I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah:
1. Mencari persamaan hubungan rapat massa dan konduktansi larutan
NaCl dengan suhu dan konsentrasi larutan NaCl.
2. Menentukan konsentrasi larutan sampel dengan cara mengukur rapat
massa dan konduktansinya dengan bantuan kurva standar.
B. Gambar Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan Pengukuran
Rapat Massa dan Konduktansi ditunjukkan oleh gambar rangkaian
alat berikut:
1
Keterangan:
1. Gelas ukur 250 mL
2. Hidrometer
3. Fluida cair yang diukur
4. Beban pemberat
Keterangan:
1. Gelas beker
2. Konduktometer
3. Probe
4. Statif
5. Steker
2
C. Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan NaCl Berbagai Konsentrasi
Sebanyak 12,3011 gram NaCl ditimbang menggunakan
neraca analitis digital dengan bantuan gelas arloji. Dilarutkan
NaCl dengan aquadest sebanyak 300 mL ke dalam gelas beker
500 mL kemudian diaduk dengan gelas pengaduk hingga
homogen. Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 500 mL
dengan bantuan corong gelas dan ditambahkan aquadest hingga
tanda batas. Larutan digojog hingga homogen. Larutan
dituangkan ke dalam gelas beker 500 mL dan diberi label 1x.
Diambil 100 mL larutan NaCl yang telah dibuat dengan
bantuan pipet volume 25 mL (sebanyak 4 kali pengambilan).
Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 500 mL dan
ditambahkan aquadest hingga tanda batas. Larutan digojog
hingga homogen. Larutan NaCl dituangkan ke dalam gelas
beker 500 mL dan diberikan label 5x. Diambil 100 mL larutan
NaCl berlabel 5x menggunakan pipet volume 25 mL (sebanyak
4 kali pengambilan) kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
500 mL. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas dan larutan
digojog hingga homogen. Larutan dituangkan ke dalam gelas
beker 500 mL dan diberi label 25x.
3
NaCl berbagai konsentrasi, dan larutan sampel secara
bergantian.
4
plastik yang berisi air es dan didinginkan hingga suhu sebesar
20°C. Setelah suhu 20°C dicapai, konduktansi aquadest diukur
dengan konduktometer. Hasil pengukuran dicatat. Probe pada
konduktometer dicuci dengan aquadest dalam gelas beker 250
mL. Aquadest dipanaskan dengan kompor listrik hingga suhu
40°C tercapai. Konduktansi aquadest diukur dengan
konduktometer setelah dicapai suhu 40°C. Hasil pengukuran
dicatat. Probe pada konduktometer dicuci dengan aquadest
dalam gelas beker 250 mL. Percobaan diulangi untuk air
ledeng dan larutan NaCl berbagai konsentrasi.
𝑉𝑝 = 𝑉𝑎𝑞𝑢𝑎 (3)
dengan, maqua = massa aquadest, gram
mpa = massa piknometer + aquadest, gram
mpo = massa piknometer kosong, gram
Vaqua = volume aquadest, mL
ρref = rapat massa aquadest referensi pada suhu
percobaan, gram/mL
Vp = volume piknometer, mL
5
Rapat massa aquadest yang digunakan adalah 0,9957 gram/mL.
Contoh perhitungan dengan persamaan (1):
𝑚𝑎𝑞𝑢𝑎 = 45,2309 𝑔𝑟𝑎𝑚 − 20,1229 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 25,1080 𝑔𝑟𝑎𝑚
Contoh perhitungan dengan persamaan (2):
25,1080 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑎𝑞𝑢𝑎 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,9957
0,9957 𝑚𝐿
𝑚𝐿
6
2. Penentuan Konsentrasi Larutan NaCl
a. Penentuan Konsentrasi Larutan NaCl Awal
𝑚𝑁𝑎𝐶𝑙
𝐶𝑜 = (6)
𝑉𝑁𝑎𝐶𝑙
7
massa tiap larutan pada suhu lingkungan adalah:
y = A.x + B (8)
dengan, y = rapat massa larutan NaCl terhitung, gram/mL
x = konsentrasi larutan NaCl, gram/mL
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
A = (9)
𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
∑ 𝑦−𝐴 ∑ 𝑥
B = (10)
𝑛
∑ 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (12)
𝑛
8
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
1,0194 −1,0194
𝑚𝐿 𝑚𝐿
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | 𝑔𝑟𝑎𝑚 | × 100% = 0,02%
1,0192
𝑚𝐿
9
1,0154−1,0012 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥= = 0,0194
0,7322 𝑚𝐿
10
Dengan cara yang serupa, diperoleh persamaan (19) untuk larutan
NaCl pengenceran 5x dan persamaan (20) untuk NaCl pengenceran
25x:
y = -(2,0000×10-4)T + 1,0017 (19)
y = -(1,5000×10-4)T + 9,9638 (20)
Tabel V. Data Kesalahan Relatif Rapat Massa Larutan NaCl pada
Suhu Tertentu
ρpercobaan, ρpersamaan, Kesalahan
No T, °C
gram/mL gram/mL relatif, %
1 20 0,993 0,9938 0,08
2 30 0,994 0,9923 0,17
3 40 0,990 0,9908 0,08
∑ 0,34
0,34%
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 0,11%
3
∑ 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (25)
𝑛
11
Tabel VI. Data Hasil Perhitungan Regresi Linear Konsentrasi NaCl
dengan Konduktansinya pada Suhu 20°C
No. CNaCl, x2 KNaCl, (S) x.y
gram/mL
1 0,0246 6,0527 × 10-5 0,0146 3,5821× 10-4
2 4,920 × 10-3 2,4211 ×10-5 3,4200 × 10-3 1,6828× 10-5
3 9,8409 × 10-4 9,6843 ×10-7 7,7300× 10-4 7,6070× 10-7
∑ 0,0305 6,3045 ×10-4 0,0188 3,7580 × 10-4
12
Tabel VII. Data Hasil Perhitungan Kesalahan Relatif Konduktansi
NaCl pada Berbagai Konsentrasi dan Suhu 20°C
No CNaCl, Kpercobaan, S Kpersamaan, S Kesalahan
gram/mL relatif, %
1 0,0246 0,0146 1,4594× 10-4 0,23%
2 4,920 × 10-3 3,4200 × 10-3 3,2173× 10-4 6,30%
3 9,8409 × 10-4 7,7300× 10-4 9,4195× 10-4 17,94%
∑ 8,16%
Dengan cara yang sama, diperoleh kesalahan relatif rata-rata 8,77%
untuk suhu 30°C dan 14,09% untuk 40°C.
7. Penentuan Konsentrasi Larutan Sampel dengan Konduktometer
a. Penentuan Nilai Konduktansi pada Suhu Percobaan
Persamaan yang digunakan adalah:
𝑇−𝑇20 𝐾−𝐾20
=𝐾 (29)
𝑇40 −𝑇20 40 −𝐾20
30 − 20 𝐾 − 0,0146
= = 0,0156
40 − 20 0,0167 − 0,0146
b. Pembuatan Kurva Standar pada Suhu Percobaan
Pembuatan kurva standar pada suhu percobaan dilakukan dengan
menggunakan persamaan (27), (28), dan (29).
13
Tabel VII. Data Hasil Perhitungan Regresi Linear Konsentrasi
NaCl dengan Konduktansinya pada Suhu Percobaan
No. N, gram/mL x2 Kpercobaan, S x.y
1 0,0246 6,0527 × 10-5 1,562 3,8429 × 10-4
2 4,920 × 10-3 2,4211 ×10-5 3,9300 × 10-3 1,9337 × 10-5
3 9,8409 × 10-4 9,6843 ×10-7 8,7650 × 10-4 8,6255 × 10-7
∑ 0,0305 6,3045 ×10-4 2,0427 ×10-2 4,0449 × 10-4
2,0427×10−2 −(0,6145)(0,0305)
𝐵= = 5,6031 × 10−4
3
14
Tabel IX. Data Hasil Pengukuran Rapat Massa NaCl dengan Piknometer
No. Cairan Massa Jenis Cairan Massa Jenis Cairan
dengan dengan Hidrometer,
Piknometer, gram/mL
gram/mL
1 Aquadest 0,9957 0,993
2 Air ledeng 1,0009 0,996
3 NaCl
pengenceran 1,0194 1,012
1x
4 NaCl
pengenceran 1,0033 0,995
5x
5 NaCl
pengenceran 1,0031 0,994
25x
6 Larutan
1,0154 1,008
sampel
15
semakin tinggi konsentrasi NaCl, semakin tinggi rapat massanya.
Kesalahan relatif rata-rata dari percobaan ini adalah 0,10%. Nilai tersebut
termasuk kecil. Artinya, data yang diperoleh dari percobaan sangat
akurat. Dari percobaan, diperoleh persamaan antara rapat massa dengan
konsentrasi NaCl dengan piknometer pada suhu percobaan, yaitu y =
0,7322x +1,0012.
Gambar 4 menunjukkan bahwa rapat massa larutan NaCl
berbanding lurus dengan konsentrasinya. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan jumlah zat terlarut ketika konsentrasi larutan NaCl
ditambahkan. Massa larutan bertambah, tetapi volumenya tidak berubah
sehingga rapat massa larutan NaCl bertambah.
Data dari percobaan dengan hidrometer disajikan dalam grafik berikut:
16
berbanding lurus dengan konsentrasinya. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan jumlah zat terlarut ketika konsentrasi larutan NaCl
ditambahkan. Massa larutan bertambah, tetapi volumenya tidak berubah
sehingga rapat massa larutan NaCl bertambah.
Tabel IX menunjukkan bahwa rapat massa aquadest berbeda dari
rapat massa air ledeng pada pengukuran dengan piknometer dan
hidrometer. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan massa antara
kedua cairan. Air ledeng mengandung banyak ion mineral yang
menyebabkan massanya lebih tinggi dari aquadest pada volume dan suhu
yang sama, sedangkan aquadest adalah cairan yang telah dimurnikan dari
ion-ion mineral sehingga hanya mengandung molekul air. Perbedaan
kandungan pada kedua cairan tersebut menyebabkan perbedaan massa
yang terjadi.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data rapat
massa dari berbagai suhu dan konsentrasi larutan NaCl dengan
menggunakan hidrometer. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel X. Rapat Jenis Larutan NaCl dengan Konsentrasi Tertentu pada
Suhu Tertentu
No. Suhu, Massa Jenis NaCl dengan Hidrometer, gram/mL
°C Pengenceran 1x Pengenceran 5x Pengenceran 25x
1 20 1,014 0,998 0,993
2 30 1,012 0,995 0,994
3 40 1,012 0,994 0,990
17
Gambar 6. Grafik Hubungan Rapat Massa dengan Suhu pada Berbagai
Konsentrasi
Grafik pada Gambar 6 menunjukkan tren negatif. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi suhu larutan NaCl, semakin rendah rapat
massanya. Kesalahan relatif rata-rata dari percobaan ini untuk larutan
NaCl pengenceran 1x, 5x, dan 25x berturut-turut adalah 0,04%, 0,04%,
dan 0,11%. Ketiga nilai tersebut termasuk kecil. Artinya, data yang
diperoleh dari percobaan sangat akurat.
Dari percobaan, diperoleh persamaan yang menghubungkan antara
rapat massa NaCl dengan suhu dengan hidrometer pada pengenceran 1x:
𝑦 = −1,0000 × 10−4 + 1,0157
Persamaan yang menghubungkan antara rapat massa NaCl dengan suhu
dengan hidrometer pada pengenceran 5x adalah sebagai berikut
𝑦 = −2,0000 × 10−4 + 1,0017
Persamaan yang menghubungkan antara rapat massa NaCl dengan suhu
dengan hidrometer pada pengenceran 25x adalah sebagai berikut:
𝑦 = −1,5000 × 10−4 + 9,9683
Gambar 6 menunjukkan bahwa hubungan antara rapat massa larutan
NaCl dengan suhu NaCl pada konsentrasi tertentu dengan hidrometer
adalah berbanding terbalik. Hal ini disebabkan karena dengan
meningkatnya suhu, gerak molekul pada larutan akan menjadi semakin
cepat, Gerak yang semakin cepat ini akan menyebabkan molekul
18
berekspansi sehingga voulme meningkat. Volume larutan yang akan
menurunkan rapat massa larutan karena massa larutan tidak berubah pada
kenaikan suhu.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data
konduktansi larutan NaCl berbagai konsentrasi, aquadest, dan air ledeng
pada berbagai suhu. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel XI. Data Konduktansi Cairan Tertentu pada Suhu Tertentu
No. Cairan Konduktansi Cairan, S
Suhu 20°C Suhu 30°C Suhu 40°C
1 Larutan NaCl
7,7300 ×10-4 7,9300×10-4 9,8000×10-4
pengenceran 25 x
2 Larutan NaCl
3,4200×10-3 3,6500×10-3 4,4400×10-3
pengenceran 5 x
3 Larutan NaCl
1,4560×10-2 1,5570×10-2 1,6680×10-2
pengenceran 1 x
4 Aquadest 5,5200×10-6 1,7020×10-5 5,4300×10-5
5 Air ledeng 2,0500×10-4 2,7000×10-4 2,8300×10-4
19
maka konduktansi larutannya akan semakin tinggi. Kesalahan relatif rata-
rata dari percobaan adalah 8,16%. Nilai tersebut termasuk besar. Artinya,
penyimpangan pada data percobaan cukup besar. Kesalahan relatif rata-
rata yang cukup tinggi ini dapat disebabkan oleh probe konduktometer
yang kurang bersih sehingga probe konduktometer masih mengandung
ion- ion pengotor. Selain itu, timbulnya gelembung pada probe
konduktometer juga dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam
penentuan konduktansi sebuah larutan. Gelembung dapat menyebabkan
luas permukaan kontak probe dengan ion akan berkurang sehingga dapat
memengaruhi hasil pengukuran konduktansi menggunakan
konduktometer. Persamaan yang diperoleh dari percobaan ini adalah y =
0,5780x + 0,0004.
20
konduktometer juga dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam
penentuan konduktansi sebuah larutan. Gelembung dapat menyebabkan
luas permukaan kontak probe dengan ion akan berkurang sehingga dapat
memengaruhi hasil pengukuran konduktansi menggunakan
konduktometer. Persamaan yang diperoleh dari percobaan ini adalah K =
0,6129N + 0,0004.
21
konduktometer. Persamaan yang diperoleh dari percobaan ini adalah K =
0,6509N + 0,0007.
Pada tabel X ditunjukkan adanya perbedaan konduktansi air ledeng
dan aquadest pada suhu suhu 20°C, 30°C, dan 40°C, Hal ini disebabkan
karena air ledeng memiliki lebih banyak ion bebas berupa mineral dalam
larutan dibandingkan aquadest. Aquadest adalah air yang telah
dimurnikan dari ion-ion pengotor sehingga hanya berisi molekul air saja.
Ion-ion pada air ledeng inilah yang membantu meningkatkan aliran
listrik pada larutan. Akibatnya, nilai konduktansi air ledeng pada ketiga
suhu tersebut lebih besar daripada konduktansi aquadest.
Pada ketiga suhu yang dipilih saat percobaan, terlihat bahwa
konduktansi larutan NaCl berbanding lurus dengan konsentrasinya. Hal
ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah ion dalam larutan yang
dihasilkan dari pelarutan NaCl. Semakin banyak ion dalam larutan, maka
semakin besar aliran listrik yang dapat mengalir dalam larutan tersebut.
Aliran listrik yang semakin besar menyebabkan konduktansi meningkat.
Pada penentuan konsentrasi sampel digunakan tiga persamaan,
yaitu persamaan, yaitu persamaan hubungan rapat massa dan konsentrasi
menggunakan piknometer, persamaan hubungan rapat massa dan
konsentrasi menggunakan hidrometer, serta persamaan hubungan
konduktansi dan konsentrasi pada suhu percobaan. yaitu 30°C. Hasil
yang diperoleh dari ketiga metode tersebut secara berturut-turut adalah
0,0194 gram/mL, 0,0198 gram/mL, dan 0,0167 gram/mL. Perbedaan
hasil yang diperoleh dapat terjadi akibat adanya pengotor pada alat
percobaan, kesalahan pembacaan alat, dan ketidakakuratan data pada
percobaan.
22
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Hubungan rapat massa dengan konsentrasi larutan NaCl pada suhu
percobaan:
a. Piknometer
y = 0,7322x +1,0012
Kesalahan relatif rata-rata: 0,10%
b. Hidrometer
y = 0,7949x + 0,9923
Kesalahan relatif rata-rata: 0,08%
2. Hubungan rapat massa dengan suhu larutan NaCl pada berbagai
konsentrasi larutan NaCl:
a. Larutan NaCl pengenceran 1x
y = -(1,0000×10-4)T + 1,0157
Kesalahan relatif rata-rata: 0,04%
b. Larutan NaCl pengenceran 5x
y = -(2,0000×10-4)T + 1,0017
Kesalahan relatif rata-rata: 0,04%
c. Larutan NaCl pengenceran 25x
y = -(1,5000×10-4)T + 9,9683
Kesalahan relatif rata-rata: 0,11%
3. Hubungan konduktansi dengan konsentrasi larutan NaCl pada suhu
tertentu adalah:
a. Pada suhu 20°C
K = 0,5780N + 0,004
Kesalahan relatif rata-rata: 8,16%
b. Pada suhu 30°C
K = 0,6192N + 0,0004
Kesalahan relatif rata-rata: 8,77%
c. Pada suhu 40°C
K = 0,6509N + 0,0007
Kesalahan relatif rata-rata: 14,09%
23
4. Konsentrasi larutan sampel pada suhu percobaan:
a. Dengan pengukuran rapat massa menggunakan piknometer
Konsentrasi sampel = 0,0194 gram/mL
b. Dengan pengukuran rapat massa menggunakan hidrometer
Konsentrasi sampel = 0,0198 gram/mL
c. Dengan pengukuran konduktansi
Konsentrasi sampel = 0,0167 gram/mL
24