sekarang dan kebanyakan 85% didalam pabrik menggunakan motor listrik untuk menggerakan
mesinnya, motor listrik ada 2 jenis Phase yang pertama adalah 3 phase yang di mana ada
tegangan R S T sedangkan yang ke dua adalah 1 Phase dimana motor listrik hanya diberi
tegangan phase dan Netral aja, contohnya seperti pumpa air dirumah.
Dari motor - motor tersebut maka anda sangat perlu untuk menghitung amperenya dimana
anda membeli motor 1 phase tapi kapasitas rumah anda hanya 450 Watt saja maka anda harus
menghitung motor airnya harus di bawah dari 450 Watt.
Diket :
P : 8 KW = 8 x 1000 = 8000 Watt
V : 220V
Ditanya :
Berapa Nilai Amperenya?
Ket:
P : Daya ( Watt )
I : Arus ( Ampere )
V : Tegangan ( Voltage )
Jawab :
I = P/V
I = 8000/220
I = 36.36 A
=
sudut pergeseran eretan atas
Contoh:
Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm ; d = 34 mm, panjang ketirusan l = 60 mm.
Jadi penggeseran eretan atasnya adalah:
Jadi eretan harus digeser sebesar = 7 37
b. Dengan Pengeseran Kepala Lepas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas hanya dapat dilakukan untuk pembubutan
bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan
perbandingan ketirusan yang kecil (terbatas). Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual
dengan tangan dan otomatis.
Gambar 49. Membubut tirus diantara dua senter
Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran kepala lepas/offset (X) dapat
dihitung dengan rumus:
X
=
Jarak pengeseran kepala lepas
D
=
Diameter tirus terbesar
d
=
Diameter tirus terkecil
L
=
Panjang benda kerja total
l
=
Panjang tirus yang dibubut (tirus efektif)
Contoh:
Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut yang data-datanya sebagaimana gambar
60, yaitu panjang total benda kerja 150 mm, panjang tirus efektif 80 mm, diameter tirus yang
besar (D) 25 mm dan ukuran diameter tirus yang kecil (D) 21 mm.
Jarak pergeseran kepala lepasnya adalah:
Jadi jarak penggeseran kepala lepas adalah 3.75 mm
By: Hoiri Efendi, S.Pd. 085736430673
Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi
Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan
8
c. Dengan menggunakan perlengkapan tirus (Taper Attachment)
Pembubutan dengan cara ini dapat diatur dengan memasang pelengkapan tirus yang
dihubungkan dengan eretan lintang. Satu set perlengkapan tirus yang tersedia diantaranya:
Busur skala (plat dasar)
Alat pembawa
Sepatu geser
Baut pengikat (baut pengunci)
Lengan pembawa
Gambar 50. Perlengkapan Tirus
Pembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai dengan hasil perhitungan
ketirusan, biasanya garis pembagian pada busur kepala ditetapkan dalam taper per feet bukan
taper tiap inchi. Untuk menghitung besaran taper per feet dapat dicari dengan menggunakan
rumus :
Tpf
=
taper per feet
D
=
diameter kertirusan yang besar
d
=
diameter ketirusan kecil
p
=
panjang ketirusan
Contoh:
Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut mempunyai diameter ketirusan yang
besar (D) = 2, dan diameter ketirusan yang kecil (d) = 13/4 panjang ketirusannya = 8. Busur
skala attachment mempunyai pembagian tiap strip = 1/16 . Hitung berapa strip alat pembawa
pada attachment harus digeserkan !
Setiap setiap skala busur attachment bernilai 1/18 inchi, sedangkan benda kerja mempunyai Tpf
= 3/8, jadi alat pembawanya harus digeser 3/8 dibagi 1/16 sama dengan 6 strip pada busur skala.
4. Membubut bentuk
Membubut bentuk radius, bulat atau bentuk khusus lainnya dapat dilakukan pada mesin bubut
copi. Namun dapat juga bentuknya langsung mengikuti bagaimana bentuk asahan pahatnya itu
sendiri, khususnya untuk bentuk-bentuk yang relatif tidak lebar (luas). Karena bidang pahat yang
memotong luasannya relatif besar bila dibandingkan pembubutan normal, maka besarnya
pemakanan dan kecepatan putarnyapun tidak boleh besar sehingga memperkecil terjadinya
penumpulan dan patahnya benda kerja maupun pahat.
Gambar 51. Membubut bentuk
5. Membubut alur (memotong)
Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat pemotongnya harus
setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek, kecepatan putaran mesin
harus perlahan-lahan (kerja ganda), bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar
dibandingkan dengan lebar mata pahatnya agar pahat tidak terjepit. Benda yang akan dipotong
sebaiknya tidak dijepit dengan senter.
Gambar 52. Membubut alur
Apabila diperlukan dan bendanya panjang boleh dijepit menggunakan senter tetapi tidak boleh
pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji, atau
dilanjutkan dengan dengan pahat tersebut tetapi tanpa didukung dengan senter, hal ini untuk
menghindari terjadinya pembengkokan benda kerja dan patahnya pahat.
6. Membubut ulir
Gambar 53. Ulir segitiga luar
Mesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar/baut dan ulir dalam/mur dan dari sisi
bentuk juga dapat membuat ulir segi tiga, segi empat, trapesium dan lain-lain. Gambar 49
By: Hoiri Efendi, S.Pd. 085736430673
Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi
Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan
9
menunjukkan profil dan dimensi ulir segitga luar (baut) dan gambar 50 menunjukkan profil dan
dimensi ulir segitiga dalam (mur) dalam satuan metris.
Gambar 54. Ulir segitiga dalam
Dari sisi arah uliran jenis ulir ada yang arah ulirnya ke kanan (ulir kanan), dan ada yang arah
ulirnya kekiri (ulir kiri). Arah uliran ini dibuat sesuai kebutuhan ulir tersebut penggunannya
untuk apa dan digunakan dimana, serta salah satu pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya
adalah arah gaya yang diterima ulir tersebut.
Gambar 55. Ulir segitiga kanan
Gambar 56. Ulir segitiga kiri
Untuk mendapatkan data standar ukuran dan profil ulir, baik itu jenis ulir metris, inchi atau jenis
ulir lainnya dapat dilihat pada tabel ulir.
Gambar 57. Standar profil ulir jenis metric
Gambar 58. Standar kedalaman ulir metrik.
Dari data gambar di atas dapat dijadikan acuan bahwa kedalaman ulir luar (baut) adalah 0,61 x
Pitch/kisar dan kedalaman ulir dalam (Mur) adalah 0,54 x Pitch/kisar. Dan untuk memudahkan
mur terpasang pada baut, pada umumnya diameter nominal baut dikurangi sebesar 0.1 x kisar.
7. Membubut dalam
Pekerjaan membubut dalam dilakukan biasanya setelah dilakukan pengeboran atau sudah ada
lubang terlebih dahulu. Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk
bagian dalam benda. Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai maka pada saat awal mata pahat
hendaknya disetel pada posisi 0 dial ukur kepala lepas sehingga tidak setiap saat harus mengukur
kedalaman atau jarak tempuh pahatnya.
Gambar 59. Membubut dalam tirus
8. Mengebor
Sebelum dilakukan pengeboran benda kerja dibor senter terlebih dahulu. Pada saat pengeboran
besarnya putaran mengikuti besar kecilnya diameter mata bor yang digunakan dan harus diberi
pendinginan untuk menjaga mata bor tetap awet dan hasilnya pengeboran bisa maksimal.
Gambar 60. Pengeboran lubang senter
Gambar 61. Pengeboran lubang senter
By: Hoiri Efendi, S.Pd. 085736430673
Teknik Pemesinan SMK PGRI 1 Ngawi
Cerdas, Kreatif, Intelek dan Wirausahawan
10
LATIHAN SOAL 3:
1. Bahan logam kuningan berdiameter 40 mmdibubut dengan putaran mesin 400 rpm, maka
besar kecepatan potong bahan tersebut adalah .
a. 10,24 mm/menit d. 40,24 mm/menit
b. 20,24 mm/menit e. 50,24 mm/menit
c. 30,24 mm/menit
2. Hasil pengukuran sebuah poros seperti gambar di atas, diameter terbesar A = 35 mm, diameter
terkecil B = 25, dan panjang C = 60 mm, maka besar sudut adalah .
a. 4,000 d. 4,760
b. 4,720 e. 4,780
c. 4,740
3. Permukaan ujung benda kerja yang dihasilkan dengan cara penyetelan pahat bubut tidak
setinggi senter adalah .
a. permukaan rata
b. permukaan menonjol di tengah
c. permukaan cekung
A. permukaan cembung
d. permukaan bergelombang
4. Diketahui diameter terkecil poros tirus 25 mm dan panjang poros tirus 90 mm. jika poros
tersebut dibuat pada mesin bubut dengan menggeser kepala lepas sepanjang 5 mm, maka besar
ukuran diameter terbesar poros tirus adalah .
a. 25 mm d. 55 mm
b. 35 mm e. 65 mm
c. 45 mm
5. Langkah pengeboran lubang yang benar pada mesin bubut adalah ....
a. memasang benda menentukan putaran menyenter bor mengebor
b. memasang benda menyenter bor menentukan putaran mengebor
c. memasang benda mengebor menyenter bor menentukan putaran
d. memasang benda menyenter bor mengebor menentukan putaran
e. memasang benda mengebor menentukan putaran menyenter bor
6. Lonceng ulir pada pembubutan ulir berguna untuk ....
a. mengembalikan kedudukan pahat pada posisi semula
b. memberikan tanda bahwa panjang ulir tercapai
c. memberikan tanda bahwa dalam ulir tercapai
d. memberikan tanda jika pahat ulir patah
e. menentukan besar kisar ulir yang benar
7. Proses penyayatan ulir segitiga dengan mesin bubut, jika kedudukan pahat bergeser dapat
disetel kembali dengan cara ....
A. memutar tool post sampai pahat tepat
B. menggeser pahat dengan memutar spindel eretan atas
C. memutar kepala lepas ke arah benda kerja
D. menggunakan mal ulir samapai tegak lurus
E. menggeser eretan memanjang ke arah benda kerja
8. Ulir segi empat tunggal (1 jalan) dengan diameter luar 20 mm dan kisar 8 gang/inchi, diameter
kakinya sebesar ....
a. 12,83 mm d. 16,83 mm
b. 13,12 mm e. 18,41 mm
c. 15,65 mm
9. Kecepatan potong untuk mengebor baja lunak Cs = 25 meter/menit dan diameter bor yang
digunakan 20 mm, secara teoritis putaran mesinnya adalah .
a. 398,08 put/menit d. 1.250 put/menit
b. 450,78 put/menit e. 3.140 put/menit
c. 531,78 put/menit
10. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam proses menghaluskan permukaan benda
kerja dengan penggerindaan adalah, kecuali .
a. kecepatan potong
b. tekanan penyayatan
c. ukuran batu gerinda
d. kecepatan putaran
e. pendingin yang digunakan
11. Lubang bor sebelum di tap M101,5 adalah ....
a. 8,0 mm d. 8,8 mm
b. 8,2 mm e. 9,0 mm
c. 8,5 mm
12. Ketentuan setting pahat berikut ini benar, kecuali .....
a. Pahat dipasang dibagian sebelang kiri rumah pahat
b. Plat ganjal sepanjang sisi rumah pahat
c. Ujung pahat sayat harus setinggi senter
d. Pahat harus diikat kuat pada rumah pahat
e. Pahat dipasang di sisi kanan rumah pahat
13. Dalam proses penyayatan kadang pahat menjadi tumupul, tanda-tanda pahat adalah sebagai
berikut ini kecuali .
a. Penyayatan tidak efektif
b. Benda kerja dan pahat cepat panas akibat gesekan
c. Chip atau tatal bekas sayatan terputus-putus
d. Kadang-kadang berbunyi menderit akibat gesekan
e. Permukaan bekas sayatan halus
14. Bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mengatur tebal tipis sayatan adalah .
a. Eretan atas
b. Eretan lintang
c. Eretan alas
d. Kepala lepas
e. Kepala tetap
Name Plate Motor 3 Phase
Diatas name plate motor 3 Phase yang bisa di gunakan berbagai tegangan seperti diatas, untuk
menghitung amperenya sebagai berikut:
Ket:
P : Daya ( Watt )
I : Arus ( Ampere )
V : Tegangan ( Voltage )
3: Konstanta jika memakai 3 phase dengan nilai jika didecimalkan 1.73
Cos : 85 % dari motor biasanya nilai standartnya 0.85
Diket:
P = 37 Kw = 37 x 1000 = 37000 Watt ( W )
V = 380 V
Cos = 0.84
Ditanya :
Berapa Nilai Amperenya?
Jawab :
I = P/V x 3 x Cos
I = 37000 / 380 x 1.73 x 0.84
I = 37000 / 552.22
I = 67 A
Soal jika diketahu Motor 5 HP dengan tegangan 380 V 3 Phase berapakah Amperenya ?
Diket:
P : 5 HP = 5 x 746 = 3730 Watt ( W )
: 1 Hp = 746 Watt ( W )
V: 380 V
Cos = 0.85 ( Karena biasanya standartnya ini )