Anda di halaman 1dari 21

ADJUSMENT OF RATES

(STANDARDISASI DARI RATES)


• Dilakukan untuk menghilangkan effek dari variabel
pengganggu (confounding faktor).
• Confounding factor dapat berupa ethnic (suku),
umur, pekerjaan, merokok dll.
• Dalam adjusment of rates ini khusus untuk
menghilangkan confounding factor oleh : umur.
• Confounding factor umur dapat dihilangkan dengan
membagi-bagi kelompok populasi atas strata umur,
(eg. 0 – 9 ; 10 – 19, 20, 29 dst) dan membandingkan
masing-masing strata.
Contoh : 1
PERBANDINGAN DEATH RATE DARI 2 (dua)
POPULASI BERDASARKAN UMUR
Umur Jumlah Populasi Annual age Annual Crude
(Tahun) specific number death rate
death rate of death
Jumlah Proporsi Per 1000 Per 1000
Populasi A
< 15 1500 0,30 2 3
15 – 44 2000 0,40 6 12
 45 1500 0,30 20 30
Jumlah 5000 1,00 45 45
semua umur ------- = 9,0
5000
Populasi B
< 15 2000 0,40 2 4
15 – 44 2500 0,50 6 15
 45 500 0,10 20 10
Jumlah 5000 1,00 29 29
semua umur ------- = 5,8
5000
• Angka-angka diatas ditampilkan dalam bentuk angka
untuk seluruh populasi yaitu berupa Crude rates
(Ukuran kasar) dan angka untuk sub-kelompok
berupa Specific rates.
• Angka-angka tersebut adalah merupakan angka
aktual yang diperoleh dari hasil pengamatan
langsung dari hasil pencatatan dan pelaporan.
• Crude rates tersebut meskipun nilainya mewakili
seluruh populasi tetapi angka ini dipengaruhi oleh
perbedaan resiko pada setiap sub-kelompok yaitu
confounding faktor.
• Angka spesifik tersebut bila sub-kelompoknya banyak
akan sulit dan membingung- kan untuk
membandingkannya, disamping itu penyajian dalam
bentuk angka spesifik sulit untuk memperolehnya
bila sistem pencatatannya kurang baik.
• Populasi A dan B mempunyai age specific death rate
yang sama, artinya setiap orang pada strata tersebut
mempunyai resiko yang sama dalam kematian.
• Sehingga sebenarnya tidak ada perbedaan resiko
mati pada kelompok umur yang sama pada kedua
populasi.
• Populasi A mempunyai jumlah umur tua relatif lebih
banyak dari populasi B (30%  45 pada populasi A;
10% pada populasi B).
• Karena orang tua mempunyai Death rate yang tinggi
maka populasi A mempunyai CDR yang lebih tinggi
dibanding dengan populasi B.  Rumit dan
membingungkan.
• Cara yang lebih sederhana dan mudah adalah
dengan cara Direct adjusment dan Indirect
adjusment.
DIRECT ADJUSMENT METHOD
(METODE STANDARDISASI LANGSUNG)
• Perbedaan struktur dari populasi akan
mempengaruhi crude rates.
• Dengan direct adjusment perbedaan yang
disebabkan komposisi umur ini dapat dihilangkan.
• Untuk itu diperlukan “Populasi standard” yaitu dalam
mana age specific rates dari masing-masing populasi
dapat diterapkan.
• Populasi standard dapat berupa::
• Kombinasi dari kedua populasi.
• Populasi dari negara maju
• Populasi dengan jumlah yang relatif besar.
Contoh 2 : Populasi standard kombinasi dari kedua Populasi
PERBANDINGAN DEATH RATE DARI 2 POPULASI
BERDASARKAN UMUR

Umur Populasi Populasi A Expected Populasi Expected


(Tahun) Standard Age Death B Age Death
(A + B) Specific Specific
Death Rate Death
Per 1000 Rate Per
1000
< 15 3500 2 7 2 7
15 - 44 4500 6 27 6 27
 45 2000 20 40 20 40
Jumlah 10.000 74 74
semua
umur
• Dengan mengambil kombinasi dari jumlah populasi A
dan B sebagai standard dan mengalikannya dengan
age specific death rates dari masing-masing strata
untuk masing-masing populasi maka diperoleh
expected death yaitu jumlah kematian yang
diharapkan.
• Bila setiap strata dalam populasi standard
mempunyai kemungkinan kematian yang sama
dengan age specific death rate pada masing-masing
strata pada populasi A dan B.
• Hanya bersifat fiktif, yaitu jumlah expected death
untuk kedua poplasi adalah sebenarnya sama ( =
7,4/1000).
• Artinya tidak ada perbedaan antara populasi A dan B
dalam resiko kematian.
• Bila resiko kematian pada masing-masing strata
populasi A dan B berbeda, maka expected death
akan berbeda pula.
• Dalam direct adjustment yang digunakan dari
populasi standard adalah jumlah populasinya,
sedangkan dari populasi yang diobservasi yang
digunakan adalah specific rates nya.
Contoh 3:
Age specific death rate untuk golongan umur : 15 – 44
Populasi A < Populasi B yaitu 6/1000 dan 10/1000

Populasi A Populasi B
Umur Populasi Age Specific Expected Age Specific Expected
(Tahun) Standard Death Rate Death Death Rate Death
Per 1000 Per 1000
< 15 3500 2 7 2 7
15 – 44 4500 6 27 10 45
> 45 2000 20 40 20 40
Jumlah 10.000 74 92
semua
umur
Adjusment Death Rate :

74
Pop. A = ----------- = 7,4/1000 (Tanpa standardisasi 9,0/1000)
10.000

92
Pop. B = ----------- = 9,2/1000 (Tanpa standardisasi 7,8/1000)
10.000
ulasi A Populasi B

♂ ♀ ♂ ♀
1500 500

2000 2

1500 2000

Populasi Kombinasi

♂ ♀
2000

4500

3500
INDIRECT ADJUSMENT METHOD
(METODE STANDARDISASI TIDAK LANGSUNG)

• Menggunakan specific rates dari strata populasi standard.


• Specific rates dari setiap strata dikalikan dengan jumlah orang
pada setiap strata populasi yang bersangkutan (diobservasi).
• Perkalian tersebut akan menghasilkan jumlah kasus yang
diharapkan (expected cases) yaitu jumlah kasus yang
seharusnya terdapat pada populasi yang bersangkutan bila
strata specific rates pada populasi tersebut sama dengan
strata specific rates populasi standard.
• Perbandingan antara jumlah kasus yang diobservasi dengan
jumlah kasus yang diharapkan (expected cases) menghasilkan
standard Morbidity (Mortality) Ratio = SMR.

Observed number of cases


SMR = ----------------------------------------
Expected number of cases
• Digunakan bila jumlah kematian/kesakitan pada
strata populasi yang bersangkutan terlalu kecil atau
tidak diketahui.
• Pada indirect adjusment untuk mendapatkan
expected cases dilakukan dengan cara mengalikan
specific rates dari strata populasi standard dengan
jumlah populasi pada strata yang sama dari populasi
yang diobservasi
• Pada indirect adjusment standardisasi didasarkan
pada age (strata) specific rates dari populasi
standard.
• Populasi standard dapat berupa :
– Populasi yang besar.
– Populasi negara maju.
SMR > 1  Jumlah kematian/kesakitan (risiko
estimasi) lebih besar pada populasi yang
diobservasi dibandingkan dengan jumlah
kematian/kesakitan yang diharapkan
(expected cases)
SMR < 1  Sebaliknya.
 Protective.
Contoh 4:
KEMATIAN BERDASARKAN KOMPOSISI UMUR PADA POPULASI TANPA
PENYAKIT JANTUNG DAN POPULASI DENGAN PENYAKIT JANTUNG (CVD)
YANG MENDERITA PENYAKIT TBC PARU

NEGATIVE FOR CARDIO VASCULAR SUSPECT CARDIO


DISEASE VASCULAR DISEASE
Age Populasi % Jumlah Age Populasi % Jumlah
Dalam Kematian specific kematian
Tahun death rates
per 100

15 - 34 13.681 55,2 35 0,25 23 20,54 1

35 - 54 8.838 35,7 102 1,15 24 21,43 5

> 55 2.253 9,1 149 6,61 65 58,03 14


24.772 100 286 112 100 20

Crude Death Rate = 11,5 per 1.000 = 179,0 per 1.000


• Distribusi populasi berdasarkan umur tidak sama,
maka age adjusment harus dilakukan.
• Populasi dari penderita tbc dengan suspect CVD <<,
sehingga jumlah kematian hanya 20 selama observasi
(3 ½ tahun).
• Age specific death rates tidak stabil maka dipakai
standard populasi yang besar yaitu populasi dengan (-)
CVD.
Death Expected Jumlah
Rates/100 Death Dari Kematian
Pada Pasien Penderita Yang
Dengan (-) TBC Dengan Diperoleh
CVD Suspect CVD Dalam
Observasi
Penderita
Suspect CVD
Age Suspect
(tahun) CVD
15 – 34 23 0,25 0,1 1
35 – 54 24 1,15 0,3 5
> 55 65 6,61 4,3 14
Semua 4,7 20
Umur
Observed Death
SMR = ---------------------
Expected Death

20
= ------------- = 4,5
4,7
• Meskipun telah dilakukan adjusment dari umur
jumlah kematian pada populasi dengan suspect CVD
masih tetap > populasi non CVD.
• Rationya sudah jauh lebih kecil dibandingkan dengan
sebelum adjusment (15,5 yaitu 17,9/1,15).

SMR
SE =
d
SE = Standard Error
SMR = Standard Mortality/Standard Morbidity Ratio
d = Jumlah Kematian/Kesakitan yang di Observasi
95% CI = SMR ± 1,96 x SE
4,5
SE =
20
=4,5
4,47
= 1,006
95 % CI = 4,5 ± 1,96 x 1,006
= 4,5 ± 1,97
95 % CI = 2,53-6,47 (p<0,05)
Artinya : Jumlah kematian yang di obsevasi pada penderita TBC paru dengan
CVD lebih besar secara siknifikan dibandingkan dengan kematian pada
populasi standard (yang diharapkan), sesudah dilakukan standardisasi
tidak langsung untuk menghilangkan confounding variabel umur.
SORI MUDA SARUMPAET 21

Anda mungkin juga menyukai