KESELAMATAN KERJA
Lembaran Negara No. 1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No. 1918)
AHMAD MUKSONI, ST
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
DISNAKER TRANS PROV. JATIM
TELP. 08563327237
PRINSIP DASAR K3
HW HEINRICH ‘ INDUSTRIAL ACCIDENT PREVENTION
• Melakukan usaha inspeksi keselamatan
dan kesehatan untuk mengindentifikasi
kondisi kondisi tidak aman
• Mengadakan usaha pendidikan dan
pelatihan para pekerja
untukmeningkatkan pengetahuan
tugas mengenai cara kerja yang aman
• Membuat Peraturan Keselamatan
Kerja yang harus ditaati semua
pekerja
• Pembinaan disiplin dan ketaatan
terhadap semua Peraturan Perusahaan
dibidang keselamatan kerja
* KECELAKAAN KERJA
* KEBAKARAN
* PELEDAKAN
* PEMERINTAH
* PENGUSAHA / PENGURUS PERU-
SAHAAN
* TENAGA KERJA
* MASYARAKAT PADA UMUMNYA
PENGERTIAN
Secara Etimologis :
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang mempelajari
tentang cara penanggulangan kecelakaan di tempat kerja
DASAR HUKUM - 1
Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD 1945
Peraturan Pelaksanaan
Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(3) Cukup jelas
Pasal 87
Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja adalah bagian dari sistem
manajemen perusahaan secara keseluruhan yang
meliputi struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan,
tanggung jawab, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian,
pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan
dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaiatan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
BAB XVI
Bagiaan Kedua
Sanksi Administratif
Pasal 190
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenai sanksi
administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15, Pasal
25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), pasal 47 ayat (1),
Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), dan Pasal
160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini serta peraturan
pelaksanaannya.
Pasal 190
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara ssebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
(3) Ketentuan mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut oleh Menteri
TUJUAN
• Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
terjamin keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :
1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
3 HAL STRATEGIS
• Pertimbangan dikeluarkannya
• Landasan hukum UU No. 1 Tahun 1970
• Batang Tubuh
• Penjelasan
• Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
• Setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya
• Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan afisien
• Perlu diadakan segala upaya untuk membina norma norma
perlindungan kerja
• Diwujudkan dalam Undang Undang yang memuat ketentuan
ketentuan umum tentang keselamatan kerja,sesuai dengan
perkembangan masyarakat, Industrialisasi, Tehnik dan Tehnologi
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I - ISTILAH
Pasal 1
Syarat-syarat K3
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
•Pasal 9 ayat 2 – Pengurus hanya dapat
mempekerjakan tenaga kerja yang
telah memahami ketentuan K3
•Pasal 9 ayat 3 – Pengurus wajib
menyelenggarakan pembinaan :
a.pencegahan kecelakaan
b.pemberantasan kebakaran
c.Peningkatan Keselamatan dan kesehatan
kerja
a.Pertolongan pertama kecelakaan
Pasal 9 ayat 4 – pengurus wajib memenuhi dan
mentaati semua syarat K3 untuk semua tempat
kerja yang dijalankannya
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK