Anda di halaman 1dari 9

Outline Materi Kuliah Material Teknik, Pertemuan ke-8

1. Konsep Dasar

Diagram Fasa berhubungan dengan mikrostruktur dan sifat mekanik bahan.


Penting dipelajari dan dipahami oleh engineer. Karena berkaitan dgn:
- desain material
- control prosedur perlakuan panas (heat-treatment)
- sifat material
- mikrostruktur

Istilah dasar:
- Komponen: berkaitan dengan material, cth Baja, komponen Besi (Fe) dan Carbon (C)
- System: mengacu pada kondisi komponen, dalam bentuk padatan (solid), cairan
(liquid), serbuk (powder)

Batas Kelarutan (solubility limit)


Paduan (alloy) pada suhu tertentu memiliki konsentrasi maksimum atom terlarut yang dapat
larut dalam zat pelarut sehingga membentuk larutan padat (solid solution).
Sangat bergantung kepada suhu (temperature).

Contoh:
Air (Liquid) dan Gula (Solid), terdiri dari 2 komponen.
Gula akan mencapai konsentrasi maksimum pada suhu air tinggi (100 0C)
Atau pada suhu rendah (20 0C)?
Konsentrasi maksimum atau Tingkat kelarutannya gula pada zat pelarut yaitu air akan dicapai
pada suhu yang tinggi.

Perhatikan grafik pada Fig 9.1. Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi batas kelarutan gula
dalam larutan cair (sirup). Sehingga menghasilkan konsentrasi larutan cair + gula yang
meningkat dengan komposisi larutan gula besar dari 60%.
Fasa (phase)
Fasa dapat didefinisikan sebagai bagian homogen dari suatu sistem yang memiliki
karakteristik fisik dan kimia yang seragam.
Sistem tunggal (single phase): hanya solid / hanya liquid
Sistem binary: ada solid + liquid

Mikrostruktur
Sifat fisik, khususnya perilaku mekanik suatu material bergantung kepada struktur mikro.
Mikrostruktur ini kita peroleh dari pengamatan secara mikroskopis/menggunakan mikroskop.
- Optical microscopic (OM)
- Scanning electron microscop (SEM)
- EDX

Dalam paduan (alloy) mikrostruktur ini dicirikan oleh jumlah fasa yang ada, proporsinya dan
cara distribusi.

Kesetimbangan fasa (phase equilibrium)


Kesetimbangan dalam konsep ini dijelaskan dengan kuantitas termodinamika yang disebut
energi bebas (free energy).
Istilah kesetimbangan fase, sering digunakan dalam konteks material, mengacu pada
kesetimbangan yang berlaku untuk sistem di mana sistem memiliki satu atau mungkin lebih
dari satu fase.
Misalnya utk aloi Ti memiliki fasa alpha (𝛼), beta (𝛽).
Dikatakan mempunyai kesetimbangan fasa apabila memiliki fasa 𝛼 atau fasa 𝛼 + 𝛽.
Ketidaksetimbangan atau disebut Metastable: Keadaan metastabil atau struktur mikro dapat
bertahan tanpa batas, hanya mengalami perubahan yang sangat kecil dan hampir tidak
terlihat seiring berjalannya waktu.

2. Diagram fasa

Diagram Fasa Satu Komponen (Unary)


Diagram fasa atau diagram kesetimbangan merupakan diagram yang dapat menampilkan
sebagian besar informasi tentang control struktur fasa pada sistem tertentu dengan mudah
dan ringkas.
Jenis diagram fasa unary yang paling sederhana dan paling mudah untuk dipahami adalah
bahwa untuk sistem satu komponen, dimana komposisi dipertahankan konstan (yaitu,
diagram fasa untuk zat murni); maka tekanan dan suhu adalah variable.
Diagram fasa unary, terkadang disebut diagram tekanan-suhu (P-T), direpresentasikan
sebagai plot dua dimensi, Tekanan (P) pada sumbu vertical/ordinat dan Suhu (T) pada sumbu
horizontal/absis. Seperti yang ditunjukkan pada Fig. 9.2 yaitu diagram fasa Tekanan-Suhu
untuk H20 (air).
Diagram Fasa Biner (Binary)
- Diagram fasa biner adalah diagram yang mewakili hubungan antara suhu, komposisi dan
jumlah fasa pada kesetimbangan, yang mempengaruhi mikrostruktur paduan (alloy).
- Banyak mikrostruktur berkembang dari transformasi fase, terjadinya perubahan Ketika
suhu diubah (biasanya setelah pendinginan). Hal ini dapat melibatkan transisi dari satu
fasa ke fasa lain, atau dapat mengakibatkan muncul atau hilangnya suatu fasa.
- Diagram fasa biner sangat membantu dalam memprediksi transformasi fasa dan
mikrostruktir yang dihasilkan, yang mungkin memiliki karakter kesetimbangan
(equilibrium) atau metastabil (nonequilibrium).

Sistem Isomorphous Biner


- Jenis diagram fase biner yang paling mudah untuk dipahami dan diinterpretasikan adalah
jenis yang dicirikan oleh sistem tembaga-nikel (Cu-Ni) pada Fig 9.3a.
- Sistem Cu-Ni disebut Isomorphous karena memiliki kelarutan lengkap pada kedua
komponen dalam cairan dan padatan.
- Fig 9.3a menunjukkan Temperatur diplot sepanjang ordinat (sumbu vertical), komposisi
paduan pada absis (sumbu horizontal), dimana untuk persen berat (wt%) Ni di posisi
bawah dan persen atom (at%) Ni di posisi atas. Komponen Cu disebelah kiri dan
komponen Ni disebelah kanan. Sehingga komposisinya dari kiri ke kanan berkisar 0 wt%
Ni (100 wt% Cu) dan komposisi dari kanan ke kiri 100 wt% Ni (0 wt% Cu). Terdapat tiga
daerah fasa atau bidang yang muncul pada diagram, yaitu bidang alfa (𝛼), bidang cair (𝐿),
dan bidang dua fase (𝛼 + 𝐿). Setiap daerah ditentukan fasa yang ada pada rentang suhu
dan komposisi yang dibatasi oleh garis batas fasa.
- Cairan 𝐿 adalah larutan cair homogen yang terdiri dari tembaga (Cu) dan nikel (Ni). Fasa
adalah larutan padat substitusi yang terdiri dari atom Cu dan Ni, dan memiliki struktur
kristal FCC. Pada suhu di bawah sekitar tembaga dan nikel saling larut satu sama lain
dalam keadaan padat untuk semua komposisi.
- Kelarutan lengkap ini dijelaskan oleh fakta bahwa baik Cu dan Ni memiliki struktur kristal
yang sama (FCC), jari-jari atom dan keelektronegatifan yang hampir identik, dan electron
valensi yang serupa.
- Fig 9.3a. Selanjutnya berkenaan dengan batas fasa, garis yang memisahkan bidang 𝐿 dan
bidang fasa 𝛼 + 𝐿 disebut garis liquidus, dimana fasa cair hadir pada semua suhu dan
komposisi diatas garis liquidus. Sedangkan garis solidus terletak diantara daerah 𝛼 dan
bidang 𝛼 + 𝐿, dibawah garis solidus hanya ada fasa padat.
- Fig 9.3a. Garis solidus dan liquidus berpotongan di dua ekstrimitas komposisi; hal ini
sesuai dengan suhu leleh komponen murni. Misalnya suhu leleh Cu murni 10850C dan
suhu leleh Ni murni 14530C. Pada saat memanaskan Cu maka sama dengan suhu sebelah
kiri bergerak secara vertical keatas. Transformasi padat ke cair terjadi pada suhu leleh,
dan tidak ada pemanasan lebih lanjut yang mungkin sampai transformasi ini selesai.
- Fig 9.3a. Untuk setiap komposisi selain komponen murni, fenomena pelelehan ini akan
terjadi pada rentang suhu antara garis solidus dan liquidus; fase padat dan cair akan
berada dalam kesetimbangan dalam kisaran suhu ini.
- Misalnya, pada pemanasan paduan komposisi 50 wt% Ni–50 wt% Cu (Gambar 9.3a),
pelelehan dimulai pada kira-kira pada suhu 12800C; jumlah fase cair terus meningkat
dengan suhu sampai sekitar 13200C, di mana paduan benar-benar cair.
Material Teknik

2.1 Diagram Fasa dan Paduan


2.1.1 Diagram Fasa
Diagram fasa secara umum didefinisikan sebagai diagram yang menghubung-
kan antara komposisi, temperatur, dan fasa. Keuntungan diagram fasa yaitu :
a. Dapat diketahui fasa
b. Dapat diramalkan sifat paduan
c. Dapat diramalkan struktur mikro paduan
Contoh struktur mikro fasa ferit dan perlit sesuai gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur ferit dan perlit


2.1.2 Paduan (Alloy)
Paduan (alloy) merupakan campuran dari dua unsur atau lebih sehingga di-
peroleh sifat yang lebih baik. Parameter paduan meliputi :
a. Komposisi, dapat berupa % berat & % jumlah atom (nA = bilangan
Avogadro)
b. Temperatur (T)
c. Fasa tertentu, pada saat fasa cair (L) & solid (S)

8
Material Teknik

2.2 Diagram Fasa Biner


Daigra, fasa biner merupakan diagram fasa yang terbentuk oleh dua unsur
yang dipadukan. Daigram fasa biner digolongkan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Diagram fasa jenis I yaitu diagram fasa yang menunjukkan kelarutan
yang sempurna dalam keadaan cair (L) maupun padat (S).
Diagram ini menunjukkan larut sempurna, misal : A + B C
Contoh diagram fasa jenis I ditunjukkan gambar 2.2.

Gambar 2.2 Diagram fasa jenis I


2. Diagram fasa jenis II yaitu diagram fasa yang menunjukkan kelarutan
yang sempurna dalam keadaan cair (L) tetapi larut sebagian (terbatas)
dalam keadaan padat (S)
Diagram ini menunjukkan larut sebagian, misal : A + B A’ (α) + B’
(β)
Contoh diagram fasa jenis II ditunjukkan gambar 2.3.

9
Material Teknik

Gambar 2.3 Diagram fasa jenis II


3. Diagram fasa jenis III yaitu diagram fasa yang menunjukkan kelarutan
yang tidak larut dalam keadaan cair (L) maupun keadaan padat tidak
larut satu sama lain.
Diagram ini menunjukkan tidak larut, misal : A + B A+B
Contoh diagram fasa jenis III ditunjukkan gambar 2.4.

Gambar 2.4 Diagram fasa jenis III

10
Material Teknik

2.3 Menentukan Fraksi Fasa dan Skesta Struktur Mikro


Cara menentukan fraksi fasa dan diagram fasa sebagai berikut :

11
Material Teknik

2.4 Diagram Fasa Fe-Fe3C


Diagram fasa Fe-Fe3C (terkadang disebut pula diagram fasa FeC) adalah
diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dimana terjadi
perubahan fasa selama proses pendinginan lambat dan pemanasan lambat
dengan kandungan karbon (%C). Diagram fasa besi dan karbida besi (Fe-
Fe3C) ini menjadi landasan penting untuk perlakuan panas dari mayoritas
jenis baja yang kita kenal. Merujuk pada diagram fasa tersebut, maka dapat
diperoleh informasi-informasi penting antara lain :
a. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan
pendinginan lambat.
b. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe-C bila
dilakukan pendinginan lambat.
c. Temperatur cair dari masing-masing paduan.
d. Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa
tertentu.
e. Reaksi-reaksi metalurgi yang terjadi.
12

Anda mungkin juga menyukai