BAHAN SEMIKONDUKTOR
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
BAB VI
BAHAN SEMIKONDUKTOR
1. Bahan isolator yang memiliki harga resistivitas antara 1014 1022 .cm
2. Bahan semikonduktor yang memiliki harga resistivitas antara 10-2 109 .cm
-5
3. Bahan konduktor yang memiliki harga resistivitas 10 .cm
Salah satu cara untuk menunjukkan perbedaan antara konduktor, semikonduktor,
dan isolator yaitu dengan penggambaran tingkat-tingkat energi dalam bentuk pita energi
untuk elektron-elektron dalam bahan. Penggambaran pita energi untuk masing-masing
material tersebut ditunjukkan pada gambar 1 berikut.
Gambar 1. Pita energi dari (a) isolator, (b) semikonduktor, dan (c) Konduktor
Ketiga jenis bahan tersebut banyak dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan
komponen- komponen elektronik, misalnya bahan isolator banyak digunakan sebagai
lapisan dielektrik pada kapasitor metal-oksida-semikonduktor, bahan semikonduktor
digunakan sebagai lapisan aktif pada komponen-komponen elektronik maupun
komponen optoelektronik sedangkan konduktor sering digunakan untuk pembuatan
kontak pada komponen elektronik.
Setiap bahan semikonduktor memiliki karakteristik fisis tertentu sehingga dalam
aplikasinya harus merujuk pada karakteristik fisisnya tersebut sebagai contoh untuk
aplikasi sensor sinar ultraviolet yang tingkat sensitifitasnya tinggi tentu kita harus
memilih bahan yang memiliki energi gap yang cukup lebar seperti semikonduktor
galium nitrida dengan energi gap sekitar 3,4 eV. Kita bisa juga menggunakan bahan
silikon untuk aplikasi sensor ultraviolet namun divais ini kurang sensitif dibandingkan
bahan galium nitrida.
Pada awal perkembangannya bahan semikonduktor yang pertama kali
dieksplorasi adalah Germanium, namun sampai saat ini bahan semikonduktor yang
banyak diteliti untuk bahan baku pembuatan divais elektronik maupun optoelektronik
adalah Silikon dengan pertimbangan bahan silikon cukup melimpah di alam ini dan
harganya relatif murah. Selain silikon material lain yang banyak dipelajari dan diteliti
adalah material paduan dari golongan II-VI atau III-V dalam tabel periodik (gambar 1)
baik binary (paduan 2 unsur) maupun ternary (paduan 3 unsur) seperti ZnO, GaN,
AlN, InN, GaAs, GaSb, AlGaN, AlGaSb, GaNAs dan sebagainya dimana material-
material paduan tersebut masing-masing memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri baik
dari sifat listrik maupun sifat optiknya yang aplikasinya dapat disesuaikan dengan
karakteristik fisisnya masing-masing.
(a)
(b)
Gambar 3. Gambaran ikatan kovalen atom silikon pada kondisi (a)
temperatur nol Kelvin, (b) pada temperatur di atas nol Kelvin
6.3. Model Pita Energi Semikonduktor
Setiap atom penyusun kristal semikonduktor memiliki sejumlah elektron valensi
pada kulit terluarnya yang menempati keadaan valensi (gambar 4b), keadaan elektron
valensi ini memiliki tingkat energi yang besarnya EV. Elektron valensi ini
berkontribusi pada pembentukan ikatan kovalen antara atom-atom penyusun kristal
semikonduktor. Sedangkan keadaan dimana elektron sudah terbebas dari ikatan
kovalen disebut keadaan konduksi dengan tingkat Energi EC (gambar 4a). Apabila
kristal semikonduktor tersebut temperaturnya dinaikan maka akan ada penambahan
energi termal yang menyebabkan terputusnya ikatan kovalen yang terbentuk.
Pemutusan ikatan kovalen ini akan menghasilkan elektron bebas yang sudah dalam
keadaan konduksi dengan tingkat energi EC. Pada gambar 4c diilustrasikan keadaan
elektron konduksi dimana setelah terjadinya pemutusan ikatan kovalen, elektron
valensi pada tingkat energy EV akan berpindah kekeadaan konduksi dengan tingkat
Energi EC. Selisih antara tingkat energi konduksi dengan tingkat energi valensi ini
dinamakan energi celah pita (energy gap) dimana energi gap tersebut merupakan
energi minimal yang
dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kovalen pada kristal semikonduktor.
Si 1.1
-4
5 x 10
Ge 0.7
2
Sn (kelabu) 0.1
6
10
Ketiga unsur dalam golongan IV tersebut (Si, Ge, dan Sn) merupakan satu- satunya
unsur yang bersifat semikonduktor dan memiliki struktur Kristal yang sama. Selain itu ada
pula senyawa campuran golongan III ( B, Al, GA, In) dengan golongan V (N, P, As, Sb)
memiliki sifat sebagai semikonduktor dan memiliki srtruktur yang sama misalnya SiC,AlSb,
GaN,InAs, Zns dan contoh senyawa lainnya (van Vlack, 1994).
Pada material semikonduktor khususnya semikonduktor intrinsik, eksitasi elektron
terjadi melewati bandgap dari pita valensi ke pita konduksi. Contohnya pada pembentukan
ikatan atom Si (silikon). Senyawa silikon memiliki band gap sebesar 1,12 eV . Jika senyawa
silikon tersebut diberi energi termal atau diberi energi cahaya yang lebih besar atau sama
dengan 1,12 eV, maka elektron dari tingkat valensi akan tereksitasi ke tingkat konduksi.
T ip e N
Jika ke dalam semikonduktor transisi (intrinsik) ditambahkan dengan atom dari
golongan V, maka dalam semikonduktor tersebut akan terdapat elektron yang berlebih,
sehingga elektron yang berlebih tersebut akan bertindak sebagai donor contohnya adalah SiP,
GeAs, ZnO dan yang lainnya. Oleh karena itu semikonduktor yang memiliki elektron
yang berlebih dikenal dengan semikonduktor tipe-n.
Gambar 8. semikonduktor tipe-n
Elektron bebas sebagian besar terjadi karena doping, dan sebagian kecil lainnya bersama
hole karena generation akibat agitasi termal. Elektron bebas menjadi pembawa muatan mayoritas
dan hole sebagai pembawa muatan minoritas.
Semikonduktor tipe P
Akan tetapi sebaliknya jika ke dalam semikonduktor transisi ditambahkan dengan
atom dari golongan III, hal itu akan mengakibatkan dalam semikonduktor menjadi kekurangan
elektron sehingga membuat semikonduktor menjadi lebi posistif contohnya adalah SiB,
GeAl dan yang lainnya. Semikonduktor jenis ini dikenal dengan semikonduktor tipe-p .
1. Dioda
Diode merupakan peranti semikonduktor yang dasar. Diode memiliki banyak tipe dan
tiap tipe memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. KataDiode berasal dari Di (Dua) Ode
(Elektrode), jadi Diode adalah komponen yang memiliki dua terminal atau dua electrode yang
berfungsi sebagai penghantar aruslistrik dalam satu arah. Dengan kata lain diode bekerja sebagai
Konduktor bila beda potensial listrik yang diberikan dalam arah tertentu (Bias Forward) tetapi
diode akan bertindak sebagai Isolator bila beda potensial listrik diberikan dalam arah yang
berlawanan (Bias Reverse). Tipe dasar dari diode adalah diode sambungan PN.
2. Transistor
Transistor adalah komponen elektronik yang dibuat dari materi semikonduktor yang
dapat mengatur tegangan dan arus yang mengalirmelewatinya dan dapat berfungsi sebagai saklar
elektronik dan gerbang elektronik.
3. IC (Integated Circuit)
Integrated Circuit merupakan komponen elektronik yang terdiri
atas beberapa terminal transistor yang tergabung membentuk gerbang. Masing masing gerbang
dapat dioperasikan sehingga membentuk logika tertentu yangdapat mengendalikan
pengoperasian suatu perangkat elektronik. Gabungan dari beberapa buah IC dan komponen lain
dapat diproduksi dengan menggunakan bahan semikonduktor dalam bentuk chip.
Chip multifungsi ini kemudian dikenal sebagai mikroprosesor yang berkembang hingga
sekarang.