1. REMAJA
1) Pengertian Remaja
a. Kemenkes merumuskan remaja sebagai suatu periode kehidupan manusia
yang mana terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, dan
intelektual secara pesat. Ia memiliki ciri khas berupa rasa ingin tahu yang
tinggi, cenderung berani mengambil risiko dari perbuatannya tanpa
mempertimbangkan dengan matang, dan menyukai hal-hal berbau
petualangan.
b. World Health Organization (WHO), remaja merupakan masyarakat yang
berada di rentang usia 10 sampai 19 tahun.
c. Peraturan Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja didefinisikan sebagai
penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun.
d. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia
remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah.
e. Adapun menurut Monks dan Haditono, remaja merupakan seseorang yang
berada di rentang usia 12-21 tahun. Masa remaja juga menjadi transisi dari
anak-anak ke dewasa. Oleh sebab itu, pola pikir akan berubah dan berproses
menuju dewasa.
2. REPRODUKSI
Reproduksi berasal dari kata Re yang berarti “Kembali” dan Produksi yang berarti
“Menghasilkan, Membuat dan Meniru”.
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah proses biologis suatu individu untuk
menghasilkan individu baru.
Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua
bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk menghasilkan suatu
generasi selanjutnya.
Reproduksi adalah proses di mana organisme membuat lebih banyak organisme lainnya
seperti diri mereka sendiri. Sistem reproduksi pada makhluk hidup sangat penting untuk
menjaga kelangsungan hidup mereka serta mencegah terjadinya kepunahan.Cara
reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis:
1) Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu yang biasanya
dilakukan jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi pada manusia normal adalah
contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks
melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana
seperti makhluk bersel satu seperti amuba melakukan reproduksi secara aseksual
dengan cara membela dirinya.
2) Reproduksi Aseksual
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa
keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan pada
sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual.
Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel
satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan
reproduksi aseksual.