PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pekerja pria dan pekerja wanita sama-sama mempunyai peran penting dalam
secara menyeluruh dan terpadu dan diarahkan pada peningkatan kompetensi dan
bagi pekerja sebagaimana diatur Pasal 27 ayat (2) UUD’45 yaitu “setiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, dan
dalam Pasal 28H ayat (3) mengatakan setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
bermartabat.
1
2
perusahaan harus dalam kondisi selamat dan sehat, bebas dari kecelakaan kerja dan
gangguan kesehatan (penyakit akibat kerja). Kesehatan kerja merupakan sarana untuk
menciptakan situasi kerja yang aman, nyaman dan sehat, ramah lingkungan, sehingga
pemilihan tembakau dan pembuatan rokok yang sarat akan nikotin yang terkandung
di dalam nya tetapi banyak pekerja yang bekerja disana tidak menghiraukan dampak
rokok karena intensif berhubungan dengan tembakau hampir setiap hari. Debu
jaringan bawah kulit, gangguan telingan hidung dan tenggorokan (THT), penyakit
mata dan penyakit rongga mulut dan gigi, penyakit-penyakit tersebut adalah penyakit
kecelakaan kerja dan bisa terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses dalam
kecelakaan kerja Pasal 1 Keppres Nomor 22 Tahun 1993 menyatakan bahwa setiap
penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja.Penyakit yang ditimbulkan akibat kerja yang terjadi
pada pekerja menjadi tanggung jawab majikan. Dalam hal ini yang bertanggung
disebutkan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
Ayat (1) bahwa pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentuk upaya
kesehatan melalui upaya pencegahan, peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi
tenaga kerja.
Ayat (2) bahwa pekerja wajib menciptakan dan menjaga kesehatan tempat kerja yang
sehat dan menaati peraturan yang berlaku di tempat kerja.
Ayat (3)dalam penyelesaian pemilihan calon pegawai perusahaan/instansi, hasil
pemeriksaan kesehatan secara fisik maupun mental digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Ayat (3) ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1
Asri wijayanti,S.H.,M.H.,Hukum Ketenagakerjaan pasca reformasi,(Jakarta:Sinar
Grafika,2013),hlm129
4
Pada saat hubungan kerja dengan pekerja belum berakhir para pengusaha
pekerja atau setiap orang yang ada di tempat kerja seperti di atur dalam Pasal ayat (1)
dan (2) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yang
permukaan air, di dalam air maupun di darat di seluruh wilayah hukum Indonesia.
Dengan demikian sangat jelas bahwa jaminan sosial pekerja merupakan suatu
perlindungan bagi pekerja, wujud perlindungan tersebut adalah (1) santunan uang,
yang berada di pihak ekonomi kuat.Pengusaha dapat dikenakan sanksi pidana jika
2
Hardijan Rusli,Hukum Ketenagakerjaan (Jakarta,Ghalia Indonesia,2004),hlm 108
3
Hadi Setia Tunggal,S.H,Memahami Hukum Ketengakerjaan Indonesia (Jakarta,Harvarindo,2013),hlm
178
5
pekerja secara berkala, seperti yang diatur dalam Pasal 8 Undang-Undang No.1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
demikian peningkatan produktifitas kerja, pekerjaan harus dilakukan dengan cara dan
lingkungan kerja yang memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Jika persyaratan
tersebut tidak dipenuhi, maka terjadi ketidaknyamanan kerja, gangguan kesehatan dan
berikut :
kecelakaan kerja juga disebabkan oleh ketidakseimbangan antara beban kerja dengan
4
Zaeni Asyhadie,S.H.,M.HUM,Aspek-aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di
Indonesia,(Jakarta:PT.RAJA GRAFINDOPERSADA,2008),hlm 191
6
dan kecelekaan kerja yang menyebabkan faktor fisik, kimiawi, biologi, fisiologi atau
mental psikologis yang terdapat dalam pekerjaan dan atau lingkungan kerja.
berakibat terjadinya kecelakaan kerja, penyakit dan gangguan kesehatan, oleh karena
B. Rumusan Masalah
JAYA ?
C. Tujuan Penelitian
penyakit yang timbul akibat kerja di pabrik rokok PT.MITRA ADI JAYA.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat subyektif
pendidikan jenjang S1
2. Manfaat Obyektif
kerja dalam hal jaminan kesehatan atas penyakit yang terjadi ditempat kerja.
E. Keaslian Penelitian
pada berbagai referensi dan hasil penelitian serta dalam media cetak maupun
Kepada Tenaga Kerja Akibat Penyakit Yang Timbul Akibat Kerja Di Pabrik
Rokok PT.MITRA ADI JAYA pernah dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Hukum
2008 yang judul penelitian adalah Penyelesaian dan Pemberian Ganti Kerugian
mengapa tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja yaitu sakit yang timbul
akibat pekerjaan menerima ganti kerugian yang tidak sesuai dari jamsostek serta
ganti kerugian atas penyakit akibat hubungan kerja yang diberikan kepada
9
pekerja/tenaga kerja dari perusahaan sudah sesuai dengan aturan yang ada dan
itupun lebih baik dari pada aturan yang ada.Tetapi adanya ketidaksesuaian
Dan oleh Soffi Yuliana mahasiswa Universitas Atmajaya Yogyakarta pada Tahun
yang hamil untuk dapat bekerja pada malam hari untuk mendapat perwatan
intensif oleh perusahaan dan bagi tenaga kerja hamil menurut keterangan dokter
dan yang belum dilaksanakan adalah maslaah transportasi yaitu natar jemput bagi
pekerja wanita.
Kerja Terhadap Penyakit yang Timbul Akibat Kerja di Pabrik Rokok PT.MITRA
ADI JAYA belum pernah dilakukan sebelumnya dan dalam, kesempatan ini
F. Batasan Konsep
a. Ganti Kerugian
b. Pekerja
karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
a. Pabrik
e. Rokok
dan pemberian ganti kerugian kepada pekerja terhadap penyakit yang timbul
G. Metedologi Peneltian
1. Jenis Penelitian
induktif.
2. Data
a. Data Primer adalah sumber data yang diperoleh melalui pengamatan atau
1) Lokasi Penelitian
kerja.
JAYA.
tersebut yaitu
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara langsung melalui studi
Nomor 165.
Kerja.
dan sekunder.
3. Analisis Data
hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 4456 sehingga diperoleh asas Lex
yaitu titik tolak dari sistem aturan mengartikan suatu ketentuan hukum
,dan teleologis dasar teori bertitik tolak pada tujuan terhadap norma.
sekunder.
18
d. Kesimpulan
ganti kerugian kepada pekerja terhadap penyakit yang timbul akibat kerja
BAB I :PENDAHULUAN
Penulisan.
BAB II :PEMBAHASAN
ganti rugi penyakit yang timbul di tempat kerja dan pemberian ganti
rugi.
JAYA.
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat dari pembahasan yang
penelitian hukum.