Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN DIAGNOSIS KENDARAAN

MOTOR BENSIN

Disusun oleh :

Musthafa Bintang Harapan (18504241010)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
A. DATA IDENTITAS KENDARAAN
Nama Pemilik : Ade Kristanto.
Alamat : Tiwir, Sumbersari, Moyudan Sleman.
No. Hp : 0895335419246
Merk & Tipe : Suzuki Carry Futura 1.5
No. Polisi :
Tahun : 1999

B. KELUHAN CUSTOMER
1. Mobil tidak bisa akselerasi.
2. Tidak bisa dipacu kecepatan tinggi (tarikan berat).

C. INFORMASI PENDUKUNG
1. Coil belum lama ganti.
2. Pernah mogok, direparasi mekanik panggilan online (2 bulan lalu).
3. Starting mudah, bisa stasioner/ idle.
4. Tidak ada knocking.

D. DUGAAN KERUSAKAN
1. Filter udara tersumbat (kotor).
2. Pompa akselerasi karburator rusak/ pump jet tersumbat.
3. Main jet/ main nozzle tersumbat/ rusak.
4. Campuran udara dan bahan bakar terlalu irit (miskin) atau terlalu boros
(kaya).
5. Penyetelan timing pengapian tidak tepat (terlalu mundur).
6. Kesalahan pemasangan timing belt (tidak sinkron antara piston, timing
kerja katup dan timing pengapian.

E. KEBUTUHAN ALAT DIAGNOSA


1. Visual.

F. PEMERIKSAAN/ VERIFIKASI DUGAAN


1. Test drive.
2. Cek kondisi filter udara.
3. Lepas busi, cek hasil pembakaran.
4. Cek kondisi dan kebersihan karburator (jalur keluar bahan bakar) serta
kinerja sistem akselerasi karburator (pompa akselerasi & pump jet).
5. Cek kondisi main jet.

G. DATA HASIL VERIFIKASI DUGAAN


1. Filter udara masih OK, tidak terlalu kotor dan menyumbat aliran udara.
2. Elektroda (+) busi kering, basah pada bagian ground samping.
3. Karburator bersih, jalur bahan bakar tidak tersumbat.
4. Sistem akselerasi bekerja (pump & jet)
5. Main jet tidak standard an modifikasi (pelebaran diameter lubang).

H. DIAGNOSA AWAL
1. Campuran udara dan bahan bakar terlalu kaya, karena ada pelebaran main
jet. Bensin tidak teratomisasi dengan baik.  Bahan bakar tidak terbakar
sempurna, tenaga justru berkurang. (busi basah bagian tepi).
I. TINDAK LANJUT 1
1. Ganti main jet standar dan perangkat lain (carburetor repair kit).
2. Test drive. Cek hasil/ uji coba tarikan mesin ada peningkatan atau tidak.

J. HASIL 1
1. Stasioner berubah.
2. Ada sedikit peningkatan tarikan.
3. Akselerasi masih lambat, tarikan masih berat.

K. TINDAK LANJUT 2
1. Setel IMAS & ISAS serta timing pengapian (dimajukan).
2. Setel pengapian hingga didapatkan kinerja mesin normal.
3. Test drive kondisi distributor ditahan (tidak bisa dibaut).
4. Bandingkan tarikan mesin saat akselerasi.

L. HASIL 2
1. Putaran mesin normal ketika timing pengapian dimajukan melewati batas
(distributor diputar melebihi batas baut pengikat).
2. Distributor tidak bisa dibaut jika dikehendaki putaran mesin normal.
3. Hasil uji test drive distributor ditahan (pengapian dimajukan melebihi
batas), kinerja mesin meningkat drastis, tarikan meningkat, akselerasi
meningkat.
M. PEMBAHASAN
1. Dugaan 1, Filter udara kotor dan tersumbat berpotensi menghambat aliran
udara masuk sehingga supply udara berkurang dan menyebabkan tenaga
berkurang sedangkan salah satu syarat/ kebutuhan pembakaran adalah
oksigen yang terakomodir oleh supply udara. Jika aliran udara terhambat,
kuantitas oksigen yang masuk akan berkurang seiring dengan
berkurangnya jumlah udara yang masuk.
2. Dugaan 2 dan 3, sistem akselerasi dan main jet pada karburator yang
kotor, tersumbat atau bahkan rusak dapat mempengaruhi jumlah bahan
bakar yang keluar serta proses atomisasi. Jika pompa akselerasi rusak/
tidak bekerja, hanya berpotensi pada tarikan/ akselerasi mendadak yang
tidak responsive atau bahkan mesin mati ketika pedal gas diinjak tiba-tiba.
Namun jika main jet tersumbat atau rusak, dapat berpotensi ke seluruh
sistem karena main jet merupakan saluran yang mensuplai keluarnya
bensin dari float chamber ke seluruh sistem.
3. Dugaan 4, campuran udara dan bahan bakar terlalu irit(miskin) atau terlalu
boros(kaya). Keduanya berpotensi menyebabkan turunnya tenaga mesin,
jika campuran terlalu irit, konsumsi bahan bakar akan lebih sedikit namun
tenaga maksimal mesin tidak akan tercapai karena jumlah bahan bakar
yang akan dirubah menjadi tenaga lebih sedikit. Begitu pula sebaliknya,
jika campuran boros(kaya), maka banyak bahan bakar yang tidak dapat
habis terbakar dan jika terlalu boros justru akan mengurangi tenaga mesin
sesuai yang ditunjukkan pada grafik stoikiometri berikut.
4. Dugaan 5, penyetelan timing pengapian yang keliru, yaitu terlalu mundur
(tidak ada knocking) berpotensi menyebabkan mundurnya pula
pembakaran yang terjadi. Hal ini menyebabkan piston sudah turun dan
sudut batang piston dengan poros engkol sudah tidak membentuk sudut
900 sehingga untuk menghasilkan torsi maksimal tidak bisa tercapai.
5. Dugaan 6, kesalahan pemasangan timing belt berpotensi menyebabkan
tidak sinkronnya gerakan mekanis piston dengan timing buka tutup katup,
serta timing pengapian. Hal ini menyebabkan efisensi volumetrik tidak
dapat tercapai dan menyebabkan tenaga mesin berkurang drastis. Karena
mesin masih dapat hidup stasioner, dimungkinkan kesalahan pemasangan
hanya selisih terlambat 1-2 mata gigi.
N. DIAGNOSA AKHIR
Dugaan nomor 1, 2, gugur. Dugaan 3, 4, 5 mendekati tepat, yaitu main
nozzle tidak standard dan diperlebar diameter lubangnya, sehingga supply
bensin terlalu banyak (campuran kaya) dengan indikasi busi basah, serta
setelan pengapian tidak tepat karena dugaan 6 paling tepat, yaitu
pemasangan timing belt keliru/ tidak sinkron antara piston dengan timing
kerja katup dan timing pengapian. Pembakaran terlambat terbakar dan
efisiensi volumetrik tidak tercapai sehingga menyebabkan kinerja mesin
tidak dapat mencapai power maksimal.

O. SOLUSI
Perlu dilakukan perbaikan pada mekanisme penggerak katup (timing belt)
dengan mensinkronkan pemasangan belt dengan posisi pemasangan
sprocket/ pulley crankshaft & camshaft disesuaikan dengan tanda acuan
pemasangan. Kemungkinan pemasangan sebelumnya kendor dan mleset 1
mata gigi sehingga mesin dapat hidup/ bekerja namun kinerjanya tidak
bisa optimal karena tenaga maksimal hasil pembakaran tidak dapat
dicapai.

P. EKSEKUSI
1. Perbaikan pemasangan timing belt, ditepatkan sesuai tanda pemasangan
yang telah disediakan pabrik produsen dan pemasangan dilakukan dengan
memastikan kondisi kencang serta melakukan pengecekan ulang dengan
memutar mesin 1 siklus, apakah tanda kembali ke posisi semula atau
tidak. Ketika sudah tepat, baru dilakukan uji coba menghidupkan mesin.
2. Penyetelan ulang timing pengapian dan disesuaikan.
3. Test drive.

Q. HASIL AKHIR DAN KESIMPULAN


Keluhan trouble customer terselesaikan dan eksekusi perbaikan sesuai dengan
dugaan dan diagnosa. Kerusakan dan kesalahan pada mobil terselesaikan
dengan baik dan mobil dapat bekerja normal kembali.

Anda mungkin juga menyukai