Anda di halaman 1dari 10

IK

MATRIK
S
Kelompok 8
Our Team

02 03

Fadillah Rahmadana 05 Yuliana Br. Situmorang


4212540001 4212540002
Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang material menunjukkan inovasi yang
luar biasa terutama untui material maju (advanced materials) seperti komposit keramik.
Suatu jenis bahan baru hasil rekayasa yang terdiri dari dua atau lebih bahan dimana sifat
masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan
tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut atau yang lebih dikenal dengan nama bahan
komposit. Memiliki banyak keunggulan diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan
yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena
berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari komposit
serat karbon lebih tinggi daripada semua paduan logam. Salah satu jenis komposit yang
banyak menarik perhatian adalah komposit matriks keramik (Composit Matrik
Ceramics /CMC ) karena sifatnya yang tahan pada temperature tinggi.
Ceramic Matrix-Composite (CMC)
Ceramic matrix-composite (CMC) merupakan material keramik,
gelas-keramik dan gelas-matriks yang mengandung fasa inklusi
sekunder. Fasa inklusi sekunder ini dapat berupa fiber, whisker,
platelet atau partikulat. Dalam sebuah komposit sempurna fasa-
fasa inklusi ini akan berinteraksi secara sinergi dengan matriksnya
sehingga membentuk material yang memiliki sifat-sifat yang lebih
baik dibandingkan dari material matriks atau material inklusinya
sendiri.
Mekanisme Ketangguhan Pada Komposit Matriks Keramik
Komposit matriks keramik yang diperkuat dengan fiber kontinu menunjukkan
adaya perilaku kausi-perpatahan ulet seiring dengan panjangnya fiber.
Ketangguhan perpatahan material ini mampu lebih dari 20 M Pa m1/2 apabila
antara fiber dan matriks terbentuk antarmuka yang lemah. Sedangkan komposit
matriks keramik yang diperkuat partikulat atau whisker, menunjukan perilaku
kerapuhan diiringi dengan peningkatan kekuatan dan ketangguhan perpatahan.
Ketangguhan perpatahan material tersebut berkisar 10 M Pa m1/2 atau lebih
Komposit Matriks Keramik Diperkuat Dengan
Fiber Kontinu
Dalam memperoleh keunggulan Pada kurva tegangan dan regangan CMC
maksimum dari fiber sebagai penguat diperkuat fiber ada tiga (3) daerah yang
diperlukan penyusunan secara paralel berbeda seperti pada Gambar, yaitu: Daerah
terhadap arah tegangan yang akan pertama, adalah daerah penambahan regangan
diberian. Bilamana sudut fiber dan linier seiring penambahan tegangan.
tegangan tidak paralel dalam
penyusunannya, kekuatan dan
ketangguhan patahan dari komposit akan
menurun dengan cepat. Penurunan
kekuatan mencapai ilai minimu pada saat
arah tegangan yang bekerja pada
komposit tegak lurus dengan arah fiber.
Komposit Diperkuat Dengan
Partikulat
CMC yang diinklusi oleh partikulat isotropik dapat memberikan sifat
mateial yang baik dan isotropik secara 3 dimensi. Material seperti ini
memiliki kekuatan tarik dan kelenturan dan ketangguhan patahan yang
lebih rendah dibandingkan dengan CMC yang diperkuat dengan fiber
kontinu. Karakteristik mekanik dari CMC yang mengandung
patikulat, berasal dari interaksi antara material inklusi dengan material
matriks. Pada komposit yang mengandung partikulat, terjadi interaksi
kimia dan perubahan pada koefisien muai termal antara matriks dan
inklusinya. Sedangkan mekanisme patahan CMC yang diperkuat
menggunakan partikulat umumnya serupa dengan matriksnya
dibandingkan CMC yang diperkuat fiber kontinu. Mekanisme patahan
CMC ini ditampilkan pada Gambar
Komposit Fasa Nano Keramik

Pada komposit fasa nano keramik dapat


dibagi dua kelompok berdasarkan ukuran . Kelompok kedua dari kompost fasa nano keramik
butir dari matriks-nya. Kelompok pertama merupakan komposit dengan matriks yang
adalah matriks dengan ukuran mikrometer nanokristalin, dikenal juga sebagai keramik
yang mendispersi fasa kedua yang ukurannya nano, dimana ukuran butir dari matriks dibawah
nanometer. Fasa kedua sangat 100nm. Jenis mikrostruktur nano-nano akan
mempengaruhi mikrostruktur komposit dan terbentuk bila fasa kedua juga dalam ukuran
sifat-sifatnya. Klasifikasi dari distribusi fasa nano. Keramik nano menunjukkan sifat-sifat
kedua didalam matriks dapat bagi menjadi yang menjanjikan dalam mekanisme deformasi
tiga bagian yaitu, intragranular, intergranular bila ukuran butir diperkecil mendekati 100 nm.
dan intra/intergranular. (Low. I, 2006)
Pembuatan Keramik
Matriks-Komposit
Proses pembuatan CMC harus bertujuan untuk meningkatkan efektifitas biaya dalam membuat produk sampai bentuk
akhirnya. Prosedur pembuatan CMC memerlukan sinter antara paduan matriks dengan inlkusinya. Selain itu
permasalahan yang muncul dalam pembuatan komposit dalah masalah densifikasi. Teknik densifikasi komposit akan
berbeda untuk tiap-tiap jenis inklusi pada komposit, Tabel dibawah menunjukkan teknik densifikasi yang mungkin
dilakukan untuk tiap-tiap jenis inklusi

Ket :
HAP (hot atmospheric pressure processing):
proses panas dengan tekanan atmosfer
HUP (hot uniaxial pressure processing): proses
panas dengan tekanan uniaxial
HIP (hot isostatic pressure processing): proses
panas dengan tekanan isostatik
Thankyou!
2016 2017 2018 2019

Anda mungkin juga menyukai