DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Pengertian semikonduktor.....................................................................................3
2.2 Prinsip dasar semikonduktor.................................................................................4
2.3 Susunan atom semikonduktor................................................................................5
2.4 Bahan dasar semikonduktor...................................................................................6
2.5 Cara kerja semikonduktor......................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................9
3.2 Saran......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang elektronika maka tidak akan lepas dari semikon
duktor. Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan
setengah penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai
konduktor. Bahan semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium,
dan gallium arsenide.
Material semikonduktor, seperti juga material-material lainnya terdiri atas ato
m-atom yang berukuran sangat kecil. Atom-atom ini terdiri atas nukleus (inti) yang di
kelilingi oleh sejumlah elektron. Nukleus sendiri terdiri atas neutron dan proton. Proto
n bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, sedangkan neutron netral. Elektron-el
ektron yang mengelilingi nukleus ini tersebar pada beberapa lapisan kulit dengan jara
k tertentu dari nukleus, dimana energinya semakin meningkat seiring dengan meningk
atnya jarak dari setiap lapisan kulit terhadap nukleus. Elektron pada lapisan terluar dis
ebut elektron valensi. Aktifitas kimiawi dari sebuah unsur terutama ditentukan oleh ju
mlah elektron valensi ini.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron). Dalam perkembanganya semikonduktor menjadi bahan ya
ng sangat penting, terutama dalam dunia ektronika. Semikonduktor merupakan eleme
n dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan IC (Integrated Circuit).
1
Apa yang dimaksud dengan semikonduktor?
Apa prinsip dasar semikonduktor?
Bagaimana susunan atom semikonduktor?
Apa saja bahan dasar semikonduktor?
Bagaimana cara kerja semikonduktor?
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui apa itu semikonduktor.
Dapat mengetahui prinsip dasar dan cara kerja dari semikonduktor.
Dapat mengetahui bahan-bahan dasar dan susunan atom semikonduktor.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Pada kristal semikonduktor instrinsik Si, sel primitifnya berbentuk kubus. Ikat
an yang terjadi antar atom Si yang berdekatan adalah ikatan kovalen. Hal ini disebabk
an karena adanya pemakaian 1 buah electron bersama ( ) oleh dua atom Si yang berde
katan.
Menurut tori pita energi, pada T = 0 K pita valensi semikonduktor terisi penuh
elektron, sedangkan pita konduksi kosong. Kedua pita tersebut dipisahkan oleh celah
3
energi kecil, yakni dalam rentang 0,18 - 3,7eV. Pada suhu kamar Si dan Ge masing-m
asing memiliki celah energy 1,11 eV dan 0,66 eV.
Bila mendapat cukup energi, misalnya berasal dari energi panas, elektron dapa
t melepaskan diri dari ikatan kovalen dan tereksitasi menyebrangi celah energi. Elektr
on valensi pada atom Ge lebih mudah tereksitasi menjadi elektron bebas daripada elek
tron valensi pada atom Si, karena celah energi Si lebih besar dari pada celah energi Ge.
Elektron ini bebas bergerak diantara atom. Sedangkan tempat kekosongan electron di
sebut hole. Dengan demikian dasar pita konduksi dihuni oleh elektron, dan puncak pi
ta valensi dihuni hole. Sekarang, kedua pita terisi sebagian, dan daat menimbulkan ar
us netto bila dikenakan medan listrik.
Semikonduktor yang telah terkotori (tidak murni lagi) oleh atom dari jenis lain
nya dinamakan semikonduktor ekstrinsik. Proses penambahan atom pengotor pada se
mikonduktor murni disebut pengotoran (doping). Dengan menambahkan atom pengot
or (impurities), struktur pita dan resistivitasnya akan berubah. Ketidakmurnian dalam
semikonduktor dapat menyumbangkan elektron maupun hole dalam pita energi. Deng
an demikian, konsentrasi elektron dapat menjadi tidak sama dengan konsentrasi hole,
namun masing-masing bergantung pada konsentrasi dan jenis bahan ketidakmurnian.
4
Trivalent, memiliki atom dengan jumlah electron valensi 3 buah, contoh: Boron
(B), Gallium (Ga), dan Indium (In).
Tetravalent, memiliki atom dengan jumlah electron valensi 4 buah seperti: Silikon
(Si), dan Germanium (Ge).
Pentavalent, memiliki atom dengan jumlah electron valensi 5 buah, contoh: Fosfor
(P), Arsenikum (As), dan Antimon (Sb).
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki
4 elektron valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron,
sehingga 4 buah elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-
ion atom tetangganya pada suhu yang sangat rendah (0°K). Struktur atom silikon
divisualisasikan seperti pada gambar berikut:
Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti
atom keinti atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat
isolator karena tidak ada elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik.
Pada suhu kamar, ada beberapa ikatan kovalen yang lepas karena energi panas,
sehingga memungkinkan elektron terlepas dari ikatannya. Namun hanya beberapa
jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak memungkinkan untuk menjadi
konduktor yang baik.
5
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu
mencoba memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping
dimaksudkan untuk mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak
dan permanen, yang diharapkan akan dapat menghantarkan listrik.
6
Pada dasarnya, transistor dan tabung vakum memiliki fungsi yang serupa;
keduanya mengatur jumlah aliran arus listrik. Untuk mengerti cara kerja
semikonduktor, misalkan sebuah gelas berisi air murni. Jika sepasang konduktor
dimasukan kedalamnya, dan diberikan tegangan DC tepat dibawah tegangan
elektrolisis (sebelum air berubah menjadi Hidrogen dan Oksigen), tidak akan ada arus
mengalir karena air tidak memiliki pembawa muatan (chargecarriers). Sehingga air
murni dianggap sebagai isolator . Jika sedikit garam dapur dimasukan ke dalamnya,
konduksi arus akan mulai mengalir, karena sejumlah pembawa muatan bebas (mobile
carriers, ion) terbentuk. Menaikan konsentrasi garam akan meningkatkan konduksi,
namun tidak banyak. Garam dapur sendiri adalah non-konduktor (isolator), karena
pembawa muatanya tidak bebas.
Silikon murni sendiri adalah sebuah isolator, namun jika sedikit pencemar
ditambahkan, seperti Arsenik, dengan sebuah proses yang dinamakan doping, dalam
jumlah yang cukup kecil sehingga tidak mengacaukan tata letak kristal silikon,
Arsenik akan memberikan electron bebas dan hasilnya memungkinkan terjadinya
konduksi arus listrik. Ini karena Arsenik memiliki 5 elektron valensi di orbit
terluarnya, sedangkan Silikon hanya 4 elektron valensi. Konduksi terjadi karena
pembawa muatan bebas telah ditambahkan (oleh kelebihan elektron dari Arsenik).
Dalam kasus ini, sebuah Silikon tipe-n (n untuk negatif, karena pembawa muatannya
adalah elektron yang bermuatan negatif) telah terbentuk.
Selain dari itu, silikon dapat dicampur dengan Boron untuk membuat
semikonduktor tipe-p. Karena Boron hanya memiliki 3 elektron valensi di orbit paling
luarnya, pembawa muatan yang baru, dinamakan "lubang" (hole, pembawa muatan
positif), akan terbentuk di dalam tata letak kristal silikon.
Dapat disimak bahwa pembawa muatan yang bermuatan sama akan saling
tolak-menolak, sehingga tanpa adanya gaya yang lain, pembawa-pembawa muatan ini
akan terdistribusi secara merata di dalam materi semikonduktor. Namun di dalam
sebuah transistor bipolar (atau diode junction) dimana sebuah semikonduktor tipe-p
dan sebuah semikonduktor tipe-n dibuat dalam satu keping silikon, pembawa-
7
pembawa muatan ini cenderung berpindah ke arah sambungan P-N tersebut
(perbatasan antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n), karena tertarik oleh muatan yang
berlawanan dari seberangnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
8
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada
diantara insulator dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah
penghantar listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur
yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Baha
n dasar semikonduktor dapat digolongkan atas tiga jenis yaitu Trivalent, Tetravalent,
dan Pentavalent yang masih murni (semikonduktor intrinsik), namun setelah pendopin
gan atau mengotoran, muncullah semikonduktor baru yaitu semikonduktor ekstrinsik
(tak murni) yang memiliki dua tipe yaitu semikonduktor tipe n dan semikonduktor tip
e p. Semikonduktor ekstrinsik inilah yang digunakan sebagai bahan dasar elektronika
seperti dioda, transistor, Integrated Circuit dan lain sebagainya.
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
9
Jilid 3 terjemahan Haroen.
Penerbit Erlangga, Jakarta Frans, Gunterus. 1977. Falsafah Dasar Sistem Pengendalian Pros
es.
Penerbit Erlangga Handyani, Peni. 2008. Teknik Pemeiharaan Dan Perbaikan Sistem Elektro
nika.
Jilid 3 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Wasito S. 2001. Vademekum Elektronika Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustak
a Utama
Jayadin. 2007. Elektronika Dasar. Jayadin.wordpress.com
http://putry-wahyuni.blogspot.com/2012_05_01_archive.html
http://www.scribd.com/doc/51137880/Makalah-semikonduktor
http://www.scribd.com/doc/48264847/MAKALAH-Semi-Semikonduktor
http://karya-wahyu-siswanto.blogspot.com/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://dedybagusp.blogspot.com/2015/06/makalah-semikonduktor.html
10
LINK PRESENTASI PPT :
https://drive.google.com/file/d/1EoZqNx0OZlDXBVT2kjtRjaDPf94xxTRj/
view?usp=sharing
11
Jawaban soal
12
13
14
15
16