1. Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik
bernilai nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya superkonduktor dapat menghantarkan
arus walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor
adalah medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner.
Resistivitas suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.
5. Efek Meissner
Ketika superkonduktor ditempatkan di medan magnet luar yang lemah, medan
magnet akan menembus superkonduktor pada jarak yang sangat kecil dan dinamakan
London Penetration Depth. Pada bahan superkonduktor umumnya London Penetration
Depth sekitar 100 nm. Setelah itu medan magnet bernilai nol. Peristiwa ini dinamakan
Efek Meissner dan merupakan karakteristik dari superkonduktor. Efek Meissner adalah
efek dimana superkonduktor menghasilkan medan magnet.
Efek Meissner ini sangat kuat sehingga sebuah magnet dapat melayang karena
ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila
medan magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan
kehilangan sifat superkonduktivitasnya.
magnet luar (asalkan kuat medannya tidak terlalu tinggi) oleh superkonduktor.
Superkonduktor tipe II
Tipe ini akan menolak medan magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat
kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap. Pada suhu kritis, maka bahan akan
kembali ke keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki suhu kritis yang lebih
tinggi dari superkonduktor tipe I.
8. Kelompok Superkonduktor
Superkonduktor bersuhu kritis rendah
Superkonduktor jenis ini memiliki suhu kritis lebih kecil dari 23 K.
Superkonduktor jenis ini sudah ditinggalkan karena biaya yang mahal
9. Suhu Pemadaman
Suhu pemadaman merupakan batas suhu untuk merusak sifat
superkonduktor. Artinya pada suhu ini superkonduktor akan rusak.
Pada grafik diatas dapat kita lihat bahwasanya makin tinggi suhu yang diberikan
pada bahan superkonduktor, maka struktur Kristal superkonduktor tidak lagi berbentuk
ortorombik. Maka dengan adanya perubahan struktur kristal superkonduktor, suatu bahan
akan kehilangan sifat superkonduktornya.
superkonduktor.
Jika
suhu
yang
diberikan
pada
bahan
superkonduktor makin besar, maka suhu kritis bahan akan mendekati nilai
nol kelvin.
ZEOLIT
Mineral zeolit banyak ditemukan di alam sebagai batuan sedimen vulkano. Penyusunan
utama zeolit adalah mordenit dan klipnotilonit dalam berbagai variasi komposisi. Umumnya,
struktur zeolit adalah suatu polimer anorganik berbentuk tetrahedral unit TO 4, dimana T
adalah ion Si4+ atau Al3+ dengan atom O berada diantara dua atom T.
y/x biasanya bernilai 1 sampai 5, meskipun ditemukan juga zeolit dengan nisbah y/x antara
10 sampai 100.
Zeolit alam terbentuk karena adanya proses kimia dan fisika yang kompleks dari
batuan-batuan yang mengalami berbagai macam perubahan di alam. Komponen utamanya
adalah silika dan alumina. Di samping komponen utama ini, zeolit juga mengandung berbagai
unsur minor, antara lain Na, K, Ca, Mg, dan Fe. Zeolit alam memiliki beberapa kelemahan,
diantaranya mengandung banyak pengotor seperti Na, K, Ca, Mg dan Fe serta kristalinitasnya
kurang baik. Pada zeolit alam, adanya molekul air dalam pori dan oksida bebas di permukaan
dapat menutupi pori-pori atau situs aktif dari zeolit sehingga dapat menurunkan kapasitas
adsorpsi maupun sifat katalisis dari zeolit tersebut.
Zeolit sintetik adalah zeolit yang dibuat secara rekayasa yang sedemikian rupa sehingga
didapatkan karakter yang lebih baik dari zeolit alam. Prinsip dasar produksi zeolit sintetik
adalah komponennya yang terdiri dari silika dan alumina, sehingga dapat disintesis dari
berbagai bahan baku yang mengandung kedua komponen di atas. Komponen minor dalam
zeolit juga dapat ditambahkan dengan mudah menggunakan senyawa murni, sehingga zeolit
sintetik memiliki komposisi yang tetap dengan tingkat kemurnian yang tinggi.
tetrahedralnya untuk membentuk Al, Si framework tiga dimensi yang berpori. Kation-kation
alkali monovalen atau divalen menempati posisinya di dalam pori-pori. Kehadiran kationkation ini akan menetralkan muatan zeolit. Sebagian pori ditempati atau diisi oleh molekulmolekul air
Karakteristik-Sifat-Sifat Zeolit
Sifat Dehidrasi
Zeolit mempunyai sifat dehidrasi yaitu melepaskan molekul H2O apabila dipanaskan.
Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka dasarnya tidak
mengalami perubahan secara nyata. Molekul H 2O dapat dikeluarkan secara reversibel. Pada
pori-porinya terdapat kation-kation dan atau molekul air. Bila kation-kation dan atau molekul
air tersebut dikeluarkan dari pori dengan perlakuan tertentu maka zeolit akan meninggalkan
pori yang kosong.
Aktivasi zeolit alam dapat dilakukan secara fisika maupun kimia. Secara fisika,
aktivasi dapat dilakukan dengan pemanasan pada suhu 300-400 oC dengan udara panas atau
dengan sistem vakum untuk melepaskan molekul air. Sedangkan aktivasi secara kimia
dilakukan melalui pencucian zeolit dengan larutan Na2EDTA atau asam-asam anorganik
seperti HF, HCl dan H2SO4 untuk menghilangkan oksida-oksida pengotor yang menutupi
permukaan pori.
->
Z-Na = Zeolit-Natrium
Z-Ca = Zeolit-Natrium
Z-Ca + 2 NaCl
2. Sifat CNT
CNT merupakan bahan seperti fiber namun memiliki kemampuan yang jauh lebih unggul
karena memiliki sifat-sifat yang sangat menakjubkan, yaitu:
Konduktivitas listrik lebih tinggi daripada tembaga
Konduktivitas panas lebih tinggi daripda berlian
Daya tahan terhadap temperatur tinggi
Lebih ringan daripada aluminium
Sifat elektronik dapat diatur (superkonduktor, semikonduktor dan insulator)
Modulus young dan kekuiatan regang yang tinggi
Keras, kuat tetapi mudah dibengkokkan
3. Karakterisasi CNT
a. Reaktifitas kimia
Reaktifitas kimia CNT akan meningkat sebanding dengan kenaikan arah kurvatur
permukaan karbon nanotube. Oleh karena itu, reaktifitas kimia pada bagian dinding
karbon nanotube akan sangat berbeda dengan bagian ujungnya. Diameter karbon
nanotube yang lebih kecil akan meningkatkan reaktivitas.
b. Sifat listrik dan konduktivitas elektrik
Karbon nanotube dengan diameter yang lebih kecil dapat menjadi semi
konduktor
konduktifitas ini disebabkan oleh struktur molekul. Berdasarkan teori zat padat, para
fisikawan berhasil memperoleh fakta bahwa CNT memiliki kelakuan listrik yang
ganda, yaitu sebagai logam atau semikonduktor. Jika (nm)/3 merupakan bilangan
bulat, maka CNT bersifat logam, sedangkan jika (nm)/3 bukan bilangan bulat, maka
CNT bersifat semikonduktor. Menarik sekali karena ternyata kemampuan hantaran
listrik CNT, apakah sebagai logam atau semikonduktor, hanya bergantung pada
geometrinya.
c. Kekuatan mekanik
Karbon nanotube mempunyai modulus Young yang sangat besar pada arah aksialnya.
Nanotube menjadi sangat fleksibel karena ukurannya yang panjang. Karbon nanotube
sangat potensial untuk aplikasi material komposit sesuai dengan kebutuhan.
4. Teknik Pembuatan CNT
a. Pancaran elektroda
Dilakukan dengan melewatkan uap di antara dua elektroda karbon yang umumnya
menghasilkan CNT impuritas yang tinggi.
senyawa
kimia
atau
proses
thermal
annealing
menyebabkan
pembentukkan inti partikel katalis. Temperatur sintesis CNT dengan proses CVD
umumnya 650900 C dengan yield sekitar 30%. Metode CVD ini pun ada beragam
lagi macamnya, misalnya thermal CVD dan plasma CVD. Dengan teknik ini dapat
dihasilkan beberapa perangkat elektronik secara langsung, misalnya transistor efek
medan (field effect transistor). Karbon nanotube akan terbentuk jika parameterparemeter proses tetap terjaga.
d. Spray-pyrolysis