Anda di halaman 1dari 3

Resume K3

JULIAN PUTRI 1905011 TLM

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Laboratorium

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Laboratorium adalah semua upaya untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan pekerja laboratorium dari risiko-risiko yang ada di laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium sangat penting untuk dipahami mengingat
banyaknya laboratorium yang digunakan baik itu di pabrik ataupun di Lembaga Pendidikan
dan penelitian.
Bahaya dalam Laboratorium
 Substansi reaktif: ketika substansi reaktif ini diangkat atau diproses, setiap usaha
harus dilakukan untuk menemukan informasi dari perilaku substansi reaktif tersebut dan
bagaimana cara mengendalikannya.
 Substansi mudah terbakar: banyak cairan dan gas yang dipakai di laboratorium adalah
mudah terbakar. Panduan untuk memakai bahan mudah terbakar telah dibahas oleh NFPA
termasuk NFPA 45 tentang laboratorium
 Substansi beracun: Ketika substansi beracun dipakai, kita harus menyadari 3 rute
masuk substansi beracun yaitu inhalasi, ingesti dan kontak kulit serta efek yang
ditimbulkan baik itu efek jangka pendek ataupun jangka Panjang. Panduan pengendalian
bahaya beracun ini telah ada pada Control of Substance Hazardous to
Health (COSHH) Regulations tahun 1988. Bahaya pada nanomaterial dan nano tekhnolgi
juga harus diperhatikan.
 Bahaya radiasi: Banyak bahaya radiasi yang muncul pada aktivitas di laboratorium
seperti aktivitas yang menggunakan alat dengan sumber radioaktif seperti petunjuk level
cairan, detektor gas kromatograf, detektor kebocoran, alat anti static pada timbangan dan
detektor kebakaran; peralatan yang memproduksi voltase di atas 5 kV mungkin saja
menjadi sumber X-ray; peralatan dengan radiasi non-ionisasi seperti laser, microwave dan
peralatan ultraviolet serta infrared.
 Bahaya listrik: Personel bisa saja mendapatkan risiko tersetrum dalam perbaikan
kabel atau komponen yang belum dibumikan. Bahaya listrik yang ada pada laboratorium
berbeda dengan yang ada di industri, namun tetap saja berbahaya jika tidak dilakukan
pengendalian yang tepat.
 Bahaya mekanik: bahaya mekanik muncul dari alat-alat seperti mesin-mesin bengkel,
perkakas tangan dan energi, peralatan lifting, peralatan yang berputar, dan mesin penekan.
Kecelakaan sangat mungkin muncul ketika personel laboratorium menggunakan peralatan
yang mereka tidak familiar.
 Bahaya operasional: bahaya yang terkait dengan temperature yang tinggi atau paling
rendah, cairan cryogenic, sumber tekanan tinggi (uap, udara, gas bertekanan dan air), dan
vakum.
 Bahaya pelepasan air: terlepasnya air misalnya dalam bentuk jet dapat menimbulkan
risiko korslet, kejutan termal, kemunculan gas dalam bentuk jet serta reaksi air dengan zat
kimia yang reaktif.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Laboratorium Kimia
 Identifikasi bahaya: Setiap laboratorium harus mengidentifikasi zat kimia yang
dipakai oleh pekerjanya. Semua tempat zat kimia harus diberikan label yang sesuai
dan Material Safety Data Sheet (MSDS) yang sesuai. Penggunaan logo globally
harmonized system (GHS) juga akan memberikan kontribusi terhadap pemahaman pekerja
tentang bahaya zat kimia dengan lebih mudah.
 Chemical Hygiene Plan (CHP)/ Rencana Higiene Kimia: Tujuan dari CHP ini adalah
untuk memberikan panduan yang tepat dan prosedur untuk penggunaan zat kimia dalam
laboratorium. Standard laboratorium meminta CHP untuk memasukkan prosedur,
peralatan, APD, dan praktik pekerjaan yang mampu untuk melindungi pekerja dari bahaya
kesehatan yang muncul dari pemakaian zat kimia dalam laboratorium.
 Informasi dan pelatihan: Pekerja laboratorium harus diberikan informasi dan pelatihan
yang berkaitan dengan bahaya kimia di laboratorium. Pelatihan harus diberikan pada saat
pekerja baru masuk ke laboratorium dan saat adanya zat kimia baru yang berbahaya.
Selain itu, pelatihan-pelatiha itu juga harus diulang secara periodik untuk menjamin
bahwa pekerja selalu mengingat prinsip-prinsip keselamatan di laboratorium.
 Pengukuran pajanan: OSHA telah membuat permissible exposure limits (PELs),
seperti telah tercantum di 29 CFR 1910, subpart Z, untuk ratusan zat kimia. PEL adalah
adalah nilai konsentrasi spesifik zat kimia di udara yang dipercaya tidak akan
menimbulkan dampak buruk pada pekerja. Perusahaan harus menjamin bahwa pekerja-
pekerja mendapatkan pajanan dibawah angka yang sudah ditentukan OSHA. Perusahaan
harus melaksanakan monitoring pajanan melalui sampling udara jika memang ada risiko
pekerja terpapar pajanan melebihi batas aman. Monitoring pajanan secara periodik harus
dilakukan sesuai dengan standard dengan pemberitahuan hasilnya kepada pekerja.
 Konsultasi Medis: Perusahaan harus menyediakan pengukuran kesehatan bagi pekerja
terkait dengan efek yang ditimbulkan oleh pajanan kimia. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
secara periodik atau insidental misalnya terdapat zat kimia baru ataupun ada kasus
kebocoran zat kimia.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Laboratorium Biologi


Beberapa prinsip untuk keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium biologi antara lain:

 Material Safety Data Sheets (MSDS)/ Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB)


untuk agen infeksius: Meskipun MSDS untuk produk kimia telah tersedia di Amerika
Serikat dan negara lain, namun hanya Kanada yang mengembangkan MSDS untuk agen
infeksius. MSDS untuk agen infeksius termasuk dosis, viabilitas, informasi medis, bahaya
di laboratorium, pencegahan yang direkomendasi, prosedur tumpahan dan pemakaian.
Pemerintah Kanada menyebutnya sebagai pathogen safety data sheet (PSDS).
 Patogen menular dari darah: Di Amerika, OSHA memperkirakan terdapat 5.6 juta
pekerja di industri pelayanan kesehatan dan pekerjaan terkait memiliki risiko penularan
pathogen dari darah seperti HIV, hepatitis B, Hepatitis C dan yang lain. OSHA
memberikan panduan untuk mengendalikan pathogen menular dari darah dalam panduan
29 CFR 1910.1030.
 Binatang Percobaan: Semua prosedur terkait dengan binatang percobaan harus
dilakukan oleh personel yang telah ditraining secara sesuai. Dengan menggunakan praktek
dan APD yang sesuai, yaitu 29 CFR 1910.132(a), pekerja dapat mengurangi kemungkinan
mereka akan tergigit, tergores atau terpapar oleh badan binatang, cairan binatang dan
jaringan binatang.

Anda mungkin juga menyukai