Anda di halaman 1dari 10

FENOMENOLOGI

SUPERKONDUKTOR
TIPE II
Kelompok 3

1. Fadillah Rahmadana
2. Jelis Kristian Hulu
3. Veri Andriyansa
SUPERKONDUKTOR TIPE II

Superkonduktor tipe II biasanya terdiri dari senyawa atau


paduan logam. superkonduktor Tipe II tidak menunjukkan
efek Meissner yang lengkap. Sebaliknya, mereka
membiarkan fluks magnet menembus material melalui
saluran kecil yang disebut pusaran fluks. Medan magnet
tidak sepenuhnya dikeluarkan tetapi dibatasi dalam pusaran
ini. Karakteristik ini memungkinkan superkonduktor Tipe II
mempertahankan sifat superkonduktornya di medan magnet
yang jauh lebih tinggi.
Abrisokov berhasil memformulasikan teori baru
untuk menjelaskan superkonduktor jenis II ini. Ia
mendasarkan teorinya pada kerapatan pasangan
elektron yang dinyatakan dalam parameter
keteraturan fungsi gelombang. Abrisokov dapat
menunjukkan bahwa parameter tersebut dapat
mendeskripsikan pusaran (vortices) dan
bagaimana medan magnet dapat memenetrasi
bahan sepanjang terowongan dalam pusaran-
pusaran ini. Teori ini merupakan terobosan dan
masih digunakan dalam pengembangan dan
analisis superkonduktor dan magnet.
Superkonduktor tipe II akan menolak medan
magnet yang diberikan. Namun perubahan sifat
kemagnetan tidak tiba-tiba tetapi secara bertahap.
Pada suhu kritis, maka bahan akan kembali ke
keadaan semula. Superkonduktor Tipe II memiliki
suhu kritis yang lebih tinggi dari superkonduktor
tipe I.

Grafik Magnetisasi terhadap Medan Magnet


Efek tuneling pada semikonduktor merujuk pada fenomena di mana partikel
seperti elektron melewati potensi penghalang yang seharusnya tidak dapat
dilewati menurut hukum klasik mekanika kuantum. Ini memungkinkan aliran arus
listrik melalui bahan semikonduktor dengan menggunakan efek kuantum
tersebut, yang memiliki aplikasi penting dalam perangkat semikonduktor seperti
diode tunel dan transistor terowongan. Dalam konteks ini, efek tuneling
memungkinkan perangkat untuk bekerja pada skala yang sangat kecil dan dengan
efisiensi yang tinggi.
TUNELLING

Tunneling terjadi ketika pasangan Cooper, yang merupakan pasangan


elektronelektron yang terikat secara kuantum dan bertanggung jawab atas
superkonduktivitas, melewati daerah normal konduktif yang terbentuk di dalam
superkonduktor karena efek medan magnet eksternal yang kuat. Daerah normal ini
terbentuk di sekitar fluksi magnetik yang menembus superkonduktor.Tunneling
dalam superkonduktor tipe II penting karena memungkinkan arus superkonduktor
untuk tetap mengalir meskipun terdapat hambatan dalam bentuk daerah normal
konduktif. Dalam konteks ini, tunneling terjadi ketika pasangan Cooper melewati
daerah normal yang terbentuk oleh fluksi magnetik yang menembus
superkonduktor. Meskipun ada hambatan dalam bentuk daerah normal tersebut,
efek kuantum memungkinkan pasangan Cooper untuk "melompat" melalui daerah
normal tersebut tanpa kehilangan energi, sehingga arus superkonduktor dapat tetap
mengalir
Superkonduktor tipe II mengalami interaksi elektron-foton yang berbeda
dengan superkonduktor tipe I. Dalam superkonduktor tipe II, interaksi elektron-
foton terjadi karena efek elektromagnetik yang mengakibatkan penggunaan

Interaksi Elektron Fonon


teori BCS, yang mengatribusi elektron-elektron dalam superkonduktor sebagai
pasangan Cooper. Dalam teori BCS, elektron-elektron dalam superkonduktor
selalu dalam keadaan berpasang-pasangan dan seluruhnya berada dalam
keadaan kuantum yang sama. Pasangan-pasangan ini disebut pasangan
Cooper.Interaksi elektron-foton dalam superkonduktor tipe II terjadi karena efek
elektromagnetik yang mengakibatkan penggunaan teori BCS.

BAHAN Dalam superkonduktor tipe II, interaksi elektron-foton mengakibatkan


penggunaan dua medan magnet kritis, yang membantu memperjelas
mekanisme superkonduktivitas pada suhu rendah. Superkonduktor
tipe II memiliki sifat unik terkait interaksi elektron-foton. Ketika sebuah
benda superkonduktor tipe II terkena radiasi elektromagnetik, foton-
foton dalam radiasi tersebut dapat berinteraksi dengan elektron-
elektron dalam superkonduktor. Interaksi ini dapat mempengaruhi
perilaku superkonduktor, terutama dalam konteks medan magnet
eksternal.
SUPERKONDUKTOR SUHU
TINGGI

Superkonduktor suhu tinggi adalah


bahan yang menjadi superkonduktor
pada suhu di atas beberapa kelvin.

Suhu kritis Tc adalah suhu di


bawah suhu dimana suatu bahan
bersifat superkonduktor.

Beberapa superkonduktor suhu Grafik resistivitas versus suhu superkonduktor


tinggi telah memverifikasi Tcs di menunjukkan transisi tajam ke nol pada suhu kritis Tc.
atas 125 K, dan ada laporan Tcs Superkonduktor suhu tinggi memiliki Tcs yang dapat
setinggi 250 K. diverifikasi lebih besar dari 125 K, jauh di atas suhu
nitrogen cair yang mudah dicapai yaitu 77-K.
(a) Grafik ini, diadaptasi dari artikel di Physics Today, menunjukkan perilaku
sampel tunggal superkonduktor suhu tinggi dalam tiga percobaan berbeda.
Dalam satu kasus sampel menunjukkan Tc sekitar 230 K, sedangkan pada
kasus lain sampel tersebut tidak menjadi superkonduktor sama sekali.
Kurangnya reproduktifitas merupakan ciri khas eksperimen terdepan dan
menghalangi kesimpulan yang pasti. (b) Diagram berwarna ini menunjukkan
sifat kompleks namun sistematis dari struktur kisi keramik superkonduktor
suhu tinggi. (Kadmium, Wikimedia Commons)
Bahan dan Pembuatan Semikonduktor Suhu Tinggi

senyawa tembaga
oksida yang
mengandung
senyawa yttrium
lantanum, barium,
barium tembaga
dan kadmiun
oksida (YBCO
(Lanthanum
BAHAN Barium Copper
Oxide atau LBCO)

bismut-strontium-
kalsium-kuprat
oksida (BSCCO)
Cara Pembuatan Semikonduktor Suhu Tinggi

Pembuatan Bahan Baku

Campuran dan Pemanasan


Komponen-komponen
utama bahan
Pembentukan Lapisan Tipis atau Bahan Padat
superkonduktor, seperti Bahan-bahan baku
logam dan oksida, dicampur dalam Pengujian dan
dipersiapkan terlebih proporsi yang tepat Setelah fase kristal Karakterisasi
dahulu. Bahan-bahan BAHAN
untuk membentuk terbentuk, bahan
ini sering kali dipilih senyawa tersebut dapat
karena kemampuan superkonduktor yang diaplikasikan dalam
mereka untuk diinginkan. Campuran bentuk lapisan tipis atau Setelah pembuatan,
membentuk struktur kemudian dipanaskan padatan untuk aplikasi bahan superkonduktor
kristal dengan sifat pada suhu tinggi, sering tertentu, seperti kawat harus diuji untuk
superkonduktif pada kali di atas 1000 C, memastikan bahwa
superkonduktor atau
suhu tinggi. untuk membentuk fase mereka memiliki sifat
komponen lainnya
kristal yang diinginkan. superkonduktif yang
diinginkan pada suhu
tertentu
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai