Anda di halaman 1dari 24

PENGUKURAN RAPAT MASSA DAN KONDUKTANSI

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan percobaan ini adalah:
1. Mencari persamaan hubungan rapat massa dan konduktansi larutan
NaCl dengan suhu dan konsentrasi larutan NaCl.
2. Menentukan konsentrasi larutan sampel dengan cara mengukur rapat
massa dan konduktansinya dengan bantuan kurva standar.

II. METODOLOGI PERCOBAAN


A. Bahan
1. Natrium Klorida (NaCl)
Bahan ini bersifat iritan sehingga berbahaya jika terkena
mata atau kulit. Limbahnya termasuk limbah halogen dan
ditangani dengan membuangnya ke jerigen limbah halogen.
2. Aquadest
Bahan ini bersifat non-hazardous. Limbah dari bahan ini
dapat langsung dibuang ke wastafel.
3. Air ledeng
Bahan ini bersifat non-hazardous. Limbah dari bahan ini
dapat langsung dibuang ke wastafel
4. Es Batu
Bahan ini bersifat non-hazardous. Limbah dari bahan ini
dapat langsung dibuang ke wastafel jika sudah melebur
menjadi air.

B. Gambar Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan Pengukuran
Rapat Massa dan Konduktansi ditunjukkan oleh gambar rangkaian
alat berikut:

1
Keterangan:
1. Gelas ukur 250 mL
2. Hidrometer
3. Fluida cair yang diukur
4. Beban pemberat

Gambar 1. Rangkaian Alat Pengukuran Rapat Massa dengan


Hidrometer
Keterangan:
1. Neraca analisis digital
2. Pintu neraca
3. Display
4. Pan neraca
5. Tombol On/Off
6. Tombol re-zero
7. Piknometer 25 mL+ tutup
8. Steker
Gambar 2. Rangkaian Alat Pengukuran Rapat Massa Fluida Cair

Keterangan:
1. Gelas beker
2. Konduktometer
3. Probe
4. Statif
5. Steker

Gambar 3. Rangkaian Alat Pengukuran Konduktansi

2
C. Cara Kerja
1. Pembuatan Larutan NaCl Berbagai Konsentrasi
Sebanyak 12,3011 gram NaCl ditimbang menggunakan
neraca analitis digital dengan bantuan gelas arloji. Dilarutkan
NaCl dengan aquadest sebanyak 300 mL ke dalam gelas beker
500 mL kemudian diaduk dengan gelas pengaduk hingga
homogen. Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 500 mL
dengan bantuan corong gelas dan ditambahkan aquadest hingga
tanda batas. Larutan digojog hingga homogen. Larutan
dituangkan ke dalam gelas beker 500 mL dan diberi label 1x.
Diambil 100 mL larutan NaCl yang telah dibuat dengan
bantuan pipet volume 25 mL (sebanyak 4 kali pengambilan).
Larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 500 mL dan
ditambahkan aquadest hingga tanda batas. Larutan digojog
hingga homogen. Larutan NaCl dituangkan ke dalam gelas
beker 500 mL dan diberikan label 5x. Diambil 100 mL larutan
NaCl berlabel 5x menggunakan pipet volume 25 mL (sebanyak
4 kali pengambilan) kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur
500 mL. Ditambahkan aquadest hingga tanda batas dan larutan
digojog hingga homogen. Larutan dituangkan ke dalam gelas
beker 500 mL dan diberi label 25x.

2. Pengukuran Rapat Massa Berbagai Cairan dengan


Menggunakan Piknometer pada Suhu Percobaan

Suhu lingkungan diukur sebagai suhu percobaan dengan


termometer ruangan. Hasil pengukuran dicatat. Ditimbang
piknometer kosong dengan neraca analitik digital kemudian
dicatat hasil pengukurannya. Piknometer diisi dengan aquadest
hingga penuh dengan bantuan pipet tetes. Piknometer ditutup
hingga tidak ada udaranya kemudian ditimbang dengan neraca
analitik digital. Hasil pengukuran dicatat. Aquadest
dikeluarkan dari piknometer kemudian piknometer dicuci dan
dikeringkan. Percobaan diulangi dengan air ledeng, larutan

3
NaCl berbagai konsentrasi, dan larutan sampel secara
bergantian.

3. Pengukuran Rapat Massa Berbagai Cairan dengan


Menggunakan Hidrometer pada Suhu Percobaan
Aquadest ditimbang ke dalam gelas ukur 250 mL.
Hidrometer 0,900 – 1,000 gr/mL atau 1,000 – 1,200 gr/mL
dimasukkan secara perlahan-lahan. Skala hidrometer yang
terbaca dicatat. Percobaan diulangi untuk pengukuran rapat
massa air ledeng, larutan NaCl berbagai konsentrasi dan larutan
sampel.

4. Pengukuran Rapat Massa Larutan NaCl dengan Menggunakan


Hidrometer pada Berbagai Suhu

Baskom plastik berisi air dan es batu disiapkan. Natrium


klorida berlabel 25x dituang ke dalam gelas beker 250 mL.
Larutan didinginkan hingga suhu larutan 20°C. Larutan
dituangkan ke dalam gelas ukur 250 mL setelah suhu larutan
mencapai 20°C. Rapat massa larutan diukur dengan
menggunakan hidrometer 0,900 – 1,000 gr/mL atau 1,000 –
1,200 gr/mL secara perlahan-lahan. Hasil pengukuran dicatat.
Larutan NaCl dituangkan kembali ke gelas beker 250 mL.
Larutan NaCl berlabel 25x dipanaskan dengan kompor listrik
hingga dicapai suhu 40°C. Larutan dituangkan ke dalam gelas
ukur 250 mL setelah suhu larutan mencapai 40°C. Hidrometer
0,900 – 1,000 gr/mL atau 1,000 – 1,200 gr/mL dimasukkan
secara perlahan-lahan ke dalam larutan. Hasil pengukuran
dicatat. Percobaan diulangi lagi dengan menggunakan larutan
NaCl berlabel 5x dan 1x secara bergantian.

5. Pengukuran Konduktansi Larutan NaCl Berbagai Konsentrasi


pada Berbagai Suhu
Sebanyak 250 mL aquadest disiapkan ke dalam gelas beker
°250 mL. Gelas beker 250 mL diletakkan ke dalam baskom

4
plastik yang berisi air es dan didinginkan hingga suhu sebesar
20°C. Setelah suhu 20°C dicapai, konduktansi aquadest diukur
dengan konduktometer. Hasil pengukuran dicatat. Probe pada
konduktometer dicuci dengan aquadest dalam gelas beker 250
mL. Aquadest dipanaskan dengan kompor listrik hingga suhu
40°C tercapai. Konduktansi aquadest diukur dengan
konduktometer setelah dicapai suhu 40°C. Hasil pengukuran
dicatat. Probe pada konduktometer dicuci dengan aquadest
dalam gelas beker 250 mL. Percobaan diulangi untuk air
ledeng dan larutan NaCl berbagai konsentrasi.

6. Pengukuran Konduktansi Larutan Sampel pada Suhu


Percobaan
Sebanyak 250 mL larutan sampel dituang ke dalam gelas
beker 250 mL. Konduktansi larutan sampel diukur dengan
konduktometer dan dicatat hasil pengukurannya. Probe pada
konduktometer dicuci dengan aquadest dalam gelas beker 250
mL. Larutan sampel dikembalikan ke dalam botol penampung.

III. ANALISIS DATA


1. Penentuan Rapat Massa Berbagai Cairan pada Suhu Percobaan
a. Penentuan volume piknometer
𝑚𝑎𝑞𝑢𝑎 = 𝑚𝑝𝑎 − 𝑚𝑝𝑜 (1)
𝑚𝑎𝑞𝑢𝑎
𝑉𝑎𝑞𝑢𝑎 = (2)
𝜌𝑟𝑒𝑓

𝑉𝑝 = 𝑉𝑎𝑞𝑢𝑎 (3)
dengan, maqua = massa aquadest, gram
mpa = massa piknometer + aquadest, gram
mpo = massa piknometer kosong, gram
Vaqua = volume aquadest, mL
ρref = rapat massa aquadest referensi pada suhu
percobaan, gram/mL
Vp = volume piknometer, mL

5
Rapat massa aquadest yang digunakan adalah 0,9957 gram/mL.
Contoh perhitungan dengan persamaan (1):
𝑚𝑎𝑞𝑢𝑎 = 45,2309 𝑔𝑟𝑎𝑚 − 20,1229 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 25,1080 𝑔𝑟𝑎𝑚
Contoh perhitungan dengan persamaan (2):
25,1080 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑉𝑎𝑞𝑢𝑎 = 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 0,9957
0,9957 𝑚𝐿
𝑚𝐿

b. Penentuan Rapat Massa Berbagai Cairan pada Suhu Percobaan


𝑚𝑐𝑎𝑖𝑟 = 𝑚𝑝𝑐 − 𝑚𝑝𝑜 (4)
𝑚𝑐𝑎𝑖𝑟
𝜌𝑐𝑎𝑖𝑟 = (5)
𝑉𝑝

dengan, mcair = massa cairan yang diukur, gram


mpc = massa piknometer + cairan yang diukur,
gram
ρcair = rapat massa cairan yang diukur, gram/mL
Contoh perhitungan dengan persamaan (4) dan (5) pada air
ledeng:
𝑚𝑐𝑎𝑖𝑟 = 45,3628 𝑔𝑟𝑎𝑚 − 20,1229 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 25,2399 𝑔𝑟𝑎𝑚
25,2399 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝜌𝑟𝑒𝑓 = = 1,0009
25,2170 𝑚𝐿 𝑚𝐿

Perhitungan rapat massa cairan lain dengan cara yang serupa


disajikan dalam tabel berikut:
Tabel I. Data Hasil Perhitungan Rapat Massa Piknometer pada
Berbagai Cairan
Cairan Rapat Massa Piknometer
Aquadest 0,9957
Air ledeng 1,0009
Larutan NaCl pengenceran 1x 1,0194
Larutan NaCl pengenceran 5x 1,0033
Larutan NaCl pengenceran 25x 1,0031
Larutan sampel 1,0154

6
2. Penentuan Konsentrasi Larutan NaCl
a. Penentuan Konsentrasi Larutan NaCl Awal
𝑚𝑁𝑎𝐶𝑙
𝐶𝑜 = (6)
𝑉𝑁𝑎𝐶𝑙

dengan, Co = konsentrasi larutan NaCl mula-mula, gram/mL


mNaCl = massa NaCl yang tertimbang, gram
VNaCl = volume larutan NaCl, mL
Perhitungan dengan persamaan (6) pada larutan NaCl yang
digunakan saat percobaan adalah sebagai berikut:
12,3011 𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐶𝑜 = = 0,0246
500 𝑚𝐿 𝑚𝐿

b. Penentuan Konsentrasi Larutan NaCl Hasil Pengenceran


𝑉1 . 𝐶1 = 𝑉2 . 𝐶2 (7)
dengan, V1 = volume larutan NaCl yang diambil
sebelum pengenceran, mL
C1 = konsentrasi larutan NaCl sebelum
pengenceran, gram/mL
V2 = volume larutan NaCl sesudah
pengenceran, mL
C2 = konsentrasi larutan NaCl sesudah
pengenceran, gram/mL
Contoh perhitungan dengan persamaan (7) pada pengenceran
larutan NaCl 5x:
V1 = 100 mL
V2 = 500 mL
C1 = 0,0246 gram/mL
𝑔𝑟𝑎𝑚
100 𝑚𝐿. 0,0246 = 500 𝑚𝐿. 𝐶2
𝑚𝐿
𝑔𝑟𝑎𝑚
𝐶2 = 4,9204 × 10−3 𝑚𝐿

Dengan cara yang serupa, diperoleh konsentrasi larutan NaCl


pengenceran 25x sebesar 9,8409 × 10-4 gram/mL.
3. Pembuatan Kurva Standar Rapat Massa Larutan NaCl pada Suhu
Percobaan dengan Menggunakan Piknometer dan Hidrometer
Persamaan hubungan antara konsentrasi larutan NaCl dengan rapat

7
massa tiap larutan pada suhu lingkungan adalah:
y = A.x + B (8)
dengan, y = rapat massa larutan NaCl terhitung, gram/mL
x = konsentrasi larutan NaCl, gram/mL
𝑛 ∑ 𝑥𝑦−∑ 𝑥 ∑ 𝑦
A = (9)
𝑛 ∑ 𝑥 2 −(∑ 𝑥)2
∑ 𝑦−𝐴 ∑ 𝑥
B = (10)
𝑛

Untuk menghitung kesalahan relatif, persamaan yang digunakan


adalah:
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 −𝜌𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100% (11)
𝜌𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

∑ 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (12)
𝑛

dengan, n = jumlah data


Berikut adalah perhitungan untuk mencari persamaan (8) dengan
regresi linier:
Tabel II. Data Hasil Perhitungan Regresi Linear antara Konsentrasi
Larutan NaCl dengan Rapat Massa Melalui Piknometer
No CNaCl (x), x2 Piknometer
gram/mL ρcair (y), xy
g/mL
1 0,0246 6,0527 × 10-5 1,0194 0,0251
2 4,920 × 10-3 2,4211 ×10-5 1,0033 0,0049
3 9,8409 × 10-4 9,6843 ×10-7 1,0031 0,0010
∑ 0,0305 6,3045 ×10-4 3,0259 0,0310

Mencari nilai A dan B:


3(0,0310)−(0,0305)
𝐴 = 3(6,3045 ×10−4)−(0,0305)2 = 0,7322
3,0259−(0,7322)(0,0305)
𝐵= = 1,0012
3

Sehingga diperoleh persamaan:


y = 0,7322x +1,0012 (13)
Contoh perhitungan kesalahan relatif:

8
𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑔𝑟𝑎𝑚
1,0194 −1,0194
𝑚𝐿 𝑚𝐿
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | 𝑔𝑟𝑎𝑚 | × 100% = 0,02%
1,0192
𝑚𝐿

Data kesalahan relatif untuk konsentrasi lain adalah sebagai berikut:


Tabel III. Data Hasil Perhitungan Kesalahan Relatif Rapat Massa
NaCl dengan Piknometer
No CNaCl , ρpercobaan, ρpersamaan, Kesalahan
gram/mL gram/mL gram/mL relatif, %

1 0,0246 1,0194 1,0192 0,02%


2 4,920 × 10-3 1,0033 1,0048 0,15%
3 9,8409 × 10-4 1,0031 1,0019 0,12%
∑ 0,30%

Perhitungan kesalahan relatif rata-rata percobaan ini:


0,30%
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 0,10%
3

Dengan cara yang sama, diperoleh persamaan berikut untuk


pengukuran dengan hidrometer:
y = 0,7949x + 0,9923 (14)
Percobaan dengan hidrometer memiliki nilai kesalahan relatif rata-rata
sebesar 0,08%.
4. Penentuan Konsentrasi Larutan Sampel yang Terukur dengan
Piknometer dan Hidrometer
Persamaan yang diperoleh dari perhitungan pada nomor 3, digunakan
untuk menentukan konsentrasi larutan sampel.
y = A.x + B (14)
𝑦−𝐵
𝑥= (15)
𝐴

dengan, x = konsentrasi larutan sampel, gram/mL


y = rapat massa larutan sampel yang terukur,
gram/mL
A, B = Konstanta
Contoh perhitungan untuk pengukuran dengan piknometer:
y = 0,7322x +1,0012, dipilih y =

9
1,0154−1,0012 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑥= = 0,0194
0,7322 𝑚𝐿

Dengan cara yang seupa, diperoleh konsentrasi sampel yang diukur


dengan hidrometer adalah 0,0198 gram/mL.
5. Pembuatan Kurva Standar Rapat Massa Larutan NaCl pada Berbagai
Suhu Tiap Konsentrasi dengan Menggunakan Hidrometer
Persamaan hubungan antara suhu dengan rapat massa tiap larutan
adalah:
y = A.T+ B (15)
dengan, y = rapat massa larutan NaCl terhitung, gram/mL
x = konsentrasi larutan NaCl, gram/mL
𝑛 ∑ 𝑇𝑦−∑ 𝑇 ∑ 𝑦
A = (16)
𝑛 ∑ 𝑇 2 −(∑ 𝑇)2
∑ 𝑦−𝐴 ∑ 𝑇
B = (17)
𝑛

Untuk menghitung kesalahan relatif, persamaan yang digunakan


adalah persamaan (11) dan (12).
Contoh perhitungan untuk larutan NaCl pengenceran 1x:
Tabel IV. Data Hasil Perhitungan Regresi Linear antara Suhu Larutan
NaCl dengan Rapat Massa Melalui Piknometer
No T, °C T2 Hidrometermeter
ρNaCl (y), Ty
g/mL
1 20 400,0000 0,998 19,9600
2 30 900,0000 0,995 29,8500
3 40 1600,0000 0,994 39,7600
∑ 90,0000 2900,0000 2,9870 89,5700

Mencari nilai A dan B:


3(89,5700)−(90,0000)(2,9870)
𝐴= = −1,0000 × 10−4
3(2.900,0000)−(90,0000)2
2,9780−(0,7322)(0,0305)
𝐵= = 1,0157
3

Sehingga diperoleh persamaan:


y = -(1,0000×10-4)T + 1,0157 (18)

10
Dengan cara yang serupa, diperoleh persamaan (19) untuk larutan
NaCl pengenceran 5x dan persamaan (20) untuk NaCl pengenceran
25x:
y = -(2,0000×10-4)T + 1,0017 (19)
y = -(1,5000×10-4)T + 9,9638 (20)
Tabel V. Data Kesalahan Relatif Rapat Massa Larutan NaCl pada
Suhu Tertentu
ρpercobaan, ρpersamaan, Kesalahan
No T, °C
gram/mL gram/mL relatif, %
1 20 0,993 0,9938 0,08
2 30 0,994 0,9923 0,17
3 40 0,990 0,9908 0,08
∑ 0,34
0,34%
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = = 0,11%
3

6. Pembuatan Kurva Standar Konduktansi Larutan NaCl pada Berbagai


Konsentrasi Setiap Suhu dengan Menggunakan Konduktometer
Persamaan hubungan antara konsentrasi dengan konduktansi tiap
larutan adalah:
K = A.N + B (21)
dengan, N = rapat massa larutan NaCl terhitung, gram/mL
K = konsentrasi larutan NaCl, gram/mL
𝑛 ∑ 𝐾𝑁−∑ 𝐾 ∑ 𝑁
A = (22)
𝑛 ∑ 𝑁 2 −(𝑁)2
∑ 𝐾−𝐴 ∑ 𝑁
B = (23)
𝑛

Untuk menghitung kesalahan relatif, persamaan yang digunakan


adalah:
𝐾𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛 −𝐾𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100% (24)
𝐾𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎𝑎𝑛

∑ 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = (25)
𝑛

dengan, n = jumlah data


Perhitungan untuk percobaan pada suhu 20°C:

11
Tabel VI. Data Hasil Perhitungan Regresi Linear Konsentrasi NaCl
dengan Konduktansinya pada Suhu 20°C
No. CNaCl, x2 KNaCl, (S) x.y
gram/mL
1 0,0246 6,0527 × 10-5 0,0146 3,5821× 10-4
2 4,920 × 10-3 2,4211 ×10-5 3,4200 × 10-3 1,6828× 10-5
3 9,8409 × 10-4 9,6843 ×10-7 7,7300× 10-4 7,6070× 10-7
∑ 0,0305 6,3045 ×10-4 0,0188 3,7580 × 10-4

Mencari nilai A dan B:


33(3,7580×10−4 )−(0,0188)(0,0305)
𝐴= = 0,5780
3(6,3045×10−4 )−(0,0305)2
0,0188−(0,5780)(0,0305)
𝐵= = 0,0004
3

Sehingga diperoleh persamaan:


y = 0,5780T +0,0004 (26)
Dengan cara yang sama, diperoleh persamaan (27) untuk suhu 30°C
dan persamaan (28) untuk suhu 40°C:
y = 0,5780T +0,0004 (27)
y = 0,5780T +0,0004 (28)
Perhitungan kesalahan relatif percobaan dengan suhu 20°C pada
konsentrasi 0,0246 gram/mL:
1,4594× 10−2 −1,4594× 10−6
𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100% = 0,23%
1,4594× 10−2

12
Tabel VII. Data Hasil Perhitungan Kesalahan Relatif Konduktansi
NaCl pada Berbagai Konsentrasi dan Suhu 20°C
No CNaCl, Kpercobaan, S Kpersamaan, S Kesalahan
gram/mL relatif, %
1 0,0246 0,0146 1,4594× 10-4 0,23%
2 4,920 × 10-3 3,4200 × 10-3 3,2173× 10-4 6,30%
3 9,8409 × 10-4 7,7300× 10-4 9,4195× 10-4 17,94%
∑ 8,16%
Dengan cara yang sama, diperoleh kesalahan relatif rata-rata 8,77%
untuk suhu 30°C dan 14,09% untuk 40°C.
7. Penentuan Konsentrasi Larutan Sampel dengan Konduktometer
a. Penentuan Nilai Konduktansi pada Suhu Percobaan
Persamaan yang digunakan adalah:
𝑇−𝑇20 𝐾−𝐾20
=𝐾 (29)
𝑇40 −𝑇20 40 −𝐾20

dengan , T = suhu percobaan, °C


T20 = suhu sebesar 20 °C
T40 = suhu sebesar 40 °C
K = konduktansi pada suhu percobaan, S
K20 = konduktansi pada suhu 20 °C, S
K40 = konduktansi pada suhu 40 °C, S
Perhitungan konduktansi sampel:
Digunakan data untuk larutan NaCl pengenceran 1x (0,0246
gram/mL):

30 − 20 𝐾 − 0,0146
= = 0,0156
40 − 20 0,0167 − 0,0146
b. Pembuatan Kurva Standar pada Suhu Percobaan
Pembuatan kurva standar pada suhu percobaan dilakukan dengan
menggunakan persamaan (27), (28), dan (29).

13
Tabel VII. Data Hasil Perhitungan Regresi Linear Konsentrasi
NaCl dengan Konduktansinya pada Suhu Percobaan
No. N, gram/mL x2 Kpercobaan, S x.y
1 0,0246 6,0527 × 10-5 1,562 3,8429 × 10-4
2 4,920 × 10-3 2,4211 ×10-5 3,9300 × 10-3 1,9337 × 10-5
3 9,8409 × 10-4 9,6843 ×10-7 8,7650 × 10-4 8,6255 × 10-7
∑ 0,0305 6,3045 ×10-4 2,0427 ×10-2 4,0449 × 10-4

Mencari nilai A dan B:


3(4,0449×10−4 )−(2,0427×10−2 )(0,0305)
𝐴= = 0,6145
3(6,3045×10−4 )−(0,0305)2

2,0427×10−2 −(0,6145)(0,0305)
𝐵= = 5,6031 × 10−4
3

Sehingga diperoleh persamaan:


K = 0,6145N + 5,6031×10-4 (30)
c. Penentuan Konsentrasi Larutan Sampel
Penentuan konsentrasi larutan sampel dilakukan dengan
menggunakan persamaan yang diperoleh dari perhitungan 7.
Ksampel = 0,0108 S
0,0108 = 0,6145N + 5,6031×10-4
N = 0,0167 gram/mL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


Percobaan penentuan rapat massa dengan piknometer dan
hidrometer dilakukan pada suhu 30°C. Hasil yang diperoleh dari
percobaan adalah sebagai berikut:

14
Tabel IX. Data Hasil Pengukuran Rapat Massa NaCl dengan Piknometer
No. Cairan Massa Jenis Cairan Massa Jenis Cairan
dengan dengan Hidrometer,
Piknometer, gram/mL
gram/mL
1 Aquadest 0,9957 0,993
2 Air ledeng 1,0009 0,996
3 NaCl
pengenceran 1,0194 1,012
1x
4 NaCl
pengenceran 1,0033 0,995
5x
5 NaCl
pengenceran 1,0031 0,994
25x
6 Larutan
1,0154 1,008
sampel

Data dari percobaan dengan piknometer disajikan dalam grafik berikut:

Gambar 4. Grafik Hubungan Rapat Massa dengan Konsentrasi Larutan


NaCl dengan Piknometer
Grafik di atas menunjukkan tren positif. Hal ini menunjukkan bahwa

15
semakin tinggi konsentrasi NaCl, semakin tinggi rapat massanya.
Kesalahan relatif rata-rata dari percobaan ini adalah 0,10%. Nilai tersebut
termasuk kecil. Artinya, data yang diperoleh dari percobaan sangat
akurat. Dari percobaan, diperoleh persamaan antara rapat massa dengan
konsentrasi NaCl dengan piknometer pada suhu percobaan, yaitu y =
0,7322x +1,0012.
Gambar 4 menunjukkan bahwa rapat massa larutan NaCl
berbanding lurus dengan konsentrasinya. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan jumlah zat terlarut ketika konsentrasi larutan NaCl
ditambahkan. Massa larutan bertambah, tetapi volumenya tidak berubah
sehingga rapat massa larutan NaCl bertambah.
Data dari percobaan dengan hidrometer disajikan dalam grafik berikut:

Gambar 5. Grafik Hubungan Rapat Massa dengan Konsentrasi Larutan


NaCl dengan Hidrometer
Grafik di atas menunjukkan tren positif. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi konsentrasi NaCl, semakin tinggi rapat massanya.
Kesalahan relatif rata-rata dari percobaan ini adalah 0,08%. Nilai tersebut
termasuk kecil. Artinya, data yang diperoleh dari percobaan sangat
akurat. Dari percobaan, diperoleh persamaan antara rapat massa dengan
konsentrasi NaCl dengan piknometer pada suhu percobaan, yaitu y =
0,7949x +0,9923.
Gambar 5 menunjukkan bahwa rapat massa larutan NaCl

16
berbanding lurus dengan konsentrasinya. Hal ini disebabkan oleh
peningkatan jumlah zat terlarut ketika konsentrasi larutan NaCl
ditambahkan. Massa larutan bertambah, tetapi volumenya tidak berubah
sehingga rapat massa larutan NaCl bertambah.
Tabel IX menunjukkan bahwa rapat massa aquadest berbeda dari
rapat massa air ledeng pada pengukuran dengan piknometer dan
hidrometer. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan massa antara
kedua cairan. Air ledeng mengandung banyak ion mineral yang
menyebabkan massanya lebih tinggi dari aquadest pada volume dan suhu
yang sama, sedangkan aquadest adalah cairan yang telah dimurnikan dari
ion-ion mineral sehingga hanya mengandung molekul air. Perbedaan
kandungan pada kedua cairan tersebut menyebabkan perbedaan massa
yang terjadi.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan data rapat
massa dari berbagai suhu dan konsentrasi larutan NaCl dengan
menggunakan hidrometer. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel X. Rapat Jenis Larutan NaCl dengan Konsentrasi Tertentu pada
Suhu Tertentu
No. Suhu, Massa Jenis NaCl dengan Hidrometer, gram/mL
°C Pengenceran 1x Pengenceran 5x Pengenceran 25x
1 20 1,014 0,998 0,993
2 30 1,012 0,995 0,994
3 40 1,012 0,994 0,990

17
Gambar 6. Grafik Hubungan Rapat Massa dengan Suhu pada Berbagai
Konsentrasi
Grafik pada Gambar 6 menunjukkan tren negatif. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin tinggi suhu larutan NaCl, semakin rendah rapat
massanya. Kesalahan relatif rata-rata dari percobaan ini untuk larutan
NaCl pengenceran 1x, 5x, dan 25x berturut-turut adalah 0,04%, 0,04%,
dan 0,11%. Ketiga nilai tersebut termasuk kecil. Artinya, data yang
diperoleh dari percobaan sangat akurat.
Dari percobaan, diperoleh persamaan yang menghubungkan antara
rapat massa NaCl dengan suhu dengan hidrometer pada pengenceran 1x:
𝑦 = −1,0000 × 10−4 + 1,0157
Persamaan yang menghubungkan antara rapat massa NaCl dengan suhu
dengan hidrometer pada pengenceran 5x adalah sebagai berikut
𝑦 = −2,0000 × 10−4 + 1,0017
Persamaan yang menghubungkan antara rapat massa NaCl dengan suhu
dengan hidrometer pada pengenceran 25x adalah sebagai berikut:
𝑦 = −1,5000 × 10−4 + 9,9683
Gambar 6 menunjukkan bahwa hubungan antara rapat massa larutan
NaCl dengan suhu NaCl pada konsentrasi tertentu dengan hidrometer
adalah berbanding terbalik. Hal ini disebabkan karena dengan
meningkatnya suhu, gerak molekul pada larutan akan menjadi semakin
cepat, Gerak yang semakin cepat ini akan menyebabkan molekul

18
berekspansi sehingga voulme meningkat. Volume larutan yang akan
menurunkan rapat massa larutan karena massa larutan tidak berubah pada
kenaikan suhu.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, diperoleh data
konduktansi larutan NaCl berbagai konsentrasi, aquadest, dan air ledeng
pada berbagai suhu. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel XI. Data Konduktansi Cairan Tertentu pada Suhu Tertentu
No. Cairan Konduktansi Cairan, S
Suhu 20°C Suhu 30°C Suhu 40°C
1 Larutan NaCl
7,7300 ×10-4 7,9300×10-4 9,8000×10-4
pengenceran 25 x
2 Larutan NaCl
3,4200×10-3 3,6500×10-3 4,4400×10-3
pengenceran 5 x
3 Larutan NaCl
1,4560×10-2 1,5570×10-2 1,6680×10-2
pengenceran 1 x
4 Aquadest 5,5200×10-6 1,7020×10-5 5,4300×10-5
5 Air ledeng 2,0500×10-4 2,7000×10-4 2,8300×10-4

Gambar 7. Grafik Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi Larutan


NaCl pada Suhu 20°C
Grafik pada Gambar 7 menunjukkan tren positif. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin konsentrasi larutan NaCl, semakin tinggi
konduktansi. Hal ini berarti semakin tinggi konsentrasi larutan NaCl,

19
maka konduktansi larutannya akan semakin tinggi. Kesalahan relatif rata-
rata dari percobaan adalah 8,16%. Nilai tersebut termasuk besar. Artinya,
penyimpangan pada data percobaan cukup besar. Kesalahan relatif rata-
rata yang cukup tinggi ini dapat disebabkan oleh probe konduktometer
yang kurang bersih sehingga probe konduktometer masih mengandung
ion- ion pengotor. Selain itu, timbulnya gelembung pada probe
konduktometer juga dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam
penentuan konduktansi sebuah larutan. Gelembung dapat menyebabkan
luas permukaan kontak probe dengan ion akan berkurang sehingga dapat
memengaruhi hasil pengukuran konduktansi menggunakan
konduktometer. Persamaan yang diperoleh dari percobaan ini adalah y =
0,5780x + 0,0004.

Gambar 8. Grafik Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi Larutan NaCl


pada Suhu 30°C
Grafik pada Gambar 8 menunjukkan tren positif. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin konsentrasi larutan NaCl, semakin tinggi
konduktansi. Hal ini berarti semakin tinggi konsentrasi larutan NaCl,
maka konduktansi larutannya akan semakin tinggi. Kesalahan relatif rata-
rata dari percobaan adalah 8,77%. Nilai tersebut termasuk besar. Artinya,
penyimpangan pada data percobaan cukup besar. Kesalahan relatif rata-
rata yang cukup tinggi ini dapat disebabkan oleh probe konduktometer
yang kurang bersih sehingga probe konduktometer masih mengandung
ion- ion pengotor. Selain itu, timbulnya gelembung pada probe

20
konduktometer juga dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam
penentuan konduktansi sebuah larutan. Gelembung dapat menyebabkan
luas permukaan kontak probe dengan ion akan berkurang sehingga dapat
memengaruhi hasil pengukuran konduktansi menggunakan
konduktometer. Persamaan yang diperoleh dari percobaan ini adalah K =
0,6129N + 0,0004.

Gambar 9. Grafik Hubungan Konduktansi dengan Konsentrasi Larutan


NaCl pada Suhu 40°C
Grafik pada Gambar 9 menunjukkan tren positif. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin konsentrasi larutan NaCl, semakin tinggi
konduktansi. Hal ini berarti semakin tinggi konsentrasi larutan NaCl,
maka konduktansi larutannya akan semakin tinggi. Kesalahan relatif rata-
rata dari percobaan adalah 14,09%. Nilai tersebut termasuk besar.
Artinya, penyimpangan pada data percobaan cukup besar. Kesalahan
relatif rata-rata yang cukup tinggi ini dapat disebabkan oleh probe
konduktometer yang kurang bersih sehingga probe konduktometer masih
mengandung ion- ion pengotor. Selain itu, timbulnya gelembung pada
probe konduktometer juga dapat menyebabkan ketidakakuratan dalam
penentuan konduktansi sebuah larutan. Gelembung dapat menyebabkan
luas permukaan kontak probe dengan ion akan berkurang sehingga dapat
memengaruhi hasil pengukuran konduktansi menggunakan

21
konduktometer. Persamaan yang diperoleh dari percobaan ini adalah K =
0,6509N + 0,0007.
Pada tabel X ditunjukkan adanya perbedaan konduktansi air ledeng
dan aquadest pada suhu suhu 20°C, 30°C, dan 40°C, Hal ini disebabkan
karena air ledeng memiliki lebih banyak ion bebas berupa mineral dalam
larutan dibandingkan aquadest. Aquadest adalah air yang telah
dimurnikan dari ion-ion pengotor sehingga hanya berisi molekul air saja.
Ion-ion pada air ledeng inilah yang membantu meningkatkan aliran
listrik pada larutan. Akibatnya, nilai konduktansi air ledeng pada ketiga
suhu tersebut lebih besar daripada konduktansi aquadest.
Pada ketiga suhu yang dipilih saat percobaan, terlihat bahwa
konduktansi larutan NaCl berbanding lurus dengan konsentrasinya. Hal
ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah ion dalam larutan yang
dihasilkan dari pelarutan NaCl. Semakin banyak ion dalam larutan, maka
semakin besar aliran listrik yang dapat mengalir dalam larutan tersebut.
Aliran listrik yang semakin besar menyebabkan konduktansi meningkat.
Pada penentuan konsentrasi sampel digunakan tiga persamaan,
yaitu persamaan, yaitu persamaan hubungan rapat massa dan konsentrasi
menggunakan piknometer, persamaan hubungan rapat massa dan
konsentrasi menggunakan hidrometer, serta persamaan hubungan
konduktansi dan konsentrasi pada suhu percobaan. yaitu 30°C. Hasil
yang diperoleh dari ketiga metode tersebut secara berturut-turut adalah
0,0194 gram/mL, 0,0198 gram/mL, dan 0,0167 gram/mL. Perbedaan
hasil yang diperoleh dapat terjadi akibat adanya pengotor pada alat
percobaan, kesalahan pembacaan alat, dan ketidakakuratan data pada
percobaan.

22
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:
1. Hubungan rapat massa dengan konsentrasi larutan NaCl pada suhu
percobaan:
a. Piknometer
y = 0,7322x +1,0012
Kesalahan relatif rata-rata: 0,10%
b. Hidrometer
y = 0,7949x + 0,9923
Kesalahan relatif rata-rata: 0,08%
2. Hubungan rapat massa dengan suhu larutan NaCl pada berbagai
konsentrasi larutan NaCl:
a. Larutan NaCl pengenceran 1x
y = -(1,0000×10-4)T + 1,0157
Kesalahan relatif rata-rata: 0,04%
b. Larutan NaCl pengenceran 5x
y = -(2,0000×10-4)T + 1,0017
Kesalahan relatif rata-rata: 0,04%
c. Larutan NaCl pengenceran 25x
y = -(1,5000×10-4)T + 9,9683
Kesalahan relatif rata-rata: 0,11%
3. Hubungan konduktansi dengan konsentrasi larutan NaCl pada suhu
tertentu adalah:
a. Pada suhu 20°C
K = 0,5780N + 0,004
Kesalahan relatif rata-rata: 8,16%
b. Pada suhu 30°C
K = 0,6192N + 0,0004
Kesalahan relatif rata-rata: 8,77%
c. Pada suhu 40°C
K = 0,6509N + 0,0007
Kesalahan relatif rata-rata: 14,09%

23
4. Konsentrasi larutan sampel pada suhu percobaan:
a. Dengan pengukuran rapat massa menggunakan piknometer
Konsentrasi sampel = 0,0194 gram/mL
b. Dengan pengukuran rapat massa menggunakan hidrometer
Konsentrasi sampel = 0,0198 gram/mL
c. Dengan pengukuran konduktansi
Konsentrasi sampel = 0,0167 gram/mL

Yogyakarta, 22 Mei 2023


Asisten, Praktikan,

Iqbal Iryawan Tabina Amanda Aurelia Surya

24

Anda mungkin juga menyukai