Anda di halaman 1dari 9

PITA ENERGI ZAT PADAT

Febri Berthalita Pujaningsih, M.Si


NIDK. 201501052005
Pita Energi adalah kumpulan garis pada tingkat energi yang
sama, saling berimpit, dan membentuk
suatu pita
Berdasarkan jarak antar atom dalam kristal [2] :

Pita konduksi adalah tempat elektron-elektron dapat


bergerak bebas karena pengaruh gaya tarik inti tidak
diperhatikan lagi. Oleh karena itu elektron dapat bebas
menghantarkan listrik.

Celah pita/ Pita terlarangan adalah pita pemisah antara


pita valensi dengan konduksi konduksi. Pada daerah pita
terlarang tidak ada elektron yang mempunyai energi.

Pita valensi adalah pita energi yang mungkin diisi oleh


elektron hingga penuh

>> Penyebab terbentuknya pita valensi adalah adanya


ikatan atom-atom yang membangun kristal.

>> Pada pita ini elektron dapat lepas dari ikatan


atomnya jika mendapat energi.
Dari konsep pita energi ini, maka dapat diterangkan
mengapa suatu zat mempunyai perbedaan daya hantar
listrik (isolator, semi konduktor, atau konduktor).

>> Perbedaan daya hantar listrik disebabkan oleh


perbedaan lebar pita terlarang (energy gap).

>> Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh


elektron untuk memecahkan ikatan kovalen sehingga
dapat berpindah pita dari pita valensi ke pita
konduksi.
Isolator [2]
 Lebarnya pita terlarang sekitar ≈6 eV sehingga elektron pada pita
valensi sulit untuk berpindah ke pita konduksi, walaupun diberi energi
dari medan listrik luar.
 Dengan demikian tidak ada elektron berada pada pita konduksi,
sehingga tidak ada elektron bebas yang bisa menghantarkan listrik.

Konduktor [2]
 Elektron mengisi sebagian pita konduksi.

 Jika terdapat medan listrik luar, elektron akan memperoleh


tambahan energi yang menyebabkan elektron mudah
bergerak dalam pita konduksi sehingga mudah
menghantarkan arus listrik
Semi konduktor [2]
 lebarnya pita terlarang kecil yaitu sekitar ≈1 eV,

 suhu rendah (00K) tidak terdapat elektron valensi pada pita


konduksi

 suhu kamar, elektron valensi dapat berpindah dari pita valensi


ke pita konduksi dan menjadi elektron bebas.

 Bahan semikonduktor pada suhu rendah tidak bisa


menghantarkan arus listrik, dan pada suhu tinggi dapat
menghantarkan listrik.

Tabel 1. Celah energi material semi konduktor pada suhu 300K [2]
Material Celah Energi (eV) Material Celah Energi (eV)
Si 1,12 GaP 2,20
Ge 0,67 GaAs 1,40
B 1,5 AlSb 1,50
Te 0,35 CdSe 1,74
Se 1,8 PbSe 0,26
InSb 0,16 PbS 0,37
InAs 0,35 ZnS 3,6
InP 1,27
 Teori pita energi mengasumsikan [3] :
1. Ada energi potensial periodik V (r )  0 di dalam kristal.

2. Fungsi gelombang (r) dibuat berdasarkan kisi yang sempurna , tidak mengenal
ketidakmurnian dan kisi tidak melakukan getaran termal.

3. Teori pita energi dikembangkan sebagai teori elektron tunggal, dimana ditelaah perilaku
satu elektron di bawah pengaruh suatu potensial periodik V(r) yang mempresentasikan
semua interaksi, baik dengan ion-ion kristal, maupun semua elektron yang lain.

4. Teori elektron tunggal berarti dapat menggunakan persamaan Schrodinger untuk satu
elektron : 2 2
   (r )  V (r )  E (r )
2m0
Daftar Pustaka

1. Kittel, C. (2005) : Introduction to Solid State Physics


Eighth Edition, John Wiley & Sons, Inc

2. Soepangkat, H.P. (1982) : Catatan Kuliah FI-461


Susunan Zat 1, Institut Teknologi Bandung, 31-53.

3. Suwitra, N. (1989) : Pengantar Fisika Zat Padat,


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai