klik
disini
untuk
SELENGKAPNYA
Penulis
Nama
NPM
P.S. : Teknik Elektro
Muhamad
:
Wahidi
0915031061
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
SUPERKONDUKTOR . Dapat di selesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari dengan segala
keterbatasan yang ada laporan ini masih memerlukan penyempurnaan lebih lanjut. Oleh karena
itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Super Konduktor
Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh seorang fisikawan Belanda, Heike
Kamerlingh Onnes, dari Universitas Leiden pada tahun 1911. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes
berhasil mencairkan helium dengan cara mendinginkan hingga 4 K atau -269OC. Kemudian
pada tahun 1911, Onnes mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat
dingin. Pada waktu itu telah diketahui bahwa hambatan suatu logam akan turun ketika
didinginkan di bawah suhu ruang, tetapi belum ada yang dapat mengetahui berapa batas bawah
hambatan yang dicapai ketika temperatur logam mendekati 0 K atau nol mutlak.
Penemuan lainnya yang berkaitan dengan superkonduktor terjadi pada tahun 1933. Walter
Meissner dan Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu superkonduktor akan menolak medan
magnet. Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu
arus induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan
dalam generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan
dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor
tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah
diamagnetisme dan efek ini kemudian dikenal dengan efek Meissner.
Efek Meissner ini sedemikian kuatnya sehingga sebuah magnet dapat melayang karena
ditolak oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan
magnetnya terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan sifat
superkonduktivitasnya.
Dengan
berlalunya
waktu,
ditemukan
juga
superkonduktor-
Penemuan demi penemuan di bidang superkonduktor kini masih saja dilakukan oleh para
peneliti di dunia. Penemuan lainnya yang juga fenomenal adalah berhasil disintesisnya suatu
bahan organik yang bersifat superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik
ini masih sangat rendah yaitu 1,2 K. ditemukan suatu keramik yang bersifat superkonduktor pada
suhu 90 K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan demikian dapat digunakan nitrogen cair
sebagai pendinginnya. Karena, suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material
superkonduktor yang lain, maka material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu
tinggi. Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu
untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
Penemuan lainnya yang berkaitan dengan superkonduktor terjadi pada tahun 1933. Walter
Meissner dan Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu superkonduktor akan menolak medan
magnet. Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu
arus induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan
dalam generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan
dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor
tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah
diamagnetisme dan efek ini kemudian dikenal dengan efek Meissner.
Efek Meissner ini sedemikian kuatnya sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak
oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya
terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan sifat
superkonduktivitasnya.
Hal yang ironis adalah logam emas, tembaga, dan perak, yang merupakan logam konduktor
terbaik bukanlah suatu superkonduktor.
Pada tahun 1986 terjadi sebuah terobosan baru di bidang superkonduktivitas. Alex Mller and
Georg Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di R|schlikon, Switzerland, berhasil
membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum, Barium, Tembaga, dan Oksigen,
yang bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu itu, 30 K. Penemuan ini menjadi
spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai isolator. Keramik tidak mengantarkan
listrik sama sekali pada suhu ruang. Hal ini menyebabkan para peneliti pada waktu itu tidak
memperhitungkan bahwa keramik dapat menjadi superkonduktor. Penemuan ini membuat
keduanya diberi penghargaan hadiah Nobel setahun kemudian.
Penemuan demi penemuan di bidang superkonduktor kini masih saja dilakukan oleh para peneliti
di dunia. Penemuan lainnya yang juga fenomenal adalah berhasil disintesisnya suatu bahan
organik yang bersifat superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik ini
masih sangat rendah yaitu 1,2 K.
Pada bulan Februari 1987, ditemukan suatu keramik yang bersifat superkonduktor pada suhu 90
K. Penemuan ini menjadi penting karena dengan demikian dapat digunakan nitrogen cair sebagai
pendinginnya. Karena, suhunya cukup tinggi dibandingkan dengan material superkonduktor
yang lain, maka material-material tersebut diberi nama superkonduktor suhu tinggi. Suhu
tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu
bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Hambatan tidak
disukai karena dengan adanya hambatan maka arus akan terbuang menjadi panas. Apabila
hambatan menjadi nol, maka tidak ada energi yang hilang pada saat arus mengalir. Penggunaan
superkonduktor di bidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet
oleh superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang diberi nama
The Yamanashi MLX01 MagLev train (Lihat foto). Kereta api ini melayang di atas magnet
superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan
akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, 343 mph atau sekitar 550 km per jam.
Menolak
medan
magnet
Penemuan lainnya yang berkaitan dengan superkonduktor terjadi pada tahun 1933. Walter
Meissner dan Robert Ochsenfeld menemukan bahwa suatu superkonduktor akan menolak medan
magnet. Sebagaimana diketahui, apabila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, suatu
arus induksi akan mengalir dalam konduktor tersebut. Prinsip inilah yang kemudian diterapkan
dalam generator. Akan tetapi, dalam superkonduktor arus yang dihasilkan tepat berlawanan
dengan medan tersebut sehingga medan tersebut tidak dapat menembus material superkonduktor
tersebut. Hal ini akan menyebabkan magnet tersebut ditolak. Fenomena ini dikenal dengan istilah
diamagnetisme
dan
efek
ini
kemudian
dikenal
dengan
efek
Meissner.
Efek Meissner ini sedemikian kuatnya sehingga sebuah magnet dapat melayang karena ditolak
oleh superkonduktor. Medan magnet ini juga tidak boleh terlalu besar. Apabila medan magnetnya
terlalu besar, maka efek Meissner ini akan hilang dan material akan kehilangan sifat
superkonduktivitasnya.
2.
Efisiensi
sangat
tinggi
Penggunaan superkonduktor yang sangat luas tentu saja dibidang listrik. Generator yang dibuat
dari superkonduktor memiliki efisiensi sebesar 99 persen dan ukurannya jauh lebih kecil
dibandingkan
dengan
generator
yang
menggunakan
kawat
tembaga.
Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Hambatan tidak disukai
karena dengan adanya hambatan maka arus akan terbuang menjadi panas. Apabila hambatan
menjadi nol, maka tidak ada energi yang hilang pada saat arus mengalir. Penggunaan
superkonduktor di bidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet
oleh superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang diberi nama
The Yamanashi MLX01 MagLev train. Kereta api ini melayang di atas magnet superkonduktor.
Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta
dapat berjalan dengan sangat cepat, 343 mph atau sekitar 550 km per jam.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Superkonduktor
Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan di bawah suatu nilai
suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor, semikonduktor ataupun
suatu insulator pada keadaan ruang. Suhu di mana terjadi perubahan sifat konduktivitas menjadi
superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).
Merkuri
Beberapa ahli ilmuwan pada waktu itu seperti William Kelvin memperkirakan bahwa elektron
yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu mencapai nol mutlak. Di lain pihak,
ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada
keadaan tersebut. Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi, Onnes kemudian mengalirkan arus
pada kawat merkuri yang sangat murni dan kemudian mengukur hambatannya sambil
menurunkan suhunya. Pada suhu 4,2 K, Onnes terkejut ketika mendapatkan bahwa hambatannya
tiba-tiba
menjadi
hilang.
Arus
mengalir
melalui
kawat
merkuri
terus-menerus.
Dengan tidak adanya hambatan, maka arus dapat mengalir tanpa kehilangan energi. Percobaan
Onnes dengan mengalirkan arus pada suatu kumparan superkonduktor dalam suatu rangkaian
tertutup dan kemudian mencabut sumber arusnya lalu mengukur arusnya satu tahun kemudian
ternyata arus masih tetap mengalir. Fenomena ini kemudian oleh Onnes diberi nama
superkonduktivitas. Atas penemuannya itu, Onnes dianugerahi Nobel Fisika pada tahun 1913.
2.
Karbon
2.
Keramik
Pada tahun 1986 terjadi sebuah terobosan baru di bidang superkonduktivitas. Alex Miller and
Georg Bednorz, peneliti di Laboratorium Riset IBM di Rischlikon, Switzerland, berhasil
membuat suatu keramik yang terdiri dari unsur Lanthanum, Barium, Tembaga, dan Oksigen,
yang bersifat superkonduktor pada suhu tertinggi pada waktu itu, 30 K. Penemuan ini menjadi
spektakuler karena keramik selama ini dikenal sebagai isolator. Keramik tidak mengantarkan
listrik sama sekali pada suhu ruang. Hal ini menyebabkan para peneliti pada waktu itu tidak
memperhitungkan bahwa keramik dapat menjadi superkonduktor. Penemuan ini membuat
keduanya diberi penghargaan hadiah Nobel setahun kemudian.
3.
(TMTSF)2PF6
Penemuan demi penemuan di bidang superkonduktor kini masih saja dilakukan oleh para peneliti
di dunia. Penemuan lainnya yang juga fenomenal adalah berhasil disintesisnya suatu bahan
organik yang bersifat superkonduktor, yaitu (TMTSF)2PF6. Titik kritis senyawa organik ini
masih sangat rendah yaitu 1,2 K.
4.
5.
Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk
suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33.
1. Tidak ada energi yang terbuang ketika superkonduktor ini menghantar arus listrik. Milyaran
rupiah bisa kita selamatkan dengan menggunakan superkonduktor daripada konduktor biasa.
2.
superkonduktor tidak akan menjadi panas dan jadi, semakin banyak sirkuit yang bisa kita kompres per
centimeter kubiknya. Kalau kita menggunakan konduktor biasa, sirkuit itu bisa terbakar jika kita mau
mengkompres semakin banyak material karena panas yang terakumulasi dari resistansi material tersebut.
3.
superkonduktor ini bisa berfungsi sebagai transistor (sejenis komponen sirkuit yang bisa
mengamplifikasi signal listrik dan digunakan di semua peralatan modern yang menggunakan listrik)
tetapi bisa berfungsi 100 kali lebih cepat. Ini juga dikenal sebagai Josephson Junctions dan kalau dua
Josephson Junctions ini kita gabung dengan tepat, mereka bisa mendeteksi medan magnet yang sangat
kecil.
Superkonduktor menjanjikan banyak hal bagi kita, misalnya, transmisi listrik yang efisien (tak
ada lagi kehilangan energi selama transmisi). Memang saat ini penggunaan superkonduktor belum praktis,
dikarenakan masalah perlunya pendinginan. Suhu kritis superkonduktor masih jauh di bawah suhu kamar.
Disini saya akan membahas tentang Plastik Superkonduktor, kita pasti tidak asing lagi dengan
plastik, material sintetik yang dapat dilelehkan dan dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk. Plastik
telah digunakan dalam semua bidang. Sebagai contoh, plastik digunakan sebagai pembungkus kabel
tembaga (karena sifat insulatornya) yang melindungi manusia dari sengatan listrik. Kata plastik sendiri
berasal dari bahasa Latin plasticus, yang artinya mudah dibentuk. Plastik dibuat dari polimer organik,
yakni molekul raksasa yang dibangun dari pengulangan atom-atom karbon (monomer karbon).
Di tahun 1970-an, Alan J Heeger, Alan G McDiarmid, dan Hideki Shirakawa (pemenang Nobel
Kimia 2000) berhasil mentransformasikan plastik dari berupa insulator menjadi konduktor (pengantar
listrik). Mereka menggunakan plastik yang terbuat dari polimer organik terkonjugasi (polimer organik
yang ikatan ganda-duanya berselang-seling dengan ikatan tunggalnya) dan menambahkan pengotor kimia
untuk mengubah sifat listrik plastik tersebut. Sejak itu, penelitian terhadap sifat kelistrikan plastik (dari
material organik terkonjugasi) berkembang pesat. Plastik-plastik konduktor dan atau semikonduktor telah
berhasil dibuat dan digunakan sebagai material alternatif untuk logam dan semikonduktor anorganik
konvensional. Jendela "pintar" yang secara otomatis dapat menjaga kesejukan gedung dari panasnya sinar
Matahari, dioda emisi cahaya (LED), dan sel surya merupakan contoh barang-barang elektronik yang
Pembuatan plastik superkonduktor yaitu plastik yang tidak memiliki hambatan di bawah suatu
nilai tertentu, ternyata jauh lebih sulit. Tantangan utama dalam pembuatan plastik superkonduktor adalah
mengatasi keacakan struktur inheren plastik-mirip dengan keacakan untaian mi yang telah dimasak-yang
mencegah interaksi-interaksi elektronik yang penting untuk superkonduktivitas. Setelah dua puluh tahun,
barulah tantangan tersebut dapat diatasi oleh Dr Bertram Batlogg dan koleganya dari Bell Laboratories di
Murray Hill, New Jersey, Amerika Serikat. Mereka mampu mengatasi tantangan itu melalui pembuatan
larutan yang mengandung plastik, politiofena. Politiofena adalah salah satu jenis polimer organik
terkonjugasi yang berupa semikonduktor pada suhu ruang sehingga telah digunakan dalam pembuatan
komponen optoelektronik terintegrasi dan sirkuit terintegrasi (IC). Dengan metode penataan sendiri (selforganization), mereka mampu membuat tumpukan film (lapisan tipis) politiofena yang luar biasa rapi
(remarkably well-ordered), mirip dengan tumpukan untaian mi yang belum dimasak. Sebagai pengganti
pengotor kimia (yang diketahui dapat merusak kerapian film politiofena), mereka menempatkan film
politiofena pada lapisan aluminium oksida dan elektroda-elektroda emas pada peralatan elektronik yang
dikenal sebagai field-effect transistor. Transistor tersebut menghasilkan medan listrik yang dapat
mengeluarkan elektron dari film politiofena, sehingga elektron tersisa lebih mudah bergerak dan
mengantarkan listrik. Pada suhu minus 455 derajat Fahrenheit (2,35 K), plastik politiofena tersebut
bersifat superkonduktor. Mereka mempublikasikan temuannya dalam jurnal Nature pada tanggal 8 Maret
2001. Plastik superkonduktor tersebut termasuk dalam Chemistry Highlight 2001 menurut Chemical &
Engineering News volume 79, 10 Desember 2001.
membuka
REFERENSI
cakrawala
baru