Anda di halaman 1dari 14

KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJA
DISUSUN OLEH:
RIKI WIJAYA (18050754032)
Apa itu Tempat Kerja?

Menurut Undang-undang No 1 Tahun 1970 Tempat kerja adalah setiap ruanga


n ataupun lapangan baik terbuka maupun tertutup, baik bergerak maupun men
etap, dimana di dalamnya terdapat tenaga kerja yang bekerja atau sering dima
suki oleh orang untuk bekerja.
Apa itu K3?
Pengertian K3 Menurut Keilmuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan
Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,

penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan

pencemaran lingkungan.
Tujuan K3
Seperti yang sudah dijelaskan dalam UU Keselamatan Kerja, tujuan
K3 adalah untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja dan menjamin:

• Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat


kerja mendapat perlindungan atas keselamatannya.

• Setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan secara


aman dan efisien.

• Proses produksi dapat berjalan lancar.


Dasar Hukum K3
Hukum yang mendasari K3 antara lain :

 UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970


 UU RI NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN
 PP NOMOR 50 TAHUN 2012
 ISO 45001:2018
Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
Rangkaian faktor-faktor penyebab kejadian kecelakaan dalam
teori domino diurutkan sebagai berikut :

1. Kelemahan pengawasan oleh manajemen (Lack of


control management)
2. Penyebab Dasar
3. Sebab yang Merupakan Gejala (Symptom): Kondisi
dan Tindakan Tidak Aman
4. Kecelakaan
5. Biaya Kecelakaan
Metode Pencegahan Kecelakaan
Menurut International Labour Organization (ILO), langkah -
langkah yang dapat ditempuh untuk menanggulangi
kecelakaan kerja antara lain:

1. Peraturan Perundang-undangan
2. Standarisasi
3. Inspeksi
4. Riset teknis, medis, psikologis, statistik
5. Pendidikan dan Pelatihan
6. Persuasi
7. Asuransi
Analisis Kecelakaan Kerja
Menurut peraturan perundangan, setiap kejadian kecelakaa
n kerja wajib dilaporkan kepada Departemen Tenaga Kerja
selambat-lambatnya 2 x 24 jam setelah kecelakaan tersebut
terjadi. Kecelakaan kerja yang wajib dilaporkan adalah
kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja maupun
kecelakaan dalam perjalanan yang terkait dengan hubungan
kerja
Tujuan dari kewajiban melaporkan kecelakaan kerja adalah :
 Agar pekerja yang bersangkutan mendapatkan haknya dalam
bentuk jaminan dan tunjangan
 Agar dapat dilakukan penyelidikan dan penelitian serta analisi
s untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa

Dari hasil laporan kecelakaan kerja, harus dilakukan analisis yang


mencakup beberapa hal di bawah ini:
1. Tujuan
2. Apa yang dianalisis
3. Siapakah petugas analisis
4. Langkah-langkah analisis
5. Cara analisis
Laporan analisis kecelakaan harus dapat menggambarkan hal-hal
sebagai berikut :
 Bentuk kecelakaan – tipe cidera pada tubuh
 Anggota badan yang cidera akibat kecelakaan
 Sumber cidera
 Type kecelakaan – peristiwa yang menyebabkan cidera
 Kondisi berbahaya – kondisi fisik yang menyebabkan
kecelakaan
 Penyebab kecelakaan – objek, peralatan, mesin berbahay
a
 Sub penyebab kecelakaan – bagian khusus dari mesin,
peralatan yang berbahaya
 Perbuatan tidak aman
Pengawasan K3
Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap UU Keselamatan
Kerja, sedangkan pegawai pengawas dan ahli keselamatan dan
kesehatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung
terhadap ditaatinya UU ini dan membantu pelaksanaannya.
Syarat-syarat K3
Persyaratan tersebut ditetapkan dalam pasal-pasal di bawah ini:
 Pasal 3 ayat 1 berisikan arah dan sasaran yang akan dicapai.
 Pasal 2 ayat 3 merupakan escape clausul , sehingga rincian yang ada dalam pasal
3 ayat 1 dapat diubah sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan
teknologi serta penemuan-penemuan di kemudian hari.
 Pasal 4 ayat 2, mengatur tentang kodifikasi persyaratan teknis keselamatan dan ke
sehatan kerja yang memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan
ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis.
 Ketentuan Pelanggaran
Ancaman hukuman dari pelanggaran ketentuan UU Keselamatan Kerj
a adalah hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan atau denda
setingginya Rp. 100.000,-. Proses projustisia dilaksanakan sesuai
dengan UU No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai