Anda di halaman 1dari 4

1.

Arti Superkonduktor :

Superkonduktor merupakan bahan material yang memiliki hambatan listrik bernilai


nol pada suhu yang sangat rendah. Artinya superkonduktor dapat menghantarkan arus
walaupun tanpa adanya sumber tegangan. Karakteristik dari bahan Superkonduktor adalah
medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol dan mengalami efek meissner. Resistivitas
suatu bahan bernilai nol jika dibawah suhu kritisnya.

Superkonduktor adalah suatu material yang tidak memiliki hambatan dibawah suatu
nilai suhu tertentu. Suatu superkonduktor dapat saja berupa suatu konduktor, semikonduktor
ataupun suatu insulator pada keadaan ruang. Suhu dimana terjadi perubahan sifat
konduktivitas menjadi superkonduktor disebut dengan temperatur kritis (Tc).
2. Contoh Superkonduktor :

Contoh superkonduktor tipe 1.


-Timbal (Pb) (menjadi superkonduktif di suhu 7,196 K)
-Lantanum (La) (menjadi superkonduktif di suhu 4,88 K)
-Tantalum (Ta) (menjadi superkonduktif di suhu 4,47 K)
-Air raksa (Hg) (menjadi superkonduktif di suhu 4,15 K)
-Timah (Sn) (menjadi superkonduktif di suhu 3,72 K)
-Indium (In) (menjadi superkonduktif di suhu 3,41 K)
-Paladium (Pd) (menjadi superkonduktif di suhu 3,3 K)
-Krom (Cr) (menjadi superkonduktif di suhu 3 K)
-Aluminium (Al) (menjadi superkonduktif di suhu 1,175 K)
-Seng (Zn) (menjadi superkonduktif di suhu 0,85 K)
-Platina (Pt) (menjadi superkonduktif di suhu 0,0019 K)

Contoh Superkonduktor tipe II :


-(Sn5In)Ba4Ca2Cu11Oy (menjadi superkonduktif di suhu sekitar 218 K)
-(Sn5In)Ba4Ca2Cu10Oy (menjadi superkonduktif di suhu sekitar 212 K)
-Sn5Ba4Ca2Cu10Oy (menjadi superkonduktif di suhu sekitar 200 K)
3. Asal Usul / Sejarah Super Konduktor :

Superkonduktor pertama kali ditemukan oleh fisikawan Belanda Kamerlingh Onnes


(1853-1926). Ia mendinginkan air raksa di helium cair yang bersuhu 4 K, dan hasilnya,
resistansi air raksa tersebut hilang dan ia mendapatkan hadiah Nobel Fisika tahun 1913
untuk penelitiannya ini.
Kemudian pada 1933, dua orang peneliti Jerman, Walter Meissner dan Robert
Ochsenfeld menemukan bahwa bahan superkonduktor akan menolak medan magnet. Sifat
menolak magnet ini disebut dengan diamagnetisme. Ke-diamagnetik-an superkonduktor
tersebut sangat kuat dan dapat membuat magnet melayang di atas bahan superkonduktor.
Efek ini sering disebut sebagai Meissner Effect.
Beberapa tahun berikutnya, beberapa bahan superkonduktor ditemukan. Contohnya
adalah niobium-nitrida, yang memiliki sifat superkonduktivitas pada suhu 16 K (1941). Lalu
di tahun 1962, ilmuwan di Westinghouse mengembangkan kabel superkonduktor komersial
pertama yang berbahan aloy niobium dan titanium. Lalu, di tahun 1957, tiga orang fisikawan
Amerika mengembangkan teori tentang superkonduktor. Fisikawan tersebut adalah John
Bardeen, Leon N. Cooper, dan J. Robert Schrieffer. Teori tersebut menjelaskan tentang
superkonduktivitas pada suhu hampir nol mutlak untuk unsur-unsur dan aloy. Teori
superkonduktor tersebut lebih dikenal dengan nama BCS Theory. Singkatan BCS diambil
dari huruf depan nama belakang masing-masing fisikawan. Kemudian, teori ini membuat
ketiga ilmuwan tersebut memenangkan Nobel Fisika pada tahun 1972.
4. Contoh Gambaran Superkonduktor

Gambar Keterangan

Efek Meissner
Efek Meissner ini sedemikian kuatnya
sehingga sebuah magnet dapat melayang
karena ditolak oleh superkonduktor. Medan
magnet ini juga tidak boleh terlalu besar.
Apabila medan magnetnya terlalu besar,
maka efek Meissner ini akan hilang dan
material akan kehilangan sifat
superkonduktivitasnya.

The Yamanashi MLX01 MagLev train


Kereta api ini melayang diatas magnet
superkonduktor. Dengan melayang, maka
gesekan antara roda dengan rel dapat
dihilangkan dan akibatnya kereta dapat
berjalan dengan sangat cepat, 343 mph atau
sekitar 550 km/jam.

Anda mungkin juga menyukai