Disusun Oleh :
SITI KHOIRUNIKA
(K2313067)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zat padat merupakan kajian materi yang unik. Dikatakan unik karena
istilah zat padat hampir dikenal oleh semua orang, tetapi bila kita kaji lebih
jauh ternyata banyak fenomena alam diwakilkan oleh zat padat. Keunikan
lain bahwa zat padat dapat dipandang sebagai susunan partikel-partikel
teratur. Partikel-partikel tersebut dapat berupa atom-atom, molekul-molekul,
atau ion-ion, dan seterusnya.
Zat padat (bahan) memiliki beberapa sifat. Salah satunya adalah sifat
kelistrikan. Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan
listrik. Secara umum, bahan listrik yang dapat kita ketahui ada 3 macam
yaitu konduktor, semikonduktor, dan isolator. Dewasa ini, banyak para ahli
yang masih intensif melakukan penelitian dan inovasi bahan listrik berupa
superkonduktor.
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan
Belanda, Heike Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun
1911. Percobaan Onnes adalah dengan mengalirkan arus pada suatu
kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian tertutup dan kemudian
mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian
ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes
diberi nama superkondutivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi
Nobel Fisika pada tahun 1913.
Bahan superkonduktor ini dapat diaplikasikan dalam beberapa bidang.
Salah satu dibidang kelistrikan yaitu generator HTS. Generator yang
menggunakan superkonduktor memiliki efisiensi sebesar 99% dan memiliki
ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan generator yang
menggunakan kawat tembaga.
Dengan adanya pembangkit listrik
nitrogen
untuk
menggantikan
kabel
tembaga.
Menurut
perhitungan, arus yang dapat ditransmisikan akan jauh meningkat, 250 pon
kabel superkonduktor dapat menggantikan 18.000 pon kabel tembaga.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik menuliskan lebih
lanjut paper yang membahas APLIKASI SIFAT KELISTRIKAN ZAT
PADAT (SUPERKONDUKTOR)
PADA HIGH
TEMPERATURE
SUPERCONDUCTOR GENERATOR.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas,
dapat dituliskan beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam paper
ini, diantaranya :
1. Apa definisi dari superkonduktor?
2. Bagaimana sifat kelistrikan bahan superkoduktor?
3. Bagaimana aplikasi superkonduktor pada HTS generator?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah yang telah diambil, terdapat beberapa tujuan
dari pengkajian masalah, yaitu :
1. Mengetahui definisi dari superkonduktor
2. Mengetahui sifat kelistrikan bahan superkoduktor
3. Mengetahui aplikasi superkonduktor pada HTS generator
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Superkonduktor
Superkonduktor yang dimaksud disini adalah superkonduktor arus
listrik. Ditinjau dari daya hantar listrik, Zat padat dikelompokan menjadi 5
macam, (daya hantar arus listrik mulai dari yang terjelek sampai terbaik)
sebagai berikut :
a) Isolator
b) Semikonduktor
c) Konduktor
d) Konduktor bagus (good conductor)
e) Superkonduktor.
pelindung
kabel
listrik
dirumah-rumah.
Semikonduktor,
T < Tc
T > Tc
(a)
(b)
Gambar 2. Efek Meissner. Pada Gambar 1 (a) suhu bahan masih di atas suhu kritis
superkonduktor, sehingga pada saat ini bahan ini belum menjadi
superkonduktor dan medan magnet luar (yang ditunjukkan oleh anak panah
ke atas) masih dapat menembus bahan itu. Sedangkan pada Gambar 1 (b)
bahan sudah menjadi superkonduktor (T < Tc ) sehingga medan megnet luar
ditolak oleh superkonduktor itu. Tc adalah suhu kritis bahan untuk menjadi
superkonduktor.
interaksi antara elektron dengan inti atom. Namun elektron dapat melewati
inti tanpa mengalami hambatan dari atom kisi.
Pada superkonduktor elektron membentuk pasangan Cooper (Cooper
pair) dalam satu keadaan kuantum pada tingkat energi terendah. Proses ini
dikenal sebagai Kondensasi Bose-Einstein. Aliran Cooper pair ini bergerak
sebagai satu entitas. Untuk mengeluarkan satu Cooper pair dari aliran ini,
elektron harus didorong ke energi quantum state yang lebih tinggi.
Sementara, tabrakan dengan ion logam tidak melibatkan cukup energi untuk
melakukannya. Oleh karena itu, arus listrik dapat mengalir tanpa kehilangan
energi.
Jika ada dua buah elektron yang melewati kisi, elektron kedua akan
mendekati elektron pertama karena gaya tarik dari inti atom-atom kisi lebih
besar. Gaya ini melebihi gaya tolak-menolak antar electron sehingga kedua
elektron bergerak berpasangan. Pasangan ini disebut Cooper Pairs. Efek ini
dapat
dijelaskan
dengan
elektron
pertama
pada Cooper Pairs melewati inti atom kisi. Elektron yang mendekati inti
atom kisi akan bergetar dan memancarkan Phonon. Sedangkan elektron
lainnya menyerap Phonon. Pertukaran Phonon ini mengakibatkan gaya tarik
menarik antar elektron. Pasangan elektron ini akan melalu kisi tanpa
gangguan dengan kata lain tanpa hambatan. Salah satu aplikasinya yaitu
HTS
generator
(http://saulkakensei.blogspot.co.id/2014/12/makala-
superkonduktor.html)
2.3. Aplikasi Superkonduktor pada HTS Generator
Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron
yang digunakan untuk mengubah daya mekanik
Generator sinkron dapat berupa generator sinkron tiga fasa atau generator
sinkron AC satu fasa tergantung dari kebutuhan.
Generator superkonduktor akan menolak medan magnet. Sebagaimana
diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu
arus induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang
kemudian
diterapkan
dalam
generator.
Akan
tetapi,
dalam
gigi dinamo lebih lanjut untuk mengurangi kerugian. Generator HTS akan
menghasilkan tenaga listrik dengan kerugian lebih rendah dari generator
konvensional setara mereka. Sebuah 1.000 MW generator superkonduktor
(ukuran khas di power plant) dapat menyimpan sebanyak $ 4 juta per tahun
dalam mengurangi kerugian per generator. Bahkan peningkatan efisiensi
kecil menghasilkan penghematan dolar besar. Setengah dari satu persen
perbaikan menyediakan utilitas atau IPP dengan kapasitas tambahan untuk
dijual dengan nilai terkait hampir $ 300.000 per 100 generator MVA.
Permintaan di seluruh dunia untuk generasi listrik tambahan yang semakin
meningkat. Pusat Informasi Energi Nasional memprakirakan bahwa dunia
akan membutuhkan 500.000 MW dari kapasitas pembangkitan listrik
tambahan selama sepuluh tahun mendatang.
Sebuah generator HTS merupakan 1/3 volume keseluruhan generator
konvensional setara. Misalnya, dalam pembangkit listrik di mana ekspansi
sulit (misal: kapal atau kekuasaan lokomotif), generator superkonduktor
dapat meningkatkan kapasitas pembangkit tanpa menggunakan ruang
tambahan. Lebih kecil, ringan HTS generator menggunakan desain "udara
inti", menghilangkan banyak baja struktural dan magnetik setara
konvensional. Konstruksi, pengiriman, dan instalasi semua disederhanakan
dan lebih murah.
Keuntungan utama dari generator HTS diturunkan reaktansi dinamo.
Manfaat ini sangat dapat berdampak pertimbangan stabilitas utilitas. Salah
satu implikasi adalah pengurangan jumlah cadangan berputar (kapasitas
pembangkitan tidak terpakai tapi berputar) yang diperlukan untuk
memastikan sistem tenaga stabil secara keseluruhan. Manfaat lain adalah
bahwa generator HTS memiliki kemampuan yang signifikan untuk koreksi
faktor daya tanpa menambahkan reaktor sinkron atau kapasitor pada sistem
tenaga.
BAB III
KESIMPULAN
1. Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik
bernilai nol pada suhu yang sangat rendah
2. Sifat kelistrikan bahan superkoduktor, yaitu akan terjadi interaksi antara
electron dengan inti atom. Namun elektron dapat melewati inti tanpa
mengalami hambatan dari atom kisi. Efek ini dapat dijelaskan oleh Teori
BCS. Ketika elektron melewati kisi, inti yang bermuatan positif menarik
elektron yang bermuatan negatif dan mengakibatkan elektron bergetar dan
memancarkan Phonon.
3. Aplikasi superkonduktor pada HTS generator adalah memiliki efisiensi
sebesar sekitar 99% dan ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan dengan
generator yang menggunakan kawat tembaga, sehingga dapat sebagai
penyimpan energi yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/makalah-super.html diakses pada tanggal 15 Mei
2016
https://ml.scribd.com/doc/244749769/MAKALAH-SUPERKONDUKTOR-docx
diakses pada tanggal 15 Mei 2016
http://elektrounram2014.blogspot.co.id/2015/10/makalah-sifat-sifat-bahanlistrik.html?view=classic diakses pada tanggal 15 Mei 2016
http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/Fisika/Sifat%20
Kelistrikan%20Bahan/team.html diakses pada tanggal 15 Mei 2016
http://saulkakensei.blogspot.co.id/2014/12/makala-superkonduktor.html
diakses