A. Latar Belakang
Gambar 1:
Persiapan usaha penangkapan Ikan
membutuhkan kesiapan yang matang
sebelum kapal bertolak menuju samudera
dan laut lepas.
B. Tujuan
ATURAN 3
Untuk memahami maksud peraturan – peraturan ini, kecuali apabila
diisyaratkan lain :
a. “Kapal” meliputi semua jenis pesawat air termasuk pesawat yang tidak
memindahkan air dan pesawat terbang laut yang dipakai atau dapat
dipakai sebagai alat pengangkutan di atas air.
b. “Kapal tenaga” berarti setiap kapal yang digerakan dengan mesin.
c. “Kapal layar” berarti setiap kapal yang digerakan dengan bantuan layar
dengan ketentuan jika dilengkapi dengan mesin, mesinnya tidak dipakai.
Kapal – kapal yang berikut dianggap sebagai kapal yang terbatas kemampuan
olah geraknya.
a. Kapal yang sedang memasang, merawat atau mengangkat rambu
navigasi, kabel laut atau pipa laut.
b. Kapal yang sedang mengeruk, meneliti atau melakukan kegiatan dalam
air.
c. Kapal yang sedang menambah atau memindahkan orang – orang,
perbekalan atau muatan sementara berlayar.
d. Kapal yang sedang meluncurkan atau melandaskan pesawat terbang
(Kapal Induk).
e. Kapal yang sedang melakukan kegiatan menyapu ranjau.
f. Kapal yang sedang menunda sedemikian rupa sehingga membuatnya
tidak mampu menyimpang dari haluannya.
ATURAN 21
a. Penerangan tiang berarti sebuah penerangan putih yang ditempatkan
pada bidang lunas linggi memeperlihatkan cahaya yang tidak terputus
meliputi busur cakrawala 2250 dan dipasang sedemikian rupa sehingga
memperlihatkan cahaya dari lurus ke muka sampai 22,5 0 di belakang
arah melintang pada setiap sisi.
b. “Penerangan – penerangan lambung” berarti sebuah penerangan hijau
dilambung kanan dan sebuah penerangan merah dilambung kiri, masing
– masing memperlihatkan cahaya yang tidak terputus meliputi busur
cakrawala 112,50 dan dipasang sedemikian rupa sehingga
memperlihatkancahaya lurus ke muka sampai 22,5 0 dibelakang arah
melintang pada masing – masing sisi. Di kapal yang panjangnya kurang
dari 20 meter penerangan – penerangan lambung boleh digabung dalam
satu lentera, dipasang pada bidang lunas linggi.
c. “Penerangan buritan” berarti sebuah penerangan putih yang ditempatkan
sedapat mungkin yang dapat dilaksanakan diburitan memperlihatkan
cahaya yang tidak terputus meliputi busur cakrawala 135 0 dan dipasang
sedemikian rupa, sehingga memperlihatkan cahaya 67,5 0 dari lurus ke
belakang pada setiap sisi.
d. “Penerangan tunda” berarti sebuah penerangan kuning yang mempunyai
ciri – ciri yang sama dengan penerangan buritan yang didefinisikan
dalam paragrap (c).
e. “Penerangan keliling” berarti sebuah penerangan yang memperlihatkan
cahaya yang tidak terputus meliputi busur cakrawala 360 0.
f. “Penerangan cerlang” berarti sebuah penerangan yang berkedap kedip
dengan selang benturan pada frekuensi 120 kedipan atau lebih setiap
menit.
Penerangan
A. Tiang = 2250 putih
B. Lambung kiri = 112,50 merah
C. Lambung kanan = 112,50 hijau
D. Keliling = 3600 merah,
Putih, hijau
E. Tunda = 1350 kuning
F. Buritan = 1350 putih
Busur Penerangan – 2
ATURAN 22
Penerangan yang ditetapkan dalam peraturan ini harus mempunyai intensitas
seperti yang dirinci dalam seksi 8 ketentuan tambahan I sehingga kelihatan
pada jangkauan minimum sebagai berikut :
a. Di kapal – kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih (> 50 m) :
- Penerangan tiang, 6 mil ;
- Penerangan lambung, penerangan buritan, penerangan tunda, 3 mil ;
- Penerangan putih, merah, hijau atau kuning keliling 3 mil
b. Di kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50
meter (>12m<50m) :
- Penerangan tiang, 5 mil ; kecuali apabila panjang kurang dari 20 meter, 3
mil
- Penerangan lambung, penerangan tunda, 2 mil;
- Penerangan keliling putih, merah, hijau atau kuning 2 mil.
“h” tidak kurang dari 6 meter, jika lebar lebih dari 6 meter “h” = lebar,
tetapi “h” tidak perlu lebih dari 12 meter.
b. Pemisahan tegak penerangan tiang kapal tenaga sedemikian rupa
sehingga dalam keadaan – keadaan trim normal penerangan dibelakang
kelihatan di atas dan terpisah dari penerangan di depan pada jarak 1000
meter depan bilamana dilihat dari permukaan laut.
Gambar 4:
Gambar 6:
‘h’ boleh kurang dari 2,5 m
e. Satu dari dua atau tiga penerangan tiang yang diatur untuk kapal tenaga
bilamana sedang menunda atau mendorong kapal lain, harus
ditempatkan pada kedudukan yang sama dengan penerangan tiang
depan.
Gambar 7:
Kedudukan lampu tiang bagi kapal tenaga yang sedang menunda atau
mendorong
f. Pada semua keadaan penerangan (2) tiang harus ditempatkan lebih
tinggi dan bebas dari penerangan – penerangan lain dan rintangan –
rintangan.
g. Penerangan – penerangan lambung kapal tenaga harus ditempatkan
pada ketinggian di atas bahara tidak lebih dari tiga perempat ketinggian
penerangan tiang depan. Dan tidak boleh terlalu rendah sehingga
terganggu oleh penerangan – penerangan geladak.
h. Penerangan – penerangan lambung, jika digabung berupa lentera
kombinasi dan dipasang dikapal tenaga yang panjangnya kurang dari 20
meter, harus ditempatkan pada ketinggian tidak kurang dari 1 meter di
bawah penerangan tiang.
Gambar 8 :
Penerangan tiang
depan Tidak kurang dari
1 meter
h
Panjang kapal kurang
H M Dari 20 meter, bilamana
H M Memasang lentera
Tidak lebih tinggi
Dari ¾ h kombinasi
Tidak lebih
dari 1/4B
Gambar 12:
b. Dikapal yang panjangnya 20 meter atau lebih, penerangan –
penerangan lambung tidak boleh ditempatkan di depan penerangan
tiang depan. Penerangan – penerangan itu ditempatkan di lambung atau
di dekat lambung kapal.
Gambar 13: di atau didekat
sisi
H M
tidak lebih kedepan
dari penerangan
tidak
Gambar 14:
Gambar 16:
Merah
Portside view
Hasil Pengamatan :
Kapal tenaga panjang lebih dari 50 meter, memiliki laju terhadap air dilihat dari
lambung sebelah kiri. Jarak + 3 mil.
Putih
Merah
Portside view
Hasil Pengamatan :
Kapal tenaga panjang kurang dari 50 meter, memiliki laju terhadap air dilihat dari
lambung sebelah kiri. Jarak + 3 mil.
Putih
Hasil Pengamatan :
Bow view
Hasil Pengamatan :
Stern view
DAFTAR PUSTAKA