penting karena
1.ada hubungan antara microstructure dan kekuatan
mekanik
2. Microstruktur alloy berhubungan dengan
karakteristik diagram fasanya
Istilah
Fasa : bagian homogen dari sistem yang memiliki sifat kimia dan
fisika yang sama
Contoh : larutan gula 1 fasa
Padatan gula 1 fasa
Jika sistem t.d > 1 fasa, masing2 memiliki sifat sendiri dan ada batas
yang memisahkan masing2 fasa
Jika ada > 1 fasa maka tidak perlu harus ada perbedaan antara
sifat fisis DAN kimia, hanya ada 1 perbedaan saja sudah cukup
Contoh : air dan es
beda padatan dan liquid namun sifat kimia
sama 2 fasa
1 unsur memiliki struktur polimorfis (BCC dan FCC) masing2 struktur
dinyatakan 2 fasa yg berbeda karena karakteristik masing2 struktur
berbeda
Sistem 1 fasa disebut Homogen sedang jika > 1 fasa di sebut
campuran atau heterogen
Fasa
Kesetimbangan Fasa
Sistem dikatakan setimbang jika pada P,T dan komposisi
tertentu, free energy nya minimum
Secara makroskopik ditandai dengan sifat karakteristik
sistem tidak berubah terhadap waktu.
Perubahan P,T, Komposisi dapat mengakibatkan
perubahan energy bebas yg dapat menyebabkan
perubahan spontan dimana energy bebasnya lebih
rendah
Kesetimbangan fasa: kesetimbangan dalam sistem
dimana terdapat lebih dari 1 fasa.
Kesetimbangan fasa dalam sistem ini dinyatakan dalam
konsistensinya thd waktu
Komposisi Fasa
C C0
S
R S C C L
C CL
R
0
R S C C L
Diperoleh
42,5 35
0,68 68%
42,5 31,5
35 31,5
W
0,32 32%
42,5 31,5
WL
Analogi sederhana
Penambahan Ag
menyebabkan penurunan
suhu liquid sepanjang
liquidus line , dmkn juga dg
penambahan Cu pada Ag
Perhatikan titik E : dimana
Liquid lgs berubah menjadi
2 fasa solid solution saat
suhu diturunkan
L(71,9% Ag ) (8% Ag ) (91,2% Ag )
contoh
Utk komposisi 40%Sn60% Pb pada suhu
150C. Tentukan fasa
yang ada, komposisi
fasa tsb,fraksi masa
fasa2 dan fraksi
volumenya jika densitas
Pb dan Sn masing2
adalah 11,23 dan 7,224
g/cm3
1. : 10%Sn-90% Pb
: 98%Sn- 2%Pb
2.
W
W
C C1
C C
98 40
0,66
98 10
C1 C
40 10
0,34
C C
98 10
100
CSn( ) C Pb( )
Sn
Pb
100
CSn( ) C Pb( )
Sn
Pb
100
10
90
3
7,24 g / cm
11,23 g / cm 3
100
98
2
3
7,24 g / cm
11,23 g / cm 3
10,64 g / cm 3
7,29 g / cm 3
0,66
10,64 g / cm 3
V
0,57
0,66
0,34
W W
10,64 g / cm 3 7,29 g / cm 3
W
0,34
7,29 g / cm 3
V
0,43
0,66
0,34
W W
10,64 g / cm 3 7,29 g / cm 3
KASUS 2
Komposisi C2
Setelah melewati solvus
line, mulai terbentuk
partikel fasa .
Jika pendinginan
berlanjut, maka fraksi
massa partikel fasa
akan meningkat
Kasus 3
Pada komposisi eutectic
(61,9% Sn)
Perhatikan komposisi
C4
Titik j : seluruhnya masih
liquid
Titik k : mulai terbentuk
fasa solid
Titik l : fasa solid akan
semakin besar
Titik m : liquid yg tersisa
akan berubah menjadi
fasa solid dan .
Timbul primary dan
struktur eutectic
Untuk mencari
WL (W liquid),
W primary atau proeutectic
W uetectic
P
C4' 18,3
WL
P Q 61,9 18,3
Wprimary Wprouetectic
Q
61,9 C4'
P Q 61,9 18,3
QR
97,8 C4'
Weutectic
P Q R 97,8 18,3
P
C4' 18,3
Weutectic
P Q R 97,8 18,3