Anda di halaman 1dari 9

SUPERKONDUKTOR SUHU TINGGI

Kelompok 2 :
1. Fitrianingsih (160322605213)
2. Haidar Ali (160322605231)
3. Ishmah luthfiyah (160322605202)
4. Kiki Dwi Lestari (160322605242)
5. Leny Rahmawati Novita (160322605246)
6. Lya Rizka Herawati (160322605243)
7. Nur Faizana Maulidah Ilmi (160322605218)
8. Trio Erik Setyawan (160322605248)
4.1 Karakteristik Material SKST
1. SKST Oksida adalah senyawa anisotropi tinggi dan struktur
berlapis
𝑳𝒂𝟐 𝑪𝒖𝑶𝟒  Perovskit berlapis
 Kehadiran lapisan Cu𝑂4 mendominasi hamper seluruh sifat fisis
 Memiliki lapis-lapis yang berurutan : 𝐿𝑎𝑂 + , 𝐶𝑢𝑂2 + , 𝐿𝑎𝑂 + ,
𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑟𝑢𝑠𝑛𝑦𝑎.
 𝐿𝑎2 𝐶𝑢𝑂4 yang didoping dengan suatu senyawa membentuk
sistem LBCO yang memiliki bentuk 𝐿𝑎2−𝑥 𝑆𝑟𝑥 𝐶𝑢𝑂4 yang memiliki
parameter kisi dan simetrinya bergantung pada nilai x.
Untuk x = 0,2 pada suhu ruang berstruktur tetragonal a= 0,378 dan c
=1,317 dan gerup ruang 14/mmm.
Untuk x < 0,2 pada suhu rendah berstruktur orthorombik.
2. Sistem Y-Ba-Cu-O (Sistem YBCO)

 Merupakan penggantian La dalam LBCO dengan elemen tanah jarang (Y yang merupakan elemen transisi 4d)
contohnya :
𝒀𝑩𝒂𝟐 𝑪𝒖𝟑 𝑶𝟕 𝒀𝟏𝟐𝟑 yang memiliki suhu transisi lebih tinggi 92 K dan pelelehannya menggunakan
nitrogen cair .
 𝑌𝐵𝑎2 𝐶𝑢3 𝑂6 bersifat insolator dan 𝑌𝐵𝑎2 𝐶𝑢3 𝑂7 bersifat superkonduktor. Sehingga untuk membuat 𝑌𝐵𝑎2 𝐶𝑢3 𝑂6
Bersifat superkonduktor diperlukan doping O pada 𝑌𝐵𝑎2 𝐶𝑢3 𝑂6 +x
Dimana 0,0 < x < 0,4 bersifat isolator antiferomagnetik dan 0,4 < x < 1 bersifat logam, nonmagnetic, dan
superkonduktor.
 Terdiri dari lapisan 𝐶𝑢𝑂 , 𝐵𝑎𝑂 , 𝐶𝑢𝑂2 1,5− , 𝑌 3+ , 𝐶𝑢𝑂2 1,5− , 𝐵𝑎𝑂 , 𝑑𝑎𝑛, 𝐶𝑢𝑂 .

3. Sistem 𝑨𝟐 𝑩𝟐 𝑪𝒂𝒏 𝑪𝒖𝒏+𝟏 𝑶𝟐𝒏+𝟔

 Senyawa yang memiliki Tc tertinggi dengan n=0,1,2,3, dan 4, dengan A=Bi atau Tl dan B=Sr atau Ba
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 ∶
𝑻𝒍𝟐 𝑪𝒂𝟐 𝑩𝒂𝟐 𝑪𝒖𝟑 𝑶𝟏𝟎 memiliki Tc = 125 K namun bahan dasarnya mudah menguap dan beracun
𝑩𝒊𝟐 𝑪𝒂𝟐 𝑺𝒓𝟐 𝑪𝒖𝟑 𝑶𝟏𝟎 dengan sistem Bi2223 dengan Tc=110 K yang sering digunakan untuk karakterisasi.
4.2 perbandingan Kristal kimia
• Superkonduktor suhu tinggi memiliki jenis struktur perovskite yang menyerupai struktur SrTiO3.
• Struktur YBCO
 lapisan CuO memiliki dua kekosongan oksigen
 Lapisan BaO
 Lapisan CuO dengan Cu yang memiliki bilangan koordinasi 5
dan dikelilingi oleh 5 ion oksigen yang berbentuk polihedra.
 Lapis Yttrium memiliki 4 kekosongan oksigen
Difraksi gejala kekosongan oksigen
 penaikan konsentrasi oksigen (dilakukan dengan menambah muatan hole)
seperti YBa2Cu3O6 yang bersifat isolator setelah dinaikkan konsentrasi holenya
dapat menjadi YBa2Cu3O4 yang bersifat superkonduktor,
=====) konduktivitas listrik yang baik dalam keadaan normal terdekat dalam arah sumbu b.
4.3 Model Sederhana Lapis
Superkonduktor Oksida
• Bidang-bidang CuO2 berhubungan dengan sifat
superkonduktivitas.
• Rantai-rantai Cu-O sebagai ‘reservoir muatan’
yang mentransfer muatan ke dalam bidang-
bidang CuO2
• Superkonduktor suhu tinggi dapat dimodelkan
sebagai bidang-bidang CuO2 yang dipisahkan
oleh suatu reservoir muatan
• Pembawa muatan dapat dkitambah melalui
pendopingan dengan mensubstitusikan atom-
atom divalent terhadap atom trivalent, atau
menambahkan oksigen.
• Agar kesetimbangan muatan tercapai, elektron-
elektron dipindahkan dari bidang oksida
tembaga dan meninggalkan hole. Keduanya
membentuk pasangan Cooper di bawah Tc.
4.4 Jenis Pembawa Muatan Superkonduktor
Oksidaor Oksida

Cu Cu+1
Keadaan Atom tetapi Keadaan tereduksi
tidak stabil (Kelebihan
elektron)

Superkonduktor
Pembawa Muatan Oksidasi Cu+2
SK suhu tinggi
adalah hole (+)
Keadaan
Paling Stabil

Cu+3
Keadaan
teroksidasi
(kelebihan hole)
4.5 Sifat Fisis Anisotrop Superkonduktor Oksida
nisotrop Superkonduktor Oksida

Sifat Anisotropi
Sifat Senyawa SK Suhu Tinggi
1). Konduktivitasnya
2) . Celah Energi
1) Dekat dengan fasa isolator.
2) Doping naik sifat
superkonduktor akan
hilang.
3) Bersifat anisotropi (celah
energi) dan struktur
berlapis.
4) Semakin tinggi suhu kritis
semakin tinggi tingkat
anisotropik
4.6 Model Lawrence-Doniach untuk superkonduktor oksida

Mengapa harus Model Lawrence-Doniach ?

Karena teori GL tidak dapat digunakan untuk superkonduktor oksida suhu tinggi karena tidak memperhitungkan
ketidakhomogenan struktur kristal dan hanya valid didaerah dekat suhu kritis dengan panjang korelasi tak hingga.

Ketidaksamaan dari persamaan :

2
𝑇𝑐 − 𝑇 𝛏0
< 2
𝑇𝑐 𝑠

tidak terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai