Anda di halaman 1dari 21

JENIS UNSUR

PENCEMARAN DI
UDARA
WINANING NUR PRIHATIN
160210102045
Pengertian Pencemaran Udara
• Polutan adalah zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi.
Suatu zat disebut polutan bila keberadaannya disuatu lingkungan dapat
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contoh:
karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak
merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila :
• 1. jumlah melebihi jumlah normal
• 2. berada pada waktu yang tidak tepat
• 3. Berada pada tempat yang tidak tepat
• Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya atau
tercampurnya polutan ke dalam lapisan udara
(atmosfer) yang dapat mengakibatkan menurunnya
kualitas udara (lingkungan). Umumna, polutan yang
mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap
tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna yang dihasilkan oleh mesin-
mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan
bermotor.
Jenis – jenis pencemaran udara
1. Menurut bentuk
a. Gas
• Pencemaran udara berbntuk gas dapat dibedakan menjadi:
1) Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen
Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
2) Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen
Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3) Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon
Monoksida (CO), Hidrokarbon
4) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air
raksa uap.
b. partikel
• Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi:
1) mineral( anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa
dan timah
2) Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi
alkan, Benzen.
3) makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus
2. Menurut tempat dan sumbernya
a. Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan, berupa pencemaran udara didalam ruangan
yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi
b. Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas, sumber pemcemaran udara bebas :
1) Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2) Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah
tangga, asap kendaraan, dll.
3. Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
a. Irintasia.
• Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan
hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan
mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida,
Sulfur Trioksida, Amoniak, debu.
b. Asfiksia
• Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap
oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan
gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan
mengikathemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat
O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas
nitrogen , oksida, metan, gas hidrogen dan helium.
c. anestesia
• Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan
kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol
alifatis
d. Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
1) Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-
salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
2) keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon
disulfid, metil alkohol.
4. Menurut asal
a. Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan
lazim ddisebut sebagai pencemar primer, antara lain CO,CO2,
Hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel
b. Pencemar sekunder
Bebagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain
menghasilkan jenis pencemar baru yang justru lebih membahayakan
kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara
bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut
sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah ozon,
formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN)
Unsur-Unsur Pencemaran Udara
1. Karbon monoksida (CO)
• Pencemaran karbon monoksida berasal dari sumber alami seperti: kebakaran
hutan Sumber CO lainnya berasal dari sumber antropogenik yaitu hasil
pembakaran bahan bakar fosil yang memberikan sumbangan 78,5% dari
emisi total. Pencemaran dari sumber antropogenik 55,3% berasal dari
pembakaran bensin pada otomotif.
• Karbon monoksida (CO) merupakan gas pencemar udara yang beracun dan
berbahaya bagi tubuh. Gas ini dapat berikatan dengan hemoglobin dalam
tubuh sehingga pengikatan oksigen oleh darah menjadi terganggu. Keadaan
ini dapat menimbulkan sakit kepala (pusing), mual-mual, mata berkunang-
kunang, dan lemas. Dalam kadar tinggi dapat menyebabkan kematian.
2. Karbondioksida (CO2)
• Emisi cemaran CO2 berasal dari pembakaran bahan bakar dan sumber
alami. Sumber cemaran antropogenik utama adalah pembakaran batubara
52%, gas alam 8,5%, dan kebakaran hutan 2,8%. CO2 diperlukan oleh
tumbuhan dalam proses fotosintesis. Tetapi jika jumlah CO2 di udara terlalu
banyak, CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran
panas dari bumi sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya,
bumi menjadi sangat panas. Peristiwa ini disebut efek rumah kaca
(pemanasan global). Pemanasan global ini dapat mengakibatkan bahaya
kekeringan yang hebat yang mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya
lapisan es di daerah kutub. Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik,
pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain
itu, efek rumah kaca juga dipicu oleh hasil pembakaran fosil (batu bara dan
minyak bumi) yang berupa hasil buangan bentuk CO2 dan sulfur belerang
3. Hidrokarbon (HC)

• Cemaran hidrokarbon yang paling penting adalah CH4 (metana) +


860/ dari emisi total hidrokarbon, dimana yang berasal dari sawah
11%, dari rawa 34%, hutan tropis 36%, pertambangan dan lain-lain
5%. Sumbangan emisi hidrokarbon dari sumber antrofogenik 5% lebih
kecil daripada yang berasal dari pembakaran bensin 1,8%, dari
insineratc dan penguapan solvent 1,9%. Hidrokarbon (HC) berasal dari
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar yang tidak sempurna. Hidrokarbon (HC) Menyebabkan
kerusakan otak, otot dan jantung
Nitrogen Oksida (NO)

• Cemaran nitrogen oksida yang penting berasal dari sumber


antropogenik yaitu: NO dan NO2. Sumbangan sumber
antropogenik terhadap emisi total ± 10,6%. Nitrogen dioksida
(NO2) merupakan Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari
pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan
knalpot kendaraan bermotor.
• Nitrogen Oksida Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata
dan hidung dan Nitrogen dioksida Dapat menyebabkan
timbulnya serangan asma.
4. Sulfur oksida

• Senyawa sulfur di atmosfer terdiri dari H2S, merkaptan, SO2, SO3,


H2SO4 garam-garam sulfit, garam-garam sulfat, dan aerosol sulfur
organik. Dari cemaran tersebut yang paling penting adalah SO2 yang
memberikan sumbangan ± 50% dari emisi total. Cemaran garam sulfat
dan sulfit dalam bentuk aerosol yang berasal dari percikan air laut
memberikan sumbangan 15% dari emisi total. Sulfur dioksida (SO2),
merupakan Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat
korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung
sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai
bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
5. Chloro Flouro Carbon (CFC)

• Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai sehingga sulit dihilangkan
dari udara. Gas ini tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun.
Gas ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang busa, pendingin
(lemari es dan AC), serta bahan penyemprot (hair spraydan parfum). Di
lapisan atas atmosfer, gas ini bereaksi dengan lapisan ozon. Ozon adalah
lapisan yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Reaksi antara CFC
dan ozon akan membentuk lubang ozon. Dari lubang ini, sinar
ultraviolet akan menembus bumi. Sinar ultraviolet ini dapat
menyebabkan penyakit kanker kulit, berkurangnya kekebalan tubuh,
dan matinya algae yang dapat merusak ekosistem laut.
• 6. Partikel
Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau
bentuk pencemar lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan
adalah partikel yang berukuran 10 mikrometer insinerasi Partikel dapat berupa:
a)Aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara;
b)Fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara;
c)Dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di udara
karena tiupan angin;
d)Smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat dan
cair yang melayang di udar.
e)Mist, mirip kabut, berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang udara;
f)Plume, asap dari cerobong pabrik;
g)Smog, campuran smoke dan fog;
h)Fume, aerosol dari kondensasi uap logam
7. Metana
• Metana merupakan cemaran gas yang bersama-sama dengan CO2,
CFC, dan N2O menyebabkan efek rumah kaca sehingga menyebabkan
pemanasan global. Sumber cemaran CH4 adalah sawah (11%), rawa
(34%), hutan tropis (36%), pertambangan dll (5%). Efek rumah kaca
dapat digambarkan sebagai berikut: Sinar matahari yang masuk ke
atmosfer sekitar 51% diserap oleh permukaan bumi dan sebagian
disebarkan serta dipantulkan dalam bentuk radiasi panjang gelombang
pendek (30%) dan sebagian dalam bentuk radiasi inframerah (70%).
Radiasi inframerah yang dipancarkan oleh permukaan bumi tertahan
oleh awan. Gas-gas CH4, CFC, N2O, CO2 yang berada di atmosfer
mengakibatkan radiasi inframerah yang tertahan akan meningkat yang
pada gilirannya akan mengakibatkan pemanasan global.
8. Asap kabut fotokimia
• Asap kabut merupakan cemaran hasil reaksi fotokimia antara O3,
hidrokarbon dan NOX membentuk senyawa baru aldehida
(RHCO) dan Peroxy Acil Nitrat (PAN) (RCNO5).
9. Timbal (Pb)
• Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan
pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut
menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat
yang dapat terhirup oleh manusia.
Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik da
n mental serta mempengaruhi kecerdasan otak.
10. Hujan asam
• Bila konsentrasi cemaran NOx dan SOX di atmosfer tinggi, maka akan
diubah menjadi HNO3 dan H2SO4. Adanya hidrokarbon, NO2,
oksida logam Mn (II), Fe (II), Ni (II), dan Cu (II) mempercepat reaksi
SO2 menjadi H2SO4. HNO3 dan H2SO4 bersama-sama dengan HCI
dari emisi HCI menyebabkan derajad keasaman (pH) hujan menjadi
rendah < 5,7. pada umumnya kisaran pH hujan asam 4 - 5,5. Penyebab
hujan asam antara lain Aktivitas manusia seperti industri, pembangkit
tenaga listrik, Kendaraan bermotor dan pabrik pengolahan pertanian,
Penggunaan cerobong asap pada pabrik-pabrik, Pembakaran batubara
dan minyak bumi, dan letusan gunung berapi.
Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara
a)Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
• 1.Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah
lingkungan.
• 2.Mensosialisasikan Pelajaran Lingkungan Hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat.
• 3.Tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
• 4.Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan memb
atasi penggunaan ac dalam kehidupan sehari-hari.
• 5.Tidak merokok di dalam ruangan.
• Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
• Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu
dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan,
dengan cara:
• 1.Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran
lingkungan.
• 2.Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk
membersihkan lingkungan dari polutan.
• 3.Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai
tempat/pabrik daur ulang.

Anda mungkin juga menyukai