Anda di halaman 1dari 10

DIAGRAM FASA

• Fasa adalah sejumlah zat yang homogen baik secara kimia maupun fisika, atau dapat juga
dikatakan bahwa sebuah sistem yang homogen adalah suatu fasa. Secara umum telah dikenal
tiga kelompok fasa yaitu; fasa gas, fasa cair dan fasa padat.

• Diagram Fasa adalah diagram yang menampilkan hubungan antara komposisi, temperatur,
dan fasa berdasarkan dengan data yang sudah dikumpulkan.
DIAGRAM PENDINGINAN BESI
MURNI
• Garis 1538 °C : garis transformasi dimana logam cair
yang mendingin membentuk fasa besi delta(𝜹) dengan
struktur BCC.
• Garis 1394 °C : garis transformasi dimana terjadi
perubahan fasa besi delta dengan struktur BCC menjadi
fasa besi gamma(𝜸) (austenite) dengan struktur FCC.
• Garis 912 °C : garis transformasi dimana terjadi
perubahan fasa besi gamma dengan struktur FCC
menjadi fasa besi alpha (𝜶) dengan struktur BCC non-
magnetic.
• Garis 770 °C : garis dimana terjadi transformasi
magnetic
ISTILAH PADA DIAGRAM BESI-
BESI KARBIDA
1. Ferrit (Besi α) adalah suatu komposisi logam yang mempunyai batas maksimum kelarutan
Carbon 0,025 % C pada temperature 723°C, struktur kristalnya BCC (Body Center Cubic)
dan pada temperature kamar mempunyai batas kelarutan Carbon 0,008 % C.
2. Austenit (Besi γ) adalah suatu larutan padat yang mempunyai batas maksimum kelarutan
Carbon 2,11 % C pada temperature 1148°C, struktur kristalnya FCC (Face Center Cubic).
3. Cementit (Besi Karbida) adalah suatu senyawa yang terdiri dari unsur Fe dan C dengan
perbandingan tertentu (mempunyai rumus empiris) dan struktur kristalnya Orthohombic.
4. Lediburite ialah campuran Eutectic antara besi Gamma dengan Cementid yang dibentuk
pada temperature 1130°C dengan kandungan Carbon 4,3%C.
5. Pearlit adalah Eeutectoid mixture dari ferrite dan cementite (α+Fe3C), terjadi pada temperatur
723°C, mengandung 0,8 % karbonBack.

6. Lower Critical Temperature (Temperatur kritis bawah) A1, temperature eutectoid. Pada diagram
Fe-Fe3C tampak berupa garis mendatar di temperature 723 ℃ pada temperature ini terjadi
reaksi eutectoid.
Austenite ferrite + sementite (pearlite)

7. Upper Critical Temperature (Temperature kritis atas) A3, temperature awal terjadinya
perubahan allotropic dari austentite (𝛾) ke ferrite (𝛼) (pada pendinginan) atau akhir perubahan
allotropic dari ferrite (𝛼) ke austentite (𝛾) (pada pemanasan).

8. Garis solvus Acm merupakan batas kelarutan karbon dalam autenite.


DIAGRAM FASA BESI-KARBIDA
BESI
BAJA EUTECTOID (0,8% C)
• Jika baja eutectoid dengan kadar C=0,8 % didinginkan dari
suhu misal 800 °C sampai suhu kamar, maka akan terjadi
serangkaian perubahan fasa (transformasi fasa. Saat suhu
mencapai 723 °C, reaksi eutectoid terjadi menurut persamaan
: 𝜸 = α +Fe3C .

• Stuktur mikro yang terbentuk berupa lapisan a (ferrite) dan


cementite (Fe3C). Struktur ini dinamakan perlit (pearlite).
Struktur perlit ini disebabkan karena perbedaan konsentrasi
C antara fasa 𝜸 (0,8 %C), ferit (0,02 %C) dan cementite (6,7
%C) sehingga terjadi difusi. Atom-atom karbon pada ferit
akan bergerak menuju interface/batas antara Fe3C/ 𝜸
sehingga membentuk fasa Fe3C.
BAJA HYPOEUTECTOID
(CARBON <0,8%)
• Baja hypoeutectoid adalah baja dengan kadar C antara
0,02-0,76 %. Jika baja dengan kadar Co = 0,4 %C
didinginkan dan suhu 900 °C (titik a) pada gambar maka
akan terjadi perubahan struktur mikro sbb. :
• Pada suhu 900 °C, baja dalam bentuk austenit. Jika
suhunya turun sampai titik b, ferit mulai tumbuh pada
butir austenit. Ferit ini dinamakan proeutectoid ferrite.
Pendinginan selanjutnya pada suhu c menyebabkan
bertambahnya jumlah proeutectoid ferrite sampai semua
batas butir austenit di penuhi proeutectoid ferrite. Pada
suhu di bawah 723 °C (titik d), sisa austenit berubah
menjadi perlit menurut reaksi :
𝜸 = α + Fe3C (perlit)
Jadi struktur akhir berupa ferit pada batas butir
(proeutectoid ferrite) dan perlit.
BAJA HYPEREUTECTOID

• Baja hypereutectoid adalah Baja dengan kadar C


antara 0,8-2,14 %. Perubahan fasa yang terjadi
selama pendinginan dapat dijelaskan sbb. :
• Pada titik a, baja hypereutectoid berada dalam
bentuk austenit. Jika suhu turun sampai titik b,
cementite (Fe3C) mulai terbentuk sepanjang batas
butir austenit. Pada titik b, jumlah cementite
bertambah sampai batas butir austenit tertutupi
oleh cementite. Di bawah suhu eutectoid, sisa
austenit akan berubah menjadi perlit. Hasil akhir
berupa cementite yang terbentuk sebelum reaksi
eutectoid (dinamakan proeutectoid cementite) dan
perlit.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai