Anda di halaman 1dari 7

PENGAPLIKASIAN FISIKA MODERN DALAM SEMIKONDUKTOR

Odita Ogayasa, Paulina Bertha, Maria Artha Febriyanti Turnip, Fikra Dwi Putri Julianti, Adinda Ayu
Saputri, Sekar Tanjung Mustikawati, Iwenda Yudha Imani
10217002, 10217009,10217028,10217033, 10217036, 10217081, 10217093
Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung
Dosen : Dr. Inge Magdalena Sutjahja S.Si.,M.Si.

Abstrak
Semikonduktor adalah bahan konduktivitas listrik yang berada di antara konduktor dan isolator. Bahan
ini banyak digunakan dalam rangkaian elektronika karena sifat elektroniknya dapat diubah banyak
dalam sebuah cara terkontrol dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian (dopant).
Semikonduktor dibedakan menjadi dua jenis yaitu semikonduktor intrinsik dan ekstrinsik. Beberapa,
komponen elektronik yang menggunakan bahan semikonduktor yaitu transistor, thermistor, SR, IC, dan
dioda. Akan dipelajari proses terbentuknya semikonduktor, jenis - jenis semikonduktor dan aplikasi
semikonduktor dalam sehari - hari. Semikonduktor yang ada saat ini terbuat dari germanium atau yang
lebih sering ditemui saat ini adalah silicon (unsur ini berada pada kelompok IV) yang memiliki empat
elektron valensi.
Kata kunci : Band Gap, Konduktivitas listrik, Semikonduktor, dan Struktur Kristal.

I. PENDAHULUAN subatomik dan partikel bergerak dalam


Fisika adalah sains atau ilmu tentang kecepatan tinggi. Fisika modern banyak
alam dalam makna yang terluas. Fisika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mulai
mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau dari yang sangat sederhana sampai ke aplikasi
materi dalam lingkup ruang dan waktu. Dalam yang lebih kompleks. Salah satu contoh
fisika dipelajari perilaku dan sifat materi dalam penggunaan fisika modern yang sederhana
bidang yang sangat beragam, mulai dari terdapat pada penggunaan semikonduktor.
partikel submikroskopis yang membentuk Menurut G.Busch[1] istilah
segala materi (fisika partikel) hingga perilaku “semikonduktor” pertama kali digunakan oleh
materi alam semesta sebagai satu kesatuan. Alessandro Volta pada tahun 1782, sedangkan
Fisika modern merupakan salah satu untuk observasi terdokumentasi pertama kali
bagian dari ilmu fisika yang mempelajari tentang efek semikonduktor ini dilakukan oleh
perilaku materi dan energi pada skala atomik Michael Faraday (1833) yang memperhatikan
dan partikel-partikel subatomik atau bahwa resistansi perak fluida menurun dengan
gelombang. Pada prinsipnya sama seperti suhu yang berbeda dari ketergantungan yang
dalam fisika klasik, namun materi yang dibahas diamati pada logam[2]. Analisa kualitatif yang
dalam fisika modern adalah skala atomik atau luas dari suhu independen konduktivitas listrik
Ag2S dan Cu2S diterbitkan oleh Johann Hittorf Pada tahun 1878, Edwin Herbert Hall
pada 1851[1]. Sejarah semikonduktor ini menemukan bahwa pembawa muatan dalam
berkembang menjadi menjadi dua yaitu padatan didefleksikan dalam medan magnet
perbaikan persimpangan logam-semikonduktor (Efek Hall). Kemudian fenomena ini digunakan
dan sensitivitas semikonduktor. untuk mempelajari sifat-sifat dari
Semikonduktor adalah sebuah bahan semikonduktor. Lalu pada tahun 1914, Johan
dengan konduktivitas listrik yang berada di Koenigsberger mengkategorikan suatu bahan
antara insulator (isolator) dan konduktor. padatan menjadi tiga kelompok berdasarkan
Bahan semikonduktor merupakan bahan yang sifat konduktivitasnya yaitu: logam
banyak digunakan dalam pembuatan (konduktor), isolator, dan “konduktor variabel”
komponen-komponen elektronika yaitu kristal yang saat ini kita kenal sebagai semikonduktor.
silikon. Dahulu orang juga menggunakan unsur Cara paling mudah untuk membedakan
germanium. Kedua unsur itu merupakan konduktor, isolator, dan semikonduktor adalah
kelompok IV dalam susunan berkala. Kristal dengan memplot energi yang terdapat pada
galium-arsenida yang terbentuk dari unsur elektron yang ada pada material tersebut. Alih-
galium dan arsen mempunyai sifat seperti unsur alih memiliki energi sendiri seperti pada atom
kelompok IV sehingga dapat pula digunakan bebas, energi yang tersedia membentuk pita.
untuk membentuk bahan semikonduktor. Pada konduktor pita konduksi tumpang tindih
Kristal ini banyak digunakan untuk membuat dengan pita valensi sedangkan pada isolator
lampu LED, yang dipakai untuk lampu elektron pada pita valensi dipisahkan dengan
penunjuk dan laser dioda. Kristal GaSa juga celah besar dari pita konduksi, sedangkan pada
digunakan untuk membuat transistor yang semikonduktor terdapat celah yang cukup kecil
dapat bekerja hingga daerah frekuensi tinggi, antara pita valensi dan konduksi, dengan celah
yaitu dalam daerah gelombang mikro. Secara kecil seperti itu, jika ditambahkan sejumlah
sederhana zat padat dikelompokkan sebagai kecil bahan doping dapat meningkatkan
isolator, semikonduktor, dan konduktor. Bahan konduktivitas secara dramatis.[1]
isolator adalah material yang sulit untuk
menghantarkan arus listrik.
Dalam tulisan ini akan dibahas lebih
lanjut mengenai semikonduktor, yakni proses
terbentuknya semikonduktor, jenis-jenis dan
klasifikasi dari semikonduktor, kemudian akan
dibahas pula mengenai aplikasi semikonduktor
pada kehidupan sehari-hari. Gambar 1. Gap pita valensi pada tiga
kelompok padatan berdasarkan sifat

II. PEMBAHASAN konduktivitasnya[3].


Sifat kelistrikan pada suatu bahan adanya arus listrik yang menyebabkan adanya
tergantung pada jumlah elektron pada pita. sifat konduktivitas listrik.
Konduksi listrik yang muncul pada suatu bahan Semikonduktor sangat erat kaitannya
adalah hasil dari pergerakan elektron dalam dengan material bahan. Setiap bahan,
setiap pita. Ketika medan listrik diberikan pada khususnya semikonduktor ini memiliki
suatu bahan, elektron akan mulai bergerak ke hubungan yang erat dengan struktur yang
arah yang berlawanan dengan arah medan membentuk material ini. Banyak
listrik.[1] Band gap atau dapat disebut pula semikonduktor yang memiliki struktur kisi
sebagai jarak antara pita konduksi dan pita berlian dan seng yang termasuk dalam fase
valensi. Panjang band gap mengacu pada tetrahedral[2].
perbedaan energi atau disebut juga energy gap
(dalam bentuk elektron volt) antara pita valensi
dan pita konduksi pada isolator dan
semikonduktor. Energi ini adalah energi yang
diperlukan untuk membuat elektron valensi
terikat pada atom untuk menjadi elektron
konduksi yang bebas bergerak dalam kisi
kristal dan berfungsi sebagai membawa muatan
untuk mengalirkan arus listrik. Ketika pita
valensi terisi penuh dan pita konduksi kosong,
maka elektron tidak dapat bergerak dalam
padatan. Maka dari itu band gap merupakan
faktor utama yang menentukan konduktivitas
pada suatu bahan.
Perbedaan mendasar dari konduktor,
isolator dan semikonduktor terletak pada jauh
Gambar 2. Struktur Beberapa Semikonduktor
atau tidaknya band gap nya. Pada isolator jarak
anatar pita konduktor dan isolator jauh, pada Terdapat hubungan antara energi-
konduktor terjadi perhimpitan antara pita momentum dalam kisi misalnya interaksi
konduktor dan pita valesnsi sehingga memicu dengan foton dan fonon. Hubungan ini juga
elektron mudah perbindah ke pita konduktor mencirikan tentang massa efektif dan
dari pita valensi. Sedangkan pada kecepatan grup (u group). [2]
semikonduktor, jarak antara pita valensi dan
pita konduktor terbilang cukup terjangkau
sehingga memungkinkan pergerakan elektron
ke pita konduktor dengan sedikit energi dari
luar. Pergerakan dari elektron tersebut memicu
dengan a*,b* dan c* adalah vektor basis kisi
resiprokal. G adalah general vektor basis kisi
resiprokal dengan h,k,l adalah bilangan bulat. [2]
Dari Bloch dapat ditunjukkan bahwa
energi E(k) adalah periodik dalam kisis
Gambar 3. Indeks Miller dari beberapa bidang
resiprokal, yaitu E(k) = E (k+G). [2]
penting dalam kristal kubik.[2]

Struktur pita dari padatan kristal yaitu


hubungan energi-momentum biasanya
diselesaikan dengan menggunakan persamaan
Schrodinger dari perkiraan masalah satu
elektron. Teorema Bloch adalah salah satu
teorema penting untuk struktur pita, Gambar 4. Zona brillouin untuk (a) kisi fcc,
menyatakan bahwa energi potensial V(r) berlian, dan sengblende, (b) kisi bcc, dan (c)
periodik dalam kisi ruang, maka solusi untuk kisi wurtzite. [2]
fungsi gelombang Schrodinger adalah sebagai
berikut[2] : Zona Brillouin untuk berlian dan kisi
zincblende ditunjukkan pada gambar 3. [2]
Pita energi pada padatan telah
dipelajari menggunakan berbagai variasi
sedangkan fungsi Bloch adalah sebagai
metode numerik. Untuk semikonduktor
berikut[2]:
terdapat tiga metode yang sering digunakan
antara lain metode orthogonalized plane-wave,
dimana b adalah band indeks dari pita, Ub metode pseudopotensial, metode k.p. Di dalam
adalah periodik dari R dari jarak latis. [2] pita, energi elektron secara konvensional
didefinisikan sebagai positif ketika terukur
diatas energi konduksi (Ec) dan energi lubang
adalah positif ketika terukur dibawah dari
energi valensi (EV). [2]
dengan k.R adalah kelipatan dari 2π.
Pita valensi pada struktur ZnS seperti
G = ha* + kb* + lc*
pada GaAs, memiliki empat sub pita ketika spin
G.R = 2π x bilangan bulat.
pada persamaan Schrodinger diabaikan, dan
a* = 2π(b x c)/(a.b x c)
setiap pita digandakan ketika spin
b* = 2π(c x a)/(a.b x c)
diperhitungkan. Tiga dari empat pita
c* = 2π(a x b)/(a.b x c)
berdegenerasi pada k = 0 dan membentuk tepi
pita atas, dan pita keempat membentuk tepi
bawah puta. Interaksi spin-orbit akan device, LED dan laser, fotokonduktor dan solar
menyebabkan pemisahan pita pada k = 0. [2] cell, sensor, dan lain-lain.
Di dekat tepi pita, misalnya di bagian
bawah Ec dan di bagian atas EV, hubungan E-k III. KESIMPULAN
dapat diperkirakann menjadi persamaan Semikonduktor adalah sebuah bahan
kuadratik. konduktivitas di antara konduktor dan isolator
yang dipengaruhi pergerakan elektron dalam
melewati pita valensi dan pita konduktor.
Dalam hal ini pergerakan dari elektron untuk
Dengan m* adalah massa efektif. [2]
melewati band gap tersebut sangat erat
kaitannya dengan persamaan gelombang
Schrodinger, dalam hal ini elektron yang
ditinjau sebagai gelombang yang bergerak.
Sifat kelistrikan pada suatu bahan tergantung
pada jumlah elektron pada pita. Ketika medan
listrik diberikan pada suatu bahan, elektron
akan mulai bergerak ke arah yang berlawanan
dengan arah medan listrik. Terdapat perbedaan
energi dalam jarak anatara pita valensi dan pita

Gambar 5. Struktur band-energy dari (a) Si dan konduktor yang menyebabakan adanya
(b) GaAs, dimana Eg adalah enegry band gap. perbedaan energi yang ada. Ketika pita valensi
Tanda (+) menunjukkan lubang pada pita valensi terisi penuh dan pita konduksi kosong, maka
dan tanda (-) menunjukkan elektron pada pita elektron tidak dapat bergerak dalam padatan.
konduksi. [2] Maka dari itu band gap merupakan faktor
utama yang menentukan konduktivitas pada
Beberapa contoh dari semikonduktor suatu bahan.
diantaranya adalah karbon, germanium, silikon, Kisi kristal yang terbentuk dari setiap
silikon karbida, baron nitride, dan sebagainya. material berfungsi untuk bergerakan arus dalam
Beberapa contoh dengan spesifikasi lain dapat material (konduktivitas listrik). Sehingga
dilihat pada lampiran. pergerakan arus yang sebenarnya adalah
Dari penemuan semikonduktor ini, pergerakan elektron ini memicu adanya sifat
banyak sekali perkembangan yang ditemukan semikonduktor yang pada akhirnya
dalam bidang material terutama sebagai menciptakkan berbagai macam manfaaat
penemuan bahan untuk pembuatan peralatan utamnya dalam hal material elektronika
elektronika seperti kapasitor, bipolar transistor, sehingga muncullah perkembangan di dunia
MOSFET, JFET, MESFET, MODFETs, tunnel elektronika seperti kapasitor, sensor, LED,
device, IMPATT dioda, Thyristor dan power tunnel device dll.
IV. DAFTAR PUSTAKA
[1] Lukasiak, Lidia, dan Andrzej
Jakubowski. 2010. History Of
Semiconductor. Diambil dari:
https://djena.engineering.cornell.edu/h
ws/history_of_semiconductors.pdf
[2] Kwok K. NG, S.M.Sze, Physics of
Semiconductor Devices Third Edition.
United States : Willey Interscience.
[3] Ida Farida Ch. 2011. Konduktor dan
Semikonduktor. Diambil dari:
https://www.slideshare.net/farchemia6
5/konduktorpertemuan-3-2011.
LAMPIRAN

Gambar 6. Macam-macam semikonduktor

Anda mungkin juga menyukai