Dosen Pengampu:
1. Rusiyanto S.Pd., M.T.
2. Sudiyono S.Pd., M.Pd.
FOTO 4 x 6
Disusun oleh
Nama : Nanda Septhian Prayoga
NIM : 5201422011
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Rombel : A
D. Eretan (carriage)
Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/ elemen diantaranya: (1). Eretan memanjang
(longitudinal carriage), berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang
mendekati atau menjauhi spindle mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/alas
mesin dan sekaligus sebagai dudukan eretan melintang. (2). Eretan melintang (cross carriage),
befungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjahui
sumbu senter, secara manual/otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas. (3). Eretan
atas (top carriage), berfungsi untuk melakukan pemakanan secara manual kearah sudut yang
dikehendaki sesuai penyetelannya.
E. Poros Transportir dan Poros Pembawa
Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau trapesium
dengan jenis ulir withworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi untuk membawa eretan pada
waktu pembubutan secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/ melintang dan
ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada umumnya kisar ulirnya antara dari 6 ÷
8 mm. Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung
jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis.
F. Tuas/ Handel
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang berbeda, pada
umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaan berbeda. Maka dari itu, didalam
mengatur tuas pada setiap melakukan proses pembubutan harus berpedoman pada tabel-tabel
petunjuk pengaturan yang terdapat pada mesin bubut tersebut. Contoh posisi tuastuas
pengatur kecepatan putar, feeding, penguliran dan pengubah arah pemakanan,Fungsi dari
handle ini adalah mengatur cepat tidaknya putaran spindle pada mesin bubut. Caranya dengan
ubah kombinasi gear di gearbox mesin bubut. Biasanya mesin bubut standar juga mempunyai
2 buah handel yang setiap handalnya bisa digerakkan melalui tiga posisi berbeda.
G. Dudukan Pahat Bubut (Tools Post)
Dudukan atau penjepit pahat pahat bubut (tools Post), digunakan untuk memegang atau
menjepit pahat bubut pada saat melakukan proses pembubutan. Bentuknya atau modelnya
secara garis besar ada dua macam yaitu, pemegang pahat bubut standar dan pemegang pahat
bubut dapat disetel (justable tool poss).
Keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n). atau: Cs =
π.d.n Meter/menit. Keterangan: d : diameter benda kerja (mm) n : putaran
mesin/benda kerja (putaran/menit - Rpm) π : nilai konstanta = 3,14. Sehingga
dalam penggunaannya tinggal menyesuaikan antara jenis bahan yang akan dibubut
dan jenis alat potong yang digunakan.
Pada tabel kecepatan potong (Cs) juga disertakan jenis bahan alat potongnya.
Yang pada umumnya, bahan alat potong dikelompokkan menjadi dua macam,
yaitu HSS (High Speed Steel) dan karbida (carbide). Kecepatan potong dari bahan
karbida (carbide) lebih cepat jika dibandingan dengan alat potong HSS. Berikut
adalah Tabel Kecepatan Potong Bahan :
B. Kecepatan Putaran Mesin Bubut (RPM)
Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar
mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan 12
Teknik Permesinan Bubut 2 putaran/menit. Maka dari itu untuk mencari
besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan
potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk
setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan
demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:
Cs
Cs=π d n(meter/menit) ¿n =Rpm
πd
1000 . 25
n=
3 , 14 . 60
n=132,696 Rpm