Anda di halaman 1dari 16

APLIKASI CERAMIC

MATRIX COMPOSIT
(CMC)
Oleh :

01 02 03
(17050754018) (18050754016) (18050754019)
Irfan Burhanudin A. Alfian A. Yusroni Agung Mulyoaji

04 05 06
(18050754022) (18050754025) (18050754032)
Akbar Ilham B. P. Ridho Galih Mahadhi Riki Wijaya
Pengertian
Komposit Matriks
Keramik
Komposit matriks keramik (KMK) merupakan suatu kombinasi antara keramik sebagai
matrik dengan penguat logam untuk meningkatkan sifat ketangguhannya. Dalam
komposit matriks keramik, tujuan utama dari penambahan material penguat adalah
untuk memberikan ketangguhan terhadap matriks keramik yang umumnya bersifat
getas.

Keunggulan KMK dibandingkan dengan material lainnya meliputi stabilitas pada


temperatur tinggi yang baik, kekerasan yang tinggi, ketahanan korosi yang baik,
ringan, sifat non-magnetik dan non-konduktif. Kombinasi dari berbagai sifat tersebut
menjadikan KMK sebagai alternatif yang tepat sebagai pengganti baja paduan tinggi
dan logam refraktori.
Proses Pembuatan
Komposit Matriks
Keramik
 Teknik Konvensional Campur dan Tekan

Merupakan teknik yang sederhana,


dilakukan dengan cara mencampur
matriks dan bahan pemberi ketangguhan
(toughtening constituent) dalam bentuk
partikulat atau whisker. Campuran ini
diberi binder selanjutnya ditekan dan
dipanaskan atau dengan teknik tekan
panas (hot pressed). Kendala proses ini
adalah sulit untuk memperoleh campuran
homogen dari matriks dan penguat
berbentuk serat cenderung untuk
membentuk agregat.
 Teknik Deposisi Uap

Teknik ini melibatkan pemanasan salah


satu komponen komposit sehingga
mencapai fasa gas. Digunakan untuk
melapisi fiber dan menginfiltasi prabentuk
berpori membentuk matriks. Reaktan
yang digunakan dapat dalam bentuk cair,
padat atau gas pada temperatur ruang.
Selanjutnya dipanaskan sampai fasa gas
dan dibawa oleh ”carrier gas” menuju
reaktor dan akan menginfiltrasi subtrat
yang telah dipanaskan dalam reaktor.
Reaksi kimia terjadi dalam fasa gas dan
terjadi deposisi matriks.
 Teknik Dengan Peleburan
Teknik dengan peleburan melibatkan infiltrasi antara matriks dengan penguat. Produksi
KMK dengan cara ini banyak digunakan untuk matriks berupa gelas (glass). Kekurangannya
adalah teknik ini terbatas penggunaanya karena reaksi dengan penguat akibat tingginya
temperatur lebur refraktori keramik dan reaktifitas leburan gelas serta laju infiltrasi yang
rendah dari viskositas yang tinggi.

 Teknik Slurries
Teknik slurries dapat mereduksi kesulitan mendapatkan campuran yang homogen. Teknik
ini menggunakan deffloculant yang akan menyebabkan bahan baku mudah terdispersi
dalam bentuk bubur (slurry) dan disertai pengaturan pH larutan. Dispersi ditingkatkan
dengan cara pengadukan yang umumnya dilakukan dengan ultrasonic vibration. Komposit
dapat dibentuk dengan pengeringan solvent yang dilanjutkan dengan kompaksi dan sinter
atau dengan tekan panas.
Kegunaan Komposit Matriks
Keramik Berdasarkan Penguatnya
 Komposit Matriks Keramik Diperkuat
Dengan Fiber Kontinu
Dalam memperoleh keunggulan maksimum dari fiber sebagai
penguat diperlukan penyusunan secara paralel terhadap arah
tegangan yang akan diberian.  Bilamana sudut fiber dan
tegangan tidak paralel dalam penyusunannya, kekuatan dan
ketangguhan patahan dari komposit akan menurun dengan
cepat.  Penurunan kekuatan mencapai nilai minimum pada
saat arah tegangan yang bekerja pada komposit tegak lurus
dengan arah fiber.
Meskipun CMC yang diperkuat fiber memberikan
hasil yang baik, mekanisme patahannya sangat
berbeda dari material gelas, gelas-keramik dan
keramik.  Pada kurva tegangan dan regangan CMC
diperkuat fiber  ada tiga (3) daerah yang berbeda
seperti pada Gambar 3, yaitu:

1. Daerah pertama, adalah daerah penambahan


regangan linier seiring penambahan tegangan. Aplikasi
siklus pada komposit di daerah ini akan menghasilkan
kelelahan minimal.

2. Daerah kedua berawal pada saat tingkat tegangan


mendekati nilai regangan ultimat dari matriks yang
tidak diperkuat. 
Grafik hubungan stress-strain untuk
CMC yang diperkuat dengan fiber
kontinu 3. Daerah ketiga berawal dari titik kekuatan ultimat
komposit.  Titik awal daerah ini merupakan patahan
dari fiber penguatnya.
Tabel 1. Aplikasi performa tinggi CMC yang diperkuat dengan fiber kontinu.

Kondisi mekanisme patahan CMC seperti di atas, menunjukkan perlunya memperhitungkan


siklus pemakaian CMC bila menggunakan kekuatannya. Pada Tabel 1, disajikan
penggunaan CMC yang dierkuat fiber kontinu pada aplikasi tertentu yang memerlukan
performa yang tinggi dari satu sifat komposit atau lebih.
 Komposit Diperkuat Dengan Partikulat

CMC yang diinklusi oleh partikulat isotropik dapat


memberikan sifat mateial yang baik dan isotropik
secara 3 dimensi.  Material seperti ini memiliki
kekuatan tarik dan kelenturan dan ketangguhan
patahan yang lebih rendah dibandingkan dengan
CMC yang diperkuat dengan fiber kontinu. 
Karakteristik mekanik dari CMC yang mengandung
patikulat, berasal dari interaksi antara material inklusi
dengan material matriks.
Grafik hubungan stress-strain untuk CMC
yang diperkuat dengan partikulat
Tabel 2. Aplikasi potensial untuk CMC yang diperkuat dengan partikulat.

Pada Tabel 2, disajikan aplikasi potensial CMC yang diperkuat partikulat pada
bidang tertentu. Pada CMC diperkuat partikulat sangat menjanjikan untuk
pengembangan komposit dengan biaya yang rendah. Produk yang dihasilkanpun
menarik secara komersil karena biaya yang efektif dan secara teknis mempunyai
kehandalan yang tinggi. CMC inipun sangat luas penggunaannya baik untuk industri
ataupun domestik.
Kelebihan dan
Kekurangan Koposit
Matriks Keramik
 Kelebihan Komposit Matriks Keramik
1.stabilitas pada temperatur tinggi yang baik
2.kekerasan yang tingg
3.ketahanan korosi yang baik
4.ringan
5.sifat non-magnetik dan non-konduktif

 Kekurangan Komposit Matriks Keramik


1.Sulit untuk diproduksi dalam jumlah besar
2.Relative mahal dan non-cost effective
3.Hanya digunakan untuk aplikasi tertentu
4.Memiliki sifat yang getas

Anda mungkin juga menyukai