LANDASAN TEORI
a. Kecepatan pemotongan
Yang di maksud dengan kecepatan potongan (Cs) adalah
kemampus alat potong menyayat bahan dengan aman
menghasilkan tatal dalam suatu panjang/waktu (meter/menit).
Keterangan :
Keterangan :
c. Kecepatan pemakanan
Kecepatan pemakanan atau ingsutan ditentukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: kekerasan
bahan, kedalaman penyayatan,sudut-sudut sayat alat potong,
bahan alat potong, ketajaman alat potong dan kesiapan mesin yang
akan digunakan. Kesiapan mesin ini dapat diartikan, seberapa
besar kemampuan mesin dalam mendukung tercapainya
kecepatan pemakanan yang optimal. Disamping beberapa
pertimbangan tersebut, kecepatan pemakanan pada umumnya
untuk proses pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan
tinggi karena tidak memerlukan hasil pemukaan yang halus (waktu
pembubutan lebih cepat), dan pada proses
penyelesaiannya/finising digunakan kecepatan pemakanan rendah
dengan tujuan mendapatkan kualitas hasil penyayatan yang lebih
baik sehingga hasilnya halus (waktu.pembubutan.lebih.cepat).
2. Membubut Dalam
3. Membubut Tirus
4. Membubut Permukaan
5. Memotong
6. Membuat Ulir
Selain ulir metris pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir Whitworth
(sudut ulir 55o). Identifikasi ulir ini ditentukan oleh diamater mayor ulir dan
jumlah ulir tiap inchi .Misalnya untuk ulir Whitwoth 3/8” jumlah ulir tiap
inchi adalah 16 (kisarnya 0,0625”). Ulir ini biasanya digunakan untuk
membuat ulir pada pipa mencegah kebocoran fluida).
Selain ulir segi tiga, pada mesin bubut bisa juga dibuat ulir segi
empat (Gambar 2). Ulir segi empat ini biasanya digunakan untuk ulir
daya. Dimensi utama dari ulir segi empat pada dasarnya sama dengan
ulir segi tiga yaitu diameter mayor, diameter minor, kisar (pitch), dan
sudut helix.
Gambar 3.7 Pahat ulir metris untuk ulir luar dan ulir dalam
(tommyK,2016)
Gambar 3.9 Setting pahat bubut untuk proses pembuatan ulir luar
(tommyK,2016)
c. Pemegang elektroda
Perlengkapan ini berfungsi untuk menjepit atau memegang
elektroda. Pada bagian tangkainya dilengkapi dengan elektroda
agar dapat dipegang dengan aman pada waktu bekerja. Alat ini
harus memenuhi syarat diantaranya tidak mudah panas, ringan,
dan isolator cukup aman bagi sipemakai.
Gambar 3.12 Pemegang elektroda
d. Penjepit massa
Bagian logam yang akan di las berfungsi sebagai kutub negatif
(masa). Alat ini dapat langsung dijepitkan pada logam yang akan
dikerjakan atau dapat juga dijepitkan pada meja kerja (masa besi).
Kontak dengan masa ini harus baik agar diperoleh hasil pekerjaan
yang baik pula. Kontak yang tidak baik akan menimbulkan panas
yang berarti penggunaan tanaga untuk menghasilkan bunga api
yang sesuai.
b. Sikat baja
Sikat baja digunakan untuk membersihkan sisa terak
setelah dibersihkan menggunakan palu terak.
Gambar 3.15 Sikat baja
3.3.5 Masker