Anda di halaman 1dari 17

FASA – FASA YANG TERDAPAT PADA FE-C

NAMA : YUDHA IRVANA


NIM : 200103029
KELAS : TM 1 C
MATA KULIAH : MATERIAL TEKNK

POLITEKNIK NEGERI CILACAP


Pengertian Dasar
Pengertian Diagram Fasa
Adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dimana terjadi perubahan
fasa selama proses pendinginan dan pemanasan yang lambat dengan kadar karbon. Diagram ini
merupakan dasar pemahaman untuk semua operasi perlakuan panas. Di identikkan dengan
wujud atau keadaan suatu materi. Namun fasa berbeda dengan wujud. Fasa adalah sejumlah zat
yang homogen baik secara kimia maupun fisika, atau dapat juga dikatakan bahwa sebuah sistem
yang homogen adalah suatu fasa. Secara umum telah dikenal tiga kelompok fasa yaitu; fasa gas,
fasa cair, dan fasa padat. Diagram fasa (phase diagram) adalah: suatu diagram yang
menunjukkan fasa dalam suatu sistem material diberbagai suhu, tekanan dan komposisi.

Diagram ini banyak digunakan oleh para insinyur dan peneliti untuk memahami dan
memperkirakan banyak aspek perilaku dari material. Informasi yang didapatkan dari diagram
fasa:

1. Menunjukkan fasa yang ada pada komposisi dan temperatur yang berbeda dalam kondisi
pendinginan lambat.
2. Menunjukkan kesetimbangan pemadatan dari suatu elemen (atau campuran/compound)
dalam unsur lain.
3. Menunjukkan temperatur dari suatu paduan yang didinginkan dalam kondisi kesetimbangan
mulai membeku dan menginformasikan interval suhu saat pembekuan terjadi.
4. Menunjukkan suhu dari suatu fasa yang berbeda mulai mencair.

Diagram Fasa dari Unsur Murni

1. Air bila didinginkan dalam suatu kesetimbangan, fasa padat (ice) dan cair berada
bersama-sama dengan batas fasa adalah permukaan dari es.
2. Saat dipanaskan, cairan menguap, saat mendidih uap air dan cairan bersama dalam
kondisi kesetimbangan dengan batas fasa adalah permukaan air.
Diagram fasa
Adalah, Diagram yang menghubungkan antara komposisi , temperature , dan fasa

Keuntungan diagram fasa ( Komp & T tertentu ) :

- Dapat di ketahui fasa


- Dapat di ramalkan sifat panduan
- Dapat di ramalkan struktur mikro paduan

Paduan
Adalah, campuran 2 unsur atau lebih sehingga di peroleh sifat yang baik

- Logam + Logam : Cu + Al -> paduan Cu – Al


- Logam dan Non logam : Fe + C -> Baja/Besi

Parameter Paduan :

- Komposisi - % berat dan % jumlah atom ( Na- bilangan Avogadro )


- Temperatur ( T )
- Fasa tertentu – cair ( L ) dan solid ( S )
Diagram Fasa Jenis 1
Fasa di Diagram fasa Fe-C

A. Larutan padat ( Solid Solution )


B. Senyawa ( Compound )
C. Hasil reaksi fasa

A. Larutan padat

- Ferit
- Austentit
- Delta

1. FERIT

Ferrit, atau α-ferrit (α-Fe) atau besi alfa, adalah istilah ilmu material untuk besi murni dengan
struktur kristal body-centered cubic (B.C.C). Struktur kristalin ini memberikan sifat magnetik
baja baja dan besi tuang, dan merupakan contoh sederhana dari bahan ferromagnetik.

- Bentuk stabil Fe ( Iron ) pada temperature kamar


- Kelarutan ( solubility ) maksimum C dalam Fe bcc = 0,022 wt%
- Akan berubah fasa menjadi austentit pada 912 derajat.

Sifat-sifatnya:

a) Ketangguhan rendah
b) Mempunyai sifat magnetic dan keuletan tinggi
c) Kekkuatan tariknya kurang dari 40.000 psi
d) Kekerasan lebih dari 90 HRB
e) Ketahana korosi medium
f) Berat jenis Ferrite 7,88 g/cm3
2. AUSTENIT ()

Austenit adalah larutan padat karbon bebas (ferit) dan besi dalam besi gamma. Pada pemanasan
baja, setelah suhu kritis atas, pembentukan struktur selesai menjadi austenit yang keras, ulet dan
non-magnetik.

Austenit : larutan padat C dalam dalam Fe fcc

- Tidak stabil di bawah temperature eutektik ( 727 derajat C ) kecuali di dinginkan cepat
- Kelarutan maksimum C dalam Fe fcc 1,7 wt %
- Akan berubah fasa menjadi 1395 derajat C

Sifat-sifatnya:

a) Pada daerah temperature mempunyai ketangguhan yang tinggi.


b) Bersifat stabil, lunak, ulet, dan mudah dibentuk
c) Memiliki kekuatan Tarik 150.000 psi
d) Kekerasan sekitar 40 HRC
e) Non hardened heat treatment
f) Paling banyak dipakai dalam industry

3. Larutan padat C dalam Fe bcc ()

- Stabil hanya pada temperature tinggi , di atas 1294 derajat C


- Strkturnya sama seperti ferit
- Mencair pada 1538 deajat C

B. SENYAWA
- Fe3C = Sementit atau karbida besi
- Metastabil , tetap sebagai senyawa pada temperature kamar
- Berubah fasa secara sangat lambat dalam beberapa tahun menjadi ferit α dan C
( graphite ) pada 650 – 700 derajat C

Cementite (Fe3C)

Merupakan persenyawaan logam Fe-C. Fe3-C = 6,7% + 93,3% berat Fe. Terbentuk ketika
kelarutan karbon dalam α-ferrite melebihi batas dan dibawah suhu 727C.

Sifat-sifatnya :

a) Sangat keras dan bersifat getas.


b) Memiliki kekuatan tarik yang rendah sekitar 5.000 psi
c) Memiliki compressive strength yang tinggi dengan kekerasan 5 – 68 HRC

SIFAT MEKANIK DAN MAGNETIK

- Sementit : sangat keras dan getas


- Kekerasan : Fe3C > perlit > y > a
- Sifst mekanik > struktur mikro ( fasa yang ada )
- Ferit : magnetic di bawah 768 derajat C

DIAGRAM FASA PADA FE-C


Besi Murni (Fe)

Besi murni bersifat allotropy yaitu mempunyai berbagai bentuk kristal. Titik lebur besi sekitar
1539 °C. Sedikit di bawah suhu 1539 °C, besi cair mulai membeku dan membentuk fasa padat
dengan struktur kristal bcc. Fasa padat ini dinamakan besi-S atau ferit-8 sampai suhu sekitar
1401 °C. Pada suhu antara 1401-910 °C, struktur kristal besi berubah menjadi fcc yang
dinamakan austenit (besi-). Selanjutnya di bawah 910 °C , struktur kristal besi kembali ke bcc
dalam bentuk ferit α.

Diagram Fasa Fe-C


Baja adalah logam paduan Fe-C dengan kadar C<2% sedangkan untuk paduan dengan C>2%
dinamakan besi tuang (cast iron). Sifat-sifat baja sangat dipengaruhi oleh kadar C.

Diagram fasa mempunyai 3 titik invarian yaitu titik peritectic (pada suhu 1493 °C), titik eutectic
(pada suhu 1147°C dan C=4,3%) dan titik eutectoid (pada suhu 723 °C dan C=0,8%). Titik-titik
invarian ini terdiri dari 3 fasa yang berada dalam kesetimbangan :1. Reaksi peritectic : L +  =

2. Reaksi eutectic : L =  + Fe3C

3. Reaksi eutectoid : y = α + Fe3C

Jadi fasa-fasa pada diagram Fe-C adalah fasa cair L, ferit-, austenit (), ferit-
adancementite(Fe3C). Berdasarkan kadar C, baja dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : baja
eutectic, hypoeutectoid dan baja hypereutectoid.

Baja Eutectoid

Jika baja eutectoid dengan kadar C=0,8 % didinginkan dari suhu misal 800 °C sampai suhu
kamar, maka akan terjadi serangkaian perubahan fasa (transformasi fasa) seperti pada gambar 1.3
di bawah.
Saat suhu mencapai 723 °C, reaksi eutectoid terjadi menurut persamaan :  = α +
Fe3C . Stuktur mikro yang terbentuk berupa lapisan a (ferrite) dan cementite (Fe3C). Struktur ini
dinamakan perlit (pearlite). Struktur perlit ini disebabkan karena perbedaan konsentrasi C antara
fasa  (0,8 %C), ferit (0,02 %C) dan cementite (6,7 %C) sehingga terjadi difusi. Atom-atom
karbon pada ferit akan bergerak menuju interface/batas antara Fe3C/ sehingga membentuk fasa
Fe3C.

Baja Hypoeutectoid

Baja hypoeutectoid adalah baja dengan kadar C antara 0,02-0,76 %. Jika baja dengan kadar
Co = 0,4 %C didinginkan dan suhu 900 °C (titik a) pada gambar 1.4 maka akan terjadi
perubahan struktu rmikros bb. :Pada suhu 900 °C, baja dalam bentuk austenit. Jika suhunya
turun sampai titik b, ferit mulai tumbuh pada butir austenit. Ferit ini dinamakan proeutectoid
ferrite. Pendinginan selanjutnya pada suhu c menyebabkan bertambahnya jumlah proeutectoid
ferrite sampai semua batas butir austenit dipenuhi proeutectoid ferrite. Pada suhu di bawah 723
°C (titik d), sisa austenit berubah menjadi perlit menurut reaksi :
 = α + Fe3C (perlit)
Jadi struktur akhir berupa ferit pada batas butir (proeutectoid ferrite) dan
perlit.

Baja hypoeutectoid

Baja hypereutectoid adalah Baja dengan kadar C antara 0,8-2,14 %. Perubahan fasa yang terjadi
selama pendinginan dapat dijelaskan sbb. :

Pada titik a, baja hypereutectoid berada dalam bentuk austenit. Jika suhu turun sampai titik b,
cementite (Fe3C) mulai terbentuk sepanjang batas butir austenit. Pada titik b, jumlah cementite
bertambah sampai batas butir austenit tertutupi oleh cementite. Di bawah suhu eutectoid, sisa
austenit akan berubah menjadi perlit. Hasil akhir berupa cementite yang terbentuk sebelum
reaksi eutectoid (dinamakan proeutectoid cementite) dan perlit.

TRANSFORMASI AUSTENIT - MARTENSIT

Sifat-sifat Transformasi Austenit -+ Martensit


Jika baja eutectoid (Fe-0,8 %C) didinginkan secara cepat dari fasa austenit hingga laju
pendinginan tidak memotong bagian ‘hidung’(nose) dari kurva T-T-T maka akan terbentuk
struktur martensit pada suhu di bawah 220 °C. Martensit adalah larutan padat lewat jenuh C
dalam ferit-a dan bersifat metasable.

Gambar :Diagram transformasi isothermal untuk baja eutectoid dengan laju pendinginan cepat
yang menghasilkan martensit

Sifat-sifat transformasi :

1. Struktur martensit tergantung pada kandungan C dalam baja. Jika kadar C sekitar 0,2 % maka
akan terbentuk bilah (lath) sedangkan untuk baja dengan kadarCtinggi
2. Transformasi y-+martensit tidak berlangsung secara difusi (diffusionless) karena transformasi
berlangsung cepat sehingga atom-atom tidak mempunyai waktubergerak
3. Selam transformasi berlangsung tidak terjadi perubahan fasa antara fasa induk (austenit)
dengan fasa baru (martensit).
4. Struktur kristal yang terbentuk oleh transformasi martensit akan berubah dari struktur body
centre cubic (BCC) menjadi body centre tetragonal (BCT) jilca kandungan C meningkat.

5. Transformasi martensit pada baja mulai pada suhu MS dan jika persentase austenit yang
berubah menjadi martensit meningkat sampai transformasiberakhir
6. Pada baja karbon tinggi, martensit pelat (plate martensite) terbentuk melalui transformasi
geser (displacive transformation).

Morfologi Martensit

Martensit bilah (lath martensite) terbentuk jika kadar C dalam baja sampai 0,6 % sedangkan di
atas 1 %C akan terbentuk martensit pelat (plate martensite). Perubahan dari tipe bilah ke pelat
terjadi pada interval 0,6 %<C<1,08 %.

Gambar: Morfologi martensit : (a) martensit bilah dan (b) martensit pelat

Full Annealing

Dilakukan dengan cara memanaskan 25 °C di atas Ac3 dan ditahan beberapa lama kemudian
didinginkan secara lambat ke suhu kamar.

Process Annealing

Biasanya untuk baja hypoeutectoid (0,3 %C) dan dilakukan dengan cara memanaskan di bawah
suhu kritis (550-650 °C) ditahan beberapa lama dan didinginkan pada kecepatan yang
diinginkan. Proses ini digunakan untuk pembebasan tegangan sisa (stress relief).
Gambar : Proses recovery-rekristalisasi-pertumbuhan butir

Selama proses annealing terjadi perubahan struktur mikro sebagai berikut :

Recovery : Pada proses ini, logam yang telah mengalami perlakuan dingin dipanaskan sehingga
terjadi perubahan susunan dislokasi menjadi susunan dengan energi rendah.
Rekristalisasi : Pada proses ini terbentuk butir baru bebas regangan. Butir ini terbentuk
oleh perpindahan batas butir yang mempunyai mobilitas tinggi.

Pertumbuhan : Struktur yang telah mengalami rekristalisasi akan berlanjut sampai terbentuk

Normalizing

Normalizing adalah proses dimana baja dipanaskan 40 °C di atas Ac3 atau Acm pada waktu
tertentu kemudian didinginkan di udara. Tujuan normalizing

1. Memperhalus butir atau membuat austenit menjadi homogen saat baja dipanaskan untuk
keperluan pengerasan (hardening) atau full anneling.
2. Mengurangi pemisahan (segregation) pada logam cor atau penempaan (forging) sehingga
menghasilkan struktur yang homogen.

3. Memperkeras baja.
Pengerasan Celup (Quench Hardening) dan Tempering

Quench

Kekerasan maksimum pada baja karbon dapat dicapai dengan pemanasan sampai fasa austenit
kemudian dicelup (quench) pada laju pendinginan di atas nilai kritisnya sehingga terbentuk
martensit yang keras, akan tetapi proses quenching dapat menyebabkan terjadinya tegangan sisa
karena beda suhu antara bagian luar (permukaan) dan dalam dari benda kerja. Media celup yang
dipakai dapat berupa air atau minyak.

Tempering
Proses tempering dilakukan dengan cara memanaskan baja yang telah dicelup (struktur
martensit) di bawah suhu eutectoid sehingga menjadi lunak dan ulet. Proses quenching-
tempering seperti pada gambar di bawah.
Gambar: Proses quenching-tempering untuk baja karbon

Suhu temper sangat mempengaruhi struktur mikro dan kekerasan baja karbon. Selama proses
tempering terjadi reaksi-reaksi berikut :
1. Pemisahan (segregation) atom C

2. Pengendapan karbida

3. Penguraian austenit sisa

4. Recovery dan rekristalisasi

DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/31244096-Material-
teknik-diagram-fase.html
http://yudysi.lecture.ub.ac.id/files/2012/09/
MaterialTeknik05th.pdf

https://www.scribd.com/doc/85335615/Dia
gram-Fasa-Fe-C

https://novadany11.wordpress.com/2015/0
6/04/baja-paduan/

https://youtu.be/grrYXK7bQ3M

Anda mungkin juga menyukai