Anda di halaman 1dari 29

Pengertian Fasa

Fasa dapat didefinisikan sebagai setiap bagian sistem yang :


a. Homogen dan dapat dipisahkan oleh batas yang jelas
b. Sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian system lain.
c. Dapat dipidahkan secara mekanik dari bagian lain system itu

Sifat fisika zat: sifat yang dapat diamati secara langsung, seperti
warna, wujud, dan kemagnetan.

Secara harfiah: perubahan fasa terjadi saat sebuah zat berubah


dari satu wujud ke wujud lain, seperti cair ke padat.
Gambaran Umum Perubahan Fasa
Solid (padat): jarak antar molekul sangat dekat sehingga jarak antar molek
ul sangat kuat, maka bentuknya tetap. Gaya tarik antar molekul molekul -

cenderung untuk mempertahankannya pada jarak yang felatif konstan. Pa-

da temperatur tinggi molekul melawan gaya antar molekul dan temperatur

Liquid (cair): susunan molekul mirip denga zat padat, tetapi terhadap yang
lain sudah tidak tetap lagi. Sekumpulan molekul akan mengembang antar s
atu dengan yang lain.

Gas: jarak antar molekul berjauhan dan susunanya acak. Molekul bergera
k secara acak
Compresed liquid Saturated liquid (cair Liquid vapor mixture Saturate vapor Superheated vapor
atau subcooled li- an jenuh) (fluida (penambahan panas (campuran tepat be (penambahan panas
quid (penambahan akan tepat akan be- tidak akan menaikkan rubah menjadi uap akan menyebabkan
panas hanya akan rubah fasanya. Pe- temperatur tetapi ha- seluruhnya. Pengu kenaikan suhu dan
menaikkan tempe- nambahan panas se nya menambahkan rangan panas akan volume
ratur tapi belum dikit saja akan me- jumlah penguapan menyebabkan terja-

menyebabkan ter- nyebabkan pengua- dinya pengembu-

jadinya penguapan pan sehingga me- nan.

) ngalami sedikit pe-


nambahan volume
Diagram Fasa
 Diagram fasa adalah diagram yang dapat menunjukkan pada posisi tertentu (te
kanan, suhu, kadar, dll). Zat tersebut berfasa atau berwujud

 Grafik yang menginformasikan kondisi kesetimbangan antar fase yang berbed


a dari suatu zat yang sama dengan melibatkan komponen tekanan (P), volume
(V), dan temperatur (T)

 Diagram fasa yang melibatkan 3 komponenen berupa grafik 3 dimensi , sedan


gkan diagram fasa yang melibatkan 2 komponen berupa grafik 2 dimensi
Sugar

Oil
Saturated Syrup Water
Water
Excess Sugar

Water
Alcohol

Solution
Perpaduan: adanya susunan atom sejenis ataupun ada distri-
busi atom yang lain pada susunan atom lainnya

Jika ditinjau dari posisi atom-atom yang larut, diperoleh-


dua jenis larutan padat:
1. Larutan padat substitusi
Adanya atom-atom terlarut yang menempati kedudukan
atom-atom pelarut.
2. Larutan padat interstisi
Adanya atom-atom terlarut yang menempati rongga-rong
ga diantara kedudukan atom/sela antara.
Diagram Fasa Zat Murni
 Garis sublimation line memisahkan daerah uap
(vapor) dengan daerah beku (solid)
 Garis vaporization line memisahkan daerah cair
dari daerah uap
 Garis melting line memisahkan daerah beku dari
daerah cair
 Garis putus-putus melting line untuk zat yang me
muai saat beku dan zat yang menyusut saat beku
 Kondisi liquid hanya terjadi saat dibawah tekanan
tripel point.
Diagram Fasa Hubungan P-T untuk Air
Titik Tripel: semua fasa berada dalam kesetimbangan, temperatur, dan tekanan tetap.
Titik tripel untuk air pada temperature 0,01oC dan tekanan 4,58 mmHg. Titik tripel air 273,16 K

Derajat kebebasan F = c-p+2, menyatakan seberapa banyak faktor yang menyatakan suatu
sistem.
Keterangan:
c : Jumlah min komponen yang menentukan sistem
p : Jumlah Fasa
2 : variabel yang menentukan sistem
Derajad kebebasan untuk air pada titik tripel adalah F = 1-3+2= 0, karena c=1 yaitu air, p=3 y
aitu es, air dan uap air.
Diagram Fasa
Hubungan antara Tekanan dan Suhu Beku
Diagram Fasa
Diagram Fasa (Cu-Ni)
• Garis Liquidus ialah garis yang menunjukan awal dari proses pendinginan
(pembekuan)
• Garis Solidus ialah garis yang menunjukan akhir dari proses pembekuan
(pendinginan)
• Garis Solvus ialah garis yang menunjukan temperature tertinggi dari suatu logam
dalam keadaan fasa padat yang kedua atau temperature terendah dimana terdapat
pada fasa padat pertama
• Struktur mikro: Sifat-sifat fisik suatu bahan seperti sifat mekanik tergantung dari
struktur mikro. Struktur mikro diketahui dengan observasi mikroskopik menggunakan
mikroskop optik atau mikroskop elektron. Pada logam paduan, penggolongan
struktur mikro berdasarkan berapa jumlah fase, proporsinya dan bagaimana
susunannya didalam bahan. Struktur mikro bergantung kepada jumlah elemen
paduan, konsentrasinya dan perlakuan panasnya (temperatur, lamanya pemanasan,
laju pendinginan).
Istilah-istilah dalam Diagram Fasa
 Komponen: perpaduan logam murni atau senyawa yang menyusun suatu logam

 Contoh: Perunggu = campuran Cu - Zn

 Solid solution (larutan padat): terdiri dari beberapa atom, minimal dua atom yangmberbeda,
atom terlarut menempati posisi substitusi atau interstisi pada kisi pelarut dan struktur kristal
mengikuti struktur kristal pelarut

 Batas kelarutan (solubility limit): Suatu logam paduan akan mempunyai maksimum konsentrasi
dari atom terlarut yang akan larut pada pelarut. Jika atom terlarut konsentrasinya melampaui
batas kelarutan maka sebagian atom tersebut tidak akan terlarut lagi. Untuk menggambarkan
keadaan ini bisa dilihat

 Contoh larutan air gula. Jika gula yang dicampur terlalu banyak maka gula tersebut tidak akan
larut lagi
Untuk menghitung persentase fasa-fasa yang -
ada pada komposisi tertentu menggunakan me-
tode kaidah lengan.
x adalah komposisi paduan yang akan dihitung
persentase fasa-fasanya pada temperatur T, ma
ka tarik garis yang memotong batas kelarutann
ya (garis L-S).
Apabila: ws  wo
L x100%
x = wo
ws  wl
L = wl
S = ws
wo  wl
maka % fasa cair dan padat : S x100%
ws  wl
Aturan 2: jika diketahui T dan Co, maka akan diketahui komposisi dari fasa
• contoh: C0 = 35 wt%Ni
At TA:
Only Liquid (L)
CL = C0 = 35 wt%Ni
At TD:
Only Solid (a)
Ca = C0 = 35 wt%Ni
At TB:
Both a and L
CL = CLiquidus = 32 wt%Ni
Ca = CSolidus = 43 wt%Ni
Contoh:
% fasa cair dan padat:
wl (45%) wo(53%) ws(58%)

58  53 53  45
L x100% S x100%
58  45 58  45
L  38% S  62%
wl (32%) wo(35%) ws(43%)

43  35 35  32
L x100% S x100%
43  32 43  32
L  72,7% S  27,3%
Contoh lain: pada wo= 53% Ni
Diagram Fasa Terner
Ferit (α)
Fasa alpha : larutan pada interstisi karbon dengan sel satuan berupa kubik pemusatan ruang

Ruang antar atom kecil dan rapat

Pada temperatur ruang kadar karbon hanya 0,008%.


Kadar maks karbon sebesar 0,02% pada temperature 727oC

Bersifat lunak dan liat. Dibawah mikroskop ferlit terlihat berwarna putih

Kekerasan dari ferit berkisar antara 140-18 HVN.


Austenit (γ)
Fasa gamma: larutan padat interstisi karbon dengan sel satuan berupa kubik pemusatan sisi

Ruang antar atom lebih besar dibandingkan ferit

Stabil pada temperature tinggi antara 912oC pada besi murni. Kadar karbon maks gamma seb
esar 2,14% pada temperature 1147oC

Pada temperatur stabil austenite bersifat lunak dan liat

Austenit menjadi dasar pembentuk fasa-fasa lainnya dalam proses perlakuan panas termasuk
perlakuan panas pada permukaan baja
Sementit (Fe3C)
Fasa karbida besi

Sel satuan sementit berbentuk orthorombik

Kadar karbon dalam sementit 6,7% dan bersifat keras tetapi getas

Pada baja, fasa ini dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan

Kekerasan sementit adalah lebih kurang berkisar antara 800 HVN


Perlit
Perlit: campuran sementit dan ferit yang tersebar merata pada seluruh penampang

Berasal dari perubahan austensit pada pendinginan normal udara setelah melewati temperatur
kritis (700oC sampai 9000C)

Kekerasan dari perlit kurang lebih 180-250 HVN


Martensit
Martensit : fasa dimana ferit dan sementit bercampur, tetapi bukan dalam lamellar

Terbentuk dari austensit metastabil yang didinginkan dengan laju pendinginan cepat

Martensit bilah terbentuk jika kadar C dalam baja sampai 0,6% sedangkan diatas 1% akan ter
bentuk mertensit pelat

Perubahan dari bilah ke pelat 18 terjadi pada interval 0,6% < c < 1,08%. Kekerasan dari mar-
tensit lebih dari 500 HVN.
Bainit
Bainit: Transformasi pendinginan yang sangat cepat dimana semua unsur paduan masih larut
dalam keadaan padat dan atom karbon tidak sempat berdifusi keluar

Pada proses pembentukan bainit, austenit dibiarkan bertransformasi secara isothermal menja-
di ferit dan karbida diatas temperatur permulaan reaksi martensit

Sifat bainit kuat dan tangguh

Kekerasan bainit kurang lebih berkisar antara 300 –400 HVN

Anda mungkin juga menyukai