Struktur kristal besi alfa (Fe α ) adalah Kubus Pusat Badan (BCC),
Struktur kristal besi gama (Fe γ ) adalah kubus pusat muka (FCC),
Struktur kristal besi delta (Fe δ ) adalah kubus pusat badan (BCC).
1
Gambar 1.2 struktur kristal
2
Berdasarkan hasil pemaduan antara besi dan karbon, karbon berada
didalam besi dapat membentuk larutan atau berkombinasi dengan
besi membentuk karbida besi (Fe3C).
Gambar 1.3 menggambarkan diagram fasa besi karbon untuk seluruh
rentang paduan besi dengan karbon yang mencakup baja dan besi cor.
3
Gb. 1.4 Kelarutan karbon pada besi alfa
4
(Gb.1.6), ferit akan terbentuk disepanjang batas butir austenit.
Sebagai contoh baja dengan kadar karbon 0,4% C, jika didinginkan
dari temperatur austenisasinya pada saat mencapai garis MO
transformasi akan dimulai.
Pengintian ferit akan terjadi dibatas butir austenit dan mulai saat
itu, paduan Fe-C memasuki daerah dua fasa. Jika pendinginan yang
lambat tersebut diteruskan ke titik C, ferit akan tumbuh. Pada
723 oC, struktur baja dititik C terdiri dari austenit (0,8% C) dan
ferit (0,025% C). Karena kelarutan karbon sangat rendah, maka pada
saat pertumbuhan ferit akan disertai “pembuangan” karbon ke
austenit yang masih tersisa sehingga fasa austenit menjadi semakin
kaya dengan karbon. Pendinginan lanjut dari baja tersebut pada saat
melalui temperatur eutektoidnya (pada titik d) austenit yang tersisa
akan bertrasformasi menjadi suatu campuran ferit dan sementit yang
berbentuk lamellar (serpih). Dengan demikian baja dengan kadar
karbon 0,4% C pada titik d akan terdiri dari ferit dan perlit.
Pendinginan lebih lanjut sampai ke temperatur kamar tidak akan
5
mempengaruhi struktur mikro yang sudah ada. Pada saat dipanaskan
akan terjadi trasformasi yang berlangsung kebalikannya dari apa apa
yang telah diuraikan diatas.
Jumlah perlit yang ada pada setiap jenis baja sangat tergantung pada
kadar karbonnya, sbg contoh baja dengan 0,25% C akan memiliki
sekitar 25% perlit, sedangkan baja dengan 0,4% C akan memiliki
sekitar 50% perlit. Struktur mikro dari baja hypoeutektoid hasil
dari proses pendinginan yang lambat ditunjukkan pada Gb 1.7 dibawah
6
Gb. 1.8 Transformasi fasa saat pendinginan baja 1,2% C
7
Pada diagram TTT, kurva B menyatakan awal dari transformasi
austenit, sedangkan kurva E menyatakan waktu yang diperlukan untuk
mentransformasikan seluruh austenit. Daerah kurva B menyatakan
periode inkubasi dimana transformasi austenit belum dimulai. Terlihat
bahwa proses transformasi paling cepat terjadi pada temperatur
sekitar 550o C, dimana transformasi dapat berlangsung kurang dari
satu detik dan waktu 5 detik seluruh fasa austenit sudah
bertrasformasi. Ini menunjukkan bahwa laju pendinginan untuk
memperoleh martensit atau bainit harus cepat, dan ini hanya terjadi
dengan dicelup kedalam air.
Perlit yang terbentuk pada temperatur lebih tinggi (coarse pearlit)
kekerasannya lebih rendah daripada perlit yang halus (fine perlit).
Bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi (upper bainit)
memiliki kekerasan yang lebih rendah dibanding dengan bainit yang
terbentuk pada temperatur yang lebih rendah (lower bainit). Struktur
bainit yang terbentuk pada temperatur yang lebih tinggi relativ
berbeda dg struktur bainit yg terbentuk pada temperatur rendah.
Martensit terbentuk pada temperatur sekitar 200o C (Ms) dan terus
berlangsung sampai temperatur mencapai 29 o C (Mf). Pembentukan
martensit dikaitkan dg waktu pada diagram dinyatakan dg garis
horizontal.
8
menampilkan diagram CCT dan IT, dan terlihat beberapa contoh
pendinginan yang berbeda dan menghasilkan fasa yang berbeda.
9
Sementit : senyawa besi dengan karbon yang umum dikenal sebagai
karbida besi dengan rumus kimia Fe3C, dengan sel satuan orthorombik
dan bersifat keras (65-68 HRC). Pada struktur hasil anil karbida
tersebut berbentuk bulat dan tertanam dalam matrik ferit yang lunak
dan dapat berfungsi sebagai pemotong geram shg dapat meningkatkan
mampu mesin dari baja yang bersangkutan.
Gb. 1.12. Struktur pearlit (dark area) dan sementit (white area)
10
Gb. 1.13 Pearlit lamellar
Bainit : suatu fasa yg diberi nama sesuai nama penemunya yaitu E.C.
Bain, yg merupakan fasa yg kurang stabil (metastabil) yg diperoleh dari
austenit pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur
transformasi ke perlit dan lebih tinggi dari temperatur transformasi
ke martensit. Sebagai contoh jika baja eutectoid yang diaustenisasi
didinginkan dg cepat ke temperatur sekitar 250-500o C, dan dibiarkan
pada temperatur tsb, hasil transformasinya adalah berupa struktur yg
terdiri dari ferit dan sementit tetapi bukan perlit. Struktur tsb
dinamai Bainit. Kekerasan bainit bervariasi antara 45-55 HRC
tergantung pada temperatur transformasinya. Ditinjau dari
temperatur transformasinya, jika terbentuk pada temperatur yang
relative tinggi disebut upper bainit sedangka jika terbentuk pada
temperatur yang lebih rendah disebut sbg lower bainit. Struktur upper
bainit seperti perlit yang sangat halus, sedangkan lower bainit
menyerupai martensit temperaturer.
Dalam paduan besi karbon dan baja, austenit merupakan fasa induk dan
bertransformasi mjd martensit pada saat pendinginan. Transformasi
ke martensit berlangsung tanpa difusi shg komposisi yg dimiliki oleh
martensit sama dg komposisi austenit (Gb 1.14 dan 1.15) sesuai dg
11
komposisi paduannya. Sel satuan martensit adalah tetragonal pusat
badan (BCT).
Disamping karbon, unsur-unsur seperti Mn, Si, Ni, Cr, Mo dan W juga
menggeser temperatur Ms. Penurunan titik Ms sebanding dg jumlah
unsur yang larut dalam austenit (Gb. 1.15).
12
Struktur martensit tampak seperti jarum (Gb. 1.16) atau pelat-pelat
halus. Halus kasarnya jarum tergantung ukuran butir dari austenit,
jika butir austenit besar, maka martensit yg terbentuk juga akan
kasar. Pembentukan martensit diiringi kenaikan volume spesifik
sekitar 3%, yang menyebabkan mengapa timbul tegangan pada saat
dikeraskan dan dapat menyebabkan distorsi bahkan retak.
13
prosentase karbon dan unsur paduan serta tergantung pada jenis
karbida yg akan terbentuk.
Karbida sementit, adalah karbida besi (Fe3C), terdapat pada baja dg
kekerasan 910-1050 HV.
Karbida Chrom kompleks M23C6, (Cr, Fe, Mo, W, V)23C6, terdapat pada
baja dg Cr lebih dari 3-4%, dg kekerasan antara 1000-1100 HV.
Karbida W-Mo kompleks (W, Mo, Cr, V)6C, merupakan karbida utama
yang ada pada semua jenis baja HSS dan Hot-Worked. Kekerasannya
antara 1200-1300 HV.
Karbida Vanadium (MC), karbida ini memiliki kekerasan sekitar 2000
HV, yang larut dalam austenit pada temperatur sekitar 1100-1150o C.
14