelumnya
sudah dikatakan bahwa sensor merupakan transducer maka kita akan
melihat kenapa pernyataan tersebut betul melalui pembagian jenis
transduser. Transducer terbagi menjadi dua jenis yaitu input dan output
transducer .
Transduser input mengubah energi yang diterima menjadi sinyal
elektronik. Itulah sebabnya mengapa sensor adalah bagian dari
transducer. Sebab sensor menerima trigger berupa bentuk bentuk
energi dan kemudian menerjemahkannya menjadi sinyal baik itu
analog maupun digital. Perbedaan antara keduanya lebih
ditekankan ke fungsi dari komponen itu sendiri. Sensor hanya
mengubah energi dan trigger yang diterima menjadi suatu nilai
yang dapat dibaca dan diolah, sementara transducer lebih
menekankan ke perubahan energi. Akselerometer, barometer,
giroskop adalah contoh sensor sedangkan termistor, dan
termokopel adalah contoh transducer .
Transduser ouput mengubah sinyal listrik menjadi energi dalam
bentuk lainnya. Contoh paling mudah, sebuah lampu dapat
dikatakan sebagai sebuah transducer sebab lampu dapat mengubah
energi listrik menjadi energi cahaya dan panas. Transducer ouput
mentransfer sinyal keluar dari domain listrik dan ke domain yang
dapat dirasakan oleh salah satu dari lima indera manusia. Sejumlah
besar daya biasanya diperlukan untuk mentransfer informasi keluar
dari domain listrik.
E. Efek Piezoelektrik
Efek piezoelektrik terjadi jika medan listrik tebentuk ketika material dikenai
tekanan mekanik. Pada saat medan listrik melewati material, molekul yang
terpolarisasi akan menyesuaikan dengan medan listrik, dihasilkan dipole yang
terinduksi dengan molekul atau struktur kristal materi. Penyesuaian molekul akan
7
mengakibatkan material berubah dimensi. Fenomena tersebut dikenal dengan
electrostriction.
8
listrik ini akan mengakibatkan terjadinya sinyal tegangan listrik pada lempeng
tembaga tersebut.
G. Kelebihan Piezoelektrik
Elemen piezoelektrik mempunyai beberapa kelebihan penting
dibandingkan mekanisme sensing yang lain. Pertama dan yang utama adalah fakta
bahwa piranti tersebut membangkitkan sendiri tegangannya. Karena itu elemen ini
tidak memerlukan daya dari luar untuk operasionalnya. Untuk suatu aplikasi di
mana konsumsi daya sangat terbatas, piranti piezoelektrik sangat berguna.
Tambahan lagi, efek piezoelektrik memiliki hokum penyekalaan yang menarik
sehingga bermanfaat pada piranti yang kecil.
H. Kelemahan Piezoelektrik
Piezoelektrik bukanlah suatu dielektrik yang bagus. Ada sedikit kebocoran
muatan pada material piezoelektrik. Karena fenomena ini, ada suatu konstanta
waktu penyimpanan tegangan pada piezoelektrik setelah diberikan suatu gaya.
Konstanta waktu ini tergantung pada kapasitansi elemennya dan pada resistansi
kebocorannya. Konstanta waktunya berada pada orde 1 detik. Karena efek ini,
piezoelektrik kurang bermanfaat untuk mendeteksi besaran static seperti berat
suatu benda.
Aspek penting lainnya dalam penggunaan piezoelektrik adalah adanya
kenyataan bahwa material piezoelektrik dibuat melalui proses kristalisasi kisi ‐kisi
(laticce) dalam susunan tertentu. Hal tersebut dilakukan dengan memanskan
Kristal sampai diatas suhu Curie sambil menerapkan tegangan pada elektrodanya.
Jika kristal telah dipanaskan mendekati suhu Curie, material tersebut dapat
menjadi “ de pole “ yang dapat menghasilkan pengurangan sensitifitas
piezoelektrik. Untuk beragam material, suhu curie ini berada antara 50 – 600 ° C.
Pemanasan dibawah suhu Curie dapat membatasi penggunaan sensor ini.
Kekurangan utama sensing piezoelektrik ini adalah sensitifitasnya hanya bagus
untuk sinyal yang berubah‐ubah terhadap waktu. Sensing piezoelektrik tidak dapat
beoperasi untuk aplikasi‐aplikasi yang membutuhkan sensitifitas terhadap besaran
9
statik. Meskipun demikian, jika ada sinyal yang berubah terhadap waktu, perlu
adanya pemikiran yang serius pada penggunaan elemen sensing piezoelektrik.
Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang bukan
konduktor murni. Bahan ini sifatnya berada diantara insulator (isolator) dan
konduktor. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah, disebut sebagai
konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa
sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator (isolator) dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat
sebagai insulator (isolator) pada temperature yang sangat rendah, namun pada
temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor.
Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di
antara insulator dan konduktor. Konduktivitas semikonduktor berkisar antara 103
sampai 10-8 siemens per sentimeter dan memiliki dan celah energinya lebih kecil
dari 6 eV .
Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor
karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah
energi bahan isolator tetapi lebih besar dari celah energi bahan konduktor,
sehingga memungkinkan elektron berpindah dari satu atom penyusun ke atom
penyusun lain dengan perlakuan tertentu terhadap bahan tersebut (pemberian
tegangan, perubahan suhu dan sebagainya). Oleh karena itu semikonduktor bisa
bersifat setengah menghantar.
Bahan semikonduktor dapat berubah sifat kelistrikannya apabila
temperatunya berubah. Dalam keadaan murninya mempunyai sifat sebagai
penyekat ;sedangkan pada temperatur kamar ( 27 ° C ) dapat berubah sifatnya
menjadi bahan penghantar. Sifat-sifat kelistrikan konduktor maupun isolator tidak
mudah berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnet, tetapi pada
semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitif.-
10
B. Jenis-Jenis atau Klasifikasi Semikonduktor
11
terikat dengan erat sehingga tidak terdapat elektron bebas atau silikon
bersifat sebagai insulator.
12
Struktur kristal silikon memperlihatkan adanya sebuah ikatan kovalen
yang terputus.
Proses aliran muatan ini, yang biasa disebut sebagai “arus drift” dapat
dituliskan sebagai berikut “Peristiwa hantaran listrik pada semikonduktor
adalah akibat adanya dua partikel masing-masing bermuatan positif dan
negatif yang bergerak dengan arah yang berlawanan akibat adanya pengaruh
medan listrik”.
Akibat adanya dua pembawa muatan tersebut, besarnya rapat arus
dinyatakan sebagai:
J npqn p
Dimana:
n dan p = konnsentrasi elektron dan lubang (m-3)
n lubang (m2 V-1 s-1) p = mobilitas elektron dandan
n p q n p konduktivitas (S cm-1)=
Karena timbulnya lubang dan elektron terjadi secara serentak, maka
pada semikonduktor murni, jumlah lubang sama dengan jumlah elektron.
Beberapa properti dasar silikon dan germanium diperlihatkan pada tabel
dibawah ini :
Properti Silikon Germanium
Energi terlarang/gap (eV) 1,1 0,67
Mobilitas elektron, (m2V-1s-1 ) 0,135 0,39
13
Mobilitas lubang, (m2V-1s-1 ) 0,048 0,19
Konsentrasi intrinsik, ni (m-3 ) 1,5 ´ 1016 2,4 ´ 1019
Resistivitas intrinsik, ( 9 m) 2300 0,46
14
muatan. Mekanisme ini menentukan jenis semikonduktor yang dibentuk
(tipe – N atau tipe – P).
a. Semikonduktor tipe-n
b. Semikonduktor tipe-p
15
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor
tipe-p dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen
(aluminium, boron, galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya
silikon murni.
Atom-atom pengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi sehingga
secara efektif hanya dapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah atom
trivalen menempati posisi atom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga ikatan
kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang tidak
berpasangan yang disebut lubang (hole). Material yang dihasilkan dari proses
pengotoran ini disebut semikonduktor tipe-p karena menghasilkan pembawa
muatan negatif pada kristal yang netral. Karena atom pengotor menerima elektron,
maka atom pengotor ini disebut sebagai atom aseptor (acceptor).
Pada bahan semikonduktor yang bertindak sebagai pembawa muatan
dengan sebagian terbesar berupa lubang-lubang yang dihasilkan dengan
pemasukan tak murni, dan sebagian kecil berupa electron-elektron bebas yang
dihasilkan oleh energi terminal. Dipihak lain, dalam semikonduktor tipe-n ,
sebagian terbesar dari pembawa muatan adalah electron-elektron bebas dan hanya
mengandung lubang-lubang yang berjumlah kecil. Jika dipakai secara terpisah,
baik semikonduktor tipe n maupun semikonduktor tipe p, masing-masing tidak
lebih berguna dari sebuah penghambat (resistor) karbon. Tetapi, dengan
16
memasukkan tak-murnian kedalam suatu kristalsedemikian rupa hingga bertipe p,
maka hasilnya berupa suatu penghantar satu arah. Pembahasan berikut ini akan
menjelaskan mengapa demikian.
Kita tinjau suatu atom netral. Atom ini mempunyai elektron dan proton
yang sama jumlahnya. Misalkan bahwa ialah satu elektronnya disingkirkan.
Sebagai akibatnya, atom tersebut mempunyai suatu muatan positif dan disebut ion
positif. Sebaliknya, jika suatu atom netral diberi satu elektron tambahan, atom
akan bermuatan negatif dan dikenal sebagai ion negatif.
17
orbit atom lain, maka atom donor itu menjadi ion positif. Berbeda dari elektron-
elektron bebas, ion-ion positif ini tidak dapat bergerak leluasa karena terikat
dalam struktur kristalnya. Tipe n itu bersifat netral karena mengandung tanda
minus dan tanda plus yang jumlahnya sama.
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau lima
dalam tabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium murni.
Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa digunakan
diperlihatkan pada berikut:
18
sifat kelistrikan sebuah kristal tergantung pada struktur pita energi dan cara
elektron menempati pita energi tersebut. Pita energi dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. pita valensi
Penyebab terbentuknya jalur valensi adalah adanya ikatan ato-
atom yang membangun kristal. Pada jalur ini elektron dapat lepas dari
ikatan atomnya jika mendapat energi.
2. pita konduksi
Jalur konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat bergerak
bebas karena pengaruh gaya tarik inti tidak diperhatikan lagi. Dengan
demikian elektron dapat bebas menghantarkan listrik.
19
eV, sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan
energi gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika
yang dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.
20
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam
amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber
listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-
rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi.
Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga
berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian
lainnya.
2. Thermistor
21
4. IC (Integrated Circuit)
Pengertian Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan
bersifat semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus dari arah sebaliknya.
Gambar Dioda
Dioda sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan
memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek
yang tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang digunakan
serta parameter penggunaannya.
22
Gambar Serat Optik
Serat optik terdiri dari dua jenis yaitu serat optik kabel dan serat optik
plastik. Serat optik kabel banyak digunakan untuk transmisi jarak jauh sementara
untuk serat optik plastik hanya digunakan untuk komunikasi jarak pendek. Serat
optik banyak dibuat dari kaca atau bahan silika (SiO2), yang biasanya diberi
doping untuk menaikkan indeks biasnya. Serat optik plastik tidak jauh berbeda
dengan serat optik kabel, hanya saja untuk serat optik kabel dilengkapi dengan
kevlar untuk penguat serat optik.
A. Serat Optik Plastik
Serat optik plastik adalah jenis serat optik yang terbuat dari jenis plastik
tertentu dengan indeks bias tertentu. Serat optik plastik kurang banyak digunakan
sebagai media transmisi jarak jauh karena memiliki atenuasi yang besar. Serat
optik plastik banyak dikembangkan sebagai sensor karena mudah diubah-ubah
dan diberi perlakuan, sedangkan serat optik kaca terlalu rapuh dan ukurannya
yang kecil sehingga sulit untuk diberi perlakuan.
Serat optik plastik terdiri dari teras (core), selongsong (cladding), dan
jaket pelindung. Teras dan selongsong dibuat berbeda indeks bias, agar bisa
terjadi pemantulan internal total. Pemantulan internal total inilah yang
menyebabkan cahaya tetap berada dalam serat optik. Sementara jaket digunakan
untuk melindungi serat optik dari kondisi lingkungan yang merusak.
B. Karakteristik Serat Optik
a. Pemantulan Internal Total
Ketika cahaya yang menjalar di dalam bahan transparan yang memiliki
perbedaan indeks bias, sehingga menemui permukaan bahan transparan lainnya,
maka dua hal akan terjadi, yaitu:
1) Sebagian cahaya dipantulkan, dan
2) Sebagian cahaya diteruskan ke dalam bahan transparan kedua.
23
Cahaya yang diteruskan biasanya berubah arah ketika memasuki bahan kedua,
yaitu jika cahaya masuk dengan sebuah sudut terhadap garis normal permukaan
bahan. Pembelokan cahaya ini timbul karena pembiasan yang bergantung pada
kecepatan cahaya di dalam suatu bahan, dan kecepatannya berbeda di dalam
bahan dengan indeks bias berbeda.
b. Numerical Aperture
Sinar cahaya yang masuk ke dalam inti serat optik membentuk sudut datang
tertentu terhadap poros serat optik. Sudut yang menuju ke arah permukaan serat
optik, tidak semua akan diteruskan. Tetapi ada syarat tertentu agar sinar yang
datang tersebut dapat diteruskan. Sinar tidak dapat melewati serat optik jika
datang dengan sudut lebih besar dari θmax. Sinar ini bisa masuk ke serat optik
tetapi tidak dapat melewati serat optik karena sinar telah diserap oleh cladding.
Sedangkan semua sinar dengan sudut datang kurang dari θmax dapat masuk dan
melewati serat optik, sinar ini akan mengalami pematulan internal total yang
menyebabkan sinar tetap berada dalam serat optik.
24
Besarnya nilai numerical aperture (NA) ditentukan dengan persamaan berikut:
25
dan zat-zat logam. Ion-ion hidroksil yang merupakan wujud lain dari air akan
menyerap energi gelombang dengan panjang gelombang 1380 nm, sedangkan zat-
zat logam akan menyerap energi gelombang dengan berbagai nilai panjang
gelombang tertentu.
2) Hamburan Rayleigh
Hamburan Rayleigh (Rayleigh scatter) adalah efek terpencarnya cahaya
akibat terjadinya perubahan kecil yang bersifat lokal pada indeks bias bahan inti
dan bahan core. Dikatakan bersifat lokal karena perubahan hanya terjadi di lokasi-
lokasi tertentu saja di dalam bahan, dan ukuran daerah yang terkena pengaruh
perubahan ini sangat kecil, yaitu kurang dari satu panjang gelombang cahaya yang
terhambur.
3) Pemantulan Fresnel
Ketika sinar cahaya menumbuk sebuah titik perubahan indeks bias dan
terpencar ke segala arah, komponen pancaran yang merambat dengan sudut
datang mendekati garis normal (90°) akan langsung lewat menembus bidang
perbatasan. Akan tetapi tidak semua bagian dari cahaya yang datang dengan sudut
mendekati garis normal akan menembus bidang perbatasan.
Sebagian kecil dari cahaya itu akan terpantul balik di bidang perbatasan.
Efek ini dapat menjadi masalah untuk cahaya yang meninggalkan ujung output
serat optik. Di titik ini, terjadi perubahan seketika dari indeks bias core ke indeks
bias udara yang ada di luar serat optik. Efek yang sama juga terjadi pada arah
yang berlawanan. Sebagian sangat kecil cahaya yang datang dan hendak
memasuki serat optik akan terpantul balik oleh bidang perbatasan udara dan core.
Seberapa besar proporsi cahaya yang menembus bidang perbatasan dan seberapa
besar yang terpantul balik ditentukan oleh besarnya perubahan indeks bias di
bidang perbatasan, dan dapat ditentukan menggunakan rumus :
2
n −n
Daya pantul = ( 1 2 )
n1 +n2
26
sebagian kecil dari cahaya yang datang dari core berukuran besar dapat masuk ke
core berukuran kecil, dan akibatnya sebagian daya cahaya akan hilang. Besarnya
rugi-rugi daya ini dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
27
Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang disambung.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
28
3.2.Saran
Adapun makalah yang disusun oleh kelompok kami masih sangat kurang
dalam hal penyampaian materi maupun isi, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
https://firmansyahahmadhotim13.blogspot.com/2014/12/normal-0-false-false-false-en-
us-x-none.html
https://www.academia.edu/17992916/Makalah_Semikonduktor
https://dokumen.tips/download/link/makalah-piezoelektrik
29