Bahan superkonduktor adalah suatu bahan yang dapat mengalirkan arus listrik
tanpa tahanan listrik sedikitpun bahan ini terdiri dari campuran unsur-unsur
tertentu yang dapat mengalirkan arus listrik tanpa tahanan pada suhu yang sangat
rendah. Arus yang mengalir pada rangkaian tertutup dari bahan superkonduktor
akan terus mengalir selamanya. Superkonduktivitas ini disebut juga sebagai
“fenomena quantum makroskopis”. Suatu fenomena yang terjadi pada suatu bahan
jika berada pada suhu yang sangat rendah akan menunjukkan ciri-ciri:
1911. Heike Kamerlingh mendinginkan air raksa (mercury) dalam helium cair pada
suhu 4oK (-269oC) dan mendapati resistansinya nol
1933. Walter Meissner menemukan jika benda didinginkan pada suhu yang sangat
rendah maka benda tersebut akan memiliki medan magnet sendiri yang menolak
magnet lain bila didekatkan. Hal ini disebut juga sebagai efek meissner.
1941. Ditemukan niobium-nitride yang menjadi superkonduktor pada suhu 16oK
1980. Ditemukan bahan superkonduktor dengan bahan dasar karbon (bahan
organik)
1986. Ditemukan bahan superkonduktor dengan bahan dasar keramik (bahan
isolator)
1993. Ditemukan paduan raksa, thalium, barium, kalsium, tembaga dan oksigen
yang menjadi superkonduktor pada suhu 138oK 138 K (suhu tertinggi)
Sementara itu superkonduktor jauh lebih sempurna. Dia mempunyai nilai resistensi
hampir nol. Oleh karena itu tidak terjadi transmission loss. Secara teori, sekali kita
memberi arus di superkonduktor, maka arusnya akan terus mengalir, bahkan
sampai ribuan tahun! Namun syaratnya sangat berat.
Berdasarkan teknologi kita saat ini, material superkonduktor hanya bisa bekerja
pada suhu rendah, yakni mendekati Nol Kelvin (-273° Celsius). Oleh karena itu,
jika ingin memakai superkonduktor, maka kita juga harus siap dengan
perlengkapan pendinginannya.
Salah satu cara mendinginkan superkonduktor, dengan nitrogen cair
(image adapted from Wikimedia Commons)
Nah, sekarang kita masuk ke bahasan tentang Efek Meissner.
Sewaktu sekolah dulu kita belajar bahwa listrik dan magnet saling berhubungan,
oleh karena itu disebut sebagai elektromagnet. Sebuah arus listrik dalam kawat
akan menghasilkan medan magnet. Demikian pula medan magnet yang tak-
homogen akan menimbulkan beda potensial — jika beda potensial itu dijembatani
kawat maka akan timbul arus di dalamnya.
Pada dasarnya Efek Meissner bekerja dengan prinsip elektromagnet. Namun yang
membedakan, Efek Meissner melibatkan superkonduktor — bukan konduktor
biasa. Melalui material superkonduktor inilah, medan magnet dapat dimanipulasi,
mengakibatkan terjadinya pelayangan (magnetic levitation).
Mengapa bisa seperti itu? Karena terjadi semacam “pengosongan medan”.
Penjelasannya di bawah ini.
Superkonduktor pada suhu tinggi (kiri) dan pada suhu rendah (kanan)
(image credit: Wikimedia Commons)
Dalam gambar sebelah kiri, terdapat material superkonduktor pada suhu kamar.
Karena berada di suhu kamar maka sifat superkonduktivitasnya belum muncul.
Material ini dilingkupi oleh medan magnet B.
Meskipun demikian material itu didinginkan hingga mencapai suhu kritis (Tc). Apa
yang terjadi? Medan magnet di sekitarnya berbelok. Material superkonduktor jadi
aktif dan mengosongkan medan di sekitarnya!
Mengenai “pengosongan medan” ini bisa dilihat dalam foto di bawah. Sebuah
silinder superkonduktor didinginkan hingga mencapai suhu kritis. Perhatikan
bahwa di sekelilingnya jarum-jarum kompas menunjukkan alur menghindar.
(image credit: Wikimedia Commons)
Inilah yang disebut dengan Efek Meissner, yaitu penolakan/pengosongan medan
magnet dari sekitar superkonduktor. Efek ini pertama kali diamati oleh duet
fisikawan Jerman, Walther Meissner dan Robert Ochsenfeld.
Oleh karena itu, menjadi wajar jika sepotong magnet tidak bisa mendekat pada
superkonduktor aktif. Penyebabnya sederhana: karena medan magnetnya ditolak
sejak awal!
Meskipun demikian, kalau kita pikirkan, apa mungkin magnet melayang cuma
karena ditolak superkonduktor? Sebab kalau ditolak harusnya magnet terlempar
jauh-jauh. Sementara dalam foto dan video yang kita lihat magnetnya diam dan
stabil.
Nah, mengenai hal ini ada penjelasannya lagi.
Cacat materi itu lalu menimbulkan gejala yang khas. Alih-alih kosong sempurna,
superkonduktor kita jadi ditembusioleh medan magnet.