Anda di halaman 1dari 27

Diagram Fasa Logam

penting karena
1.ada hubungan antara microstructure dan kekuatan
mekanik
2. Microstruktur alloy berhubungan dengan
karakteristik diagram fasanya

Istilah

Komponen : logam murni atau senyawa


yang membentuk alloy
Contoh : Copper-Zinc : komponen
nya Cu dan Zn
Solut : zat yg terlarut
Solvent : zat pelarut / host atom
Solid solution : masuknya atom secara
substitutional atau interstitial ke dalam
solvent tetapi struktur kristal solventnya
tetap
Solubillity Limit : nilai maksimal atom solut
yang dapat larut di dalam solven untuk
membentuk solid solution
Jika penambahan atom > solubility
limit terbentuk solid
solution/ senyawa lain dengan
komposisi yang berbeda
Solubility limit tgt suhu
Contoh sistem Air-gula

Fasa : bagian homogen dari sistem yang memiliki sifat kimia dan
fisika yang sama
Contoh : larutan gula 1 fasa
Padatan gula 1 fasa
Jika sistem t.d > 1 fasa, masing2 memiliki sifat sendiri dan ada batas
yang memisahkan masing2 fasa
Jika ada > 1 fasa maka tidak perlu harus ada perbedaan antara
sifat fisis DAN kimia, hanya ada 1 perbedaan saja sudah cukup
Contoh : air dan es
beda padatan dan liquid namun sifat kimia
sama 2 fasa
1 unsur memiliki struktur polimorfis (BCC dan FCC) masing2 struktur
dinyatakan 2 fasa yg berbeda karena karakteristik masing2 struktur
berbeda
Sistem 1 fasa disebut Homogen sedang jika > 1 fasa di sebut
campuran atau heterogen

Fasa

Sifat mekanik bergantung pada microstruktur.


Microstruktur berhubungan dengan
pengamatan langsung secara mikroskopis
menggunakan mikroskop optik atau eletron
Dalam alloy metal, mikrostruktur ditandai
dengan jumlah fasa yang ada, porsinya, dan
dimana mereka terdistribusi.
Microstruktur pada alloy logam tgt pada
beberapa variabel : jenis unsur,
konsentrasinya, heat treatment

Kesetimbangan Fasa
Sistem dikatakan setimbang jika pada P,T dan komposisi
tertentu, free energy nya minimum
Secara makroskopik ditandai dengan sifat karakteristik
sistem tidak berubah terhadap waktu.
Perubahan P,T, Komposisi dapat mengakibatkan
perubahan energy bebas yg dapat menyebabkan
perubahan spontan dimana energy bebasnya lebih
rendah
Kesetimbangan fasa: kesetimbangan dalam sistem
dimana terdapat lebih dari 1 fasa.
Kesetimbangan fasa dalam sistem ini dinyatakan dalam
konsistensinya thd waktu

Contoh sistem gula-air

Gula dan air dimasukkan dalam


vessel bersuhu 20 C maka jika sistem
dalam kondisi setimbang, komposisi
sirup yg terbentuk adalah 65%
C12H22O11-35% H2O. Komposisi tsb
akan tetap seperti itu selama suhu
tidak berubah. Tapi bila suatu saat
suhu dinaikkan menjadi 100 C maka
komposisi kesetimbangan berubah.
Untuk sistem logam dimana
melibatkan fasa padat,
kesetimbangan dinyatakan dalam
bentuk mikrostruktur yg melibatkan
fasa yg terbentuk, komposisinya, fasa
relatif yg ada, dan distribusinya
Diagram Fasa/diagram
kesetimbangan : Informasi ttg
pengendalian struktur fasa dari
sistem tertentu

Diagram Fasa 1 komponen (Unary)

Ada 3 variabel eksternal terkontrol yg


mempengaruhi struktur fasa :
T,P, komposisi
Diagram Fasa paling sederhana adalah
Diagram Fasa 1 komponen (komposisi
konstan) P dan T menjadi variabel
Garis aO,bO dan cO menyatakan batas
fasa. Dua fasa yang berseberangan pada
garis2 tsb menyatakan fasa2 yg saling
setimbang. Contoh kesetimbangan antara
fasa solid dan uap ada disepanjang garis
aO
Pada perpotongan garis putus2 di titik 2
menyatakan pada suhu 0 C tjd
perubahan/transformasi dari solid jadi
liquid vice versa demikian juga pada titik 3

Diagram Fasa Biner

Bentuk lain adalah Komposisi dan T


variabel sedang P konstan
Ada 3 fasa :
* L (liquid) : liquid solution
homogen yang terdiri dari Cu dan
Ni,
* : substitutional solid solution
yg terdiri dari atom Cu dan Ni dan
memiliki struktur FCC
* +L
Garis yng membatasi fasa L dan +L
disebut liquidus line
Garis yang membatasi fasa
dan +L disebut solidus line
Solidus dan liquius intersect pada 2
komposisi ekstrim. Yg menyatakan
titik leleh komponen.
Contoh pada komposisi 50% Ni maka
melting mulai tjd pada suhu mendekati
1280 C . Jumlah liquid akan bertambah
sampai suhu 1320 C dimana semuam
meleleh

Dr sistem diagram fasa biner diperoleh 3


informasi :
Fasa yang ada
Komposisi dari fasa tsb
Persen atau fraksi fasa

Mengetahui fasa yg ada


Tentukan titik (komposisi)
yang akan dicari
Contoh
Titik A (60% Ni-40% Cu
pada T = 1100 C)
Terletak di daerah maka
Fasa yg terbentuk:
Titik B (35% Ni-65% Cu
pada T = 1250 C)
Fasa yg terbentuk +L

Komposisi Fasa

Ada 2 cara berbeda utk mengetahui komposisi


fasa apabila fasa tsb 1 atau 2 fasa
Contoh titik A karena td dari 1 fasa
saja maka komposisi fasa lgs dapat
dibaca : 60% Ni-40%Cu
Untuk > 1 fasa maka perlu bantuan :tie Line /
isoterm line yang memotong garis2 batas fasa
Cara :
1. buat garis horizontal yg melalui daerah 2 fasa
(tie line)
2. catat perpotongan tie line dan garis2 batas
fasa
3. tarik garis vertikal dari perpotingan tsb
menuju ke sumbu komposisi

Contoh : titik B (35% Ni-65% Cu T=11250 C)


terletak di daerah +L
komposisi dicari dari perpotongan tie line
dg solidus dan liquius line
Dengan liquidus : 31,5% Ni-68,5% Cu
komposisi fasa liquid (L)
Dengan solidus line : 42,5% Ni-57,5% Cu
komposisi fasa solid solution

Menghitung jumlah fasa


Dengan Lever Rule
1. Gambar tie line
2. Cari titik potong tie line dg garis batas fasa
3. Cari fraksinya dengan menghitung seluruh
panjang tie line dari komposisi yg dicari ke
perpotongan tie line dengan fasa lain dan
dibagi dg seluruh panjang tie line
4. Cari % nya dengan cara mengalikan fraksi dg
100%

Contoh: hitung jumlah fasa dari


campuran 35% Ni-65% Cu pada T = 1250C
Selesaikan dg rumus
WL

C C0
S

R S C C L

C CL
R
0
R S C C L

Diperoleh
42,5 35
0,68 68%
42,5 31,5
35 31,5
W
0,32 32%
42,5 31,5
WL

Analogi sederhana

Perubahan Mikrostruktur dalam alloy isomorfis


Equilibrium cooling

Pendinginan terkontrol (sangat lambat)


sehingga kondisi setimbang selalu terjaga
Perhatikan pendinginan 35% Ni-65% Cu
pada T = 1300C
Mula2 : hanya ada fasa Liquid
Suhu di turunkan, sampai 1260 C
(liquidus line) mulai terbentuk fasa
dengan komposisi 46% Ni ditulis
(46Ni) dan L 35%
Pada suhu 1250C (titik C) maka
komposisi 43% Ni dan L 32% Ni
Pada suhu 1220C, solidifikasi
komplete dengan komposisi 35% Ni
dan Li 24%
T > 1220C liquid yg tersisi seluruhnya
menjadi solid dg komposisi 35% Ni.
Pendinginan lebih lanjut tidak
menyebabkan perubahan
mikrostruktur dan komposisi

Non equilibrium cooling

T 1300C (titik a) semua fasa liquid 35% Ni


T=1260C (titik b) mulai terbentuk 46% Ni
T= 1240C (titik c) liquid 29% Ni tapi pada
suhu ini diff di fasa solid berjalan lambat
sehingga butir ada pertumbuhan radial
dimana pusat punya komposisi 46% sedang
bagian luarnya 40% Ni. Jika dirata2 dianggap
42% Ni
kalau menerapkan lever rule dianggap
garis solidus seperti bergeser : garis putusputus
T = 1220C (titik d) da fasa 35% Ni dengan
komposisis rata2 38% Ni
Noneqquilibrium solidification mencapai
akhir pada titik e dimana komposisi 31%
Ni sedang komposisi rata2 35% Ni
Titik f menyatakan seluruh struktur sudah
menjadi fasa padat

Derajat displacement non eq solidus curve tgt pada laju


pendinginan the slower, the smaller displacement
Konsekuensi alloy isomorfis yg mengalamai non eq
cooling, adalah distribusi 2 element dalam grain tidak
uniform. Dinamakan segregasi
Dimana di pusat mengandung lebih kaya unsur yg high
melting sedangkan unsur low melting terdistribusi di
permukaan luar.
Kalau dipanaskan maka bagian luar akan meleleh lebih
dulu karena kaya low melting sehingga akan terjadi
penurunan kekuatan mekanik akibat terbentuknya thin
liquid film yg memisahkan butir2

Binary Eutectic System


(System Cu-Ag)
Ada 3 fasa ,,L
solid solution kaya Cu
punya silver sebagai
solut, FCC
solid solution, FCC
tetapi Cu sbg solut
Pure Cu ada pada fasa
dan Pure Ag ada pada
fasa

Penambahan Ag
menyebabkan penurunan
suhu liquid sepanjang
liquidus line , dmkn juga dg
penambahan Cu pada Ag
Perhatikan titik E : dimana
Liquid lgs berubah menjadi
2 fasa solid solution saat
suhu diturunkan
L(71,9% Ag ) (8% Ag ) (91,2% Ag )

Reaksi eutectic (pada


komposisi dan suhu
eutectic)

contoh
Utk komposisi 40%Sn60% Pb pada suhu
150C. Tentukan fasa
yang ada, komposisi
fasa tsb,fraksi masa
fasa2 dan fraksi
volumenya jika densitas
Pb dan Sn masing2
adalah 11,23 dan 7,224
g/cm3

1. : 10%Sn-90% Pb
: 98%Sn- 2%Pb
2.

W
W

C C1
C C

98 40
0,66
98 10

C1 C
40 10

0,34
C C
98 10

3. Fraksi volume dicari dari densitas


masing2 fasa

100

CSn( ) C Pb( )

Sn

Pb

100

CSn( ) C Pb( )

Sn

Pb

100
10
90

3
7,24 g / cm
11,23 g / cm 3
100
98
2

3
7,24 g / cm
11,23 g / cm 3

10,64 g / cm 3

7,29 g / cm 3

0,66

10,64 g / cm 3
V

0,57
0,66
0,34
W W

10,64 g / cm 3 7,29 g / cm 3

W

0,34

7,29 g / cm 3
V

0,43
0,66
0,34
W W

10,64 g / cm 3 7,29 g / cm 3

Microstruktur fasa eutectic


KASUS 1
Pendinginan menimbulkan
beberapa jenis
mikrostruktur.
Contoh pada gb berikut
(komposisi C1)
T=350C titik a : seluruhnya
Liquid
T= 330C titik b : mulai
terbentuk fasa solid
T = 270C titik C :
seluruhnya berubah menjadi
fasa solid (komposisi fasa
solid uniform walaupun
suhu terus menurun)

KASUS 2
Komposisi C2
Setelah melewati solvus
line, mulai terbentuk
partikel fasa .
Jika pendinginan
berlanjut, maka fraksi
massa partikel fasa
akan meningkat

Kasus 3
Pada komposisi eutectic
(61,9% Sn)

Arah pertumbuhan fasa dan


berdasarkan difusi atom.
Atom Pb akan berdifusi
menuju fasa solid sedang
atom Sn akan berdifusi
menuju fasa

Perhatikan komposisi
C4
Titik j : seluruhnya masih
liquid
Titik k : mulai terbentuk
fasa solid
Titik l : fasa solid akan
semakin besar
Titik m : liquid yg tersisa
akan berubah menjadi
fasa solid dan .
Timbul primary dan
struktur eutectic

Untuk mencari
WL (W liquid),
W primary atau proeutectic
W uetectic
P
C4' 18,3
WL

P Q 61,9 18,3
Wprimary Wprouetectic

Q
61,9 C4'

P Q 61,9 18,3

QR
97,8 C4'
Weutectic

P Q R 97,8 18,3
P
C4' 18,3
Weutectic

P Q R 97,8 18,3

Anda mungkin juga menyukai