SUPER KONDUKTOR
NAMA KELOMPOK
3.ROZA ANGGRAINI
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena dengan taufik dan hidayah-
Nya kami dapat menyusun sebuah makalah dengan judul “Bahan Super Konduktor”. Kemudian
shalawat beriring salam tak lupa kita sanjungkan ke haribaan Nabi Besar Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari alam jahiliyyah ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan
seperti yang bisa kita rasakan pada saat ini.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. kami menyadari bahwa
penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritikan sehat serta saran dari semua pihak sehingga makalah ini menjadi sempurna. Semoga
makalah ini menjadi manfaat bagi para pembacanya. Amin Ya Rabbal A’lamin.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Bahan Superkonduktor………...……………………………….………. ... 5
3.2. SARAN.................................................................................................................... 16
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini dapat kami bagi menjadi dua:
1. Tujuan Umum
Memberikan penjelasan mengenai bahan-bahan superkonduktor Penerapan bahan
superkonduktor dalam berbagai bidang
2.Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengetahun bahan listrik
Manfaat
Makalah ini disusun dengan maksud supaya dapat mempelajari tentang superkonduktor
dan mengetahui lebih dalam lagi mengenai contoh-contoh dari superkonduktor tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
b.Bahan Superkonduktor
Bahan semikonduktor yang pertama ditemukan adalah raksa oleh Heike Kammerlingh
Onnes pada tahun 1911. Selain merkuri, ternyata beberapa unsur-unsur lainnya juga
menunjukkan sifat superkonduktor dengan harga Tc yang berbeda. Beberapa contoh bahan
superkonduktor yang berhasil ditemukan dan suhu kritisnya dapat dilihat pada tabel berikut,
No Bahan Suhu Kritis (Tc)K Tahun Ditemukan
1 Raksa Hg 4,2 1911
2 Timbal Pb 7,2 1913
3 Niobium nitrida 16,0 1960-an
4 Niobium-3-timah 8,1 1960-an
5 Al0,8Ge0,2Nb3 20,7 1960-an
6 Niobium germanium 23,2 1973
7 Lanthanum barium Tembaga 28 1985
oksida
8 Yattrium barium tembaga 93 1987
oksida (1-2-3 atau YBCO)
9 Thalium barium kalsium 125 -
Tembaga oksida
10 Karbon ( C ) 15 -
11 HgBa2Ca2Cu3O8 164 1995
Kelas II (High Temperature Superconductor) adalah bahan yang dapat berada pada suhu
diatas bahan kelas I untuk menjadi superkonduktor.
e)Teori BCS
Pemahaman tentang superkonduktivitas diteliti lebih jauh pada tahun 1957 olehtiga
fisikawan Amerika, John Bardeen, Leon Cooper dan John Schrieffer, melaluiteori mereka yang
disebut teori BCS. Teori BCS menjelaskan superkonduktivitas pada suhu mendekati nol mutlak.
Cooper membuktikan bahwa kisi vibrasi atomsecara langsung mempengaruhi arus. Mereka
memaksa electron untuk berpasangan dan dapat melewati semua penghambat yang
menimbulkan resistansi(hambatan) pada konduktor. Gabungan electron ini dikenal dengan
pasanganCooper (Cooper pairs). Cooper dan teman-temannya tahu bahwa electron yang
normalnya saling tolak menolak, akan mengalami tarik menarik padasuperkonduktor. Jawaban
dari masalah ini ditemukan pada phonon, paketgelombang bunyi yang ada pada kisi yang
bervibrasi. Walaupun vibrasi kisi ini tidak dapat didengar, perannya sebagai moderator sangat
diperlukan.
f) Tipe-tipe Superkonduktor
Berdasarkan interaksi dengan medan magnetnya, maka superkonduktor dapat dibagi
menjadi dua tipe yaitu Superkonduktor Tipe I dan Superkonduktor Tipe II.
Superkonduktor tipe I
Menurut teori BCS (Bardeen, Cooper, dan Schrieffer) dijelaskan dengan menggunakan
pasangan elektron (yang sering disebut pasangan Cooper). Pasangan elektron bergerak sepanjang
terowongan penarik yang dibentuk ion-ion logam yang bermuatan positif. Akibat dari adanya
pembentukan pasangan dan tarikan ini arus listrik akan bergerak dengan merata dan
superkonduktivitas akan terjadi. Superkonduktor yang berkelakuan seperti ini disebut
superkonduktor jenis pertama yang secara fisik ditandai dengan efek Meissner, yakni gejala
penolakan medan magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor.
Bila kuat medannya melebihi batas kritis, gejala superkonduktivitasnya akan menghilang. Maka
pada superkonduktor tipe I akan terus – menerus menolak medan magnet yang diberikan hingga
mencapai medan magnet kritis. Kemudian dengan tiba-tiba bahan akan berubah kembali ke
keadaan normal. Bahan superkonduktor tipe 1 kebanyakan adalah unsur-unsur tunggal.
Superkonduktor tipe II
Ini tidak dapat dijelaskan dengan teori BCS karena apabila superkonduktor jenis II ini
dijelaskan dengan teori BCS, efek Meissner nya tidak terjadi. Abrisokov berhasil
memformulasikan teori baru untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia mendasarkan
teorinya pada kerapatan pasangan elektron yang dinyatakan dalam parameter keteraturan fungsi
gelombang. Abrisokov dapat menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat mendeskripsikan
pusaran (vortices) dan bagaimana medan magnet dapat memenetrasi bahan sepanjang
terowongan dalam pusaran-pusaran ini. Lebih lanjut ia pun dengan secara mendetail dapat
memprediksikan jumlah pusaran yang tumbuh seiring meningkatnya medan magnet. Teori ini
merupakan terobosan dan masih digunakan dalam pengembangan dan analisis superkonduktor
dan magnet. Superkonduktor tipe II akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun
perubahan sifat kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan
akan kembali ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih tinggi
dari superkonduktor tipe I. Kelompok superkonduktor tipe II, biasanya berupa kombinasi unsur
molybdenum (Mo), niobium (Nb), timah (Sn), vanadium (V), germanium(Ge), indium (In) atau
galium (Ga). Sebagian merupakan senyawa, sebagian lagi merupakan larutan padatan
E.Pemanfaatan Superkonduktor.
e) Generator
Generator konvensional yang menggunakan kawat tembaga memiliki efisiensi 98,5-99,0
persen, sedangkan generator superkonduktor efisiensinya dapat mencapai 99,6 persen.
Hal ini disebabkan superkonduktor dapat menghasilkan medan magnet sangat kuat sehingga
generator dapat dibuat dengan ukuran lebih kecil dari yang konvensional.
Jepang telah menciptakan generator superkonduktor berdaya 70 MW.
B. Keuntungan dari menggunakan superkonduktor:
1.Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Milyaran
rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan superkonduktor daripada konduktor biasa.
2.Karena tidak ada resistansi dalam superkonduktor, sirkuit yang menggunakan superkonduktor
tidak akan menjadi panas dan jadi semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per sentimeter
kubik
3.Superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen sirkuit yang bisa
mengamplifikasi signal listrik dan digunakan di semua peralatan modern yang menggunakan
listrik) tetapi bisa berfungsi 100 kali lebih cepat.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Superkonduktor ialah bahan material yang memiliki hambatan listrik nol pada suhu yang
sagat rendah namun mengalirkan arus listrik dengan energy tetap. Pada dasarnya karakteristik
superkonduktor pada medan magnet bernilai nol dikenal sebagai efek meissner. Apabila medan
magnetnya terlalu besar , maka efek meissner ini akan hilang (Menjadi nol) dan material akan
kehilangan sifat konduktivitasnya.
DAFTAR PUSTAKA