Anda di halaman 1dari 3

ASPEK ETIKA DAN HUKUM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

“ Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja”

Melaksanakan secara berkala pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dengan baik dan benar dan
memberikan penjelasan manfaat serta tujuan pemeriksaan kesehatan dalam rangka perlindungan
kesehatan tenaga kerja dengan fokus upaya pencegahan.

“ Perlindungan terhadap tenaga kerja”

- Melaksanakan profesi berlandaskan KODEKI


- Memelihara,membina,dan meningkatkan derajat kesehatan,produktivitas dan kesejahteraan
tenaga kerja,baik secara perorangan maupun kelompok.
- Memberi penyuluhan kesehatan untuk kepentingan kesehatan tenaga kerja,guna mencegah
bahaya pekerjaan.

“ Mengikuti perkembangan iptek”

- Dokter kesehatan kerja bertanggung jawab terhadap peningkatan derajat kesehatan tenaga
kerja sesuai perkembangan iptek kedokteran mutakhir,mengenal dan memahami pekerjaan
dan lingkungan kerjanya serta masalah-masalah yang mungkin timbul.

“ Sasaran kesehatan kerja”

1. Mencegah terjadinya kecelakaan


2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
3. Mencegah atau mengurangi kematian
4. Mencegah atau mengurangi cacat tetap
5. Mengamankan materi,kontruksi,pemakaian,pemeliharaan bangunan-bangunan,alat-alat
kerja,mesin-mesin pesawat-pesawat,instalasi-instalasi dan sebagainya
6. Meningkatkan produktifvitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan
produktifnya
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja,modal,alat-alat dan sumber-sumber produksi lainnya
pada saat bekerja dan sebagainya
8. Menjamin tenaga kerja yang sehat,bersih,nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan dan semangat kerja
9. Memperlancar,meningkatkan,dan mengamankan produksi,industri serta pembangunan

Aspek Hukum
- Undang-undang kerja (1948-1951)
- Peraturan pemerintahan No. 1 tahun 1951 mengatur tentang jam kerja,cuti tahunan,cuti
hamil ,cuti haid bagi pekerja-pekerja wanita,peraturan tentang kerja bagi anak-anak,orang
muda,wanita,persyaratan tempat kerja dan lain-lain.

Undang –undang Keselamatan Kerja tahun 1970


Ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat,industrialisasi,teknik dan teknologi dalam rangka pembinaan norma-norma
keselamatan kerja.
Hak dan kewajiban tenaga kerja yaitu:
1. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan ahli
keselamatan kerja
2. Memakai alat-alat perlindungan dirinya yang diwajibkan
3. Memenuhi dan menaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan
4. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan
5. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih
dapat di pertanggungjawabkan.

UU Kesehatan

Pasal 23 Undang-undang kesehatan

1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktif kerja yang optimal


2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja,pencegahan-pencegahan akibat
kerja,dan syarat kesehatan kerja
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja
4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana di maksud dalam ayat 2 dan 3 ditetapkan
dengan peraturan pemerintahan

Tempat kerja

Yang dimaksud dengan tempat kerja disini adalah tempat kerja yang terbuka atau
tertutup,bergerak atau tidak bergerak yang dipergunakan untuk memproduksi barang atau jasa
oleh satu atau beberapa orang pekerja.

UU Kesehatan pasal 94

Barang siapa yang menyelenggarakan tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan dipidana
dengan pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak lima belas
juta.

Ansuransi Tenaga Kerja

Program ini dilaksanakan berdasarkan pengalaman banyaknya korban yang terjadi akibat
kecelakaan kerja yang mendatangkan kerugian baik jasmani maupun rohani. Karena itu pemerintah
membuat satu jaminan sosial bagi pekerja yang dapat kecelakaan waktu melakukan pekerjaan di
perusahaan-perusahaan.

Undang-undang no.14 tahun 1969

- Ketentuan pokok mengenai jaminan sosial ini diatur


- Salah satu dari jaminan ini adalah program astek. Menurut peraturan pemerintah RI No.33
tahun 1977 tentang aspek, programnya adalah berupa Asuransi Kecelakaan Kerja, Asuransi
Tabungan Hari Tua dan Asuransi Kematian.

Pasal 3 ayat 1

- Setiap perusahaan wajib menyelenggarakan program astek. Dengan demikian program ini
akan memberikan jaminan terhadap kecelakaan,penyakit atau kematian yang timbul dan
dengan hubungan kerja.

Anda mungkin juga menyukai