Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 3

Karakterisasi
Superkondukto
r
Mata Kuliah : Pengantar Teori Superkonduktor
Anggota Kelompok

1 Fadillah Rahmadana

2 Jelis Kristian Hulu

3 Veri Andriyansa
Karakterisasi Superkonduktor Suhu Tinggi

Superkonduktor suhu tinggi (superkonduktor suhu


rendah) adalah material yang tidak memiliki
hambatan elektris di bawah suhu tertentu yang
disebut suhu kritis (Tc). Suatu material
superkonduktor dapat berupa unsur atau paduan
logam dan dapat berubah menjadi konduktor,
semikonduktor, atau insulator pada keadaan
ruang. Suhu kritis tertinggi suatu bahan
superkonduktor adalah 138 K
Hingga tahun 1986, fisikawan meyakini superkonduktivitas hanya dapat terjadi pada suhu
dibawah 30 K (teori BCS). Namun setelah ditemukannya superkonduktivitas pada bahan
lanthanum – based cuprate perovskite pada suhu 35 K oleh Bednorz dan Muller (1987), mulailah
dikembangkan bahan superkonduktivitas lainnya dengan suhu tinggi . Diantaranya dengan
menggantikan lanthanum dengan yttrium (superkonduktor YBCO) yang bersifat superkonduksi
pada suhu kritis 92 K. Pembuatan superkonduktor suhu tinggi sangat penting, karena
memungkinkan penggunaan nitrogen cair sebagai bahan pendingin superkonduktor. Nitrogen cair
memiliki titik didih 77 K dan dapat diproduksi dengan mudah dari udara, sehingga
superkonduktor suhu tinggi bernilai komersil tinggi. Superkonduktor suhu tinggi adalah bahan
yang dapat menjadi superkonduktor di suhu lebih tinggi daripada 77 K (−196.2 °C; −321.1 °F),
yang adalah titik papan cecair air. Contoh bahan superkonduktor suhu tinggi antara lain YBCO
dan BSCCO, yang merupakan kompunzen cuprate dengan titik pemutus yang tinggi.
Jenis Superkonduktor Suhu Tinggi

Superkonduktor YBCO YBCO merupakan superkonduktor pertama


yang ditemukan memiliki Tc > 77 K ( diatas
titik didih nitrogen cair). YBCO terdiri atas
yttrium barium copper oxide (YBa2 Cu3 O7-x),
perbandingan mol yttrium barium dan copper
dalam superkonduktor YBa2 Cu3 O7 adalah
1:2:3. Sehingga, superkonduktor ini disebut
juga superkonduktor 123. YBCO memiliki sifat
yang mendasar, yaitu transisi dari resistivitas
berhingga pada kondisi normal di atas suhu
transisi superkonduksi (Tc). Ini menunjukkan
bahwa YBCO dapat mengalirkan arus listrik
tanpa kehilangan daya atau kehilangan
energi, yang sangat penting untuk aplikasi
teknologi superkonduktor.
Sifat Superkonduktor YBCO

1
• Transisi dari resistivitas berhingga pada kondisi normal di atas suhu
transisi superkonduksi (Tc)
• YBCO dapat mengalirkan arus listrik tanpa kehilangan daya atau kehilangan
energi pada suhu yang lebih tinggi daripada superkonduktor konvensional.

2
• Medan magnet dalam superkonduktor bernilai nol
• Ini berarti bahwa YBCO tidak akan menghantarkan arus yang disebabkan oleh
medan magnet, sehingga dapat digunakan sebagai isolator elektromagnetik.

3
• Sifat kristal dan struktur
• Karakteristik YBCO berhubungan dengan sifat kristal dan struktur kristalnya,
yang mempengaruhi sifat superkonduktornya
YBCO dapat digunakan sebagai bahan
superkonduktor suhu tinggi dalam aplikasi
seperti magnet yang digunakan dalam imaging
magnetik, levitasi magnetik, dan junjung
Josephson. Namun, karena masalah ketahanan
kecil dari sifat kristal YBCO, bahan ini belum
mencapai potensialnya dalam aplikasi teknologi
superkonduktor.
Superkonduktor BSCCO

Superkonduktor sistem BSCCO


merupakan superkonduktor oksida
keramik yang mempunyai struktur
berlapis-lapis, sehingga menyebabkan
bahan superkonduktor sistem BSCCO
sangat rapuh dan mudah patah. Selain
itu, superkonduktor sistem BSCCO
memiliki sifat anisotropi
superkonduktivitas yang tinggi dan
panjang koherensi yang pendek.
Superkonduktor sistem BSCCO memiliki
beberapa keunggulan dan keistimewaan
dibandingkan superkonduktor keramik
yang lain, karena suhu kritisnya (Tc)
relatif tinggi dan tidak mengandung unsur
beracun.
Alat Karakterisasi Superkonduktor Suhu Tinggi

X-ray diffraction (XRD): XRD digunakan


untuk mengetahui sifat kristal dan sifat Microscopy: Mikroskopi, seperti
kimia superkonduktor YBCO. Ini mikroskop elektron, mikroskop
membantu untuk mengetahui optik, dan mikroskop skanning,
perubahan struktur kristal digunakan untuk membantu
superkonduktor saat suhu yang mengetahui sifat kristal dan struktur
diberikan pada bahan superkonduktor superkonduktor YBCO
YBCO makin besar.

Electrical resistivity measurement:


Magnetic properties measurement:
Pengukuran resistivitas listrik
Pengukuran sifat magnetik
digunakan untuk mengetahui sifat
digunakan untuk mengetahui medan
superkonduktornya pada suhu
magnet dalam superkonduktor
tinggi dan mengidentifikasi bahan
bernilai nol dan efek Meissner
superkonduktor yang baik
Alat Karakterisasi Superkonduktor Suhu Tinggi

Thermal properties measurement: Pengukuran sifat panas digunakan untuk


mengetahui suhu kritis bahan superkonduktor YBCO dan perubahan sifat
superkonduktornya saat suhu yang diberikan pada bahan superkonduktor
YBCO makin besar

Scanning tunneling microscopy (STM): STM digunakan untuk mengetahui


sifat kristal dan sifat kimia superkonduktor YBCO. Ini membantu untuk
mengetahui perubahan struktur kristal superkonduktor saat suhu yang
diberikan pada bahan superkonduktor YBCO makin besar.

Nuclear magnetic resonance (NMR): NMR digunakan untuk mengetahui sifat


kristal dan sifat kimia superkonduktor YBCO. Ini membantu untuk
mengetahui perubahan sifat superkonduktornya saat suhu yang diberikan
pada bahan superkonduktor YBCO makin besar

Infrared spectroscopy: Infrared spectroscopy digunakan untuk mengetahui


sifat kristal dan sifat kimia superkonduktor YBCO. Ini membantu untuk
mengetahui perubahan sifat superkonduktornya saat suhu yang diberikan
pada bahan superkonduktor YBCO makin besar.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai