Anda di halaman 1dari 32

MEKANISME

SLIP DAN
DISLOKASI
Nama Kelompok :
y m o nd 5 3 0 3 0 1 3 0 0 4
Nicolaus Ra
e bo r a 5 3 0 3 0 1 3 0 0 5
Joana D
C h in 5 3 0 3 0 1 3 0 0 6
Ong Siong
DISLOKASI
 Dislokasi adalah cacat kisi yang menentukan kekuatan
bahan berkristal.
 Pergerakan dislokasi pada bidang slip menyebabkan
deformasi.
JENIS DISLOKASI
 Dislokasi ujung
- Dislokasi yang garis dislokasinya tegak lurus dengan arah slip
 Dislokasi sekrup
- Dislokasi yang garis dislokasinya sejajar dengan arah slip
 Dislokasi campuran
- Dislokasi yang garis dislokasinya membentuk sudut tertentu
terhadap arah slip
TEGANGAN DISLOKASI
 Tegangan dislokasi ujung:
ENERGI
DISLOKASI
 Energi dislokasi adalah energi regangan yang dimiliki
per satuan panjang garis dislokasi
TEGANGAN GARIS DISLOKASI
 Dislokasi memiliki garis tegangan pada arah garis
dislokasi

T = µb2
T = gaya per satuan
panjang
GAYA PADA DISLOKASI
 Gaya yang bekerja pada dislokasi:

F =ττb
= tegangan geser

Gaya yg bekerja diimbangi oleh tegangan garis.


PELIPAT GANDAAN
DISLOKASI
 Mekanisme Pelipat gandaan dislokasi Frank-
Read:
Apabila ada bagian dislokasi yang dapat bergerak, karena
tegangan maksimum, garis dislokasi akan melengkung
berbentuk setengah lingkaran pada bidang slip, yang tidak
stabil akan berubah menjadi suatu lup yang meninggalkan
garis dislokasi asal
( sumber dislokasi Frank-Read )
4. DIAGRAM FASA
SEBAGAI DASAR
METALOGRAFI
4.1 DIAGRAM FASA SISTIM SATU KOMPONEN

PV= RT

Diagram Fasa Air.


Menunjukkan daerah keadaan gas, cair,
padat dengan kombinasi P dan T.
Jika pada P tetap 1 atm, T diubah 0 C akan
terjadi fasa padat (es), fasa cair diantara T
titik cair dan titik didih, fasa uap di atas
titik didih (100 C)
Ada dua fasa cair dan gas pada titik
didih di diagram fasa timah putih.
Ini menunjukkan bahwa timah putih
mempunyai titik leleh yang tinggi
4.2 ATURAN FASA (KAIDAH FASA GIBBS)
C= jumlah komponen dalam suatu
F = C+2-P sistem
P= fasa yang ada
F= jumlah variabel

Dlm gb 1.44, C=1 dan F=3-P, jd


kalau P=a, F=2 mk tidak dapat
merubah T dan P secara bebas

Kalau P=2, F=1 maka hanya T atau


P yang dapat berubah secara bebas
4.3 DIAGRAM FASA DARI DUA
KOMPONEN
1) Menyatakan diagram fasa dua komponen

F= C = 1 - P
Diagram ini memerlukan 3 sumbu untuk
menyatakan keadaan pada satu titik dalam
ruang yaitu komponen, temperatur, tekanan.
Dari gb 1.44, 1.45 fasa padat menerima
pengaruh kecil dari tekanan. Maka tekanan
dianggap tetap.
2) Diagram fasa dengan sistim dua komponen

Gb 1.46 menunjukkan diagram


paduan timah (Sn) dan timbal (Pb).
Titik 1 merupakan paduan 70% timbal
30% timah pada 300 C yg merupakan
fasa cair.
Titik 2 menyatakan keadaan paduan
yang sama pada 200 C yang terdiri
dari kira-kira 55% fasa cair dan
larutan padat α dan larutan padat βee .
Titik 3 mempunyai paduan yang sama
pada 100 C.
Titik 4 paduan 10% timah dan 90%
timbal pada 200 C.
Titik 5 mempunyai paduan 60%timah
dan 40% timbal
3) Hubungan Komposisi

Jika dua fasa dari sistim dua


komponen berada dalam
keseimbangan, maka aturan fasa dapat
digunakan, F=2+1-1=1, jadi dari dua
variabel yaitu komposisi dan
temperatur, hanya 1 variabel yang
bebas.
4) Hubungan Kuantitatif

Gb 1.47 merupakan bagian dari


gb 1.46 menyatakan sistim dua
komponen dengan komposisi total
b% B berada dalam
keseimbangan pada t1 dimana
larutan a dengan komposisi b1%
B dan cairan dengan komposisi
b2% B berada bersama.
Umpamakan jumlah berat 100g (x
g), berat cairan adalah (100-x).
4.4 PERUBAHAN FASA PADA
PENDINGINAN
1) Pembekuan larutan padat tunggal

Keadaan x suatu cairan homogen dari sistim


dua komponen A dan B. jika cairan
didinginkan, pendinginan ini mengikuti garis
tegak melalui x seperti gb 1.48
Pada L1 atau diatasnya terdapat fasa cair. L1
adalah temperatur pembekuan dimana fasa α
mulai mengkristal. Larutan padat α
mempunyai kadar A lebih tinggi daripada
cairan. Karena pengkristalan α dari cairan
maka di dalam cairan kadar A menjadi
rendah dan kadar B menjadi lebih tinggi.
Cairan berkadar B lebih tinggi mempunyai
temperatur pembekuan yang lebih rendah
daripada cairan x
Garis cair ae menyatakan
permulaan kristalisasi. Garis ac
menyatakan temperatur
pembekuan dimana cairan
membeku seluruhnya.
Pada sistim satu komponen
pembekuan berakhir seluruhnya
pada temperatur tetap, tapi untuk
sistim dua komponen pembekuan
terjadi dalam satu daerah
temperatur antara garis cair dan
garis beku.
2) Pembekuan dengan reaksi eutektik

Suatu cairan punya komposisi y


di daerah cd. Titik e adalah titik
potong dua garis cair, jadi
cairan sampai pada titik ini
mengristal menjadi larutan
padat β dari komposisi d dan
larutan padat α dari komposisi c
secara simultan.

Simultan : struktur mikro yang


halus berdekatan satu sama lain.
Titik potong e dinamakan titik
eutektik, perubahan cairan yang
punya komposisi e menjadi
larutan padat α dan β
dinamakan reaksi eutektik
Contoh persamaan Reaksi Eutektik

Dalam reaksi eutektik ini ada tiga fasa


berada bersama yaitu cairan e, larutan padat
α komposisi c dan larutan β komposisi d.
maka menurut aturan fasa F=0 sampai
semua cairan e membeku menjadi α dan β.
Temperatur ced tetap selama proses
pembekuan terjadi. Temperatur ini
dinamakan temperatur eutektik, ced juga
merupakan garis beku.
4.5 DIAGRAM FASA DASAR DARI SISTIM
DUA KOMPONEN
1) Larut sempurna dalam keadaan cair dan membentuk
eutektik dengan kelarutan padat terbatas

Sistim paduan timah-timbal adalah


satu contoh dua komponen yang
larut dalam keadaan cair dan
masing-masing mempunyai
kelarutan padat terbatas dan
membentuk eutektik.
2) Larut sempurna dalam keadaan cair dan membentuk eutektik
dengan komponen murni

Dalam gb 1.48, A dan B mempunyai


kelarutan padat terbatas satu
terhadap yang lain. Tetapi apabila
kelarutan padat tersebut menjadi
sangat kecil, daerah fasa α dan fasa
β menjadi sangat sempit dan garis
padat berimpit dengan sumbu
temperatur, menjadi diagram seperti
gb 1.49
BESI DAN BAJA
Besi dan baja merupakan logam yang paling banyak
digunakan manusia untuk berbagai keperluan industri
dan rumah tangga
Hal ini disebabkan karena antara lain :

• jumlahnya cukup banyak dan mudah didapat,


• mempunyai sifat mekanik (mis. kekuatan, keuletan, dan
lain-lain) yang memadai,
• mudah dikerjakan,
• harganya relatif murah,
• dan lain-lain.
24
PERBEDAAN BESI DAN BAJA :

• baja : C < 2 %
• besi : 2 < % C < 6,67
Mikrostruktur :
• baja : ferit, perlit, sementit, bainit, martensit;
• besi : - matriks : ferit, perlit, sementit, bainit,
martensit;
- filler : grafit atau karbida besi (Fe3C).
Sifat-sifat :
• Keuletan : baja > besi,
• Kekuatan : baja > besi,
• Daya redam terhadap getaran : baja < besi. 25
MENURUT KOMPOSISI KIMIA :
• baja karbon rendah(low carbon steel) : C=
0,25 %,
• baja karbon menengah (medium carbon steel) : C =
0,25 % - 0,55 %,
• baja karbon tinggi (high carbon steel) : C>
0,55 %,
• baja paduan rendah (low alloy steel) : unsur
paduan < 10 %,
• baja paduan tinggi (high alloy steel) : unsur
paduan > 10 %.
26
PERUBAHAN STRUKTUR PADA
PERLAKUAN PANAS

Dilihat dari transformasi ada tiga macam baja yaitu:


1)Baja dengan titik transformasi A1, berupa ferit di bawa A1,
dengan austenit pada A3
Atau baja A1
2)Baja dengna titik transformasi A1 dibawa temperatur kamar,
berupa austenit pada temperatur kamar.
3)Baja dengan daerah austenit yang kecil, berupa ferit sampai
temperatur tinggi pada daerah komposisi tertentu.
Ket:
A1(reaksi eutekoid)
A3(garis yang menyatakan hubungan antara temperatur dan
27
komposisi)
MENURUT MIKROSTRUKTURNYA :
• baja hipoeutektoid : ferit dan perlit,
• baja eutektoid : perlit,
• baja hipereutektoid : sementit dan perlit,
• baja bainit,
• baja martensit.
Menurut cara pembuatannya :
• baja Bessemer,
• baja Siemen – Martin,
• baja listrik,
• dan lain-lainnya. 28
MENURUT PENGGUNANNYA :
• baja konstruksi,
• baja mesin,
• baja pegas,
• baja ketel,
• baja perkakas, dll.
Menurut bentuknya :
• baja pelat,
• baja strip,
• baja sheet,
• baja pipa, 29
• baja batang profil, dll.
BAJA KARBON RENDAH BENTUK PELAT

30
PEMILIHAN PELAT BAJA TIPIS DENGAN
MAMPU-BENTUK BAIK

Pada penarikan dalam pelat baja tipis, menghasilkan titik


mulur berbentuk pola tertentu yang di sebut regangan
pembentang, pengerolan ringan setelah pelunakan yang di
sebut pngerolan temper , maksud dari pengerolan temper
maksud dari pengerolan temper ini bukan hanya untuk
meniadakan perpanjangan pada titik mulur tetapi juga
untuk meluruskan bentuk dari lembaran setelah di
lunakan.

31
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai