Anda di halaman 1dari 14

Keselamatan Kerja

Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1970
Arief Zaenal, SH, M.Si

Kuliah ke-3
Latar Belakang
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl no. 406)
sudah tidak sesuai lagi
2. Perlindungan tenaga kerja tidak hanya di industri / pabrik
3. Perkembangan teknologi / IPTEK serta situasi dan kondisi
ketenagakerjaan
4. Sifat regresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai

2
Kedudukan hukum UU No. 1 th 1970

3
Dasar hukum
• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
• UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai
ketenagakerjaan
Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi
kemanusiaan
Pemerintah
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai
dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi norma
keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian ganti
kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja

4
Syarat K3
Persyaratan Kesehatan Keselamatan Kerja ditetapkan dalam pasal-
pasal di bawah ini:
1. Pasal 3 ayat 1 berisikan arah dan sasaran yang akan dicapai.
2. Pasal 2 ayat 3 merupakan escape clausul , sehingga rincian
yang ada dalam pasal 3 ayat 1 dapat diubah sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta
penemuan-penemuan di kemudian hari.
3. Pasal 4 ayat 2, mengatur tentang kodifikasi persyaratan teknis
keselamatan dan kesehatan kerja yang memuat prinsip-prinsip
teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan ketentuan yang disusun
secara teratur, jelas dan praktis.

5
Ruang Lingkup
Undang-undang Keselamatan Kerja memuat aturan-
aturan dasar atau ketentuan-ketentuan umum tentang
keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air
maupun di udara yang berada di wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia.

6
Azaz yang digunakan
• Azas nationaliteit memberlakukan UU keselamatan kerja kepada setiap
warga negara yang berada di wilayah hukum Indonesia (termasuk wilayah
kedutaan Indonesia di luar negeri dan terhadap kapal-kapal yang
berbendera Indonesia).
• Azas teritorial memberlakukan UU keselamatan kerja sebagaimana hukum
pidana lainnya kepada setiap orang yang berada di wilayah atau teritorial
Indonesia, termasuk warga negara asing yang tinggal di Indonesia (kecuali
yang mendapat kekebalan diplomatik).
Dengan demikian, UU ini berlaku untuk setiap tempat kerja yang didalamnya
terdapat 3 unsur, yaitu:
• Adanya tempat dimana dilakukan pekerjaan bagi suatu usaha
• Adanya tenaga kerja yang bekerja
• Adanya bahaya kerja

7
Syarat K3
Persyaratan tersebut ditetapkan dalam pasal-pasal di bawah
ini:
 Pasal 3 ayat 1 berisikan arah dan sasaran yang akan dicapai.
 Pasal 2 ayat 3 merupakan escape clausul , sehingga rincian
yang ada dalam pasal 3 ayat 1 dapat diubah sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta
penemuan-penemuan di kemudian hari.
 Pasal 4 ayat 2, mengatur tentang kodifikasi persyaratan
teknis keselamatan dan kesehatan kerja yang memuat
prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu kumpulan
ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis.

8
Pengawasan & Pembinaan K3
Pengawasan :
Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap UU
Keselamatan Kerja, sedangkan pegawai pengawas dan ahli
keselamatan dan kesehatan kerja ditugaskan menjalankan
pengawasan langsung terhadap ditaatinya UU ini dan membantu
pelaksanaannya.
Pembinaan :
Undang-undang Keselamatan Kerja mengatur tentang kewajiban
pengurus dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja
di tempat kerjanya. Undang-undang Keselamatan Kerja juga
mengatur kewajiban tenaga kerja. Hal ini juga berlaku pula bagi
orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut.

9
Tujuan K3
Tujuan K3 dalam Undang-undang Keselamatan Kerja adalah
untuk mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dan menjamin:
 Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di
tempat kerja mendapat perlindungan atas
keselamatannya.
 Setiap sumber produksi dapat dipakai dan dipergunakan
secara aman dan efisien.
 Proses produksi berjalan lancar.

10
Pengertian K3
Secara Filosofi :
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat adil dan makmur.
Secara Keilmuan :
Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Secara Praktis :
Upaya perlindungan agar tenaga kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat
selama melakukan pekerjaan di tempat kerja serta bagi orang lain yang
memasuki tempat kerja maupun sumber dan proses produksi secara aman dan
efisien dalam pemakaiannya.

11
Pengertian lainnya
• Potensi bahaya (Hazard) adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat
menimbulkan kecelakaan dan kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau
kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan.
• Tingkat bahaya (Danger) adalah ungkapan adanya potensi bahaya secara relative.
• Risiko (Risk) adalah menyatakan kemungkinan terjadinya kecelakaan atau kerugian pada
periode waktu tertentu atau siklus operasi tertentu.
• Insiden adalah kejadian yang tidak diinginkan yang dapat dan telah mengadakan kontrak
dengan sumber energi melebihi nilai ambang batas badan atau struktur.
• Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki yang
mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan
kerugian baik korban manusia dan atau harta benda.
• Aman dan selamat adalah kondisi tiada ada kemungkinan malapetaka (bebas dari
bahaya).
• Tindakan tidak aman adalah suatu pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang
memberikan peluang terhadap terjadinya kecelakaan.
• Keadaan yang tidak aman adalah suatu kondisi fisik atau keadaan yang berbahaya yang
mungkin dapat langsung mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

12
Prinsip Dasar Pencegahan Kecelakaan
Pada dasarnya semua hampir semua kecelakaan dapat dicegah dan dapat
diidentifikasi penyebabnya. Dalam usaha pencegahan kecelakaan, penyebab
dasar atau akar permasalahan dari suatu kejadian harus dapat diidentifikasi,
sehingga tindakan koreksi bisa tepat dilaksanakan untuk mencegah kejadian
yang sama. Teori domino, merupakan salah satu teori yang dapat dipakai
sebagai acuan dalam proses tersebut.
Rangkaian faktor-faktor penyebab kejadian kecelakaan dalam teori domino
dapat diurutkan sbb:
1. Kelemahan pengawasan oleh manajemen (Lack of control management)
2. Penyebab Dasar
3. Sebab yang Merupakan Gejala (Symptom): Kondisi dan Tindakan Tidak Aman
4. Kecelakaan
5. Biaya Kecelakaan

13
Metode Pencegahan Kecelakaan
Dalam upaya pencegahan kecelakaan, ada 5 tahapan pokok yaitu:
1. Organisasi K3
2. Menemukan fakta atau masalah: survey, inspeksi, observasi, investigasi dan reviu
record kecelakaan.
3. Analisis, dari hasil analisis dapat saja dihasilkan satu atau lebih alternatif
pemecahan.
4. Pemilihan / Penetapan alternatif / Pemecahan
5. Pelaksanaan

Menurut International Labour Organization (ILO), langkah-langkah yang dapat ditempuh


untuk menanggulangi kecelakaan kerja antara lain:
1. Peraturan Perundang-undangan 5. Pendidikan dan pelatihan
2. Standarisasi 6. Persuasi
3. Inspeksi 7. Asuransi
4. Riset teknis, medis, psikologis, statistik

14

Anda mungkin juga menyukai