Anda di halaman 1dari 9

Nama : Mohamad Rendy Irfansyah

NIM : 5201422007
Prodi : PTM
TUGAS BAHAN TEKNIK

1. Apa yang dimaksud dengan diagram pasa?


Jawab :
Diagram Fasa adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur
dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan dan pemanasan yang lambat
dengan kadar karbon. Tidak seperti struktur logam murni yang hanya dipengaruhi oleh
suhu, sedangkan struktur paduan dipengaruhi oleh suhu dan komposisi. Pada
kesetimbangan, struktur paduan ini dapat digambarkan dalam suatu diagram yang disebut
diagram fasa (diagram kesetimbangan) dengan parameter suhu (T) versus komposisi (mol
atau fraksi mol)

2. Sebutkan dan jelaskan kharakteristik masing-masing phase yang tejadi pada diagram Fe-
Fe3C?
Jawab :
 Ferrite atau besi alpha
Memiliki karateristik yaitu sangat lunak ,ulet dan memilikikekerasan
sekitar 70-100 BHN dan memiliki konduktifitas yang tinggi. Batas maksimum
kelarutan karbon adalah 0.025% C pada temperature 723°C
 Sementit atau cementite Sementit
senyawa besi dengan karbon yang umum dikenal sebagai karbida besi
dengan prosentase karbon 6,67%C. senyawa ini bersifat paling keras sekitar 5-6
HRC pada diagram Fe-Fe3C, struktur Kristal orthorhombic, kekuatan tekan tinggi
namun memiliki kekuatan tarik rendah. Yang memiliki karakteristik yaitu sebagai
berikut :
a. Keras dan getas.
b. Kekuatan tarik rendah.
c. Kekuatan tekan tinggi
d. Struktur kristal orthorhombic.
e. Struktur paling keras pada diagram Fe-Fe3C
 Pearlite
adalah campuran sementit dan ferrit yang memiliki kekerasan sekitar 10-
30 HRC. Pearlite yang terbentuk sedikit dibawah temperatur eutectoid memiliki
kekerasan yang lebih rendah memerlukan waktu inkubasi yang cukup banyak.
Mengandung 0,8% karbon dan terjadi pada temperatur 723°C
 Martensit
merupakan larutan padat dari karbon yang lewatjenuh pada besi alfa
sehingga latis-latis sel satuanya terdistorsi. Martensit merupakakan fasa yang
sangat kuat dank eras namun getas dan mudah rapuh

 Austenite
Merupakan larutan padat intertisi antara karbon dan besi yang mempunyai
sel satuan FCC yang stabil pada temperatur 912°C. Karakteristiknya yaitu :
 Interstitial solid solution; larutan padat karbon dalam besi γ.
 Struktur kristal FCC (face centered cubic, kubus pemusatan bidang).
 Kelarutan karbon max 2 % pada temperatur 1130°C.
 Tensile strength 1050 kg/cm2.
 Tangguh
 Ladeburite
Merupakan susunan elektrolit sengan kandungan karbonnya 4,3% yaitu
campuran perlit dansementit. Karakteristiknya :
 Eutectic mixture (γ+Fe3C)
 Campuran terdiri dari austenite dan cementite
 Terbentuk pada temperatur 1130 C (2065 F).
 Garis-garis pada diagram
a. Upper critical temperature (temperatur kritis atas), A3 : temperatur perubahan
allotropi.
b. Lower critical temperature (temperatur kritis bawah), A1: temperature reaksi
eutectoid. c. Solvus line Acm : menunjukkan bats kelarutan karbon dalam
austenite

3. Apakah yang dimaksud dengan diagram TTT dan berikan contoh


Jawab :
Diagram TTT adalah suatu diagram yang menghubungkan transformasi
austenit terhadap waktu dan temperature. Jika dilihat dari bentuk
grafiknyadiagram ini mempunyai nama lain yaitu diagram S atau diagram C atau yang
dimaksud dengan Diagram TTT adalah diagram yang menggambarkan fasa atau struktur
yang terbentuk setelah terjadinya transformasi fasa akibat perubahan temperature dan
waktu.
Contohnya :
4. Jelaskan Gibbs phase rule?
Jawab :
Aturan fase memberikan jumlah variable dari aturan ini yang harus ditentukan
berubah-ubah untuk mengatur semua sisa variable aturan fase. Suatu fase adalah sebuah
kehomogenan bagian dari bahan. Suatu gas atau campuran dari beberapa gas, suatu cairan
atau larutan cair, dan kristal padat adalah contoh dari fase.
5. Berikan penjelasan dari istilah-istilah berikut yang digunakan pada diagram fasa
Jawab :
a. Solute adalah Komponen baik larutan cair atau padat yang ada pada tingkat yang
lebih rendah atau kecil komponen yang dilarutkan dalam pelarut.
b. Solvent adalah komponen baik larutan cair atau padat yang hadir untuk yang lebih
besar atau besar cakupan komponen yang melarutkan zat terlarut.
c. System adalah Sistem memiliki dua arti. Pertama, ''sistem'' dapat merujuk ke
badan materi tertentu atau obyek. Atau, mungkin berhubungan dengan rangkaian
paduan yang mungkin terdiri dari komponen yang sama, tetapi tanpa
memperhatikan komposisi paduan.
d. Soulbility Limit adalah Untuk banyak sistem paduan dan pada suhu tertentu, ada
maksimum konsentrasi atom terlarut yang dapat larut dalam pelarut untuk
membentuk larutan padat; ini disebut Batas Kelarutan.
e. Microstucture adalah Struktur mikro
• (Fase + cacat + tegangan sisa) & distribusinya
• Struktur yang membutuhkan perbesaran di wilayah 100 sampai 1000 kali.
(atau) Distribusi fase dan cacat pada material.
f. Unary phase adalah Diagram Fase Unary
• Mari kita mulai dengan sistem yang paling sederhana: sistem unary dimana
hanya ada satu komponen.
• Meskipun ada banyak kemungkinan bahkan dalam diagram fase unary (dalam
hal sumbu dan fase), kita hanya akan mempertimbangkan diagram fase unary T-P.
Mari kita pertimbangkan air (H2O) unary diagram fase
• Aturan fase Gibbs di sini adalah: F=C-P+2 (2 adalah untuk T&P) (tidak
adavariabel komposisi di sini)
g. Binary Phase adalah Diagram Fase Biner
• Biner menyiratkan bahwa ada dua komponen.
• Perubahan tekanan seringkali memiliki sedikit efek pada kesetimbangan fase
padat (kecuali tentu saja kami menerapkan tekanan 'besar').
• Oleh karena itu, diagram fase biner biasanya digambar pada tekanan 1 atmosfer
h. Liquid state adalah wujud zat cair yang memiliki compresset
i. Solid state adalah suatu zat dalam benda padat
j. Eutectic adalah Sangat sedikit sistem yang menunjukkan diagram fase isomorf
(biasanya kelarutan padat dari satu komponen di komponen lain terbatas).
• Seringkali kelarutan padat sangat terbatas – melalui kelarutan padat tidak
pernan nol (karena alasan entropis).
k. Eutectioid adalah reaksi umum dalam keadaan padat. Ini sangat mirip dengan
reaksi eutektiktetapi tidak melibatkan cairan. Dalam hal ini, fase padat berubah
pada pendinginan menjadi dua fase padat baru.
6. Jelaskan diagram fasa berikut
Jawab :
Batas -batas penting (garis-garis) fase pemisah memiliki beberapa singkatan yang
digunakan secara universal:
 A 1 : Batas atas bidang fasa ferit/sementit (garis horizontal melalui titik
eutektoid).
 A 2 : Temperatur di mana besi kehilangan kemagnetannya (disebut temperatur
Curie ). Perhatikan bahwa untuk besi murni ini masih dalam φασε− α .
 A 3 : Batas antara bidang γ austenit dan bidang austenit/ferit.
 A 4 : Titik dalam hal ini dimana α berubah menjadi δ pada temperatur tinggi.
 A CM : Batas antara bidang γ austenit dan bidang austenit/sementit.
Mengapa ada orang yang menyingkat suhu dengan huruf "A"? Yah, itu singkatan dari
"penangkapan", sesuatu yang terjadi di kemiringan kurva dilatometri atau termal yang
direkam setiap kali diagram fase diukur pertama kali.
Pernyataan seperti "penjumlahan x menurunkan A3 " sekarang sudah jelas.
Sisipan melingkar memberikan gambaran skematis tentang seperti apa struktur itu
pada komposisi dan suhu yang ditunjukkan.
Hal berikutnya yang perlu diketahui adalah bahwa diagram fasa di atas
sebenarnya bukan diagram fasa besi-karbon yang sebenarnya.Beberapa campuran
sementit dan besi bukanlah konfigurasi yang memungkinkan sistem mencapai nirwana
total. Itu akan menjadi campuran besi - grafit .
Semua pembentukan sementit hanyalah fase sementara dalam perjalanan menuju
nirwana; itu akan membusuk menjadi karbon murni (grafit) dan besi pada waktunya .
Waktu jatuh tempo, bagaimanapun, berarti ribuan tahun dan lebih pada suhu kamar untuk
baja karbon biasa. Cementite, dengan kata lain, adalah fase metastabil yang berumur
sangat panjang dalam kondisi normal.
7. Sebutkan Langkah-langkah dalam menentukan komposisi pada suatu phase diagram
dengan menggunakan level rule
Jawab :
Digunakan untuk mengetahui prosentasi berat dari fasa yang ada dalam daerah
dua fasa pada diagram fasa kesetimbangan dua komponen. Komponen umum diagram
fasa adalah garis kesetimbangan atau batas fase,yang merujuk pada baris yang menandai
kondisi di mana beberapa fase dapat hidup berdampingan pada kesetimbangan. Fase
transisi terjadi di sepanjang garis dari ekuilibrium. Titik tripel 2 adalah titik pada
diagram fase di mana garis dari ekuilibrium berpotongan. Tanda titik tripel kondisi di
mana tiga fase yang berbeda dapat ditampilkan bersama.
8. Diketahui paduan 90wt% Ag – dengan 10 wt% Cu dipanaskan pada temperature diantara
β + liquid Phase. Jika komposisi yang kemudian terjadi adalah liquid phase dengan 85
wt% Ag, tentukan temperature paduan, komposisi phase β , dan fraksi masa pada kedua
fhase tersebut
Jawab :
(a) A 90 wt% Ag – 10 wt% Cu is heated to a temperature within the β + liquid phase
region. If the composition of the liquid phase is 85 wt% Ag, analyse the diagram to
determine; (i) The temperature of the alloy. (ii) The composition of the β phase. (iii) The
mass fraction of both phases. (9 marks)
(b) Calculate the degree of freedom in the region labelled b(i), b(ii) and b(iii) in the
phase diagram. (6 marks)
9. Jelaskan yang dimaksud proses heat treatment ?
Jawab :
Heat Treatment ( perlakuan panas ) adalah salah satu proses digunakan untuk
mengubah sifat fisik, dan kadang-kadang sifat kimia dari suatu material. Aplikasi yang
paling umum adalah untuk material logam walaupun perlakuan panas juga digunakan
dalam pembuatan berbagai materi lain, seperti kaca. Secara umum perlakuan panas
adalah memanaskan atau mendinginkan material, biasanya dalam suhu ekstrem, untuk
mencapai hasil yang diinginkan seperti pengerasan atau pelunakan material. Yang
termasuk Teknik Perlakuan Panas adalah Annealing, case Hardening, precipitation
Strengthening, Tempering dan Quenching.
10. Bagaimana prinsip heat treatment?
Jawab :
Prinsip perlakuan panas yaitu logam dipanaskan dengan laju pemanasan tertentu
hingga mencapai temperatur tertentu dan kemudian ditahan pada temperatur tersebut
dengan waktu tertentu serta akhirnya didinginkan dengan laju pendinginan tertentu pula.
Prinsip perlakuan panas ini pada dasarnya sangat sederhana, yaitu logam
dipanaskan dengan laju pemanasan tertentu hingga mencapai temperatur tertentu dan
kemudian ditahan pada temperatur tersebut dengan waktu tertentu serta akhirnya
didinginkan dengan laju pendinginan tertentu pula. Adapun prinsip proses perlakuan
panas yaitu :
1. Laju pemanasan, dimana material dipanaskan sampai temperatur austenit. Adapun
syarat-syarat pemanasan yaitu : · Pemanasan yang dilakukan tidak merubah bentuk
komponen (tetap dalam keadaan solid). · Pemanasan tidak sampai pada fasa g yang
bertemperatur tinggi, karena butir akan menjadi kasar. · Berdasarkan kandungan karbon,
temperatur austenisasi dibagi atas: Untuk baja hipoeutektoid : T= A3 ± 50-100°C Untuk
baja hipereutektoid : T = Acm ± 50-100°C T = A1 ± 50-100°C
2. Penahanan waktu (holding time), dimana setelah material mencapai temperatur
austenite kemudian dilakukan penahan waktu pada temperatur tertentu untuk
menyeragamkan struktur mikro. 3. Laju pendinginan, dimana media pendingin yang
digunakan yaitu oli, air, tungku dan udara terbuka
11. Apakah tujuan dari heat treatment ?
Jawab :
Tujuan dilakukannya perlakuan panas (heat treatment) adalah agar salah satu
karakter yang dibutuhkan dari material tersebut meningkat, seperti nilai kekerasan,
kekuatan dan struktur mikronya
12. Apakah tujuan dari heat treatment?
Jawab :
Tujuan dilakukannya perlakuan panas (heat treatment) adalah agar salah satu
karakter yang dibutuhkan dari material tersebut meningkat, seperti nilai kekerasan,
kekuatan dan struktur mikronya
13. Sebutkan dan jelaskan kharakteristik dari jenis-jenis heat treatment
Jawab :
1. ANNEALING (Melunakkan) Annealing adalah suatu proses pemanasan
material sampai di titik atas temperature austenit kemudian menahannya hingga waktu
tertentu. Pendinginan proses annealing dilakukan secara perlahan di dalam tungku.
Fungsi perlakuan panas annealing yaitu untuk memperbaiki sifat mekanik logam,
melunakkan material, menghilangkan tegangan sisa, memperbaiki struktur butir,
memperbiaki mampu mesin dan mampu bentuk. Proses annealing terdiri dari berbagai
macam tipe, dengan sifat dan karakteristik tertentu, seperti full annealing, spheroidized
annealing dan isothermal annealin
2. CASE HARDENING Case hardening merupakan proses perlakuan panas (heat
treatment) yang paling sesuai jika dibutuhkan material yang permukaannya tahan aus
dan inti kuat. Misalnya gear, lengan silinder, cams, dll. Proses case hardening yang
sering digunakan yaitu karburisasi dan nitridasi. Nitridasi adalah proses case hardening
dengan menambahkan unsur nitrogen pada permukaan benda kerja. Case hardening
dilakukan dengan memanaskan logam sampai diatas temperatur kritisnya (723°C),
kemudian didinginkan secara cepat sehingga permukaan luarnya keras sementara bagian
dalamnya lunak namun tangguh.
3. TEMPERING Tempering adalah proses heat treatment dimana benda kerja
akan dipanaskan dibawah temperatur kritisnya kemudian di dinginkan. Tujuan perlakuan
panas ini yaitu untuk mendapatkan sifat ulet, kuat dan tangguh. Tempering dapat
mengurangi kerapuhan, namun juga dapat melunakkan baja yang tidak bisa dihindari.
Jumlah kekerasan yang hilang dapat dikontrol dan tergantung pada suhu baja selama
proses penempaan. Hal ini berlaku untuk semua baja, kecuali baja berkekuatan tinggi.
4. NORMALIZING Normalizing yaitu proses perlakuan panas yang berfungsi
untuk memperhalus butir, memperbaiki mampu mesin, memperbaiki sifat mekanik pada
baja karbon struktural dan menghilangkan tegangan sisa. Proses heat treatment ini
dilakukan sampai logam berada di fasa austenit yang kemudian di dinginkan secara
perlahan-lahan dengan media pendingin yaitu udara.
5. HARDENING Heat treatment berikutnya yaitu hardening, dimana hardening
ini merupakan jenis perlakuan panas yang digunakan untuk meningkatkan kekerasan
pada material. Tahap pertama proses ini yaitu memanasakan material hingga temperatur
austenisasi (temperatur pengerasannya). Kemudian temperatur ini akan dijaga dengan
waktu tertentu dan selanjutnya barulah dilakukan proses pendinginan secara cepat
(quench) hingga mencapai tingkat kekerasan yang diinginkan.

14. Sebutkan media dalam proses quenching, bagaimana efek media tersebut dalam proses
pembentukan struktur.
Jawab :
Quenching adalah salah satu proses perlakuan panas baja dengan cara pemanasan
pada suhu tertentu berkisar bergantung pada kandungan kabon yang dimiliki oleh baja
itu sendiri, kemudian setelah mencapai suhu maksimal yang ditentukan ditahan selama
beberapa saat, lalu di dinginkan secara mendadak dengan media pendingin seperti air,
oli, air garam, minyak maupun pendingin lainnya. Quenching itu sendiri merupakan
suatu bagian dari proses hardening. Quenching dilakukan untuk memeperoleh sifat tahan
aus yang tinggi, kekuatan, dan strength yang lebih baik. Kekerasan yang dihasilkan juga
tergantung pada kandungan karbon dan kekeerasan yang terjadi tergantung pada
temperature pemanasan, holding time, laju pendinginan yang dilakukan dan ketebalan
sampel. Untuk memperoleh kekerasan yang baik (martensit yang keras) maka pada saat
pemanasan harus dapat dicapai struktur austenit, karena hanya austenit yang dapat
bertransformasi menjadi martensit.
15. Buatlah resume proses heat treatment pada hasil penelitian mahasiswa (jurnal).
Jawab :
“PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT TEMPERING TERHADAP
STRUKTUR MIKRO DAN NILAI KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS
THERMITE BAJA UIC-54” Jurnal Teknik Mesin S-1, Vol. 2, No. 4, Tahun 2014
Resume Material Pengujian (Baja UIC-54)
Material yang digunakan adalah baja UIC-54 termasuk dalam high carbon steel yang
umum digunakan oleh industri kereta api untuk jalur rel. Baja UIC-54 termasuk dalam
high carbon steelkarena mengandung mempunyai kadar karbon antara 0,70%- 1,3%[5],
bersifat lebih kuat dan lebih keras dibandingkan baja karbon rendah dan dapat
dikeraskan. Untuk hasil uji komposisi baja UIC54diketahui kandungan Fe hingga
97.73%, dengan carbon 0.82538 %. Oleh sebab itu UIC54merupakan high carbon steel.
Pengelasan Thermite Pengelasan thermite adalah reaksi eksotermik antara alumunium
dan besi oksida yang menghasilkan baja lebur yang kemudia dituangkan ke dalam suatu
cetakan yang akan dilas[7]. Pertama- tama pada saat pengelasan thermite, bubuk
thermite yang terdiri dari alumunium dan besi oksida dimasukkan ke dalam tempat
pembakaran yang berbentuk kerucut terbalik. Kemudia diatas bubuk thermite
dimasukkan barium peroksida atau bubuk mangan sebagai pembakar atau penyala api
untuk proses reaksi thermite. Dan untuk menyalakannya bisa menggunakan besi yang
dipanaskan sampai memerah atau kayu bakar atau bisa juga menggunakan las gas,
seperti ditunjukan pada Gambar 2. Komponen yang akan di las thermite harus
dipanaskan terlebih dahulu[8]. Post Weld Heat Treatment Dalam setiap pengelasan akan
didapat pemanasan yang tidak merata antara logam las, logam dasar, dan daerah HAZ.
Untuk itu perlu dilakukan perlakuan panas kembali pasca pengelasan untuk mengatur
kembali struktur dari material.post weld heat treatment (PWHT)itu sendiri adalah proses
pemanasan dan pendinginan pada logam untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu yang
diperlukan, misalnya kekuatan (strength), kelunakkan (softness) dan untuk memperhalus
ukuran butir[3]. Dalam proses heat treatment tempering ini dilakukan di Laboratorium
Metalurgi Fisik Teknik Mesin Universitas Diponegoro, alat yang digunakan adalah
Furnace Chamber HOFFMAN TYPE KL.Persiapan yaitu dengan melakukan reparasi
pemotongan specimen yang hasilnya, Adapun langkah – langkah persiapan dalam
melakukan proses heat treatment tempering adalah sebagai berikut : a. Proses Hardening
Pada proses hardening untuk baja UIC-54 dilakukan dengan cara memasukkan spesimen
kedalam dapur pemanas (furnace chamber) dan dipanaskan hingga temperatur 810oC
dengan penahanan (holding time) 60 menit, hal ini dimaksudkan agar pemanasan merata
terhadap seluruh lapisan spesimen. b. Proses Quenching Setelah proses hardening selesai
dilakukan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses pendinginan dengan cara
mengeluarkan spesimen dari dalam dapur pemanas (furnace chamber) kemudian
didinginkan dengan media yang akan digunakan, dalam penelitian ini media yang
digunakan adalah air, dikarenakan airmerupakan media yang paling populer digunakan
dalam media pendinginan karena biayanya yang rendah, ketersediaan yang melimpah
dan penanganan yang mudah. Tidak menyebabkan polusi terkait dengan penggunaan air
dan dapat dengan mudah dibuang. Proses Tempering Dalam proses ini baja yang telah
dipanaskan hingga temperatur 810oC yang dilanjutkan dengan pendinginan cepat
(quenching) dengan media air, kemudian dipanaskan kembali dengan cara memasukkan
kembali spesimen kedalam dapur pemanas (furnace chamber) dengan variasi temperatur
antara 425oC, 475oC, 525oC, 575oC dengan penahanan (holding time) 60 menit. Hal ini
dimaksudkan agar pemanasan merata terhadap seluruh lapisan spesimen, dengan
pendinginan ruangan. Pengujian Metalografi Pengamatan ini bertujuan untuk
mengetahui fasa-fasa apa saja yang terdapat dalam material. Pengamatan struktur mikro
dilakukan dengan stereo microscope. Mikroskop optik, atau yang sering disebut juga
sebagai "mikroskop cahaya" adalah salah satu jenis mikroskop yang menggunakan
cahaya dan sebuah sistem lensa untuk memperbesar gambar spesimen yang kecil.
Mikroskop optik dasar sangat sederhana, meskipun ada banyak desain lain yang
kompleks yang bertujuan untuk meningkatkan resolusi dan kontras dari specimen Uji
Kekerasan Mikro Vikers Baja UIC-54 Pengujian Vikers (VHN) merupakan cara yang
paling cocok untuk pengujian bahan yang keras. Cara Vikers jugabanyak digunakan
karena dengan teliti mampu mengetahui kekerasannya.Pada pengujian ini, identasi
dilakukan pada 3 titik dengan beban 200 gr dan menggunakan standa

Anda mungkin juga menyukai