Anda di halaman 1dari 10

Material Teknik

Diagram Fasa dan Paduan Logam

Nama : Fajri Nur Hidayat

NIM : 18504241031

Kelas : A 2.2

Jurusan Pendidikan Teknik Otomotif

Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

2019
“Diagram Fasa / Diagram Kesetimbangan Fasa”

A. Latar Belakang
Pada umumnya logam tidak berdiri sendiri atau keadaan murni, tetapi
lebih banyak dalam keadaan dipadu atau logam paduan
dengan kandungan unsur-unsur tertentu sehingga struktur yang
terdapat dalam keadaan setimbang pada temperatur dan tekanan tertentu
akan berlainan. Diagram Fasa adalah diagram yang menampilkan hubungan
antara temperatur dimana terjadi perubahan fasa selama proses
pendinginan dan pemanasan yang lambat dengan kadar karbon. Tidak
seperti struktur logam murni yang hanya dipengaruhi oleh suhu, sedangkan
struktur paduan dipengaruhi oleh suhu dan komposisi. Pada kesetimbangan,
struktur paduan ini dapat digambarkan dalam suatu diagram yang disebut
diagram fasa (diagram kesetimbangan) dengan parameter suhu (T) versus
komposisi (mol atau fraksi mol). (Fase dapat didefinisikan sebagai bagian
dari bahan yang memiliki struktur atau komposisi yang berbeda dari bagian
lainnya). Diagram fasa khususnya untuk ilmu logam merupakan suatu
pemetaan dari kondisi logam atau paduan dengan dua variabel utama
umumnya ( Konsentrasi dan Temperatur).

B. Rumusan Masalah
Kombinasi dua unsur atau lebih yang membentuk paduan logam
akan menghasilkan sifat yang berbeda dari logam asalnya.misalnya Baja
yaitu terdiri paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan
karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan
dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja
dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau (Purboto, 2009).
Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang
berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi
kubik berpusat sisi atau heksagonal. Dengan perubahan struktur kristal, besi
adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang
bahan bersifat unik. Bijih besi bertebaran hampir di seluruh permukaan bumi
dalam bentuk oksida besi. Meskipun inti bumi tersusun dari logam besi dan
nikel, oksida besi yang ada di permukaan bumi tidak berasal darinya,
melainkan dari meteor yang jatuh ke bumi. Di Australia, Brasil, dan Kanada,
ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan beberapa puluh meter dan
mengandung 65 persen besi (Trethewey, 1991). Baja karbon adalah baja
yang hanya terdiri dari besi (Fe) dan karbon (C) saja tanpa adanya bahan
campuran. Unsur lain yang kadang terdapat pada baja karbon seperti Si,
Mn, P, S hanyalah dengan presentase yang sangat kecil yang biasa
dinamakan impurities.

C. Tujuan
Tujuan pemaduan yaitu untuk memperbaiki sifat logam Sifat yang
diperbaiki adalah kekuatan, keuletan, kekerasan, ketahanan korosi,
ketahanan aus, ketahanan lelah, dll.
Fasa pada suatu material didasarkan atas daerah yang berbeda dalam
struktur atau komposisi dari daerah lainnya. Fasa yaitu bagian homogen dari
suatu sistem yang memiliki sifat fisik dan kimia yang seragam. Untuk
mempelajari paduan dibuatlah kurva yang menghubungkan antara fasa,
komposisi dan temperatur. Diagram fasa adalah suatu grafik yang
merupakan representasi tentang fasa-fasa yang ada dalam suatu material
pada variasi temperatur, tekanan dan komposisi. Pada umumnya diagram
fasa dibangun pada keadaan kesetimbangan (kondisinya adalah
pendinginan yang sangat lambat). Diagram ini dipakai untuk mengetahui dan
memprediksi banyak aspek terhadap sifat material.
D. Pembahasan
Diagram fasa adalah diagram yang menampilkan hubungan antara
temperatur dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan dan
pemanasan yang lambat dengan kadar karbon. Diagram ini merupakan
dasar pemahaman untuk semu operasi – operasi perlakuan panas. Dalam
wikipedia disebutkan bahwa diagram fasa adalah grafik yang digunakan
untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase – fase yang berbeda
dari zat yang sama.
Fungsi Diagram Fasa Adalah memudahkan memilih temperatur
pemanasan yang sesuai untuk setiap proses perlakuan panas baik proses
anil, normalizing maupun proses pengerasan. Baja adalah paduan besi
dengan karbon maksimal sampai sekitar 1,7%.paduan besi diatas 1,7%
disebut cast iron. Perlakuan panas bertujuan untuk memperoleh struktur
mikro dan sifat yang diinginkan. Struktur mikro dan sifat yang diinginkan
dapat diperoleh melalui proses pemanasan dan proses pendinginan pada
temperatur tertentu.

Komponen diagram fase terdiri dari garis kesetimbangan, garis yang


menandakan terjadinya transisi fase. Komponen lainnya adalah titik
triple,  titik potong dari garis-garis kesetimbangan antara tiga fase benda,
biasanya padat, cair, dan gas.

Tipe – Tipe Diagram Fase

A. Diagram Fase 2D

Diagram fase yang paling sederhana adalah diagram tekanan-temperatur dari zat
tunggal, seperti air. Sumbu-sumbu diagram berkoresponden dengan tekanan dan
temperatur. Diagram fase pada ruang tekanan-temperatur menunjukkan garis
kesetimbangan atau sempadan fase antara tiga fase padat, cair, dan gas.

  B. Diagram Fase 3D

Adalah mungkin untuk membuat grafik tiga dimensi (3D) yang menunjukkan tiga
kuantitas termodinamika. Sebagai contoh, untuk sebuah komponen tunggal,
koordinat 3D Cartesius dapat menunjukkan temperatur (T), tekanan (P), dan volume
jenis (v). Grafik 3D tersebut kadang-kadang disebut diagram P-v-T. Kondisi
kesetimbangan akan ditungjukkan sebagai permukaan tiga dimensi dengan luas
permukaan untuk fase padat, cair, dan gas. Garis pada permukaan tersebut
disebut garis tripel, di mana zat padat, cair, dan gas dapat berada dalam
kesetimbangan. Titik kritis masih berupa sebuah titik pada permukaan bahkan pada
diagram fase 3D. Proyeksi ortografi grafik P-v-T 3D yang menunjukkan tekanan dan
temperatur sebagai sumbu vertikal dan horizontal akan menurunkan plot 3D tersebut
menjadi diagram tekanan-temperatur 2D. Ketika hal ini terjadi, permukaan padat-
uap, padat-cair, dan cair-uap akan menjadi tiga kurva garis yang akan bertemu pada
titik tripel, yang merupakan proyeksi ortografik garis tripel.

Informasi penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa adalah: 1.


Memperlihatkan fasa-fasa yang terjadi pada perbedaan komposisi dan temperatur
dibawah kondisi pendinginan yang sangat lambat. 2. Mengindikasikan
kesetimbangan kelarutan padat satu unsur atau senyawa pada unsur lain. 3.
Mengindikasikan pengaruh temperatur dimana suatu paduan dibawah kondisi
kesetimbangan mulai membeku dan pada rentang temperatur tertentu pembekuan
terjadi. 4. Mengindikasikan temperatur dimana perbedaan fasa-fasa mulai mencair.

Jenis pemaduan:

1. Unsur logam + unsur logam Contoh: Cu + Zn; Cu + Al; Cu + Sn.

2. Unsur logam + unsur non logam Contoh: Fe + C.

Contoh-contoh pemaduan:

1. Oli dengan air


2. Alkohol dengan air ,larutan
3. Gula dengan air

Pemaduan terjadi akibat adanya susunan atom sejenis ataupun ada


distribusi atom yang lain pada susunan atom lainnya. Jika ditinjau dari posisi
atom-atom yang larut, diperoleh dua jenis larutan padat:

1. Larutan padat substitusi

Adanya atom-atom terlarut yang menempati kedudukan atom-atom pelarut.

2. Larutan padat interstisi


Adanya atom-atom terlarut yang menempati rongga-rongga diantara

kedudukan atom/sela antara.

Pembentukan diagram fasa

Hubungan antara temperatur, komposisi diplot


untuk mengetahui perubahan fasa yang terjadi.
Dengan memvariasikan komposisi dari kedua unsur
(0/100%) dan kemudian dipanaskan hingga mencair
setelah itu didinginkan dengan lambat (diukur oleh
dilatometer/kalorimeter), maka akan diperoleh kurva
pendinginan (gambar a.). Perubahan komposisi akan
merubah pola dari kurva pendinginan, titik-titik A, L1,
L2, L3 dan C merupakan awal terjadinya pembekuan
dan B, S1, S2, S3 dan D merupakan akhir
pembekuan. Gambar b. diagram kesetimbangan fasa
Cu-Ni.

Garis liquidus = menunjukkan temperatur terendah dimana logam dalam


keadaan cair atau temperatur dimana awal terjadinya pembekuan dari kondisi
cair akibat proses pendinginan.
Garis solidus = menunjukkan temperatur tertinggi suatu logam dalam
keadaan padat atau temperatur terendah dimana masih terdapat fasa cair.

Klasifikasi Diagram Kesetimbangan Fasa

1.Larut sempurna dalam keadaan cair dan padat.

2.Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan padat
(reaksi eutektik).

3.Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan


padat (reaksi eutektik).

4.Larut sempurna dalam keadaan cair, larut sebagian dalam keadaan

padat (reaksi peritektik).

5.Larut sempurna dalam keadaan cair, tidak larut dalam keadaan

padat dan membentuk senyawa.

6.Larut sebagian dalam keadaan cair (reaksi monotektik).

7.Tidak larut dalam keadaan cair maupun padat.

Logam Murni dan Logam Paduan


logam non ferro dapat digolongkan ke dalam logam non ferro berat dan logam non
ferro ringan. Sifat mekanik logam non ferro pada umumnya kurang baik, akan tetapi
dapat diperbaiki dengan memadukannya. Kebanyakan dari logam non ferro adalah
tahan korosi karena adanya lapisan oksida yang kuat. Sedangkan beberapa logam
non ferro mempunyai daya penghantar listrik dan daya penghantar panas yang baik.

(a). Logam berat dan logam ringan

Logam dapat diklasifikasikan sebagai logam berat dan logam ringan. Logam berat
dengan berat jenis lebih dari 5 kg/dm 3. sedangkanlogam ringan dengan berat jenis
kurang dari 5 kg/dm3. logam berat dan logam ringan menurut keberadaannya
terdapat dalam dua bentuk yaitu logam murni dan logam paduan.
Logam murni yaitu logam dengan sifat-sifat :

1). Kadar kemurnian 99,9 %.

2). Kekuatan tarik rendah

3). Titik lebur tinggi

4). Daya hantar listrik baik

5). Daya tahan terhadap karat baik.

Logam paduan yaitu logam campuran dari dua macam logam atau lebih yang
dicampur satu sama lain dalam keadaan cair, sehingga mempunyai sifat-sifat :

1). Kekerasan dapat ditingkatkan dari kekerasan logam asalnya.

2). Kekuatan tarik dapat diperbesar

3). Daya pemuaian dapat dikurangkan

4). Titik lebur dapat diturunkan atau dinaikkan dibanding logam-logam asalnya.

Macam-macam logam paduan yaitu:

1). Paduan tuang

2). Paduan tempa Dalam logam paduan dikenal perbedaan antara paduan logam
berat dan paduan logam ringan.

Diantara paduan logam berat yang kita kenal antara lain sebagai berikut.

a). Kuningan atau loyang yaitu paduan antara tembaga dengan seng dan sedikit
tambahan timbal.

b). Perunggu yaitu campuran antara tembaga, timah, sedikit seng dan timbal.

c). Paduan nikel untuk logam-logam tahan karat, misalnya monel, metal dan
sebagainya.

d). Paduan seng untuk alat-alat ukur dan bagian-bagian mesin.


Logam-logam untuk paduan berat lainnya dan kegunaan dapat dilihat dalam tabel
berikut.

Tabel 1. Macam-macam Paduan dan kegunaannya. 

1. Wolfram/tungste Untuk paduan baja, kawat pijar, dan bahan


n (W)
campuran elektoda las TIG/WIG.
2. Molibdenum (Mo) Paduan baja, pipa-pipa, dan alat rontgen.
3. Tantalum (Ta) Untuk alat-alat kedokteran dan paduan lainnya.
4. Kromium (Cr) Paduan baja tahan karat, pelapis logam dan
pelindung tahan karat.
5. Mangan (Mn) Paduan baja.
6. Vanadium (V) paduan baja tahan karat.
7. Kobalt (Co) Paduan baja perkakas potong.
8. Kadmium (Cd) Paduan logam-logam bantalan, Pelapis baja
tahan karat, tahan uap racun dan sebagainya.
9. Bismut (Bi) Paduan bahan yang digunakan dalam sekering-
Sekering.

Sedangkan untuk paduan logam ringan kita kenal antara lain sebagai berikut.

1).Aluminium dan paduannya yang banyak digunakan untuk paduan logam ringan,
misalnya duralumin yang biasa digunakan untuk badan pesawat terbang, kendaraan
bermotor, kapal pesiar, alat-alat rumah tangga dan sebagainya.

2).Paduan magnesium digunakan hanya bila dalam konstruksi mesin yang factor
berat menjadi pertimbangan utama. Sebab magnesium mempunyai daya gabung
yang tinggi terhadap oksigen dan mudah terbakar.
3).Paduan titanium banyak digunakan untuk paduan aluminium sebagai logam
ringan yang banyak dipakai pada konstruksi pesawat terbang.

(b). Logam mulia

Logam mulia adalah logam yang dalam keadaan tunggal sudah dapat dipakai
sebagai bahan teknik, artinya dalam keadaan murni tanpa dicampur dengan bahan
logam lain sudah dapat diproses menjadi barang jadi atau setengah jadi, dengan
sifat-sifat yang baik sesuai dengan yang diinginkan. Pada umumnya bahan logam
belum memiliki sifat-sifat yang baik apabila tidak dicampur dengan bahan lain nya
dan tidak memenuhi syarat sebagai bahan teknik, kecuali logam mulia
tersebut. Diantara logam mulia yang kita kenal adalah emas, perak dan platina.

(c). Logam radioaktif

Logam radioaktif adalah bahan yang menunjukkan gejala radioaktif karena


radionuklida. Radioaktif adalah radiasi elektromagnetik dan penyebaran partikel
pada saat terjadi perubahan spontan suatu inti atom atau disebabkan pembelahan
inti secara spontan. Diantara logam radioaktif yang kita kenal adalah uranium,
radium dan plutonium.

Anda mungkin juga menyukai