Anda di halaman 1dari 20

 Denah keadaan darurat sangat diperlukan di

kapal. Maksud dan tujuan dari pembuatan denah


tersebut yaitu agar penanggulangan keadaan
darurat dapat dilaksanakan secara terorganisir dan
Denah keadaan darurat sangat diperlukan di
kapal. Maksud dan tujuan dari pembuatan denah
tersebut yaitu agar penanggulangan keadaan
darurat dapat dilaksanakan secara terorganisir dan
sesuai perencanaan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan denah keadaan
darurat akan dijelaskan pada uraian berikut
inisesuai perencanaan. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan denah keadaan
darurat akan dijelaskan pada uraian berikut ini
 Pencemaran dan persiapan adalah syarat utama untuk
mencapai keberhasilan pelaksanaan keadaan darurat
kapal.
Nakhoda dan para perwira harus menyadari apa yang
mereka hams lakukan pada kegiatan darurat yang
bermacam-macam misalnya kebakaran ditangki
muatan, kamar mesin, kamar A.B.K. dan orang
pingsan di dalam tangki, kapal lepas dari dermaga dan
hanyut, cara kapal
lepas darmaga dan Iain-Iain.
Harus dapat secara cepat dan tepat mengambil
keputusan yang hams dilakukan untuk mengatasi
segala macam keadaan darurat.
• Jenis jumlah dan pengaturan muatan.
• Apakah ada cairan kimia yang berbahaya.
• General arrangement dan stabilitas info, serta
• Rencana peralatan pemadam kebakaran.
 Suatu organisasi keadaan darurat yang harus
disusun untuk operasi keadaan darurat yang
terjadi dilaut

Definisi Unit Tanggap Darurat ialah unit kerja


yang dibentuk secara khusus untuk
menanggulangi keadaaan darurat di tempat
kerja.
Unit kerja tersebut dibentuk dengan tujuan
untuk memenuhi persyaratan OHSAS
18001:2007 klausul 4.4.7 Emergency
Preparedness and Response (Persiapan Tanggap
Darurat).
 1 menghidupkan tanda bahaya
 2 menemukan dan menafsir besarnya kejadian
dan kemungkinan bahayanya
 3 mengorganisasi tenaga dan peralatan
 1 pusat komando

Kelompok yang
mengontrol kegiatan
dibawah pimpinan
Nakhoda atau perwira
senior serta dilengkapi
perangkap komunikasi
intern dan extern
2 satuan kesadaran darurat
Kelompok dibawah perwira senior
yang dapat menaksir keadaan,
melapor kepusat komando
menyarankan tindakan apa yang
harus diambil. apa dan dari mana
bantuan dibutuhkan.
3. satuan pendukung
 Kelompok pendukung ini di bawah seorang
perwira harus selalu slap membantu kelompok
induk dengan perintah pusat komando dan
menyediakan bantuan pendukung seperti
peralatan, perbekalan, bantuan medis,
termasuk alat bantuan pernapasan dan lain-
lain.
 Kelompok di bawah satuan pendukung
Engineer atau Senior Engineer menyediakan
bantuan atas perintah pusat komando.
 Tanggung jawab utamanya di ruang kamar
mesin, dan bisa memberi bantuan bila
diperlukan.
 Seseorang yang menemukan keadaan darurat
harus membunyikan tanda bahaya, laporkan
kepada perwira jaga yang kemudian
menyiapkan organisasi, sementara itu yang
berada dilokasi segera mengambil tindakan
untuk mengendalikan keadaan sampai diambil
alih oleh organisasi keadaan darurat. Setiap
orang harus tahu dimana tempatnya dan apa
tugasnya termaksud kelompok pendukung
harus stand-by menunggu perintah
selanjutnya.
 Pada saat berada di teminal, alarm ini harus
diikuti dengan beberapa tiupan panjang
dengan waktu antara tidak kurang dari 10
detik
 1. General Alarm Alaram Umum )
 General Alram berbunyi 7 pendek yang disertai 1
bunyi horn di kapal yang berarti menandakan telah
terjadi keadaan darurat diatas kapa
 2. Fire Alarm ( Alarm kebakaran )
 Fire alarm akan berbunyi terus menerus apabila terjadi
kebakaran diatas kapal
 3. Man Over Board Alarm ( Alarm orang jatuh kelaut )
 Ketika alarm berbunyi 3 panjang itu menandakan
bahwa ada orang jatuh kelaut dan disertai dengan
suling 3 panjang
 4. Navigational Alaram ( Alaram Navigasi )
 Di anjungan panel panel dilengkapi dingan sistem
alarm untuk mengetahui kerusakan atau
kegagalan yang terjadi, jika salah satu peralatan
navigasi tidak berfungi maka alaram navigasi akan
berbunyi
 5. Machinery Space Alarm ( Alaram di ruang
mesin )
 Dikamar mesin dilengkapi peralatan keamanan
dan juga alarm di panel panel listrk maupun mesin
jika salah satu ada yang rusak maka dapat
diketahui di engine control room.
 6. Machinery Space Co2 Alarm ( Alaram CO2 )
 Engine room dilengkapi dengan sistem Co2 tetap,
dengan sistem pemadam kebakaran yang
terdengar dan alaram visual
 7. Cargo space co2 alarm
 Ruang kargo juga dilengkapi dengan
sistem kebakaran tetap dan memiliki alarm
berbeda ketika dioprasikan
 8. Abandon Ship Alaram ( Alaram meninggalkan
kapal )
 Ketika situasi darurat tidak dapat dikendalikan
dan tidak lagi aman bagi crew tetapi alarm ini
biasanya sudah termasuk dalam general alarm
sehingga master biasanya hanya memberikan
perintah untuk meninggalkan kapal
 9. Ship Security Alarm System ( Alaram kemanan
diatas kapal )
 Alaram ini langsung terhubung ke otoritas
setempat yang disebapkan karena terjadinya
serangan bajak laut.
 Denah peralatan ini harus dipasang tetap pada
tempat yang mudah dilihat disetiap geladak.
Beberapa hal yang bisa mengakibatkan kebakaran di
kapal, diantaranya adalah akibat dari rusaknya jaringan
listrik dan peralatan kapal dari pembentukan korosi oleh
larutan elektrolit dan oksigen, penemptan jaringan
elektrik dengan bahan-bahan berpotensi kebakaran,
kepulan asap bahan bakar yang kuat hingga membentuk
bunga api, banyak penumpang atau petugas yang
merokok, kesalahan dalam memasak saat berada di
kapal, dan akibat uap bahan kimia tetutup yang terkena
oksigen
 Karena peralatan pemadam kebakaran harus
selalu slap untuk dipergunakan setiap saat,
maka perlu adanya pengecekan secara periodik
dan dilaksanakan oleh perwira yang
bertanggung jawab akan
pemeliharaan/perbaikan atau pengisian
tabung harus tepat waktu.
 Untuk menjaga ketrampilan dan kesiapan anak
buah maka harus diadakan latihan balk teori
atau praktek secara berkala dan teratur. Bila
ada kesempatan untuk mengadakan latihan
bersama atau pertemuan pemadaman
kebakaran dengan personil darat maka harus
diadakan tukar informasi balk mengenai
jumlah maupun letak alat pemadam kebakaran
guna memperlancar pelaksanaan bila terjadi
kebakaran di kapal
• Tugas dan tanggung jawab tidak terlalu berat, karena dipikul bersama-
sama serta berbeda-beda.
• Tugas dan tanggung jawab dapat tertulis dengan jelas dengan demikian
dapat mengurangi tindakan-tindakan yang kurang disiplin.
• Hanya ada satu pimpinan (komando), sehingga perintah, instruksi dan
lain-lain akan lebih terarah, teratur dan terpadu, terhindar dari
kesimpangsiuran.
• Dapat terhindar dari hambatan hirarki formal yang selalu ada dalam
perusahaan, karena petugas dari berbagai bidang yang diperlukan
semuanya sudah tergabung dalam satu bentuk organisasi.
• Apabila terjadi suatu kegagalan karena melaksanakan tugas yang
tertentu, maka hal ini dapat segera dipelajari kembali untuk perbaikan.
• Dengan adanya organisasi keadaan darurat, maka semua individu
merasa saling terkait.

Anda mungkin juga menyukai