Anda di halaman 1dari 20

PRINSIP PENCEGAHAN KECELAKAAN

Oleh :
Dra.Lina Tarigan,Apt.MS
SEJARAH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA 
MENGUNGKAPKAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA:
1. 80 tahun sesudah masehi, Plinius (Roma)
ahli Encyclopediamensyaratkan pekerja tambang
harus memakai tutup hidung.
2. Tahun 1450 Dominico Fontana 
membangun obelisk St. Pieter Roma mensyaratkan
 pekerja memakai topi baja.

3.Akhir abad 17”Discourse on Disease Workers” zat kimia

4.Revolusi Industri di Inggris(Abad 18)


banyak terjadi kecelakaan & korban.
Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk
pencegahan kecelakaan,cacat dan kematian
kecelakaan kerja.
Keselamatan kerja keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Keselamatan kerja ini menyangkut :
1. Proses produksi
2. Distribusi
3. Memfokuskan pada tempat kerja
Herbert W. Heinrich dalam bukunya yang terkenal
”Industri Accident Prevention ”(1931),
titik awal sejarah gerakan keselamatan kerja

TEORI DASAR DOMINO KECELAKAAN


1.Hereditas (turunan)  keras kepala, pengetahuan (-)
2. Kesalahan manusia, kelemahan (-) pendidikan,
angkuh, cacat fisik / mental .
3. Perbuatan salah  secara fisik/mekanik
4. Kesalahan (Accident) : menimpa pekerja 
mengakibatkan kecelakaan
5. Dampak kerugian  pekerja ( luka, cacat, tidak
mampu bekerja , meninggal dunia )
Keselamatan kerja adalah upaya manusia
menciptakan keselamatan pada proses kerja yang
bertujuan :
1.Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan
hidup
2.Meningkatkan produktivitas nasional,
3.Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada
di tempat kerja,
4. Sumber produksi dipelihara  dipergunakan secara
aman dan efisien.
Keselamatan Kesehatan kerja  hakekatnya merupakan
suatu pengetahuan 2 kegiatan:
1. Upaya Keselamatan  SAAT BEKERJA
2. Upaya Kesehatan  MUNCULNYA PAK.

Secara keilmuan & Penerapannya 


Untuk mencegah kemungkinan  kecelakaan / penyakit
 pekerjaan dan lingkungan kerja.

Spesialisasi keilmuannyaLANDASAN
1. Peraturan Perundangan -Undangan
2.Ilmu teknik & medik
U.U. No.1 tahun1970 Keselamatan Kerja:
memberikan perlindungan hukum kepada tenaga kerja
yang bekerja agar tempat dan peralatan produksi
senantiasa berada dalam keadaan selamat dan aman bagi
mereka.

U.U. No.13 tahun 2003  Ketenagakerjaan


menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas K3 / keselamatan pekerja
 produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan
upaya k3.
Suma’mur, kecelakaan kerja 
dua golongan yaitu :

1.Kecelakaan industri (industrial accident )


 kecelakaan yang terjadi ditempat kerja karena
adanya sumber bahaya atau bahaya kerja

2.Kecelakaan dalam perjalanan


(community accident)
 kecelakaan yang terjadi di luar tempat kerja yang
berkaitan dengan adanya hubungan kerja.
Tindakan berbahaya dilatarbelakangi
oleh faktor-faktor:
1) kurangnya pengetahuan dan ketrampilan,
2) cacat tubuh yangtidak kelihatan,
3) keletihan dan kelelaha
4) sikap dan tingkah laku
PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN KERJA:
1. PENYEBAB LANGSUNG (immediate causes ) :
A.Tindakan-tindakan tidak aman (unsafe acts)

B.Kondisi-kondisi yang tidak aman (unsafe conditions).

2.PENYEBAB DASAR (Basic Causes) :


A.Faktor manusia/ pribadi
kurangnya kemampuan fisik,mental dan psikologi,
kurangnya/ lemahnya pengetahuan dan
ketrampilan/ keahlian, stres, motivasi yang tidak
cukup/ salah.
.
B.Faktor kerja/ lingkungan:
tidak cukup kepemimpinan atau pengawasan,
tidak cukup rekayasa, tidak cukup pembelian/
pengadaan barang,tidak cukup perawatan,
tidak cukup standar-standar kerja.
Pencegahan kecelakaan dikenal ada 5 tahapan pokok yaitu:
a. Organisasi K3
* Pembentukan stuktural  Safety Departement (Departemen K3)
* Fungsional  Safety Committee (Panitia Pembina K3= P2K3)

Seorang pimpinan (Safety Director)


Seorang atau > teknis (Safety Engineer)
Adanya dukungan manajemen
Prosedur sistematis, kreativitas , pemeliharaan motivasi
dan moral pekerja
b. Menemukan fakta atau masalah
 Survey, inspeksi, observasi, investigasi dan
review of record
c. Analisis
1. Sebab utama masalah tersebut

2.Tingkat kekerapannya

3.Lokasi

4.Kaitannya dengan manusia maupun kondisi

d. Pemilihan/Penetapan alternatif/Pemecahan
Efektif dan efisien 
dapat dipertanggung jawabkan
e. Pelaksanaan
 Tindakan atau pelaksanaan harus dilakukan

Metode pencegahan kecelakaan 


Johnson, mort ” The Performance Cycle Model”
Lebih sederhana  dengan tidak melihat
adanya organisasi.
Menurut ILO

1. Peraturan Perundang-undangan
2. Standarisasi
3. Inspeksi
4. Riset teknis
5. Riset Medis
6. Riset Psychologis
7. Riset statistik
8. Pendidikan
9. Latihan
10. Persuasi
11. Asuransi
12. Penerapan 1 s/d 11  langsung di tempat kerja
1.Peraturan Perundang-undangan
a. Adanya ketentuan dan syarat-syarat K3
mengikuti perkembangan iptek dan
teknologi
b. Penerapan semua ketentuan dan
persyaratan
K3 sesuai dengan peraturan perundangan
c. Penyelenggaraan pengawasan dan
pemantauan pelaksanaan K3 di tempat
kerja.

2. Standarisasi
 suatu ukuran terhadap besaran/nilai
standar K3 pada dasarnya baik buruknya K3
di tempat kerja pemenuhan standar K3.
3. Inspeksi
Pemeriksaan dan pengujian terhadap
tempat kerja, mesin pesawat, alat dan instalasi,
memenuhi ketentuan dan persyaratan K3.

4. Riset
 teknismedis, psychologis dan statistik
untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3
Sesuai dgn perkembangan ilmu pengetahuan,
teknik dan teknologi.

5. Pendidikan dan Latihan


 meningkatkan kesadaran pentingnya
K3 meningkatkan kualitas pengetahuan dan
ketrampilan K3.
6. Persuasi
Cara pendekatan K3 secara pribadi
tidak menerapkan dan memaksakan melalui sanksi-sanksi

7. Asuransi
pembayaran premi yang lebih rendah
 perusahaan yang memenuhi syarat K3 dan
mempunyai tingkat kekerapan dan keparahan
kecelakaan yang kecil.

8. Penerapan K3 di tempat kerja


 diaplikasikan di tempat kerja upaya memenuhi

syarat-syarat K3 di tempat kerja


PENCEGAHAN
KECELAKAAN KERJA
MERUPAKAN
TANGGUNG JAWAB
KITA BERSAMA
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai