MODUL 8
PENDAHULUAN
D
i dalam ayat Al Quran telah dijelaskan tahapan-tahapan perkembangan
manusia sejak di dalam kandungan sampai kembali ke Sang Pencipta
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pembahasan pada bab ini yaitu perkembangan pada remaja yang telah
dijabarkan dijelaskan dalam firman Allah dalam QS. Gafir (40) ayat 67 dan QS.
Al Hajj (22) ayat 5. Capain pembelajaran yang hendak dicapai setelah
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Kegiatan Belajar 1
A. Pengertian Remaja
Setelah melewati fase perkembangan di usia MI/SD, anak akan mengalami
perkembangan remaja dengan kisaran usia 12 hingga 22 tahun. Yang tergolong
remaja ialah peserta didik di jenjang SMP/MTs, di mana saat awal remaja dikenal
dengan istilah ABG (Anak Baru Gede). Pada rentang usi ini, anak memiliki
bentuk fisik yang sempurna dengan ditandai dengan ciri-ciri berupa bentuk dan
ciri khas yang membedakan dirinya dengan individu lain, contohnya: bentuk dan
ukuran hidung. Dengan pengertian lain yaitu siswa yang berbakat di bidang
olahraga memiliki potensi tubuh yang lebih besar dibandingkan temannya yang
memiliki bakat di bidang eksakta.
Menurut Papalia dan Old (dalam Putro, 2017: 25), masa remaja
merupakan masa transisi atau pergantian perkembangan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa dengan rentang usia berkisar 12 atau 13 tahun sampai
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
d. Batasan usia remaja ialah maksimal 24 tahun yang artinya untuk usia
sebelum batas ini masih memiliki kesempatan dan peluang untuk
menggantungkan diri kepada orang tua dan belum mempunyai hak sebagai orang
tua selama belum menikah
e. Sehingga dengan adanya definisi di atas, status perkawinan menentukan
seorang individu tergolong masih remaja atau sudah dewasa
Menurut Jatmika (dalam Putro, 2017: 26), setiap perkembangan manusia
memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan satu masa perkembangan dengan
masa perkembangan lainnya, kita ketahui bahwa masa remaja merupakan masa-
masa sulit antara anak dengan orang tua, mengapa demikian? Sebab pada masa-
masa ini remaja memiliki perilaku khusus yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Remaja mulai mempunyai hak dan keberanian untuk menyampaikan
pendapatnya sendiri sehingga tidak jarang timbul perselisihan maupun ketegangan
di antara anak dan orang yang dapat menyebabkan anak menjadi jauh dari
keluarganya
b. Remaja mudah dipengaruhi oleh teman-temannya dibandingkan ketika
masa kanak-kanak, dengan demikian pengaruh orang tua menjadi lemah. Terdapat
kesenangan dan perilaku yang berbeda antara anak dengan kebiasaan yang ada di
keluarga, contohnya ialah dalam model fashion (pakaian), model rambut, dan
aspek-aspek lainnya
c. Remaja mengalami perubahan fisik yang cukup besar baik dalam
pertumbuhan maupun perkembangan seksualitasnya, hal ini ditandai dengan
perasaan seksual yang menakutkan, membingungkan, apabila perasaan ini tidak
bisa dikendalikan dengan baik dapat berujung pada pergaulan bebas dan frustasi
atau stres pada remaja
d. Remaja memiliki rasa kepercayaan diri yang berlebihan (over confidence),
hal ini juga diikuti dengan peningkatan emosi yang menyebabkan remaja menjadi
sulit untuk dinasehati orang tua
Selain memiliki perilaku khusus, perkembangan normal pada masa remaja
ialah mengalami kesulitan dan potensi bahaya di antaranya ialah:
a. Perubahan kondisi kejiwaan. Seorang remaja dapat mengalami variasi
kondisi kejiwaan sebagai berikut: kadang ia terlihat riang gembira, berseri-seri,
dan berapi-api, namun pada kondisi lain mereka terlihat pendiam, cemberut,
sedih, dan menyendiri. Kondisi yang berubah-ubah dan perilaku yang sulit ditebak
inilah kondisi yang normal dialami oleh setiap remaja. Namun setiap orang tua
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
harus tetap mengawasi dan memperhatikan setiap gerak-gerik dan perilaku anak,
sebab apabila salah pengawasan maka dapat menjerumuskan anak pada jalan yang
tidak benar
b. Rasa keingintahuan yang besar dan niatan untuk mencoba. Rasa perasaan
tentang seksual merupakan hal yang normal dan lumrah (sehat). Perilaku untuk
tertarik pada seksual merupakan tanda-tanda perkembangan masa remaja yang
normal dialami setiap remaja
c. Keinginan untuk membolos sekolah (baik ikut-ikutan teman maupun
keinginan sendiri)
d. Perilaku lainnya ialah anti sosial, seperti suka menggangu, berbuat kejam
dan seenaknya sendiri, suka berbohong, dan perilaku agresif (sensitif). Untuk
perilaku anti sosial ini juga dipengaruhi oleh budaya setempat, namun untuk
penyebab timbulnya perilaku anti sosial ini secara umum hampir sama yaitu
pengaruh buruk dari teman, pengawasan dan pendisiplinan orang tua yang kurang
tepat pada anak, mungking saja terlalu keras, terlalu dimanjakan, bahkan tidak
diawasi sama sekali oleh orang tuanya
e. Penyalahgunaan obat, contohnya obat sakit kepala yang dikonsumsi
berlebihan agar memberikan efek ketenangan
f. Psikosis, yaitu suatu perilaku yang kebanyakan orang mengenalnya
dengan istilah skizofrenia (perilaku setengah gila bahkan mendekati benar-benar
gila)
Setelah dijelaskan kesulitan dan bahaya yang akan dihadapi anak ketika
masa remaja, maka Hurlock menjabarkan bahwa (dalam putro, 27-28) dapat
digambarkan ciri-ciri masa remaja ialah sebagai berikut:
a. Masa remaja merupakan masa yang penting
Masa perkembangan fisik dan perkembangan mental pada masa remaja
merupakan hal yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua, terutama ketika
masa remaja awal. Semua perkembangan ini menuntut orang tua untuk benar-
benar memperhatikan pembentukan sikap, nilai, minat, dan cita-cita anak
b. Masa remaja merupakan masa peralihan
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
dewasa, artinya seorang anak bukan lagi dianggap sebagai anak-anak dan
juga bukan menjadi orang dewasa. Pada masa kanak-kanak, seorang anak
harus berperilaku layaknya anak-anak pada umumnya, sedangkan fase
dewasa merupakan masa memiliki kebebasan untuk memilih dan melakukan
segala sesuatu atas dasar kehendak masing-masing individu. Namun apabila
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
seorang anak remaja berperiluka layaknya orang dewasa maka akan dianggap
berperilaku yang tidak sesuai umur dan dewasa belum pada usianya. Di sisi
lain, pada masa remaja seorang anak memiliki kesempatan untuk mencoba
gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola dalam berperilaku, bersikap,
serta nilai dan sifat yang sesuai dengan masing-masing individu
c. Masa remaja merupakan masa perubahan
Perubahan dalam sikap dan perilaku pada remaja diikuti dengan perubahan
fisik, artinya apabila perubahan fisik seorang anak di awal remaja pesat, maka
perubahan fisik juga berlangsung pesat, begitu juga sebaliknya apabila
perubahan fisik yang dialami remaja lambat, maka perubahan fisik yang
dialami remaja juga lambat
d. Masa remaja merupakan masa bermasalah
Setiap perkembangan tentunya menemui permasalahan yang akan dihadapi,
tidak terkecuali pada perkembangan di masa remaja. Masa remaja merupakan
masa sulit yang akan dihadapi baik laki-laki maupun perempuan, apabila
mereka tidak mampu menghadapi kesulitan persoalan tersebut, banyak dari
mereka menyelesaikan persoalan tersebut dengan solusi di luar harapan
mereka
e. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri
Pada masa awal remaja, melakukan penyesuaian diri terhadap kelompok
merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Namun seiring
berjalannya waktu, mereka akan mulai menginginkan mempunyai identitas
diri dan ingin lebih dibandingkan dengan teman-temannya. Oleh karena
itulah, banyak anak yang dilema atau galau pada masa remaja
f. Masa remaja merupakan masa timbulnya ketakutan
Masa remaja yang dikenal sebagai masa dimana anak berperilaku semaunya
sendiri, kurang dapat dipercaya, dan cenderung berpotensi merusak
menjadikan orang tua harus benar-benar intensif dalam mengawasi dan
membimbing anak
g. Masa remaja merupakan masa yang tidak realistik
Setiap remaja menilai orang lain sesuai dengan apa yang dipikirkan dan
diinginkan bukan bagaimana keadaan konkretnya, terutama dalam perihal
cita-cita dan harapan. Remaja yang memiliki cita-cita dan harapan yang tidak
sesuai dengan keinginan dan harapan keluarga maka akan menyebabkan
timbulnya emosi pada anak. Sehingga mereka akan sering mengalami kecewa
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
dan sakit hati apabila ada yang mengecewakan mereka dan apa yang mereka
targetkan tidak dapat terwujud
h. Masa remaja merupakan masa ambang menuju kedewasaan
Pada masa akhir remaja dimana kematangan usia untuk menuju fase
kedewasaan sudah sempurna justru menjadikan remaja menjadi gelisah untuk
meninggalkan masa belasan tahun dan masa remaja. Selain adanya perubahan
dalam hal berpakaian dan berperilaku layaknya orang dewasa, mereka akan
berperilaku yang dihubungankan dengan orang dewa di antaranya ialah
merokok, menggunakan obat-obatan, minum-minuman keras, dan terlibat
dalam pergaulan bebas yang meresahkan setiap orang tua.
Selain memiliki ciri-ciri, remaja juga memiliki tugas di perkembangan masa
remaja, Jahja mengemukan argumentasinya dari Luella Cole yang
mengklarifikasikan tugas-tugas perkembangan tersebut dalam beberapa kategori,
yaitu:
1. Kematangan emosional
2. Pemantapan dalam minat-minat yang berhubungan dengan heteroseksual
(ketertarikan dalam percintaan dan seksual)
3. Kematangan sosial
4. Keterlibatan dari pengontrolan orang tua
5. Kematangan intelektual (kecerdasan)
6. Pemilihan pekerjaan yang cocok
7. Penggunaan waktu luang dengan tepat
8. Memiliki pedoman hidup yang kuat
9. Memiliki identitas diri dengan mantap
Secara rinci Cole yang kemudian dijelaskan lagi oleh Jahja (dalam Putro,
2017: 30) klasifikasi tersebut dalam tabel di bawah ini:
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
tentang diri sendiri maupun orang lain sendiri dan keberadaan orang lain
Pengontrolan diri dalam segi Mampu meluapkan emosi dengan
pengendalian diri dari sikap marah dan proporsional dengan memperhatikan
rasa permusuhan masih lemah situasi dan kondisi
Perkembangan heteroseksualitas
Belum terlalu menyadari perubahan Menerima identitas seksual sebagai
seksual yang hendak dialami seorang laki-laki dan perempuan
Menganggap laki-laki dan perempuan Memperhatikan jenis kelamin dalam
sama dalam bergaul bergaul dengan orang lain
Memiliki banyak teman karena bergaul Memiliki kriteria dalam memilih teman
dengan siapa saja sehingga lebih bergaul dengan orang-
orang tertentu saja
Kematangan kognitif
Lebih menyukai prinsip-prinsip umum Membutuhkan penjelasan yang rinci
dan jawaban akhir (final) perihal fakta dan teori yang mendasari
suatu konsep
Menerima kebenaran berdasarkan Menerima sesuatu setelah ditunjukkan
otoritas (kewenangan) bukti yang akurat
Memiliki minat dan ketertarikan yang Memiliki sedikit perhatian/minat
besar pada orang lain terhadap lawan jenis dalam bergaul
Menafsirkan sesuatu dengan Bersikap objektif dalam menafsirkan
mengedepankan aspek subjektivitas sesuatu
Filsafat hidup
Berperilaku sesuai dengan keinginan Berperilaku sesuai dengan umur yang
untuk menyenangkan diri dimiliki
Memiliki sikap acuh tak acuh pada Peduli terhadap suatu prinsip ideologi
suatu prinsip ideologi dan etika dan etika
Berperilaku sesuatu karena adanya Berperilaku sesuai dengan batasan
dorongan dari luar umur yang memperhatikan nilai dan
moral yang berlaku
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
program aktivitas fisik untuk setiap remaja sehingga mereka terdorong untuk ikut
andil berpartisipasi dalam program pemerintah tersebut sebagai sarana untuk
menghasilkan kebermanfaatan peran remaja, selain itu aktivitas tersebut dapat
memberikan dampak positif terhadap kemampuan kerja kognitif dan dapat
meningkatkan aktivitas fisik.
Pengetahuan dan pemahaman terhadap perkembangan remaja merupakan
hal yang harus dimiliki oleh setiap anak, orang tua, orang dewasa, dan juga guru
sekolah. Karena sering kita jumpai dalam kehidupan nyata, masa remaja
merupakan masa di mana menemui suatu kesulitan dan kebingungan yang dapat
mengganggu kondisi psikologis remaja dan juga orang-orang di sekitar remaja
tersebut. Pengetahuan dan pemahaman terhadap perubahan fisik remaja
merupakan hal yang sangat penting, sebab perubahan fisik remaja memperngauhi
perkembangan lainnya,seperti perkembangan moral, sosial, kognitif, dan religius.
Selain memberikan pengetahuan dan pemahaman, orang tua bisa mendapatkan
informasi dan dapat meminimalisir permasalahan yang akan dihadapi oleh remaja.
Dalam perkembangan fisik terdapat beberapa kajian yang akan dibahas, di
antaranya ialah posisi remaja dalam berbagai segi aspek, faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan fisik, ciri-ciri remaja, proses perkembangan fisik
remaja, dampak psikologis terhadap perubahan fisik remaja, hambatan atau
permasalahan yang di alami remaja dalam proses perubahan fisik, dan gambaran
remaja serta perilakunya.
Sebelum meninjau perkembangan fisik pada remaja, maka kita harus
memahami definisi remaja itu sendiri. Menurut Piaget (dalam Hartini, 2017: 28-
29), masa remaja merupakan usia di mana seorang individu membaur dengan
masyarakat dewasa, usia yang menyatakan bahwa anak tidak lagi merasa di
bawah tingkatan orang yang lebih tua, mereka merasa bahwa mereka memiliki
tingkatan yang sama seperti orang dewasa.
Fase puber (puberitas) yang dialami oleh setiap remaja merupakan suatu
fase untuk menuju kedewasaan dalam segi kerangka tubuh dan seksualitas,
terutama di tahap awal remaja, perkembangan pada tahap ini sangat pesat (John
dalam Putro, 1993). Selain itu pada fase ini disebut juga sebagai fase peralihan
dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Di mana untuk fase pertumbuhan,
pengembangan, dan pengembangan dimulai sejak usia berkisar 10 tahun. Selain
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
dianggap masa yang sulit dan membingungkan, masa remaja juga membuat
remaja menjadi stres. Mengapa demikian? Sebab pada masa ini, remaja sulit untuk
menyesuaikan perilaku yang harus mereka miliki. Selain berkembang pada aspek
fisik, masa remaja merupakan periode di mana biologis, kognitif, emosional, dan
fungsi sosial berkembang, Selama fase pubertas, terjadi hubungan interaktif antara
hormon, perubahan fisik, perubahan emosi, perilaku, kognitif, dan aktivitas sosial.
Perubahan khusus yang terjadi pada fase pubertas ialah pertambahan
tinggi badan yang pesat, perkembangan seksual sekunder, perkembangan organ-
organ reproduksi, perubahan komposisi, serta perubahan sistem sirkulasi dan
sistem respirasi yang berhubungan dengan kekuatan dan stamina tubuh.
Perubahan pada masa ini berlangsung sangat cepat, progresif, dan berkelanjutan.
Tahap perkembangan pubertas remaja laki-laki menurut Tanner:
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
membesar
Tahap 3 Payudara dan areola (daerah gelap Warna menjadi lebih hitam,
pada puting payudara) bertambah sedikit ikal, dan semakin banyak
membesar
Tahap 4 Areola dan papilla (alat sekresi Lebih kesar dan berbentuk
yang mengeluarkan sejenis lender) keriting, tidak terlalu banyak
membentuk bukit kedua
Tahap 5 Papilla lebih menonjol dan areola Bentuknya seperti segitiga dan
sebagai bagian dari buah dada hampir menyerupai miliki
perempuan dewasa dan tersebar
di sekitar medial paha
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
7. Bentuk tubuh
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
lebih lambat dibandingkan remaja perempuan sehingga fase awal remaja untuk
laki-laki terhitung singkat, oleh karena itu laki-laki cenderung lebih kurang
matang dibandingkan perempuan.
1. Fase Puber (Awal remaja)
Pada fase ini digambarkan dengan adanya pertumbuhan dan perubahan
yang cepat pada individu, pada fase awal remaja berlangsung singkat dikarenakan
disertai dengan fase peralihan dari masa akhir kanak-kanak. Seorang individu
dikatakan remaja ketika telah mengalami menstruasi bagi perempuan dan mimpi
basah pada laki-laki. Pada fase puber ini, seorang indvidu akan mengalami empat
perubahan tubuh yang meliputi perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi
tubuh, pertumbuhan seksual primer, dan pertumbuhan seksual sekunder. Tapi
perubahan yang paling mencolok pada fase ini ialah berkembangnya dorongan
yang berkaitan dengan seksualitas. Selain itu, pada masa ini remaja akan
mengalami penurunan daya kreatif dan ketekunan. Kondisi yang akan dihadapi
remaja pada fase ini ialah:
a. Sikap menentang orang tua
Pada fase ini, tidak sedikit remaja yang berani menentang nilai-nilai hidup
yang diberikan oleh orang tua. Hal ini berkaitan dengan pencarian jati diri remaja
sehingga remaja akan cenderung melihat tokoh-tokoh seperti guru, tokoh idola,
tokoh film, dan lain-lain
b. Perubahan badan
Remaja akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran tubuh yang pesat
sehingga banyak remaja yang sangat memperhatikan perhatian agar Nampak enak
dipandang.
c. Memiliki teman akrab
Pada fase ini, remaja akan tertarik pada temannya yang memiliki
keterikatan dan kebersamaan
d. Kemampuan berpikir abstrak
Semakin bertambhnya usia, kemampuan berpikir semakin berkembang
sehingga remaja harus sering-sering mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan
kepercayaan diri
e. Perilaku yang labih dan terkesan berubah-ubah (plin-plan)
Banyak sekali remaja yang menunjukkan perilaku tidak bertanggungjawab
dikarenakan perilaku yang dimiliki tidak sesuai dengan lingkungan. Akibatnya
mereka akan gelisah dan merasa cemas pada perubahan yang mereka alami
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
menikah. Rasulullah pernah bersabda: “Aku belum pernah melihat ke dua orang
yang saling mencintai seperti nikah” (HR. Ibnu Majah). Artinya makna cinta
sebelum menikah hanyalah suatu perbuatan yang sia-sia, membebani pikiran dan
perasaan, menyiksa jiwa, dan banyak membuang waktu secara percuma. Allah
telah berfirman dalam QS. Yusuf (12) ayat 32, yang artinya:
“Wanita itu berkata, “Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik)
kepadanya dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan
dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak
menaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan
dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina”.
Dari ayat tersebut dapat kita fahami bahwa mengenal cinta itu tidaklah apa-apa,
namun cinta itu harus kita waspadai agar tidak terjerumus pada cinta yang salah.
Karena kebanyakan remaja menganggap perbuatan seks sebagai bentuk cinta di
antara dua sejoli yang sedang dilanda mabuk asmara. Oleh karena itulah,
pengawasan dan kontrol responsif dari orang tua harus benar-benar dilakukan.
Pada fase ini, remaja mulai lebih luas, mantap, dan dewasa dalam ruang
lingkup penghayatannya. Mereka lebih condong menerima, mengerti, menghargai
sikap orang lain. Mereka memiliki karir dan kedudukan, budaya, etika, politik
sehingga mereka lebih mendekatkan diri dengan orang tua. Namun apabila
menemui kendala, maka mereka sebenarnya membutuhkan bimbingan dari orang
di sekitarnya seperti:
a. Kebebasan dari orang tua
Remaja memiliki dorongan untuk menjauhkan diri dengan orang tua,
mereka menginginkan kebebasan yang luas, selain itu pada diri mereka muncul
keinginan untuk menjalin cinta dengan lawan jenis
b. Ikatan terhadap pekerjaan
Remaja akan menunjukkan minat terhadap suatu tugas tertentu dengan
mendalami tugas yang bersangkutan. Mereka juga mulai merencanakan cita-cita
untuk masa depan yang lebih terarah seperti mulai memikirkan melanjutkan
sekolah kemana atau menginginkan langsung bekerja untuk mencari nafkah
c. Nilai moral dan etis
Remaja akan mulai menyusun nilai-nilai moral dan etis yang sesuai
dengan cita-cita masa depan yang direncanakan oleh remaja yang bersangkutan
d. Pengembangan hubungan diri yang labil
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Remaja akan mulai memiliki tokoh dan idola panutan sebagai model untuk
menentukan identitas diri, selain itu mereka juga mulai memikirkan hubungan
cinta yang stabil
e. Menghargai orang tua
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Tujuan fase penemuan identitas diri ini memberikan remaja memiliki identitas diri
yang khas kelak ketika sudah dewasa. Tanda-tanda pada fase ini ialah remaja
menjadi meminimalisir ketegangan emosional dengan orang tua dan kembali
mengingat landasan hidup dan nasehat orang tua yang telah diberikan saat masa
kanak-kanak. Remaja juga mulai muncul keinginan untuk meninggalkan sifat
kekanak-kanakan, namun mereka masih membutuhkan penyesuaian secara
bertahap. Remaja juga mulai memiliki tokoh idola sebagai model tingkah laku
yang baik untuk membentuk kepribadiannya, umumnya tokoh yang dipilih ialah
orang yang sukses dalam hidupnya. Namun orang tua tetap harus mengawasi dan
memperhatikan anak agar tepat dalam mengidentifikasi model tingkah laku yang
tepat dengan diri anak
5. Memahami kemampuan diri
Kemampuan berpikir abstrak pada remaja menjadikan mereka memiliki pola
pemikiran yang positif dan negatif. Apabila kemampuan yang dimiliki remaja
tidak sesuai dengan harapan masyarakat menjadikan mereka menjadi frustasi,
kecewa, dan putus asa. Oleh karena itulah, mereka harus diberikan bimbingan
agar dapat menerima segala kemampuan yang dimiliki dengan wajar
6. Menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang ada
Fase remaja merupakan fase yang penting dalam pembentukan interaksi sosial.
Dalam proses penyesuaian ini, remaja menginginkan pandangan hidup yang
dimiliki sesuai dengan nilai-nilai agama yang dianutnya, hanya saja mereka masih
belum memiliki pandangan hidup yang kuat sehingga keingingan untuk
meninggalkan sifat kekanak-kanakan sedikit menemui kendala.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Remaja akan melakukan banyak cara agar menampilkan penampilan yang enak
untuk dipandang sehingga banyak remaja yang melakukan perubahan pada
penampilan. Perilaku yang kurang baik pada masa pubertas remaja tentu
memberikan efek yang kurang menyenangkan bagi orang di sekitarnya. Budaya di
mana remaja tersebut berada menentukan nilai-nilai yang harus dimiliki oleh
remaja. Setiap nilai-nilai kebudayaan dikaitkan dengan masing-masing usia
sehingga usia menentukan nilai budaya apa yang harus dimiliki oleh orang yang
bersangkutan. Perubahan peran yang diartikan pada masa remaja yaitu peran
untuk memberikan perubahan positif dan kemajuan untuk keberlangsungan hidup
individu yang bersangkutan dan untuk lingkungan. Pengalaman pribadi masing-
masing remaja menentukan bagaimana remaja dalam menghadapi perubahan-
perubahan yang terjadi pada masa perkembangan.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Grogran (dalam Putro, 2017: 46-47), body image terbagi menjadi tiga aspek, yaitu
persepsi (meliputi penilaian terhadap ukuran tubuh yang dimiliki, biasanya
membandingkan dengan orang lain), pemikiran (berkaitan dengan daya tarik
tubuh yang dimiliki), dan perasaan (berhubungan dengan bentuk dan ukuran
tubuh yang dimiliki). Perempuan cenderung lebih dominan pada aspek perasaan,
mengapa demikian? Sebab perasaan perempuan yang negatif menjadikan mereka
stres dan cemas terhadap bentuk dan ukuran tubuh yang tidak ideal. Cash (dalam
Putro, 2017: 47) menambahkan pendapat Grogran dengan dua aspek tambahan
yaitu kepercayaan (meliputi cara pandang dan perasaan individu terhadap bentuk
tubuh sehingga mereka akan beradaptasi dengan bentuk tubuh yang mereka
miliki) dan perilaku (muncul dari perasaan dan pemikiran individu terhadap
bentuk tubuh yang dimiliki).
Pada realitanya perempuan cenderung lebih memperhatikan penampilan
fisik dibandingkan laki-laki, hal ini bukan berarti semua laki-laki tidak
memperhatikan penampilan fisik, namun terkadang laki-laki juga memperhatikan
penampilan fisik mereka. Perempuan cenderung menginginkan body image yang
langsing, sedangkan laki-laki justru menginginkan body image yang tinggi, lebih
besar, dan berotot. Berdasarkan uraian pertumbuhan fisik pada remaja di atas
menunjukkan bahwa remaja baik laki-laki maupun perempuan sangat
memperhatikan gambaran tubuh mereka. Tingkat kepuasan terhadap pertumbuhan
fisik yang remaja miliki akan mempengaruhi padaperasaan, persepsi, pemikiran,
kepercayaan, dan perilaku setiap remaja. Sehingga tidak sedikit remaja yang
melakukan berbagai macam usaha untuk mendapatkan gambaran tubuh yang
proporsional dan ideal.
LATIHAN
RANGKUMAN
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
9. Fase remaja terbagi menjadi tiga tahap, yaitu masa awal remaja (10-13
tahun), masa remaja pertengahan (13-17 tahun), dan masa akhir remaja (17-
21 tahun). Seorang anak dikatakan memasuki remaja ketika telah memiliki
usia berkisar 13 tahun. Remaja laki-laki memiliki perkembangan kematangan
yang lebih lambat dibandingkan remaja perempuan sehingga fase awal remaja
untuk laki-laki terhitung singkat, oleh karena itu laki-laki cenderung lebih
kurang matang dibandingkan perempuan
10. Tugas-tugas remaja di fase perkembangannya yaitu menerima perubahan fisik
yang dialami, memperoleh kebebasan dalam mengekspresikan emosional,
kemampuan untuk bergaul, kemampuan untuk menemukan identitas diri,
memahami kemampuan diri, dan menyesuaikan diri dengan nilai dan norma
yang ada
TES FORMATIF 1
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
b. Apabila seorang peserta didik yang berbakat memiliki postur tubuh yang
tinggi besar dan memiliki hidung mancung
c. Berubahnya suara laki-laki menjadi lebih berat dan membesarnya buah
dada (payudara) merupakan ciri remaja yang mendekati fase dewasa
d. Meskipun hampir mendekati fase dewasa, perkembangan otak remaja
belum selesai dalam artian belum sempurna seperti orang dewasa
e. Masa akhir remaja merupakan puncak semua fase perkembangan
3. Manakah pernyataan di bawah ini yang salah?
a. Setelah melewati fase remaja, seorang individu akan menjalani fase
dewasa
b. Perkembangan tidak berlangsung secara bertahap (development doesn’t
take gradually)
c. Peserta didik remaja bukanlah anak-anak dan bukan pula orang dewasa
yang masih muda
d. Prinsip perkembangan ialah berbeda satu sama lain yang disesuaikan
dengan tahapan yang logis, dan berlangsung secara bertahap
e. Perkembangan remaja berlangsung secara spontan
4. Pada dasarnya perubahan fisik disebabkan oleh kelenjar?
a. Kelenjar pituitari dan hypothalamus
b. Kelenjar pituitari dan estrogen
c. Kelenjar pituitari dan testosteron
d. Kelenjar estrogen dan testosterone
e. Kelenjar hypothalamus dan kelenjar estrogen
5. Ciri-ciri yang dialami remaja pada pertumbuhan fisik ialah?
a. Perubahan perilaku, kedekatan dengan orang tua, dan proporsi tubuh
b. Perubahan bentuk tubuh, sikap, dan kebiasaan
c. Perubahan proporsi tubuh, kematangan seksual, dan kebiasaan
d. Perubahan ukuran tubuh, proporsi tubuh, ciri kelamin utama dan kedua
e. Perubahan proporsi tubuh, kebiasaan, intelektual
6. Mengapa masa perkembangan remaja sering menemui kesulitan?
a. Sebab sedang berada di persimpangan jalan antara dua fase yaitu anak-
anak dan dewasa
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Daftar Pustaka
Batubara, J.RL. 2010. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari
Pediatri. Vol 12 (1): 21-29
Cornejo, I.E., Martinez, S.G., Gonzalez, C.M.T., Castillo, R., Saiz, R.L.,
Rodriguez, G.V., Marcos, A., Gomez, D.M. 2014. Characteristics of
extracurricular physical activity and cognitive performance in adolescents.
The AVENA study, Journal of Sport Sciences. Vol 32 (17): 1596-1603
Hartini. 2017. Perkembangan Fisik dan Body Image Remaja. Islamic Counseling.
Vol 1 (2): 27-54
Huda. 2013. Pertumbuhan Fisik dan Perkembangan Intelektual Usia Remaja. Al
‘Ulum. Vol 2. 1-15
Jahja, Y. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Kegiatan Belajar 2
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
A. Perkembangan Intelek
a. Penegrtian Intelek
Istilah intelek berasal dari bahasa inggris yaitu “Intellect” yang menurut
Chaplin (1981) diartikan sebagai:
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
alat bantu dan pikiran guna menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan baru
(Kartini Kartono, 1984). Sedangkan Leis Hedison Terman berpendapat bahwa
intelegensi adalah kesanggupan untuk belajar secara abstrak (Patty F, 1981).
Terman membedakan antara concrete ability yaitu kemampuan yang berhubungan
dengan hal-hal yang bersifat konkret abstract ability yaitu kemampuan yang
bersifat abstrak. Orang dikatakan inteligen, menurut Terman, jika orang tersebut
mampu berpikir abstrak dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian intelek
tidak berbeda jauh dengan pengertian intelegensi yang memiliki arti kemampuan
untuk melakukan abstraksi, serta berpikir logis dan cepat sehingga dapat bergerak
dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Jean Piaget
mendefinisikan intellect adalah akal budi berdasarkan aspek-aspek kognitifnya,
khususnya proses berpikir yang lebih tinggi (Bybee dan Sund,1982). Sedangkan
intellegence atau inteligensi menurut Jean Piaget diartikan sama dengan
kecerdasan yaitu seluruh kemampuan berpikir dan bertindak secara adaptif,
termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berpikir mempertimbangkan,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan menyelesaikan persoalan-persoalan.
Jean Piaget mengatakan bahwa intelegensi adalah seluruh kemungkinan
koordinasi yang memberi struktur kepada tingkah laku suatu organisme sebagai
adaptasi mental terhadap situasi baru. Dalam arti sempit, intelegensi operasional,
termasuk dalam tahapan-tahapan yang sejak dari periode sensorimotoris sampai
dengan operasional formal.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Kriteria Skor
Sangat Superior >130
Superior 120-129
Di atas rata – rata 110-119
Rata – rata 90-109
Di bawah rata – rata 80-89
Batas lemah
70-79
mental/pikiran
Debil 50-69
Imbecil 26-49
Idiot =25
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Dalam suatu Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori yang artinya :
"Barang siapa yang akan diberikan kebaikan oleh Allah maka ia akan diberikan
pemahaman, cara untuk mendapatkan ilmu adalah dengan belajar." (Al Bukhari
al-Ja'fi, Al-Bukhari, bi Hasyiati Sanadi, (Beirut: Dar al-Fikr, 1991), Jilid I, hal 24
Bab Ilmu).
a. Jumlah buku, majalah, dan materi belajar lainnya yang terdapat dalam
lingkungan keluarga.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
b. Jumlah ganjaran dan pengakuan yang diterima anak dari orangtua atas
prestasi akademiknya. Harapan orangtua akan prestasi akademik anaknya
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
B. Perkembangan Sosial
a. Pengertian Sosial
Pengertian Perkembangan sosial menurut beberapa ahli:
1. Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan
sesorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dalam
unsur sosialisasi didalam masyarakat.
2. Singgih D. Gunarsah, perkembangan sosial adalah kegiatan yang
dilakukan manusia sejak ia lahir, dewasa, remaja, sampai akhir hidupnya akan
terus melakukan penyesusaian diri dengan lingkungan sosialnya yang menyangkut
norma-norma dan sosial budaya dalam masyarakatnya.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
dengan lawan jenis menjadi sangat penting. Pada akhirnya pergaulan sesama
manusia merupakan suatu kebutuhan. Dalam kehidupan pada masa apapun
manusia tidak akan pernah lepas dari kehidupan sosialnya. Karna memang
manusia diciptakan untuk hidup bermasyarkat dan bergotong royong.
Dalam dalil hadits Nabi dijelaskan :
رواه بخاَرى ومسلم.انن من شرالنناَس من بتركه النناَس اتقاَء فحشه
Artinya : Sesungguhnya di atara seburuk-buruk manusia ialah orang yang
ditinggalkan orang lain karena kejahatannya, (HR. Bukhari-Muslim).
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
a. Faktor internal
Faktor internal berasal dari dalam diri remaja itu sendiri atau dapat dikatakan
suatu kepribadian yang dimilikinya yang dapat mempengaruhi perilaku remaja.
Berikut beberapa faktor internal tersebut:
1)Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan dalam diri individu yang harus
terpenuhi. Seperti lapar yang mendorong manusia untuk makan dan minum serta
nafsu seks yang mendorong manusia melakukan hubungan seksual. Faktor
dalam kebutuhan ini disebut faktor biologis atau faktor pembawa. Faktor ini
sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan tingkah laku remaja dan tidak
dapat disanggal pengaruh tersebut terhadap tingkah laku dimisalkan dimisalkan
pada hormon – hormon yang bekerja dalam tubuh manusia. Karena kebutuhan
biologis sangat besar pengaruhya, maka kebutuhan ini cepat atau lambat harus
segera terpenuhi.
Setiap jenis kebutuhan biologis memiliki waktu dan cara pemenuhan yang
berbeda. Seperti kebutuhan remaja yang sedang lapar akan berbeda dengan
kebutuhan remaja yang ingin pemuasan nafsu seks. Ketika kita lapar kita bisa
makan apa saja dan dimana saja, berbeda halnya dengan kebutuhan pemuasan
nafsu seks, karena pemenuhan kebutuhan ini tidak serta merta harus terpenuhi
saat itu juga. Dibutuhkan prosedur – prosedur khusus dalam pemenuhan
kebutuhan ini. Dalam islam, pernikahan adalah salah satu jalan terbaik dalam
pemenuhan kebutuhan ini.
Perlu digaris bawahi bahwa terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi
jika seorang remaja menginginkann kebutuhan ini terpenuhi. Nabi Muhammad
SAW bersabda : “wahai para pemuda! Barang siapa di antara kalian
berkemampuan untuk menikah, menikahlah, karena nikah itu lebih
menundukkan pandangan, dan lebih membentengi kemaluan. Dan barang siapa
belum mampu, hendaklah ia shaum(puasa), karena shaum itu dapat
membentengi dirinya.”(HR. Bukhori dan Muslim)
Nah, dari hadist tersebut jelas bahwa remaja yang sudah mampulah yang
dapat menjalankan pernikahan. Kemampuan yang dimaksud di di sini bukanlah
dilihat dari harta, keturunan atau status sosial, melainkan dari agama semata.
Apabila dari segi agama belum mampu, maka alangkah baiknya jika remaja
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
dimilikinya rendah. Akan tetapi, orang yang cacat masih memiliki kelebihan di
bidang yang lain.
D. Perkembangan Emosi
a. Pengertian Emosi
Remaja berada pada periode perkembangan yang banyak mengalami
masalah pertumbuhan dan perkembangan khususnya menyangkut penyesuaian
diri terhadap tuntutan lingkungan dan lingkungan serta orang dewasa. Masalah
yang sering terjadi pada perkembangan intelektual dan emosional remaja adalah
ketidakseimbangan antara keduanya. Kemampuan intelektual mereka telah
dirangsang sejak awal melalui berbagai macam sarana dan prasarana yang
disiapkan di rumah dan di sekolah dengan berbagai media.Pembelajaran kadang
tidak selalu disukai oleh peserta didiknya, sehingga banyak tujuan pembelajaran
yang tidak tercapai. Ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman dari sang
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
pendidik akan perkembangan emosi dan jiwa peserta didiknya, khususnya remaja.
Sebab, dalam usia remaja perubahan emosi dan psikologis sangat pesat sekali.
Gejala- gejala emosi para remaja misalnya perasaan sayang, marah, takut,
bangga dan rasa malu, cinta dan benci, harapan-harapan dan putus asa, perlu
dicermati dan dipahami dengan baik. Sebagai pendidik mengetahui setiap aspek
tersebut dan hal yang lain merupakan sesuatu yang terbaik sehingga
perkembangan remaja sebagai peserta didik berjalan dengan normal tanpa ada
mengalami gangguan.Tanpa adanya pemahaman terhadap perkembangan emosi
jiwa remaja ini, sang pendidik kemungkinan besar akan mengulangi kesalahan
dengan memberikan pembelajaran yang tidak sesuai dengan kondisi perubahan
yang ada pada diri remaja itu sendiri. Kalau kita melihat pada hakekat pendidikan
yang merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan
penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk
memperbaiki nasib dan peradaban umat manusia. Tanpa pendidikan, maka
diyakini bahwa manusia sekarang tidak berbeda dengan generasi manusia masa
lampau, yang dibandingkan dengan manusia sekarang, telah sangat tertinggal baik
kualitas kehidupan maupun proses-proses pemberdayaannya. Secara ekstrim
bahkan dapat dikatakan, bahwa maju mundurnya atau baik buruknya peradaban
suatu masyarakat, suatu bangsa, akan ditentukan oleh bagaimana pendidikan yang
dijalani oleh masyarakat bangsa tersebut. Disinilah pendidik dituntut untuk
mampu membawa peserta didik dapat mencapai peradaban tertinggi, dengan
menerapkan proses pendidikan yang sesuai dengan kondisi kejiwaan dan emosi
yang dialami oleh peserta didik.
Pengertian Emosi menurut beberapa ahli:
1. Hathersall (1985), merumuskan pengertian emosi sebagai situasi psikologis
yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat dari reaksi wajah
dan tubuh seseorang
2. Menurut James & Lange , bahwa emosi itu timbul karena pengaruh
perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena
sedih, tertawa itu karena gembira
3. Menurut Lindsley bahwa emosi disebabkan oleh pekerjaan yang terlampau
keras dari susunan syaraf terutama otak, misalnya apabila individu
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
“dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adallah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’ :32). Nabi
Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan tentang batasan-batasan
berteman antara laki-laki dan perempuan, tentang pentingnya menjaga
pandangan, tentang besarnya dosa zina dan sebagainya. Batasan – batasan ini
bukan ditujukan untuk mengekang dan menyusahkan, tetapi menjaga
kehormatan dan kemuliaan wanita itu sendiri, menjaga masa depannya agar
penuh kebaikan.
Namun islam tidak menyusahakan lelaki maupun wanita. Dalam hal –
hal yang memang jelas dan perlu, syariat membolehkan interaksi antara
keduanya. Contohnya seperti jual beli, belajar – mengajar, berjihad di jalan
Allah dan lain sebagainya.
d. Perubahan Pandangan Luar
Ada sejumlah perubahan pandangan dunia luar yang dapat
menyebabkan konflik-konflik emosional, yaitu sikap dunia luar terhadap
remaja sering tidak konsisten, dunia luar atau masyarakat masih menerapkan
nilai-nilai yang berbeda untuk remaja laki-laki dan perempuan, seringkali
kekosongan remaja dimanfaatkan oleh pihak luar yang tidak bertanggung
jawab.
e. Perubahan Interaksi dengan Sekolah
Dalam pembaruan, para remaja sering terbentur pada nilai-nilai yang
tidak dapat mereka terima atau yang sama sekali bertentangan dengan nilai-
nilai yang menarik bagi mereka. Pada saat itu, timbullah idealisme untuk
mengubah lingkungannya. idealisme yang dikecewakan dapat berkembang
menjadi tingkah laku emosionalnya yang destruktif. Sebaliknya, kalau remaja
berhasil diberikan penyaluran yang positif untuk mengembangkan
idealismenya akan sangat bermanfaat bagi perkembangan mereka sampai
memasuki masa dewasa.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
dari perubahan fisikdan kelenjar. Memuncaknya emosi yang terjadi pada remaja,
baik laki-laki maupun perempuan sebenarnya karena anak di bawah pengaruh
tekanan sosialdan kondisi baru dimana yang awalnya hanya hidup di lingkup
keluarga kemudian hidup di kalangan yang lebih kompleks. Tidak semua remaja
akan mudah terpancing emosinya, namun karena pada remaja mengalami
ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi usaha penyesuaian diri
terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial baru. Beberapa kondisi emosional
yang dialami oleh remaja
a. Cinta / Kasih Sayang
Remaja mungkin terlihat berbeda dari masa kanak-kana yang umumnya
masih manja, namun tanpa orang tua sadari justru pada masa ni seorang remaja
sangat membutuhkan dukungan, perhatian, kasih sayang yang lebih dari orang-
orang terdekatnya. Baik itu orang tua, kerabat, saudara, dan orang-orang
terdekat lainnya. Mungkin sekilas remaja terlihat mulai cuek apabila orang
terdekatnya memberikan suatu perlakuan khusus, namun dibalik pada kondisi-
kondisi tertentu remaja sangat membutuhkan masukan tentang apa yang telah
ia lakukan sebagai kontrol atas tindakannya. Walaupun kebutuhan akan
perasaan-perasaan dapat disembunyikan dengan amat baik oleh remaja yang
umumnya berontak secara terang-terangan, nakal, dan mempunyai sikap
permusuhan besar, disitulah rasa cinta dan dicintai kurang ia dapatkan.
b. Gembira
Rasa gembira akan dialami apabila segala sesuatu berlangsung dengan
baik dan berjalan tanpa kendala apapun. Remaja umumnya akan merasa
gembira apabila ia telah menemukan teman yang cocok,diterima menjadi
sahabat, atau bahkan pada saat sang remaja mulaimerasakan jatuh cinta.
Umumnya individu akan mampu mengingat kembali pengalaman-pengalaman
yang cukup menggembirakan dan menyenangkan yang dapat menjadi cerita
panjang dalam perkembangan emosional pada remaja. Dalam QS Ali Imran :
14, dijelaskan “dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada
apa-apa yang dingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sis Allah-lah tempat kembali yang
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
baik (surga)” pada ayat tersebut sangat jelas dinyatakan bahwa emosi
merupakan fitrah manusia, yang di dalam kehidupan berisikan kegiatan
kerohanian yang tercermin dari aktivitas sehari-hari.
c. Kemarahan dan Permusuhan
Sejak kanak-kanak, rasa marah berkaitan erat dengan usaha remaja
untuk mencapai dan memiliki kebebasan sebagai pribadi yang mampu
menyelesaikan masalah secara pribadi. Rasa marah merupakan gejala yang
timbul dari hasil ketidak cocokan terhadap sesuatu yang dinilai kurang pas oleh
remaja. Rasa marah penting dalam proses kehidupan seseorang, karena rasa
marah dapat mempertajam kepekaan individu untuk lebih bertindak lebih baik
dan memiliki prinsip dalam menguasai minat-minat dan bakatnya.
d. Ketakutan dan Kecemasan
Proses pencapaian masa remaja, anak akan mengalami serangkaian
perkembangan panjang yang mempengaruhi kecemasan yang terjadi pada
dirinya. Ketakutan yang muncul pada anak umumnya akan datang silih
berganti, ketakutan yang terjadi pada masa lampau mungkin sudah teratasi dan
kini individu akan mengalami kecemasan dan rasa takut baru yang baru saja
dialaminya. Remaja tidak jarang yang takut pada waktu, beberapa di antaranya
takut pada kejadian-kejadian yang dinilai sebagai hal yang membahayakan
dirinya, seperti mimpi, pikiran-pikiran mereka sendiri atau kejadia-kejadian
yang pernah terjadi dan terulang kembali. Sama seperti anak-anak dan orang
dewasa, remaja seri gkali berusaha mengatasi ketakutan dengan mandiri yang
mungkin dapat terselesaikan dari pengalama yang pernah didapatkan
sebelumnya.
Biehler (1972) membagi ciri-ciri emosional remaja menjadi 2 rentang usia,
yaitu 12-15 tahun dan usia 15-18 tahun.
1. Ciri-ciri emosional remaja berusia 12-15 tahun
Perubahan biologis banyak terjadi pada usia ini, sehingga wajar bila
pada usia ini anak akan murung dan sulit ditebak masalah yang sedang terjadi
padanya. Individu juga mungkin seringkali bertingkah laku kasar sebagai
usaha menutupi kekurangan dirinya dan agar ia lebih percaya diri menghadapi
sesuatu. Meluapnya rasamarah juga akan lebih sering terjadi karena pada usia
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
ini anak belum mahir dalam mengolah informasi yang didapatkan untuk
dicerna menjadi masukan positif yang dapat membangun, ketidakstabilan
biologis atau pola hidup yang kurang sehat juga dapat menjadi pemicu
kemarahan anak. Sikap toleransi belum terlihat mendominasi pada tahap usia
ini, mereka akan berjuang mati-matian agar pendapat yang telah ia sampaikan
adalah pendapat absolut, hal tersebut dilakukan karena kurangnya rasa percaya
diri dan keegosian yang masih sangat umum terjadi pada usia ini. Pada usia ini
anak akan lebih sensitif serta akan mengamati objek secara detail, sehingga
anak akan lebih mudah menjudge seseorang maha tau atau bertindak serba tau
namun menurut remaja tersebut hal itu merupakan sandiwara belaka.
2. Ciri-ciri emosional remaja usia 15-18 tahun
Pada usia ini, anak akan lebih mudah memberontak terhadap sesuatu
yang dinilai tidak sesuai dengan pemikirannya. Mereka menganggap
kebebasan mereka dalam berekspresi akan lebih dominan. Konflik-konflik
yang muncul menjadikan remaja mengharapkan simpati khusus dan masukan
secara bijaksana dari orang tua dan guru. Usia ini juga merupakan tahapan
dimana anak sudah mulai berandai-andai tentang masa depan yang akan anak
raih, sehingga tidak jarang akan banyak anak melamunkan suatu penafsiran
tinggi dari pemikiran-pemikiran remaja seperti berkhayal menjadi direktur,
atau menjadi orang kaya raya namun anak tidak memikirkan proses panjang
menuju hal itu.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
individual yang dikenal dengan istilah “ roh subjektif” (subjective spirit) dan
kekuatan nilai-nilai budaya merupakan “roh objektif” (objevtive spirit). Roh
objektif akan berkembang manakala didukung oleh roh subjektif, sebaliknya
roh subjektif terbentuk dan berkembang dengan berpedoman kepada roh
objektif yang diposisikan sebagai cita-cita yang harus dicapai.
Menurut Harrocks, Nilai merupakan sesuatu yang memungkinkan
individu atau kelompok sosial dalam membuat keputusan mengenai apa yang
dibutuhkan atau sebagai suatu yang ingin dicapai. Dalam buku psikologi
perkembangan peserta didik oleh Prof. Sinolungan mengatakan nilai adalah
suatu yang diyakini kebenarannya, dipercayai dan dirasakan kegunaannya,
serta diwujudkan dalam sikap atau perilakunya. Jadi, nilai bersifat normatif,
suatu keharusan yang menuntut diwujudkan dalam tingkah laku, misalnya
nilai kesopanan dan kesederhanaan. Seperti, seseorang yang selalu bersikap
sopan santun akan selalu berusaha menjaga tutur kata dan sikap sehingga
dapat membedakan tindakan yang baik dan yang buruk. Dengan kata lain,
nilai-nilai perlu dikenal terlebih dahulu, kemudian dihayati dan didorong oleh
moral, baru kemudian akan terbentuk sikap tertentu terhadap nilai-nilai
tersebut. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan secara
perlahan diinternalisasikan oleh individu serta diterima sebagai milik bersama
dengan kelompoknya. Nilai merupakan standar konseptual yang relatif stabil
dan emplisit membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin
dicapai serta aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhan psikologisnya.
Spranger menggolongkan nilai itu kedalam enam jenis, yaitu:
1. Nilai teori atau nilai keilmuan (I) : Mendasari perbuatan seseorang
atau kelompok orang yang bekerja terutama atas dasar pertimbangan rasional.
2. Nilai ekonomi (E) : Suatu nilai yang mendasari perbuatan
seseorang atau kelompok orang atas dasar pertimbangan ada tidaknya
keuntungan finansial sebagai akibat dari perbuatannya.
3. Nilai sosial atau nilai solidaritas (Sd): Suatu nilai yang mendasari
perbuatan seseorang terhadap orang lain tanpa menghiraukan akibat yang
mungkin timbul kepada dirinya sendiri, baik berupa keberuntungan atau
ketidakberuntungan.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
b) Pengertian Moral
Istilah moral berasal dari kata Latin Mores yang artinya tata cara dalam
kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Maksud moral disini adalah sesuai
dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana yang
baik dan wajar. Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur
perilaku individu dalam kehidupannya dengan kelompok sosial dan
masyarakat. Moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi
individu sebagai anggota sosial. Moralitas merupakan aspek kepribadian yang
diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara
harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral diperlukan demi terwujudnya
kehidupan yang damai penuh keteraturan, ketertiban, dan keharmonisan.
Perubahan pokok dalam moralitas selama masa remaja terdiri dari mengganti
konsep-konsep moral khusus dengan konsep-konsep moral tentang benar dan
salah yang bersifat umum, membangun kode moral berdasarkan pada prinsip-
prinsip moral individual, dan mengendalikan perilaku melalui perkembangan
hati nurani.
Tokoh yang paling terkenal dalam kaitannya dengan pengkajian
perkembangan perkembangan moral adalah Lawrence E. Kohlbert (1995).
Berdasarkan penelitiannya, Kohlbert (1995) menarik sejumlah kesimpulan
sebagai berikut:
1. Penilaian dan perbuatan moral pada intinya bersifat rasional.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
c) Pengertian Sikap
Fishbein (1975) mendefenisikan sikap adalah predisposisi emosional yang
dipelajari untuk merespon secara konsisten terhadap suatu objek. Sikap
merupakan variabel laten yang mendasari, mengarahkan dan mempengaruhi
perilaku. Sikap tidak identik dengan respons dalam bentuk perilaku, tidak
dapat diamati secara langsung tetapi dapat disimpulkan dari konsistensi
perilaku yang dapat diamati. Secara operasional, sikap dapat diekspresikan
dalam bentuk kata-kata atau tindakan yang merupakan respons reaksi dari
sikapnya terhadap objek, baik berupa orang, peristiwa, atau situasi.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Nilai-nilai yang perlu ditanamkan pada remaja bukan hanya mengenai adat
istiadat dan sopan santun saja, namun nilai dalam cakupan luas yaitu seperangkat
nila-nilai yang terkandung dalam pancasila. Nilai-nila yang harus dimiliki oleh
remaja adalah nilai terhadap rasa kepercayaan kepada Tuhannya, juga hubungan
yang perlu di kokohkan kepada setiap sesamanya dan rasasaling menghargai.
Remaja akan mengalami banyak kendala apabila nilai-nila yang seharusnya
diperkuat justru ditiadakan, orang tua dan lembaga pendidikan adalah forum
terkuat yang mampu menerapakan kepada anak tentang bagaimana seharusnya
anak berperilaku, menghormati orang lain, bersikap kepada yang lebih tua dan
sebagainya. Remaja juga harus tidak asing kepada sikap tenggang rasa, saling
gotong royong, membela keadilan dan kebenaran, mengakui kebebasan orang lain
serta tidak memaksa orang lain agar menyetujui pendapat yang telah ia buat.
Orang tua harus menanamkan keseimbangan antara hak dan kewajiban sejak
kecil, karena nilai-nilai pada remaja adalah cerminan pada masa kanak-kanak saat
anak mulai belajar dan diajari tentang bertanggung jawab.
b) Karakteristik Perkembangan Moral pada Remaja
Moral diartikan sebagai ajaran tentang baik atau buruknya perbuatan dan
kelakuan, akhlak dan kewajiban. Moral erat kaitannya dengan kemampuan
individu memebedakan perbuatan yang benar dan salah atau suatu hal yang pantas
atau tidak dilakukan. Moral merupakan pengendali dalam berperilaku. Remaja
yang bermoral baik, kemungkinan akan baik dalam berperilaku, remaja
diharapkan mengganti konsep-konsep moral yang berlaku umum menjadi lebih
spesifik sebagai pedoman dalam berperilaku. Moral yang terbentuk pada anak
bukan hanya berasal dari pengaruh interaksi anak, melainkan juga kemampuan
anak menerjemahkan informasi dan mengolah informasi tersebut untuk dijadikan
pedoman dalam berperilaku. Individu dapat dikatakan telah mengalami
perkembangan moral apabila remaja tersebut telah sadar akan kewajiban
mempertahankan harga diri serta tahta yang mungkin saat ini telah dimiliki.
Sehingga seorang individu akan bersikap tegas apabila individu telah merasa
bahwa ada suatu hal yang telah mengancam harga dirinya. Berdasarkan hadis
yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW.
Bersabda “Malu itu pertanda dari iman.” (HR. Buhari dan Muslim). Dari hadis
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
tersebut remaja yang telah paham tentang moral akan memiliki rasa malu,
termasuk malu terhadap lawan jenisnya.
c) Karakteristik Perkembangan Sikap pada Remaja
Sikap adalah keterkaitan antara motif dan tindakan seseorang dalam
bertindak. Sikap diartikan sebagai reaksi terhadap pemikiran yang menurut remaja
baik untuk dilakukan, sikap bukan suatu tindakan melainkan berupa
kecenderungan tingkah laku. Dalam menentukan sikap, umumya remajabelum
sepenuhnya memahami kode etik yang pantas yang harus ia terapkan dalam
mengambil sikap. Remaja cenderung bersikapsemena-mena dan belum mampu
berpikir secara jauh tentang berbagai konsekuensi yang akan ia dapatkan apabila
ia salah mengambil sikap dalam suatu permasalahan. Orang tua serta guru sangat
berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian remaja yang nantikan akan
menjadi cerminan saat individu harus menerapkan sikap bijaksana dalam
pengambilan suatu keputusan.
LATIHAN
RANGKUMAN
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri remaja. Faktor eksternal
merupakan faktor dari luar individu itu sendiri atau dapat dikatakan lingkungan
sekitar individu
2. Perkembangan pada masa remaja saat ini dipengaruhi oleh perkembangan
intelek dan intelegensi yang dimiliki oleh Individu. Orang yang dikatakan
intelegen adalah orang yang bisa berpikir dalam tingkat abstrak. Perkembangan
intelek dan intelegensi tidak jauh berbeda karena sama-sama berpikir. Dalam
menghadapi suatu masalah akan lebih cermat dan cepat
3. Dari pengertian intelek dan intelegensinya merupakan aspek-aspek
kognitif, yang ditinjau atau dibagi dalam beberapa perkembangan yaitu
perkembangan sosial, perkembangan emosi, perkembangan bahasa,
perkembangan nilai, perkembangan moral, dan perkembangan sikap
4. Perkembangan yang baik sangat diepengaruhi oleh faktor dalam keluarga,
tetapi bila tahap remaja, perkembangan akan langsung dipengaruhi oleh faktor
diluar lingkungan keluarga. Karena pada masa remaja bisa menentukan sendiri
mana yang baik dan tidak baik baginya
TES FORMATIF 2
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
b. Sedih
c. Gembira
d. Mudah tersinggung
e. Stres
3. Perkembangan kemampuan berpikir formal ditandai dengan ciri-ciri di
bawah ini, kecuali ?
a. Mempunyai kemampuan berpikir ilmiah
b. Dapat mengkolaborasikan gagasan secara masuk akal (logis)
c. Mampu memperkirakan atau meramalkan sesuatu
d. Remaja menjadi terbiasa menyelesaikan suatu permasalahan
e. Mampu berpikir kritis
4. Seorang anak yang mempunyai suatu bakat khusus yang paling tampak
disebut dengan ?
a. Skilled Children
b. Gifted Children
c. Talented Children
d. Smart Children
e. Clever Children
5. Seorang remaja yang meniru penampilan dan perilaku tokoh idolanya,
merupakan salah satu proses perkembangan moral. Hal tersebut bisa terjadi
dengan cara?
a. Rasa ingin tahu
b. Asosiasi
c. Mengidentifikasi
d. Direct education
e. Proses kedewasaan
6. Proses untuk mencari identitas atau makna hidup yang mengandung
keinginan untuk mengatur, memahami, serta menganalisis untuk menemukan
identitas dan makna serta membentuk filsafat hidup disebut sebagai?
a. Proses kedewasaan
b. Suatu sifat hidup individu
c. Penyelesaian
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
d. Rasa keingintahuan
e. Mengidentifikasi
7. Selain orang tua siapakah yang bisa mempengaruhi pembentukan karakter
pada remaja?
a. Lingkungan, teman sebaya, pemerintah
b. Lingkungan, teman sebaya, pendidikan
c. Teman media sosial, pemerintah, teman kecil
d. Pak ustadz, pemerintah, teman ngaji
e. Pendidikan, pemerintah, masyarakat
8. Apabila seseorang melakukan hal-hal atau tindakan yang tidak sesuai
dengan norma kesopanan didalam masyarakat, misalanya merokok di tempat
banyak anak kecil. Perkembangan apakah yang salah yang terjadi pada remaja
tersebut?
a. Perkembangan moral
b. Perkembangan sikap
c. Perkembangan bahasa
d. Perkembangan nilai
e. Perkembangan fisik
Daftar Pustaka
Ali, M & Ansori, M. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). 2000.
Bandung: Bumi Aksara.
Hidayat, S. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Tangerang : PT Pustaka Mandiri.
Piaget, J. 1947. La Psychologie de Intelligene. Paris: Librairie Armand Colin.
Rehani. 2001. Keluarga Sebagai Institusi Pendidikan Dalam Perspektif Al-
Qur’an. Padang : Baitul Hikmah Press.
Syamsu., Yusuf. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Kegiatan Belajar 3
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
a) Memberikan teladan yang baik kepada remaja tentang apa yang baik bagi
remaja. Misalnya, kita berusaha menjadi orang dewasa yang empatik. Ketika ada
salah satu murid yang ayahnya meninggal dunia, ajak murid yang lain membahas,
kira-kira bagaimana keadaan dan nafkah keluarga murid yang ditinggalkan
ayahnya saat ini. Apa yang bisa kalian lakukan untuk teman kalian yang telah
kehilangan sang ayah. Sikap orang dewasa yang peduli kepada orang lain akan
tercatat dalam benak remaja dan akan melatih empatinya. Kemudian apresiasi
setiap usul yang mereka ajukan.
Bahkan praktik dan model akhlak mulia yang dikendaki oleh Allah SWT.,
keseluruhannya telah dilaksanakan oleh Rasulullah SAW. semasa hidupnya.
Karena itu, adalah tidak berlebihan jika Quraish Syihab (1996) berkata bahwa
“Muhammad bin ‘Abdullah itu adalah adalah Alquran berjalan”. Jadi, beliau
adalah teladan dan idola kita semua. Allah menegaskan hal tersebut melalui
firman-Nya pada Surah Al-Ahzab/33:21
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Manfaat lain dari kemampuan orang tua dalam mengenali bakat anaknya
ialah dapat membantu sekolah dalam menyusun program dan prosedur
pemanduan anak-anak berbakat, dengan cara memberikan infromasi yang
dibutuhkan tentang ciri-ciri dan keadaan mereka. Contoh keterangan yang
diberikan, seperti hobi dan minat yang dimiliki, jenis buku yang disenangi,
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
ﺏ ﺛلام بمعن نل ع
ﻄﻔختة ﺛلام بمعن خعلخقختة ﺛلام يِلعخبرلجلكعم بﻃعﻔل ﺛلام لبتخعبلللﻐوُا ﻫلخوُ الابذﻱِ خخلخقخلكعم بمعن تلخرا ت
أخلشاﺪلكعم ﺛلام لبتخلكوُلنوُا لشليِوُلخاَ خوبمعنلكعم خمعن يِلتخخوُافى بمعن قخعبلﻞ خولبتخعبلللﻐوُا أخخجل لمخس نلمى خولخخعلالكعم
( ٦٧ ) تخععقبللوُخن
Artinya:
“Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,
sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai
seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada
masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara
kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu
sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya)” (QS.
Al-Mu’min:67).
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Setiap anak yang lahir ke dunia ini, dalam keadaan fitrah, tidak tahu apa-
apa, tetapi ia dibekali Allah SWT. potensi untuk menerima dan mengetahui semua
yang ada di dalam kehidupannya kelak. Baik konsep maupun prinsip pendidikan,
semua berawal dari perintah Allah SWT. yang pertama diberikan kepada umat
manusia melalui Nabi Adam as. dan keturunannya memiliki potensi berinisiatif
dan membentuk konsep. Sifat pengetahuan manusia hanayalah konseptual. Begitu
pula kepada nabi atau rasul Allah yang lainnya dan seluruh umat manusia, seperti
yang dijelaskan dalam firman Allah SWT.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
memantau perkembangan tersebut hingga pada proses akhir pada penemuan jati
diri.
Menurut Hurlock, usia remaja merupakan masa angin ribut, badai pasang
surut, dan tiada pasti. Remaja seperti petasan yang sumbunya dapat menyala
otomatis. Perkembangan sikap seorang remaja sangat erat kaitannya dengan
faktor-faktor perubahan yang terjadi dalam diri mereka, seperti perubahan
jasmani, perubahan dalam hubungannya dengan orang tua dan keluarga,
perubahan dalam hubungannya dengan teman-teman, perubahan pandangan
mengenai dunia luar, perubahan dalam hubungannya dengan lingkungan
masyarakat, dan perubahan dalam hubungannya dengan sekolah.
Telah dijelaskan bahwa masa remaja merupakan peralihan dari masa anak-
anak menuju dewasa, dan dalam masa tersebut terjadi proses pematangan fisik
dan psikologis. Dalam rentang waktu ini, seorang remaja akan mengalami banyak
perubahan yang tidak mereka pahami dengan benar, bahkan mereka tidak sadar
akan perubahan yang terjadi dalam diri mereka. Ketika perubahan tersebut secara
langsung maupun tidak langsung terjadi, maka akan mempengaruhi sikap mereka.
Sehingga, bimbingan yang lebih intensif sangat diperlukan oleh remaja dalam
mengenyam pendidikan terutama di sekolah, karena dalam keseharian mereka
akan banyak melibatkan remaja lain dengan masalah yang sama.
Masa sekolah menengah merupakan masa paling berpotensi dalam
pembentukan karakter remaja. Karena, sifat-sifat dasar yang mereka miliki ketika
menjadi anak-anak akan menuju matang hingga menjadi sifat yang permanen di
masa dewasa. Pada masa inilah akhlak mulia mulai dilatih dan daya nalar remaja
mulai bisa dieksplorasi, dengan tujuan agar mereka memahami pentingnya
memiliki sikap dan karakter yang baik. Ketika seorang remaja dalam masa
pertumbuhan dan perkembangannya dibiarkan begitu saja tanpa ada bimbingan
dari pihak-pihak yang bersangkitan, maka secara tidak langsung telah
membiarkan remaja ini tumbuh tanpa arah, yang akan mempengaruhi dalam
pendidikannya. Apabila seorang remaja sudah terlanjur hidup tanpa arah, maka
pendidikannya pun tidak akan berkembang bahkan bisa saja akan berhenti. Oleh
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
karena itu, peran pendidik tidak lepas dari pembentukan karakter positif pada
remaja.
Tugas pendidik di masa ini adalah memberikan peluang sekaligus
panduang/bimbingan bagi remaja untuk mengembangkan potensinya secara
proporsional. Sebagian besar psikolog menyatakan bahwa kecerdasan emosi akan
menentukan keberhasilan remaja dalam menjalani tugas perkembangannya. Cara
mereka mengelola emosi akan membentuk sikap dan karakternya. Basic yang
telah mereka peroleh di masa anak-anak akan diaduk dan dimatangkan di masa
ini, sehingga jika berhasil maka perjalanannya akan sampai pada usia dewasa
dengan sikap dan karakter positif.
Karakter ini diharapkan timbul bukan hanya karena pembiasaan yang
dilakukan, akan tetapi karena kesadaran remaja untuk berbudi pekerti yang baik.
Hal ini dapat dilakukan remaja dengan mengikuti apa-apa yang telah dicontohkan
oleh Rasulullah SAW. dengan mengikuti petunjuk Allah SWT. sebagaimana yang
termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an secara utuh. Seperti yang dijelaskan dalam
firman Allah SWT.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan agar remaja dapat memiliki afektif
yang baik, sehingga berdampak baik pula pada pendidikannya antara lain:
a) Meyakinkan remaja akan nilai yang harus mereka pegang teguh, yaitu nilai
agama dan norma masyarakat yang luhur
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
k) Untuk menghadapai remaja yang banyak melamun dan sulit ditebak, maka
pendidik perlu memperlakukannya seperti orang dewasa yang penuh tanggung
jawab
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Seorang remaja yang taat beribadah dan memperlihatkan sisi spritual atau
keagamaannya sudah jelas akan menyejukkan hati. Ada rasa aman dalam
menyaksikan tumbuh kembangnya, karena hubungan vertikal antara remaja
tersebut dengan Tuhannya terjaga. Apabila kondisi seperti ini telah terjadi, maka
remaja tersebut hanya membutuhkan lingkungan yang suportif dan apresiatif
terhadap keyakinan religius yang sedang dibangunnya.
Sesuatu yang harus ditanamkan kepada remaja adalah pentingya nilai
religius, apapun agamanya, bukan hanya ritual semata. Pendidikan agama yang
ditetapkan dan dijalankan dalam kurikulum seharusnya memberikan porsi yang
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
lebih banyak pada penguatan nilai religius daripada teori-teori yang berkaitan
dengan ritual ibadah.
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa remaja yang menjalankan
nilai-nilai religius biasanya memiliki konsep diri yang positif. Dengan nilai
religius yang mereka yakini, akan lebih mudah bagi mereka untuk menentukan
tujuan hidup dan memilih langkah-langkah yang benar dalam mencapainya.
Dalam pengembangan nilai keagamaan di sekolah, perlu diadakan adanya
program pembinaan karakter siswa yang bersifat terbuka dan bisa diterapkan oleh
siswa dengan latar belakang agama apapun.
Bagi para remaja, menjalankan nilai religius merupakan hal yang berat,
karena tidak semua teman akan menerimanya dengan anggapan yang bermacam-
macam. Tekanan dari kelompok dan teman sebayanya ini dapat menjadi tantangan
terbesar bagi remaja, sehingga tidak sedikit remaja yang terlibat dalam masalah
meskipun mereka dibesarkan dari keluarga yang taat agama. Itulah mengapa,
aspek keagamaan dalam pendidikan merupakan aspek yang paling penting dan
harus dinomor satukan, karena ketika nilai religiusnya baik maka keseluruhan
perkembangannya akan baik dengan bantuan dan dukungan dari pihak-pihak yang
berhubungan dengan remaja.
Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah
adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu” (QS. Al-
Hujurat/49:13).
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan nilai religius
remaja dalam dunia pendidikan, yaitu:
a) Menjadi teladan yang benar dengan keyakinan religius yang kita miliki
sendiri
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
memerlukan mediasi yang pas, agar proses pendidikan yang berlangsung tidak
bersifat kontraproduktif terhadap nilai religius yang mereka yakini.
8. Implikasi Perkembangan Intelek Remaja Dalam Pendidikan
“dari syaddad Ibn Aus, darr Rasulullah saw. Bersabda : orang yang Cerdas
adalah orang yang merendahkan dirinya dan bermal untuk persiapan
sesudah mati ( H.R. At-Tirmidzi)”
Masa remaja yang dialami setiap orang merupakan masa pencarian jati diri
yang berpengaruh bagi keadaan masa depan remaja tersebut. Proses pencarian jati
diri bukan proses yang mudah. Tingkat intelektual yang tinggi yang diiringi oleh
keadaan kematangan otak yang baik akan sangat mendukung bagi terbentuknya
sistem kepribadian yang baik yang menggambarkan jati diri remaja
tersebut.Implikasi perkembangan intelektual remaja dalam pendidikan dapat
dilihat pada berbagai hal berikut:
a. Implikasi Intelektual dalam kemampuan menggunakan pengetahuan :
Remaja yang memiliki kemampuan intelektual yang baik akan memanfaatkan
keadaan tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan yang nyata. Pengetahuan
yang ada dalam dirinya akan digunakan sebaik mungkin dalam melakukan
kehidupan sehari-hari.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
yang baru. Proses tersebut akan berjalan dengan baik jika diiringi dengan
perkembangan intelektual yang baik pula.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
LATIHAN
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1. Apabila ada seorang remaja yang menempuh pendidikan di sekolah yang tidak
ada ajaran keagamaannya, lalu bagaimana implikasi perkembangan spiritual
remaja tersebut dalam pendidikan?
RANGKUMAN
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
TES FORMATIF 3
1. Salah satu implikasi perkembangan sosial moral remaja yang positif dalam
pendidikan adalah .....
a. Sering melakukan tindak kriminal
b. Senang membully teman sebayanya
c. Aktif dalam kegiatan sosial di sekolah
d. Rajin dalam beribadah
e. Selalu membolos sekolah
2. Langkah-langkah dalam meningkatkan bakat remaja agar mencapai titik
optimal, kecuali .....
a. Mengembangkan program pendidikan berdiferensi di sekolah
b. Menyediakan situasi dan kondisi yang dapat memberikan kesempatan bagi
remaja untuk mengembangkan bakatnya
c. Memberikan kesempatan kepada remaja untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan non akademis
d. Memaksa remaja untuk fokus dalam kegiatan akademis
e. Berusaha untuk menumbuh kembangkan minat dan motivasi berprestasi
yang tinggi serta kegigihan dalam melakukan usaha di kalangan remaja
3. Masa remaja merupakan masa paling berpotensi dalam pembentukan karakter,
karena .....
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
a. Usia
b. Kondisi lingkungan
c. Kecerdasan intelektual
d. Minat dan bakat
e. Kematangan fisik
7. Implikasi Perkembangan intelektual remaja dapat dilihat dari sepuluh aspek,
salah satu diantaranya adalah ...
a. Implikasi intelektual dalam memahami orang lain
b. Implikasi intelektual dalam kemampuan pengendalian diri
c. Implikasi intelektual dalam merubah nasib diri sendiri
d. Implikasi intelektual dalam meraih prestasi
e. Implikasi intelektual dalam menjalankan ibadah
8. Implikasi perkembangan remaja dalam hal perencanaan pendidikan, terjadi
pada ...
a. Implikasi perkembangan intelektual remaja
b. Implikasi perkembangan keagamaan remaja
c. Implikasi dalam perkembangan fisik dan psikomotorik remaja
d. Implikasi dalam perkembangan bahasa remaja
e. Implikasi dalam perkembangan afektif remaja
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Daftar Pustaka
Farida, A. 2014. Pilar-pilar Pembangunan Karakter Remaja;Metode
Pembelajaran Aplikatif untuk Guru Sekolah Menengah. Bandung:
NUANSA CENDEKIA.
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan
pertama, tahun 1431 H.
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
Tes Formatif 1
1. C
2. A
3. B
4. A
5. D
6. A
7. A
8. D
Tes Formatif 2
1. A
2. A
3. D
4. C
5. C
6. D
7. B
8. B
Tes Formatif 3
1. C
2. D
3. A
4. D
5. A
1
Modul Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan Peserta Didik pada Remaja Berbasis Islamic Sciences Comic
6. D
7. A
8. C
1
Modul Perkembangan Peserta Didik