SKRIPSI
Oleh:
Desta Fajri Dwi Purnomo
NIM 16306144007
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Baterai komersial yang tersedia di pasaran saat ini memiliki kelemahan yaitu
waktu pengisian daya baterai yang relatif lama, cepat panas, kapasitas penyimpanan
energi yang sedikit, dan bersifat racun bagi lingkungan. Oleh sebab itu, para ilmuan
dan ahli teknologi mulai untuk mengembangkan teknologi yang baru yaitu teknologi
yang dapat menyimpan energi lebih banyak, ramah lingkungan dan tahan lama.
Capacitors (EDLC). Superkapasitor mampu untuk menyimpan energi yang lebih besar
serta memiliki siklus pengisian yang lebih cepat dari baterai. Berikut adalah Gambar
Baterai umumnya terdiri dari sel elektrokimia. Sel tersebut tersusun dari dua
elektroda yang terpisah dengan jarak tertentu yang diisi dengan elektrolit. Pada baterai
ketika pengisian daya berjalan, elektroda akan mengalirkan elektron, lalu sel lainnya
aktif dan terbenam di dalam elektrolit. Plat tersebut mempunyai ion positif dan negatif.
Ketika proses pengisian daya berjalan, ion tersebut akan terakumulasi pada permukaan
plat. Penyimpanan energi pada superkapasitor terletak pada dua lapisan yang dilapisi
karbon aktif tanpa adanya reaksi kimia. Hal tersebut yang mengakibatkan
Dari Gambar I.1 dapat dilihat bahwa susunan dari EDLC meliputi elektroda
yang dilapisi dengan karbon aktif, elektrolit, dan pemisah (separator). Elektrolit yang
biasa digunakan adalah ionic liquid (ILs). ILs dipilih sebagai elektrolit karena aman,
memiliki voltasi yang tinggi, tidak beracun, dan dapat dioperasikan pada suhu yang
tinggi.
karbon aktif sebagai elektroda superkapasitor disebabkan sifat fisika dan kimianya.
Karbon memiliki sifat yang tahan terhadap korosi, stabil pada temperature yang tinggi
merupakan konduktivitas yang baik, luas permukaannya yang tinggi (~1 hingga 2000
m2/g) dan harga yang murah. Namun karbon memiliki konduktivitas yang rendah dan
Salah satu alotrop karbon yang mampu menjadi solusi permasalahan karbon
aktif adalah grafena. Grafena memiliki sifat mekanik, listrik, dan termal yang unggul.
Grafena memiliki potensi sebagai bahan elektroda sistem penyimpanan energy seperti
superkapasitor. Grafena sebagai salah satu alotrop karbon yang ditemukan pada tahun
2004 merupakan material karbon 2D yang memiliki tebal satu atom karbon dengan luas
permukaan spesifik 2630 m2/g memiliki sifat mekanik, termal, listrik dan optik yang
luar biasa. Grafit menjadi oksida grafit merupakan precursor graphene oxide (GO).
Keuntungan utama dari GO adalah harganya yang murah dan tersedia dalam jumlah
banyak.
bahan dasar batang pensil 2B karena menggandung grafit murni. Batang pensil 2B
sebelumnya pernah dilakukan oleh Bagas(2016). Dari penelitian tersebut telah berhasil
disintetis GO dari batang pensil 2B, dimana hasil karakterisasi UV-Vis menunjukan 2
GO.
sehingga dapat menghasilkan sintesis yang lebih baik. Sintesis GO akan dilakukan
dilakukan assembly dengan separator diantara anoda dan katoda, setelah itu dilakukan
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. BATASAN MASALAH
spektrofotometer UV-Vis.
superkapasitor.
D. RUMUSAN MASALAH
Dari batasan masalah di atas, dapat dijadikan rumusan masalah sebagai berikut:
metode WD?
2B?
E. TUJUAN
metode WD.
KAJIAN PUSTAKA
A. Superkapasitor
energi elektrokimia yang memiliki densitas energi yang lebih tinggi daripada
baterai dan sel bahan bakar serta densitas daya yang lebih tinggi daripada
dielektrik dan 10 kali lebih banyak daya dari baterai. Selain itu,
superkapasitor memiliki siklus hidup yang lama yaitu lebih dari 500000 siklus
(Zhou, 2015).
lebah.
Struktur Graphene Oxide
Sumber : www.tcichemicals.com/en/us/supportdownload/
tcimail/application/167-06.html
eksperimen tahun 2004 oleh A.K Geim dan Novoselov K.S dari University of
Manchester dengan menggunakan tehik scotch tape pada lapisan terluar pada
2007). Graphene memiliki sifat yang unik dan unggul dibandingkan dengan
multilayer sekitar 15000 cm2/Vs pada suhu 300 K dan sekitar 60000 cm2/Vs
cm2/Vs (Geim,2007). Keunggulan lain dari sifat yang dimiliki graphene yaitu
keunggulan kekuatan tarik 1TPa (Huss and All, 2010). Selain itu, material
video display dan sel surya. Salah satu penerapan yang mungkin dilakukan
untuk material ini adalah sebagai monitor yang flaksibel dan diaplikasikan
dalam bidang fotovoltaik yaitu sel surya (Efelina, 2015: 15). Secara teoritis,
graphene sudah dipelajari selama kurang lebih enam puluh tahun dan banyak
sendiri merupakan material yang terdiri dari banyak lembaran graphene yang
C. Metode WD
material yang berupa graphite (karbon multi layer) menjadi graphene dan GO.
dilakukan oleh Geim dan Novoselov pada tahun 2004 menggunakan selotip
jam (Pratiwi, 2016). Di dalam blender terdapat pisau yang berfungsi untuk
asam nitrat, kalium klorat, dan lain sebagainya (Vita, 2015). Metode rGO
melewati dua tahap pengoksidaan yaitu dari graphite menjadi graphite oxide
dan graphite oxide menjadi graphene oxide (Vita, 2015). Setelah melalui
kedua tahap itu barulah didapatkan material graphene atau lembaran graphene
selama kurang lebih 3 jam. Metode ini cukup menarik untuk dikaji lebih
D. Spektrofotometer UV-Vis
dari molekul yang menyerap cahaya pada daerah UV dan tampak dari
transparan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu sebuah sinar akan
tereksitasi ke orbital yang lebih tinggi. Apabila radiasi atau cahaya putih
dilewatkan pada suatu material, maka radiasi dengan panjang gelombang
tertentu akan diserap (absorpsi) secara selektif dan radiasi lainnya akan
E. Karakterisasi Superkapasitor
sebuah siklus.
E.1. Kapasitansi
Kapasitansi merupakan kemampuan atau kapasitas suatu device dalam
menyimpan energi. Pada baterai, kapasitansi dinyatakan dalam satuan mAH
(mili Ampere Hour), sedangkan pada kapasitor atau superkapasitor,
kapasitansinya dinyatakan dalam satuan F (Farad). Dengan mengetahui
besarnya nilai kapastansi, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
untuk pengisian dan pengosongan dapat diketahui. Pada superkapasitor,
persamaan yang digunakan dalam menyatakan besar kapasitansi (C) dalam
satuan Farad adalah sebagai berikut [8]:
𝑑𝑡
𝐶=𝐼 (2.1)
𝑑𝑉
METODE PENELITIAN
Tangerang Selatan.
Tangerang Selatan.
B. Deskripsi Variabel
1. Variabel Bebas
variabel lain yaitu variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
karakterisasi GO.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi akibat adanya variabel
lain yaitu variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
3. Variabel Kontrol
antara lain waktu radiolysis air, waktu sonikasi, waktu steering air
C. Jenis penelitian
E. Langkah Penelitian
4𝐾𝑂𝐻 (𝑠) + 2𝑀𝑛𝑂2 (𝑠) + 𝑂2 (𝑔) ⇆ 2𝐾2 𝑀𝑛𝑂4 (𝑠) + 2𝐻2 𝑂 (𝑙)
tersonikasi
ditunjukkan pada gambar 3.4, terdiri atas 85% GO, 5% super p, 10%
slurry yang kental dan siap untuk dicoating menjadi lembaran katoda.
Gambar 3.4 proses pembuatan slurry (a) DM AC, (b) PVDF, (c)
menit lalu dioven pada suhu 70˚C selama 30 menit. Lembaran kemudian
dipotong berbentuk bulat dengan ukuran diameter 16 mm seperti yang
seperti pada gambar 3.6 dan dipress menggunakan alat puch untuk
disusun berupa lembaran katoda dari GO, anoda LTO dan separator serta
koin sel baterai lithium yang terdiri atas alas, spacer, wavespring dan
penutup.
1. Sintesis GO
Mulai
Persiapan Alat
dan Bahan
UV-Vis
Analisis
Data
2. Pembuatan Superkapasitor
Grafit Oxide
Pemotongan lembaran
katoda: diameter 16 mm
Pengujian Cyclic
Voltametry
Superkapasitor
LIC
Perhitungan kapasitansi
Selesai