Anda di halaman 1dari 8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Rangka
Rangka merupakan salah satu bagian penting pada pada
kendaraan (tulang punggung) yang harus mempunyai kontruksi
kuat untuk menahan atau memikul beban kendaraan. Semua
beban dalam kendaraan baik itu penumpang, mesin, sistem
kemudi, dan segala peralatan kenyamanan semuanya diletakan
di atas rangka. Oleh karena itu setiap kontruksi rangka harus
mampu untuk menahan semua beban dari kendaraanya. Rangka
adalah suatu struktur yang ujung-ujungnya disambung kaku.
Semua batang yang disambung secara kaku harus mampu
menahan gaya aksial, gaya normal, dan momen. Oleh karena itu,
dibutuhkan material yang kuat untuk memenuhi spesifikasi
tersebut. [1]
Ada juga beberapa fungsi utama dari
chassis, yaitu :
1) Untuk menahan torsi dari mesin, transmisi, aksi
percepatan perlambatan, dan juga menahan kejutan yang
diakibatkan bentuk permukaan jalan.
2) Untuk meredam dan menyerap energi akibat beban kejut
yang diakibatkan benturan dengan benda lain.
3) Sebagai landasan untuk meletakkan bodi kendaraan,
mesin, sistem transmisi, tangki bahan bakar dan lain-lain.
4) untuk menahan getaran dari mesin dan getaran akibat
permukaan jalan.

B. Teori Elastisitas.
Teori elastisitas telah banyak membantu kita dalam memahami
pengertian metode elemen hingga. Konsep elastisitas yang
diterapkan menggunakan koordinat Cartesian.

7
8

Setiap bahan akan berubah bentuk kalau mengalami


pembebanan, dan regangan yang timbul dapat diukur. Bila
setelah pembebanan dihilangkan, bahan tersebut kembali ke
bentuk asalnya, maka kejadian tersebut disebut elastik atau
kenyal. Suatu beban batas dimana beban yang menyebabkan
adanya regangan sisa setelah beban dihilangkan dapat
ditentukan. Besarnya tegangan akibat beban tersebut disebut
batas elastik

C. Tegangan
Apabila sebuah batang atau plat dibebani suatu gaya maka akan
terjadi gaya reaksi yang sama dengan arah yang berlawanan.
Gaya tersebut akan diterima sama rata oleh setiap molekul pada
bidang penampang batang tersebut . Jadi tegangan adalah suatu
ukuran intensitas pembebanan yang dinyatakan oleh gaya dan
dibagi oleh luas ditempat gaya tersebut bekerja. Tegangan ada
bermacam – macam sesuai dengan pembebanan yang diberikan.
Komponen tegangan pada sudut yang tegak lurus pada bidang
ditempat bekerjanya gaya disebut tegangan langsung. Pada
pembebanan tarik akan terjadi tegangan tarik maka pada beban
tekan akan terjadi tegangan tekan

D. Regangan
Regangan adalah suatu bentuk tanpa dimensi untuk menyatakan
perubahan bentuk. Biasanya dinyatakan dalam persentasi atau
tidak dengan persentasi. Besarnya regangan menunjukkan
apakah bahan tersebut mampu menahan perubahan bentuk
sebelum patah. Makin besar regangan suatu bahan maka bahan
itu makin mudah dibentuk

E. Deformasi
9

Semua struktur bila mendapat beban luar akan berubah sedikit


dari bentuk awalnya, baik berubah bentuk maupun ukurannya
atau berdeformasi. Bertambahnya ukuran dari sebuah struktur
disebut perpanjangan atau elongasi, sedangkan sebaliknya
disebut pemendekan atau konstraksi.
Pada struktur yang mendapatkan deformasi yang normal dari
masing-masing elemennya yang berada pada sifat elastis, maka
kondisi tersebut disebut kondisi kekakuan (condition of rigidity).
Perubahan bentuk yang kecil sudah tentu dihasilkan oleh beban
kerja yang normal (tanpa kejutan). Tapi dalam keseimbangan
dan gerak, struktur dari suatu konstruksi tidak dipengaruhi oleh
perubahan bentuk yang relatif kecil dan menurut teori mekanis
dapat diabaikan.
Meskipun demikian tanpa mempelajari perubahan bentuk
(deformasi) tersebut, akan sulit untuk menyelesaikan masalah
yang penting, yaitu dalam kondisi kapan kegagalan atau
kerusakan dari susunan konstruksi akan terjadi atau dapat pula
kapan kondisi yang aman dari konstruksi yang dirancang. Harga
batas deformasi yang terjadi dapat dipakai sebagai perbandingan
untuk ukuran atau dimensi dari konstruksi tersebut.
Kemampuan suatu konstruksi atau elemen bangunan untuk
bertahan terhadap perubahan bentuknya adalah sangat penting
atau sangat diperlukan. Kemampuan ini disebut kekakuan atau
stiffness.

F. Teori Von Misses


Von mises (1913) menyatakan bahwa akan terjadi luluh bilamana
tegangan normal itu tidak tergantung dari orientasi atau sudut θ
(invarian) kedua deviator tegangan J2 melampaui harga kritis
tertentu. Kriteria luluh von mises mengisyaratkan bahwa luluh
tidak tergantung pada tegangan normal atau tegangan geser
tertentu, melainkan tergantung dari fungsi ketiga harga tegangan
geser utama
10

G. Proses Desain
Secara umum proses perancangan suatu produk melibatkan
iterasi yang panjang dan berulang-ulang. Dimulai dari
pengumpulan informasi, pelaksanaan desain, evaluasi, desain
ulang , hingga mendapatkan hasil akhir yang maksimal. Seperti
diperlihatkan dalam bagan proses berikut :3.

Gambar 1. Proses Desain

H. Finite Elemen Method (FEM)


11

Finite Element Method pada awalnya merupakan kebutuhan


untuk memecahkan permasalahan elastisitas yang kompleks dan
masalah analisis struktural di dalam sipil dan aeronautical
engineering. Finite element method (metode elemen hingga) atau
FEM adalah salah satu metode numerik yang paling banyak
dipakai di dunia engineering dan diajarkan di dunia (baik
akademika maupun industri). Usianya lebih dari 40 tahun, dan
hingga kini masih tetap dipakai, bahkan makin disukai. Metode
ini berusaha memecahkan partial differential equations dan
persamaan integrasi lainnya yang dihasilkan dari hasil
diskritisasi benda kontinum. Meski berupa pendekatan, metode
ini dikenal cukup ampuh memecahkan struktur-struktur
yangkompleks dalam analisis mekanika benda padat (solid
mechanics) dan perpindahan panas (heat transfer).

I. Kriteria Von Mises


Von mises (1913) menyatakan bahwa akan terjadi luluh bilamana
invarian kedua deviator tegangan melampaui harga kritis
tertentu. Dengan kata lain luluh akan terjadi pada saat energi
distorsi atau energi regangan geser dari material mencapai suatu
nilai kritis tertentu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa
energi distorsi adalah bagian dari energi regangan total per unit
volume yang terlibat di dalam
perubahan bentuk.

Dalam ilmu material dan teknik, kriteria luluh Von Mises dapat
juga diformulasikan dalam Von Mises stress atau equivalent
tensile stress, σeq, nilai tegangan scalar dapat dihitung dari
tensor tegangan. Dalam kasus ini, material dikatakan mulai luluh
ketika tegangan von Mises mencapai nilai kritis yang diketahui
sebagai yield strength. Tegangan von Mises digunakan untuk
meprediksi tingkat keluluhan material terhadap kondisi
pembebanan.
12

Pada element tiga dimensi, bekerja tegangan-tegangan searah


sumbu x, y,dan z. Pada tiap-tiap sumbu dapat diketahui
tegangan utama (σ1, σ2, σ3). Penggabungan tegangan-
tegangan utama pada suatu element merupakan suatu cara
untuk mengetahui nilai tegangan maksimum yang terjadi
pada node tersebut. Salah satu cara mendapatkan tegangan
gabunngan adalah dengan menggunakan formula tegangan
Von Mises : [5]

1
σ eq=
2 √
( σ x −σ y ) + ( σ y −σ z ) +( σ z −σ x ) +6 ( τ xy + τ yz + τ zx )
2 2 2 2 2 2

σ eq= tegangan ekuivalen (von mises stress)


σ x = tegangan normal sumbu x
σ y = tegangan normal sumbu y
σ z = tegangan normal sumbu z
τ xy = tegangan geser bidang yz
τ yz= tegangan geser bidang zx
τ zx = tegangan geser bidang xy

J. Faktor Keamanan
Faktor Keamanan pada awalnya didefinisikan sebagai suatu
bilangan pembagi kekuatan ultimate material untuk
menentukan tegangan kerja atau tegangan design. Perhitungan
tegangan design ini pada jaman dulu belum
mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti impak, fatigue,
stress konsentrasi, dan lain-lain, sehingga faktor keamanan
nilainya cukup besar yaitu sampai 20 – 30 . Seiring dengan
kemajuan teknologi, faktor keamanan dalam design harus
mempertimbangkan hampir semua faktor yang mungkin
13

meningkatkan terjadinya kegagalan. Dalam dunia modern


faktor keamanan umumnya antara 1.2 – 3.

Dalam “modern engineering practice” faktor keamanan


dihitung terhadap “significant strength of material”, jadi tidak
harus terhadap ultimate atau tensile strength. Sebagai contoh,
jika kegagalan melibatkan “yield” maka significant strength
adalah yield strength of material, jika kegagalan melibatkan
fatigue maka faktor keamanan adalah berdasarkan fatigue, dan
seterusnya. Dengan demikian faktor keamanan didefinisikan
sebagai :
significant strength of material
N=
working stress

K. Computer Aided Design (CAD)


CAD adalah teknologi yang berkaitan dengan penggunaan
sistem komputer untuk membantu dalam penciptaan,
modifikasi, analisis, dan optimasi desain. Setiap program
komputer yang mengaktifkan komputer grafis dan program
aplikasi memfasilitasi fungsi rekayasa dalam proses desain
dapat diklasifikasikan sebagai perangkat lunak CAD. Peran
paling dasar dari CAD adalah untuk mendefinisikan geometri
desain bagian mekanik, perakitan produk, struktur arsitektur,
sirkuit elektronik, tata letak bangunan, dan lain-lain.
14

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai